Partisipasi politik, secara umum sering kita dengar. Apalagi di masa menjelang jenis-jenis pemilu, pemilihan kepala daerah, dan pemilihan presiden. Namun, banyak orang yang sebenarnya belum paham pengertian partisipasi politik, macam-macam partisipasi politik menurut ahli, dan contohnya. Maka artikel ini akan membahas beberapa hal yang terkait dengan hal tersebut, agar pemahaman kita tentang politik lebih terbuka. Selain itu pelajar SMA yang sedang mempelajari materi ini sebagai bagian dari pelajaran PKN atau Pendidikan Kewarganegaraan mendapatkan info yang lebih lengkap dan jelas.
Pengertian Partisipasi Politik
Partisipasi politik dalam pengertian sosialisai politik menurut para ahli adalah aspek penting dari demokrasi yang berkedaulatan rakyat. Karena partisipasi politik inilah yang akan menentukan jalannya perbedaaan pemerintah dan pemerintahan di suatu negara. Demokrasi terwujud dengan baik jika partsipasi politik warga negara yang ada di dalamnya aktif dan baik. Sebelum membahas lebih jauh tentang macam-macam partisipasi poltik, kita membahas sedikit tentang pengertiannya. Beberapa definisi partisipasi politik menurut para ahli adalah sebagai berikut :
Macam-Macam Partisipasi Politik
Setelah mengetahui pengertian partisipasi politik, kita dapat menyimpulkan bahwa partisipasi politik ialah semua kegiatan masyarakat atau warga negara yang mempengaruhi keputusan kepemimpinan dan kebijakan yang akan diambilnya. Namun, dalam prakteknya di kehidupan sehari-hari karena beberapa sebab tidak semua warga negara mau secara sukarela ikut dalam partisipasi politik. Ini yang kemudani membuat para ahli membagi partisipasi politik menjadi beberapa kelompok.
Berbeda-beda para ahli mengelompokkan macam-macam partisipasi politik. Secara umum Rahman H.I menyebutkan macam-macam partisipasi politik menjadi :
Partisipasi masyarakat atau warga negara yang beroriantasi input dan output. Dalam kelompok ini adalah masyarakat dengan ciri-ciri budaya politik partisipan. Warga negara ikut menentukan dan memilih siapa yang menjadi pemimpinnya dari mulai penyeleksian hingga menjadi pemimpin. Setelah itu, warga negara juga akan mempengaruhi ouput atau kebijakan pemimpin dan pemerintahannya. Mereka akan berusaha agar segala kepentingannya ada dan diatur dalam kebijakan yang diambil.
Partisipasi pasif adalah partisipasi warga negara yang hanya berorientasi pada output. Mereka menganggap tidak penting siapapun yang akan menjadi pemimpinnya. Mayarakat kelompok ini adalah masyarakat kelompok contoh budaya politik apatis. Mereka akan ikut dan selalu mematuhi peraturan negara dan ikut melaksanakan setiap semua keputusan dan kebijakan pemerintah. Di kelompok ini adalah warga negara yang menganggap bahwa segala sesuatu dari pemerintah adalah baik buta dirinya.
Golongan terakhir menurut Rahman H.I adalah golongan putih. Golongan atau kelompok yang menganggap sistem politik yang ada di negaranya tidak sesuai. Sistem politik menyimpang dari cita-cita luhur bangsa. Kelompok ini orang yang memilih untuk bersikap wait and see. Tidak ikut serta dalam pengambilan keputusan. Tidak juga berusaha melaksanakan segala sesuatu dari pemerintah yang merupakan konsekuensi dari keputusan.
Mibrath dan Goel, membagi macam-macam partisipasi politik menjadi 5, yaitu :
Partisipasi politik yang erat kaitannya dengan budaya politik apatis. Orang dalam kelompok partisipasi ini sama sekali menarik diri dan tidak peduli terhadap sistem politik yang ada.
Partisipasi politik specter adalah orang atau golongan yang sebenarnya tidak terlalu peduli dengan sistem politik negaranya, namun pernah mengikuti pemilihan umum. Meskipun keikutsertaannya hanya sekali.
Gladiator identik dengan suasana di medan perang. Berarti partisipasi kelompok ini adalah sangat aktif. Mereka adalah para komunikator, aktivis masyarakat / aktivis fungsi partai politik, pekerja kampanye, dan sebagainya. Golongan ini peduli dan ikut menyeleksi pejabat yang akan memimpin negara secara langsung dan tidak langsung, serta ikut menentukan kebijakan pemerintah. Jika ada kebijakan yang tidak sesuai, mereka juga siap mengkritik dan mencari solusi.
Sesuai dengan namanya, partisipasi politik pengkritik adalah partisipasi orang-orang dalam politik secara tidak konvensional. Jika duduk sebagai partai politik, bisa disebut sebagai oposisi. Pekerjaannya lebih banyak mengawasi jalannya pemerintah dan ikut serta mencari solusi dari permasalahan yang ada.
Demikian artikel tentang macam-macam partisipasi politik menurut ahli. Semoga penjelasan yang sangat singkat ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Dan meningkatkan kesadaran dan peran warga negara untuk ikut serta dalam partisipasi politik.
Badan usaha berdasarkan wilayah negara adalah badan usaha yang mana didalamnya dapat dikelompokkan dari asal…
Pemerintahan suatu negara memiliki banyak lembaga yang bertanggung jawab atas berbagai aspek administrasi negara. Lembaga-lembaga…
Para pendiri bangsa telah berkomitmen untuk mewujudkan cita-cita besar bangsa Indonesia, salah satu wujud komitmen…
Dari sudut pandang etimologi, kata "Otonomi" berarti mengatur sendiri atau memerintah sendiri. Pengertian Otonomi Daerah dapat…
Komitmen di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai "Tanggung jawab", perilaku bertanggung jawab dapat…
Pasal 18 ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan bahwa Negara Kesatuan Republik…