Budaya politik di dunia ini ada beberapa macam, oleh karena itu kita harus tahu dengan baik apa saja tipe-tipe budaya politik di Indonesia supaya kita tahu apa saja budaya politik dan bisa memahaminya. Oleh karena itu kali ini kami hadir untuk membahas salah satu jenis budaya politik itu. Apa yang akan kita ulas kali ini? Kali ini kita akan membahas mengenai ciri-ciri budaya politik parokial yang bisa kita pahami sehingga ilmu yang kita punya bisa bertambah. Kita harus paham dan tahu mengenai budaya politik di Indonesia karena budaya politik ternyata juga memiliki manfaat budaya politik bagi masyarakatnya. Berikut ini adalah informasi lengkapnya :
Pengertian Budaya Politik Parokial
Sebelum tahu mengenai ciri-cirinya sebaiknya secara singkat terlebih dahulu kita mengetahui tentang pengertian dari budaya politik parokial supaya kita bisa membedakannya dengan budaya politik yang lainnya. Budaya poltik parokial adalah suatu budaya politik yang dilakukan dalam lingkup yang kecil. Selain itu masyarakat di dalam budaya politik parokial ini masih hidup dengan tradisional dan sangat sederhana. Dan masyarakatnya juga memiliki pengertian yang rendah dalam politik sehingga mereka tidak akan tertarik mengetahui politik diluar daerahnya. Sehingga perannya di dalam politik sendiri juga bisa dibilang kecil atau mungkin hampir tidak ada. Setelah ini kita akan mengetahui apa saja ciri dari budaya yang satu ini.
Ciri-Ciri Budaya Politik Parokial
Setelah mengetahui secara singkat apa itu pengertian dari budaya politik parokial maka saatnya kita tahu apa saja ciri-ciri dari budaya yang satu ini. Berikut adalah beberapa ciri dari budaya politik parokial yang bisa kita ketahui secara seksama. Simak baik-baik ciri-cirinya :
Seperti yang sudah kita bahas secara singkat dalam pengertian tadi, budaya politik ini masih terjadi pada masyarakat yang tradisional. Budaya politik parokial yang dimana masyarakatnya enggan mengetahui tentang politik secara luas ini biasanya ada pada daerah pedalaman. Dimana mereka masih hidup dengan tradisional dan sederhana sehingga tak akan memikirkan atau tak akan tertarik dengan politik. Mungkin mereka masih mengandalkan kepemimpinan secara tradisioanal seperti menganut ke kepala suku atau tetua-tetua yang ada di daerahnya.
Ciri yang kedua adalah di dalam lingkup masyarakat itu tidak akan terlihat peran-peran politik tertentu atau khusus di dalamnya. Tidak ada pembagian-pembagian peran politik seperti yang ada di budaya politik lainnya. Namun disini peran politik masih terbatas dan mungkin akan dilakukan bersamaan dengan beberapa peran lainnya seperti misalnya peran ekonomi, dan juga peran keagamaan sekalipun. Sehingga masih menjadi satu dan tidak ada pembagian peran secara khusus.
Seperti yang kita ketahui diatas, masyarakat yang ada di dalam budaya politik parokial ini adalah masyarakat yang dimana mereka tidak menaruh minat kepada objek-objek yang sifatnya luas. Jika misalnya pada saat ini kita sudah bisa memperhatikan atau tertarik dengan politik walau bukan daerah kita berbeda dengan mereka. Mereka tidak akan tertarik dengan objek politik yang lebih luas, mereka hanya akan mengurus apa yang menjadi kewenangan di daerah mereka sendiri. Secara kasar mungkin seperti ini, mereka tidak akan memberikan minat jika sebuah objek politik itu tidak ada sangkut pautnya dengan mereka.
Ciri yang keempat adalah masyarakat tidak akan berharap banyak kepada sistem politik yang ada. Jika mungkin beberapa golongan pada masa sekarang berharap adanya perubahan dari sistem politik bahkan sampai keuntungan maka berbeda dengan budaya politik parokial. Dimana mereka tidak akan mengharapkan apa-apa dari sistem politiknya, mereka tidak akan mengharapkan keuntungan atau perubahan. Yang dipikirkan hanyalah bagaimana sistem politik itu dapat berjalan untuk kelangsungan hidup mereka hanya itu saja.
Berbeda dengan masyarakat dengan sistem budaya politik partisipan. Masyarakat yang ada di dalam budaya politik parokial ini tidak akan tertarik dengan yang namanya “politik”. Masyarakat ini akan menganggap jika politik itu adalah hal yang tabu bahkan untuk dibicarakan saja, oleh karena itu kebanyakan dari masyarakat menutup diri dengan yang namanya politik dan tidak mau ikut serta mengurusi masalah yang berbau politik.
Yang selanjutnya, pemahaman masyarakat terhadap politik ini masih sangatlah rendah. Bahkan mereka tidak mengerti tentang bagaiamana berjalannya sistem politik sehingga masyarakat akhirnya tidak mau ikut politik itu secara pasif ataupun aktif karena menganggap politik itu adalah hal yang merepotkan dan tidak mereka ketahui. Oleh karena itu keikutsertaan masyarakat terhadap politik pada budaya politik parokial ini sangatlah minim.
Bagi masyarakat yang ada di dalam sistem budaya politik parokial ini juga masih sangat rendah mengenai kesadaran pada kewenangan pemerintah dan juga kewenangan kekuasaan dalam sebuah pemerintahan. Karena mereka tidak tahu apa itu politik, maka mereka tidak akan protes ketika seorang pemimpin memimpin daerah mereka dalam waktu yang sangat lama sekalipun. Itu karena mereka merasa tidak masalah dengan kepemimpinan karena mereka tidak tahu politik dengan baik. Sehingga mereka cenderung mengabaikan wewenang pemerintahan dan juga kekuasaan.
Karena tidak tahu menahu mengenai politik, maka masyarakat di dalam budaya politik dan parokial ini tidak akan memiliki kemampuan untuk bisa beraprtisipasi di dalam bidang politik. Jika mereka mau pun mereka tidak bisa ikut serta di dalam politik karena mereka sendiri tidak tahu apa dasar-dasar dan yang harus dilakukan di dalam bidang politik yang ada. Sehingga mereka akan memilih untuk diam dan tidak ikut serta dalam kegiatan politik karena akan menjadi percuma bagi mereka. Sehingga mereka tidak akan pernah berpikir untuk ikut serta menjadi bagian dalam politik itu.
Contoh budaya politik di lingkungan masyarakat sangatlah beragam dan bisa kita temui sehari-hari. Namun budaya politik parokial ini sangat terbatas dan sangatlah minim, oleh karena itu sistem politknya pun berbeda dengan sistem budaya politik yang kita anut sekarang ini. Karena masih berlangsung pada masyarakat tradisional maka mereka tidak akan mengerti secara luas mengenai sistem politik. Sehingga sistem politik itu akan hanya berlangsung di daerahnya secara afektif dan normatif saja ketimbang kognitif. Dimana masksudnya sistem politik hanya akan berlangsung secara minat secara sempit, watak, perilaku, dan juga normatif (berpegang teguh pada norma dan adat yang ada) daripada kognitif yang dilakukan dari beberapa tahapan seperti pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisa, dan evaluasi. Jadi masih sangat sederhana dan tradisioanal sekali.
Ciri yang kesepuluh adalah mereka akan menjadi sangat apatis kepada apapun yang berbau dengan sistem politik. Mereka acuh tak acuh dan tidak peduli dengan apapun yang berbau politik yang ada di daerah mereka atau yang ada di luar lingkup mereka. Mereka akan berpikir jika politik itu bukanlah suatu yang penting yang mereka harus pahami atau lakukan sehingga mereka akan bersikap apatis karena mereka berpikir jika bisa hidup dengan baik bahkan tanpa adanya politik sekalipun di daerah mereka.
Contoh Budaya Politik Parokial
Setelah mengetahui secara singkat apa pengertian dan juga ciri-ciri budaya politik parokial sekarang waktunya kita mengetahui apa saja contoh budaya politik parokial supaya pemahaman kita mengenai budaya politik parokial lebih mudah kita pahami. Berikut ini adalah beberapa contoh budaya politik parokial yang bisa kita pahami :
Walau mungkin masyarakat tinggal di pedalaman di sebuah negara, tetap saja mereka tidak akan peduli dengan siapa pimpinan atau struktur politik yang ada di negara itu. Mereka tidak akan peduli dengan siapa pimpinan politik saat ini, mereka hanya peduli dengan lingkup daerahnya sendiri saja.
Bagi masyarakat modern pun mungkin juga ada yang memilih untuk menganut budaya politik parokial seperti ini sehingga mereka akan bersifat apatis sama seperti ciri yang sudah kita sebutkan diatas tadi. Mereka akan apatis dan tidak akan mau untuk mengikuti pemilihan seperti pemilu dan memilih untuk golput saja karena menurut mereka hal seperti ini tidaklah terlalu penting bagi mereka.
Contoh selanjutnya adalah masyarakat tidak akan menganut politik secara luas. Mereka masih melakukan sistem politik itu secara tradisional dan juga biasanya akan lebih condong ke normatif yaitu berpegang teguh pada sebuah nilai-nilai dan juga adat. Serta tidak ada pembagian khusus sehingga kehidupan masyarakat akan berjalan bebarengan dengan ekonomi, keagamaan, dan lain-lain.
Itu dia beberapa ciri-ciri budaya politik parokial yang bisa kita berikan beserta dengan pengertian singkat dan juga beberapa contohnya. Selain mengetahui tentang budaya politik parokial kita juga harus tahu mengenai budaya politik yang lainnya seperti misalnya ciri-ciri budaya politik partisipan dan juga peran serta budaya politik partisipan bagi masyarakat sehingga kita bisa tahu apa saja mengenai budaya politik selain budaya politik partisipan. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua dan semoga kalian bisa paham dengan benar!
Badan usaha berdasarkan wilayah negara adalah badan usaha yang mana didalamnya dapat dikelompokkan dari asal…
Pemerintahan suatu negara memiliki banyak lembaga yang bertanggung jawab atas berbagai aspek administrasi negara. Lembaga-lembaga…
Para pendiri bangsa telah berkomitmen untuk mewujudkan cita-cita besar bangsa Indonesia, salah satu wujud komitmen…
Dari sudut pandang etimologi, kata "Otonomi" berarti mengatur sendiri atau memerintah sendiri. Pengertian Otonomi Daerah dapat…
Komitmen di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai "Tanggung jawab", perilaku bertanggung jawab dapat…
Pasal 18 ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan bahwa Negara Kesatuan Republik…