Indonesia telah memproklamasikan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945. Sebagai suatu negara merdeka yang menjadi anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa atau PBB, Indonesia pastinya melakukan banyak hal demi kesejahteraan rakyatnya dan kemajuan negara ini. Maka dari itu, diadakanlah suatu sistem politik luar negeri Indonesia untuk mencapai tujuan tersebut. Salah satu gerak politik luar negeri dari Indonesia adalah Indonesia berperan di dalam berdirinya dan keanggotaan APEC. Tentunya ini merupakan suatu langkah strategis yang dapat mengangkat nama dan posisi tawar Indonesia di mata internasional.
Bergabungnya Indonesia di dalam APEC merupakan suatu bentuk hubungan internasional dan organisasi internasional yang dilakukan oleh Indonesia demi mendapat kesempatan untuk bekerja sama dengan negara-negara lain. hal ini jelas dapat membantu pembangunan ekonomi Indonesia yang nantinya akan ikut serta menjamin kesejahteraan masyarakat Indonesia. pembangunan ekonomi juga akan berkaitan erat dengan banyak bidang kehidupan rakyat Indonesia seperti sektor sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan. Lantas, apa itu APEC dan apa saja peran Indonesia di dalam KTT APEC 15 November 1994? Tetap simak pembahasan selanjutnya.
Apa itu APEC?
APEC merupakan singkatan dari suatu forum internasional, yaitu Asia Pacific Economic Cooperation atau dapat kita artikan ke dalam bahasa Indonesia sebagai Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik. APEC merupakan sebuah forum kerja sama ekonomi yang terdiri dari dua puluh dua negara anggota yang tersebar peran indonesia dalam APEC di seantero benua Asia dan wilayah di lingkar Samudera Pasifik. Forum kerja sama ekonomi ini berdiri pada bulan Januari tahun 1989.
Berdirinya APEC ini tidak terlepas dari adanya pertumbuhan saling ketergantungan ekonomi di antara negara-negara kawasan Asia Pasifik dan munculnya blok kerja sama ekonomi lainnya di bagian lain dunia. Selain itu, APEC juga merupakan tanggapan dari ketakutan negara Asia Pasifik akan dominasi Jepang di dalam kegiatan ekonomi Asia Pasifik. Adanya APEC juga diharapkan dapat menjadi wahana bagi berdirinya pasar baru produk pertanian dan bahan mentah di luar benua Eropa.
Lahirnya APEC merupakan inisiatif dari perdana menteri Australia pada masa itu, yaitu Bob Hawke. Awalnya, hanya dua belas negara yang ikut serta, yaitu Australia, Indonesia, Brunei Darussalam, Kanada, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Selandia Baru, Filipina, Singapura, Thailand, dan Amerika Serikat. Pada tahun 1991, anggota APEC bertambah tiga, yaitu Republik Tiongkok (Taiwan), Hong Kong, dan Republik Rakyat China. Pada tahun 1993, Meksiko dan Papua New Guinea bergabung dan pada tahun 1994, negara Chili ikut serta. Peru, Russia, dan Vietnam baru bergabung pada tahun 1998, dan negara terakhir yang masuk pada tahun 2013 adalah Mongolia. Secara umum, APEC memiliki tujuan yaitu seperti yang dituliskan di bawah ini:
APEC mengadakan rapat setiap tahunnya (Konferensi Tingkat Tinggi) yang dihadiri oleh para kepala pemerintahan dari setiap negara anggota APEC. Namun, khusus untuk negara Taiwan, yang mewakili hadir adalah kepala ekonomi dari negara tersebut. Lokasi dari KTT ini senantiasa berubah setiap tahunnya dan bergiliran di antara negara anggota. Indonesia pernah menjadi tuan rumah KTT APEC dua kali, yaitu pada tanggal 15 November 1994 di Bogor dan pada tanggal 1-8 Oktober 2013 di Bali. Menjadi tuan rumah berarti Indonesia telah menjadi ketua dari APEC selama dua periode. Suatu hal yang membanggakan bagi Indonesia untuk dipercaya oleh dunia internasional. Ini juga merupakan bukti dari peran Indonesia di dunia internasional. Selanjutnya kita akan membahas mengenai peran Indonesia dalam KTT APEC 15 November 1994.
Peran Indonesia dalam KTT APEC 15 November 1994
Indonesia sebagai salah satu negara besar di poros Asia Pasifik mengambil peran yang begitu besar di dalam pendirian APEC pada tahun 1989. Berada di dalam keanggotaan forum seperti APEC merupakan suatu upaya Indonesia untuk terus bertahan di tengah gempuran persaingan ekonomi di antara negara-negara di dunia ini. Pada tahun 1994, setelah kepemimpinan negara Amerika Serikat di dalam APEC berakhir, Indonesia terpilih sebagai ketua forum APEC. Hal ini merupakan salah satu contoh peran Indonesia dalam hubungan internasional.
Masih terdapat banyak sekali contoh peran Indonesia di dalam dunia internasional. Dalam kesempatan ini, kita akan lebih banyak berfokus pada peran Indonesia dalam APEC 15 November 1994. Tanggal tersebut merupakan tanggal dari KTT APEC ketika Indonesia menjabat sebagai ketua APEC. Nah, di bawah ini merupakan penjelasan lebih lanjut dari apa saja yang termasuk peran Indonesia dalam KTT APEC 15 November 1994:
1. Ketua APEC Periode 1994
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya di atas, Indonesia merupakan pemimpin APEC selama setahun dalam periode 1994. Peran ini mengizinkan Indonesia untuk lebih banyak berpartisipasi dan mempengaruhi arah kebijakan di dalam APEC. Tentunya demi kepentingan tercapainya tujuan pembangunan nasional secara lebih baik. Selain itu, di dalam masa kepemimpinan Indonesia di dalam APEC ini, forum kerja sama ekonomi tersebut berhasil menghasilkan suatu deklarasi bernama Bogor Declaration dan Bogor Goals.
Salah satu alasan mengapa Indonesia dipercaya menjadi pemimpin APEC pada periode 1994 adalah kemampuan Indonesia untuk bertahan di tengah krisis ekonomi dan pertumbuhan ekonomi Indonesia merupakan pertumbuhan ekonomi yang tertinggi di antara negara-negara di kawasan Asia Pasifik. Hal ini menjadikan Indonesia memiliki posisi tawar yang tinggi di antara negara-negara anggota APEC.
2. Tuan Rumah Konferensi Tingkat Tinggi APEC 1994
Pada tanggal 15 November 1994, Indonesia yang merupakan pemimpin APEC terpilih menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) APEC 1994. Kota yang terpilih menjadi lokasi KTT ini adalah kota Bogor, yaitu lebih tepatnya di Istana Kepresidenan Bogor. Delapan belas pemimpin negara anggota APEC hadir di dalam kesempatan ini dan menjadikan Indonesia sebagai sorotan dunia. Hal ini menjadikan potensi pariwisata Indonesia menjadi semakin disebarluaskan.
Pada KTT ini pula, para pemimpin negara diberikan pakaian batik untuk sesi foto pemimpin negara. kembali, batik dipromosikan sebagai kain khas Indonesia. Indonesia menjadi negara kedua setelah Amerika yang mengadakan sesi foto dengan pakaian khas negara setelah Amerika. Di tahun-tahun KTT selanjutnya, setiap negara yang menjadi tuan rumah KTT pun memberikan baju khas negaranya untuk dikenakan para pemimpin negara APEC.
3. Perumus Bogor Declaration dan Bogor Goals
Sejak berdiri pada tahun 1989, arah gerak APEC belumlah jelas. Pada KTT APEC di Amerika, masih belum ada kepastian mengenai Putaran Uruguay, yaitu suatu kesepakatan mengenai arus perdagangan bebas antar negara. hingga, pada KTT APEC 15 November 1994 ditetapkanlah Bogor Declaration dan Bogor Goals. Bogor Declaration atau Deklarasi Bogor berisi tekad para pemimpin ekonomi APEC yang secara tegas menentang pembentukan blok perdagangan tertutup dan bertekad untuk mewujudkan suatu sistem perdagangan bebas dan investasi di kawasan Asia Pasifik.
Bogor Goals sendiri merupakan arah gerak strategis hasil perwujudan dari Bogor Declaration. Isi dari Bogor Goals yaitu menciptakan pembebasan atau liberalisasi sistem perdagangan dan investasi yang target terwujudnya adalah pada tahun 2010 bagi negara maju dan selambat-lambatnya pada tahun 2020 bagi negara berkembang. Tujuan kedua Bogor Goals yaitu memperkuat sistem perdagangan antar negara yang terbuka, meningkatkan bebasnya arus perdagangan dan jasa, juga mempererat kerja sama ekonomi di kawasan Asia Pasifik, dan tujuan terakhir adalah mengurangi hambatan perdagangan dan investasi.
4. Pendorong Terbentuknya ECOTECH
Pada KTT APEC 15 November 1994, Indonesia mendorong terbentuknya ECOTECH di dalam dunia kerja sama ekonomi Asia Pasifik. ECOTECH sendiri merupakan singkatan dari Economic dan Technical Cooperation. Ia merupakan salah satu pilar utama pembangunan ekonomi dalam konteks APEC. ECOTECH merupakan suatu rancangan sistem ekonomi yang dimaksudkan untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi Asia Pasifik yang berkelanjutan dan merata agar kesenjangan ekonomi di antara negara-negara anggota APEC terkurangi dengan melalui pembangunan kapasitas sumber daya manusia dan institusi suatu negara anggota.
Saat ini, dengan jelas kita dapat menyadari betapa berbedanya tingkat kemajuan terutama dalam bidang ekonomi di antara negara anggota APEC seperti Singapura dan Amerika Serikat. Keduanya merupakan negara maju, sedangkan di antara dua puluh tiga negara anggota masih ada yang tergolong ke dalam negara berkembang. Hal inilah yang hendak diperbaiki dengan sistem ECOTECH. Dengan adanya sistem ini, diharapkan semua negara anggota yang masih berstatus negara berkembang dapat berubah statusnya menjadi negara maju melalui pembangunan ekonomi dengan bantuan APEC. Dengan majunya perekonomian negara-negara anggota APEC, maka sepenuhnya tujuan APEC telah tercapai dengan berhasil.
Penjelasan yang telah penulis sampaikan di atas merupakan penjelasan mengenai materi peran Indonesia dalam APEC 5 November 1994. Penulis berharap, dengan pembaca memahami materi ini, maka pembaca dapat lebih menyadari bagaimana pentingnya peran Indonesia di dalam forum ekonomi se-Asia Pasifik. Peran serta Indonesia ini merupakan suatu hal yang membanggakan karena hal ini menunjukkan posisi tawar Indonesia yang begitu tinggi di mata dunia internasional. Hal ini patut kita pertahankan dan tingkatkan karena derasnya arus era globalisasi yang apabila tidak dilawan dapat menenggelamkan negara kita menjadi negara yang konsumtif. Sampai jumpa pada kesempatan yang lain dan semoga sukses selalu bagi pembaca di dalam setiap kesempatan.
Badan usaha berdasarkan wilayah negara adalah badan usaha yang mana didalamnya dapat dikelompokkan dari asal…
Pemerintahan suatu negara memiliki banyak lembaga yang bertanggung jawab atas berbagai aspek administrasi negara. Lembaga-lembaga…
Para pendiri bangsa telah berkomitmen untuk mewujudkan cita-cita besar bangsa Indonesia, salah satu wujud komitmen…
Dari sudut pandang etimologi, kata "Otonomi" berarti mengatur sendiri atau memerintah sendiri. Pengertian Otonomi Daerah dapat…
Komitmen di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai "Tanggung jawab", perilaku bertanggung jawab dapat…
Pasal 18 ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan bahwa Negara Kesatuan Republik…