GuruPPKN.com

Pengeboman Hiroshima dan Nagasaki merupakan salah satu penyebab konflik sosial dalam sejarah kelam dari peristiwa perang dunia saat itu. Peristiwa yang dilakukan oleh sekutu itu merupakan peristiwa perang sebelum kemerdekan Indonesia atau menjadi catatan sejarah kemerdekaan Indonesia. Hal itu terjadi untuk membungkam angkatan perang kekaisaran Jepang yang begitu heroik, pantang menyerah dan loyal kepada Kaisarnya.

Bom atom yang menyerang Hiroshima dan Nagasaki merupakan peristiwa serangan nuklir pada Perang Dunia II atas perintah Presiden Amerika Serikat Harry S. Trauman. Setelah melakukan uji coba ledakan atom pertama pada tanggal 16 Juli 1945 di Trinity, New Mexico, tanggal 25 Juli perintah menjatuhkan bom atom di Jepang dikelurkan. Beberapa alasan yang melatarbelakangi pemerintan AS untuk menjatuhkan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki, diantaranya:

• Bentuk pemaksaan Amerika kepada Jepang karena ia bukan contoh negara netral untuk menyerah sesegera mungkin
• Amerika Serikat ingin mencoba bom atom pertama di dunia dan mengemati pengaruhnya
• Hiroshima menjadi sasaran empuk sebab kota tesebut adalah markas militer Jepang
• Awalnya Amerika Serikat memilih Kokura, Kyoto dan Niigata. Kyoto kemudian dicoret dan digantikan oleh Nagasaki. Sementara, Niigata juga menyusul dicoret karena jaraknya yang terlalu jauh dari Pangakalan Militer Filipina dan akhirnya Nagasaki dipilih setelah Kokura juga dibatalkan.

Dampak Pengeboman Hiroshima dan Nagasaki

Adapun dampak dengan berbagai macam ideologi di dunia salah satunya yang diakibatkan dari pengeboman Hiroshima dan Nagasaki, diantaranya :

1. Jatuhnya banyak korban

Bom atom “little boy” Hiroshima dijatuhkan di pusat kota dimana banyak bangunan yang terbuat dari kayu sehingga mengakibatkan banyaknya jumlah korban tewas. Perkiraan korban tewas sekitar 100.000 dan 180.000 dari 350.000 populasi. Sedangkan perkiraan korban dari bom atom “fat man” Nagasaki kurang dari Hiroshima, yakni antara 50.000 dan 100.000 korban jiwa.

2. Terjadi badai api

Sekitar 30 detik etelah bom atom diledakan di Hiroshima, muncul badai api yang mengakibatkan orang-orang yang berada pada jarak 300 kaki menguap seketika. Ledakan itu menyebabkan bola mata meleleh, menanggalkan kulit tubuh dan meledakkan perut. Hal ini menambah jatuhnya korban yakni sekitar 120.000 jiwa.

3. Banyak bangunan hancur

Fokus pengeboman di Nagasaki yang berada jauh di pusat kota tidak menyebabkan kerusakan yang berlebihan, yakni hanya 22,7 % bangunan terpusat pada Lembah Urakami dan sebagian pusat Nagasaki. Sementara itu, badai api setelah pengeboman menghancurkan 13 kilometer persegi kota. Sekitar 63% bangunan hancur akibat pengeboman dan 92% bangunan di kota rusak akibat ledakan api.

4. Radiasi yang parah

Selain ledakan api, masalah berikutnya yang timbul adalah radiasi parah hingga menimbulkan kematian. Untuk jarak 1-2 kilometer terjadi cedera yang serius hingga sedang dan  bagi radius 2-4 kilometer terjadi cedera ringan. Radiasi terjadi akibat bom yang diledakan 600 meter di atass permukaan tanah, sehingga membuat kontaminasi bawah tanah menjadi minim. Bahkan efek radiasi ini ditularkan dari genetika.

5. Penyakit mulai muncul

Selain ribuan orang yang terbunuh oleh bom atom selama 4 bulan pertama, dalam 30 tahun berikutnya 400 jiwa lainnya meninggal akibat kanker dan leukemia. Hal ini juga membuat cacat lahir atau kematian ketika melahirkan. Salah satu perjuangan seorang penderita akibat paparan radiasi nuklir adalah Sadako yang berusia 2 tahun. Setelah 8 bulan melawan penyakit tersebut, akhinya ia meninggal pada 25 Oktober 1955 yang kemudian mengilhami pendirian monumen Pedamaian Anak.

6. Jepang menyerah tanpa syarat

Enam hari setelah peristiwa pengeboman tersebut, yakni tanggal 15 Agustus 1945, Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu. Penandatanganan instrument menyerah tanggl 2 September secara resmi menghentikan Perang Pasifik dan Perang Dunia II.

Demikian dampak pengeboman Hiroshima dan Nagasaki yang menjadi sejarah demokrasi, semoga bermanfaat seperti tujuan pendidikan Kewarganegaraan yakni menambah pengetahuan akan sejarah-sejarah di dunia.