Filsafat Pancasila adalah penggunaan nilai-nilai yang dikandung oleh Pancasila sebagai dasar dan pandangan hidup dalam kehidupan bernegara. Pada dasarnya, Pancasila sebagai filsafat adalah perluasan manfaat dari Pancasila yang awalnya merupakan dasar dan ideologi, lalu merambah menjadi produk filsafat. Seperti apakah contoh filsafat Pancasila ini? Yuk, simak terus artikel ini!. Pancasila, ketika menjadi produk filsafat, akan digunakan sebagai pandangan hidup dalam kegiatan praktis. Filsafat Pancasila ini akan berfungsi dan berperan selayaknya pedoman dan pegangan dalam bersikap, bertingkah laku dan bertindak dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Filsafat Pancasila, yang memiliki prinsip-prinsip filsafat pancasila tersendiri, juga memiliki arti bahwa Pancasila mengandung pandangan, nilai dan pemikiran yang bisa menjadi substansi dan isi pembentukan ideologi Pancasila. Hal ini didasari oleh oleh hakikat Pancasila yang memiliki sistem nilai yang diperoleh dari penggalian dan pengejawantahan nilai-nilai luhur mendasar dari kebudayaan Indonesia di sepanjang sejarahnya. Lalu, apakah ada karakteristik filsafat Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara? Berikut ini adalah karakteristik filsafat Pancasila beserta penjelasan singkatnya:
Setelah mengetahui karakteristik yang dimiliki oleh filsafat Pancasila di atas, kini kita bisa lebih mengamati apa saja contoh filsafat Pancasila, terutama yang ada di kehidupan kita sehari-hari dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Berikut ini adalah beberapa contoh filsafat Pancasila yang bisa kita pelajari dan amalkan dalam kehidupan kita:
Sudah dibahas secara singkat sebelumnya bahwa salah satu karakteristik dari filsafat Pancasila adalah monodualis dan monopluralis. Terkait karakteristik ini, contoh filsafat Pancasila yang bisa diterapkan dalam keseharian kita adalah menjaga toleransi antar individu dan kelompok. Sebagai manusia, tidak bisa dipungkiri bahwa kita membutuhkan kehidupan sosial dengan berinteraksi dengan manusia lainnya. Di saat yang sama, setiap manusia memiliki perbedaan, terutama di Indonesia yang memiliki begitu banyak keragaman budaya, ras, suku, agama dan lain sebagainya. Di sinilah fungsi toleransi dalam kehidupan dan dengan karakteristik monopluralis yang dibawa oleh filsafat Pancasila, kita harus bisa menerapkan kehidupan toleransi dalam keseharian kita.
Sebagai warga negara Indonesia, kita wajib untuk menganut agama yang dipercayai. Dalam menganut agama tersebut, kita juga berkewajiban untuk menjalankan perintah agama dan menjauhi larangan dari agama itu. Di Indonesia, pemerintah memberi jaminan untuk warga negara bebas menganut agama yang diyakininya. Maka, sebagai warga negara pun kita juga harus mendukung kebebasan beragama ini dengan tidak memaksakan keyakinan kita terhadap orang lain. Kita juga harus menjaga kerukunan umat beragama sebagai contoh filsafat Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini bisa menjadi salah satu bagian dari contoh contoh sikap toleransi antar umat beragama di Indonesia.
Pancasila yang menjadi dasar falsafah Indonesia adalah sumber nilai-nilai yang ada di Indonesia, termasuk nilai-nilai dalam penyelenggaraan negara. Dalam hal ini, Pancasila juga memberi dasar bahwa segala penyelenggaraan negara, baik materi maupun spiritual, harus sesuai dengan nilai-nilai ketuhanan seperti yang dipaparkan dalam sila pertama Pancasila. Negara bersifat material maksudnya adalah bentuk negara, tujuan negara, hukum, sistem negara dan sebagainya. Sementara itu yang dimaksud dengan negara bersifat spiritual adalah moral negara, moral penyelenggara negara, dan semacamnya. Oleh karena itu, berpegang pada sila pertama Pancasila, kesemua aspek pelaksanaan negara, baik material dan spiritual tersebut, harus sesuai dengan nilai-nilai yang berasal dari Tuhan sebagai kausa prima.
Dalam kehidupan bernegara, sudah pasti terdapat hukum yang berlaku untuk ditaati oleh seluruh warga negara. Pancasila sebagai dasar negara merupakan sumber dari hukum dan nilai-nilai yang berlaku di Indonesia. Maka, kita sebagai warga negara Indonesia hendaknya mematuhi peraturan yang berlaku. Tidak hanya peraturan berupa hukum yang tertulis, juga peraturan yang berupa nilai dan norma yang berlaku di masyarakat, dimana nilai dan norma ini kadangkala tidak dinyatakan secara tertulis.
Para pahlawan dan pendiri bangsa Indonesia telah berjuang mempertaruhkan nyawa demi kemerdekaan Indonesia. Hal inilah yang harus kita jaga dan pertahankan sebagai generasi penerus bangsa. Ini juga merupakan contoh filsafat Pancasila yang penting untuk diterapkan dalam kehidupan bernegara. Untuk memihak dan membela negara di zaman modern saat ini tidak selalu berupa partisipasi dalam kegiatan peperangan, atau bergabung menjadi tentara atau profesi bela negara lainnya. Ada banyak bentuk bela negara yang bisa kita lakukan sebagai warga sipil. Contoh cara mewujudkan bela negara bagi generasi muda saat ini misalnya dengan senantiasa memilih produk buatan negara sendiri daripada produk impor atau dengan menjaga nama baik bangsa di mata dunia, terutama di era globalisasi dimana persaingan antar negara dapat terjadi dengan sangat mudah.
Sebagai warga negara Indonesia, kita memiliki kebebasan berpendapat dan berkelompok. Tidak jarang sebagai anggota kelompok kita merasa kelompok kitalah yang paling baik dibandingkan kelompok-kelompok lainnya. Hal ini bisa menimbulkan rasa ingin menjatuhkan atau menjelekkan kelompok lain tersebut. Tindakan seperti ini bisa mengakibatkan perpecahan hingga merusak persatuan bangsa kita. Oleh karena itu, sebagai salah satu pengamalan Pancasila, kita harus bisa menjaga persatuan bangsa. Salah satu caranya adalah dengan tidak membuat perpecahan antar kelompok. Kita harus memahami bahwa setiap kelompok memiliki nilai-nilai yang diyakini, yang mungkin berbeda dengan kelompok yang lain. Perbedaan tersebut haruslah kita hargai dan tidak kita hina atau jatuhkan sebagai salah satu upaya menjaga keutuhan NKRI.
Di sekitar kita terdapat begitu banyak manusia dari beragam kalangan dan golongan. Seringkali perbedaan kalangan atau kelas di masyarakat membuat seseorang lupa dan merasa lebih superior dibanding orang lain. Hal ini bisa berujung pada tindakan semena-mena kepada orang lain, bersikap mau sendiri, sombong dan lain-lain. Tentu saja sikap seperti ini tidak bisa dibenarkan dalam filsafat Pancasila. Kita harus mengakui persamaan derajat di masyarakat. Tidak ada yang lebih superior atau lebih rendah dibandingkan orang lainnya. Kita semua sama-sama manusia yang wajib untuk menjaga hak orang lain dan kebebasan orang lain. Dengan berpikir demikian, diharapkan kita akan lebih bisa menghormati orang lain karena kita semua memiliki derajat yang sama sebagai manusia.
Terdapat satu sila dalam Pancasila yang berisi ‘keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia’. Mengacu pada isi Pancasila ini kita bisa segera menyimpulkan bahwa menegakkan keadilan di masyarakat termasuk dalam contoh filsafat Pancasila yang harus dipatuhi. Keadilan bukan selalu berarti sama rata, melainkan menempatkan segala sesuatu pada porsi atau tempatnya. Tidak hanya itu, keadilan ini berlaku juga pada semua lapisan masyarakat. Penerapan keadilan di masyarakat sedikit berkaitan dengan poin sebelumnya, yaitu persamaan derajat. Keadilan harus ditegakkan tanpa pandang bulu apakah orang tersebut adalah rakyat biasa ataukah pejabat negara. Semua orang memiliki hak dan kewajiban yang sama di mata hukum dan negara.
Penegakan demokrasi di Indonesia juga termasuk dalam contoh filsafat Pancasila. Hal ini mencerminkan sila keempat Pancasila, yaitu kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan. Dalam sila keempat inilah dicerminkan bagaimana Indonesia menjadi negara yang menganut demokrasi Pancasila. Tidak hanya itu, sila keempat Pancasila ini juga menggambarkan bahwa Pancasila sangat menjunjung tinggi kerakyatan dan kekeluargaan, dimana ada keseimbangan antara kepentingan individu dan kepentingan masyarakat umum.
Dari contoh-contoh filsafat Pancasila di atas, kini kita bisa mengetahui apa saja yang bisa kita amalkan sebagai pengamalan dari sila-sila Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, kita telah menjunjung tinggi nilai kebangsaan negara Indonesia dan menjaga identitas negara kita. Semoga artikel ini bermanfaat, ya!
Badan usaha berdasarkan wilayah negara adalah badan usaha yang mana didalamnya dapat dikelompokkan dari asal…
Pemerintahan suatu negara memiliki banyak lembaga yang bertanggung jawab atas berbagai aspek administrasi negara. Lembaga-lembaga…
Para pendiri bangsa telah berkomitmen untuk mewujudkan cita-cita besar bangsa Indonesia, salah satu wujud komitmen…
Dari sudut pandang etimologi, kata "Otonomi" berarti mengatur sendiri atau memerintah sendiri. Pengertian Otonomi Daerah dapat…
Komitmen di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai "Tanggung jawab", perilaku bertanggung jawab dapat…
Pasal 18 ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan bahwa Negara Kesatuan Republik…