Categories: Sejarah

7 Perbedaan BPUPKI dan PPKI yang Belum Banyak Diketahui

Berbicara mengenai kemerdekaan tentunya merupakan hal yang menarik bagi bangsa ini. Selama ratusan tahun negara ini dijajah oleh banyak negara. dimulai dari negara Portugis pada abad ke-enam belas, kemudian bangsa Spanyol yang juga ikut menjajah bangsa ini, begitu pun dengan bangsa Inggris. Hingga selanjutnya ada suatu bangsa yang secara khusus memfokuskan diri untuk menjajah negara ini, yaitu Belanda. Selama ratusan tahun Indonesia dijajah oleh Belanda.

Selama ratusan tahun itu pula keringat rakyat negeri ini terus diperas demi keuntungan bangsa Belanda. Melalui serikat dagangnya,  yaitu VOC (Verenigde Oost Companij), Belanda memonopoli perdagangan rempah-rempah miliki Indonesia. hal ini menjadikan VOC sebagai perusahaan dengan kekayaan terbesar dalam sejarah. Tentu saja rakyat tidak tinggal diam dalam himpitan penjajahan ini. Terdapat sekian banyak perlawanan yang dilakukan oleh rakyat kepada Belanda.

Namun, perjuangan pada masa itu masih sangat bersifat kedaerahan dan kurang terorganisir dengan baik sehingga sangat mudah untuk ditumpas oleh Belanda. Selain itu, peralatan yang digunakan oleh pasukan Indonesia masih sangat sederhana apabila dibandingkan dengan persenjataan yang dimiliki oleh Belanda. Akibatnya, perlawanan rakyat Indonesia mengalami pasang surut.

Hingga pada akhirnya, munculah sebuah organisasi pemuda yang pertama kali ada, yaitu Boedi Oetomo. Lahirnya organisasi ini merupakan cikal bakal pergerakan nasional. Maka dari itu, tanggal 21 Mei diperingati sebagai hari kebangkitan nasional karena pada 21 Mei 1908 Boedi Oetomo didirikan. Semenjak saat itu, ada badan yang mempersatukan bangsa ini. Terlebih lagi, sudah mulai banyak bermunculan para cendekiawan yang bergerak sekaligus sebagai politikus.

Dari sanalah perjuangan bangsa ini mulai menemukan titik terangnya. Pergerakan tidak hanya berkutat pada perjuangan secara fisik, namun juga perjuangan dilakukan dengan melakukan propaganda pada media cetak sehingga rakyat Indonesia dapat diarahkan untuk bersatu. Pada tahun 1928, tahun tersebut menjadi saksi akan bersatunya rakyat Indonesia melalui tangan-tangan pemudanya. Kongres pemuda dilaksanakan pada tahun tersebut dan menghasilkan sumpah pemuda di dalamnya.

Makna sumpah pemuda bagi bangsa ini sangatlah besar. Darinya semangat persatuan  dan kesatuan bangsa Indonesia muncul dan terus berkobar. Namun, gejolak perang dunia 2 juga turut berpengaruh pada negara ini. Pada tahun 1942, Belanda menyerah pada Jepang yang sedang berjaya pada perang dunia 2. Akibat kekalahan Belanda ini, Indonesia juga diserahkan kepada Jepang sehingga Indonesia mengalami pergantian penjajah.

Ibarat keluar dari mulut buaya masuk ke mulut harimau, selama hampir tiga setengah tahun, Indonesia menahan penindasan dari Jepang yang ternyata jauh lebih kejam dari Belanda. Namun, ada para cendekiawan Indonesia yang memperoleh kepercayaan dari Jepang untuk mengelola berbagai lembaga pada masa itu. Di sinilah cikal bakal kemerdekaan Indonesia menunjukkan keberadaannya. Semua usaha menuju kemerdekaan tidak pernah lepas dari peran BPUPKI dan PPKI. Dalam kesempatan ini, kita akan berfokus pada pembahasan materi perbedaan BPUPKI dan PPKI.

Sejarah BPUPKI dan PPKI

  1. Sejarah BPUPKI

Sebelum kita lebih jauh membahas perbedaan BPUPKI dan PPKI, ada baiknya jika kita membahas terlebih dahulu seperti apa itu sejarah BPUPKI. Bangsa Jepang pada masa perang dunia kedua memilih untuk melawan pasukan sekutu. Akibatnya Jepang banyak mengalami kemunduran dalam kiprahnya di perang dunia kedua. Tahun 1945 merupakan tahun yang kritis bagi Jepang. Sudah banyak kerugian yang mereka alami karena pasukan sekutu. Maka dari itu, Jepang membutuhkan dukungan rakyat Indonesia dalam berbagai hal.

Salah satu upaya pemerintah Jepang menarik dukungan dari rakyat Indonesia adalah dengan memberikan janji akan memerdekakan bangsa Indonesia. janji tersebut diucapkan oleh kaisar Hirohito pada hari ulang tahunnya. Beliau menyebutkan bahwa Jepang akan memberikan kemerdekaan tanpa syarat kepada tanah air kita. Janji tersebut tertuang di dalam maklumat Gunseikan (Penguasa Sipil Tertinggi Militer Jepang).

Untuk merealisasikan janji tersebut, pemerintah Jepang membentuk Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPKI). BPUPKI dalam bahasa Jepang disebut dengan Dookuritsu Junbi Kosakai. Badan ini didirikan pada tanggal 1 Maret 1945 dan yang menjadi ketua BPUPKI pertama ialah Dr. Kanjeng Raden Tumenggung Radjiman Wedyodiningrat. Beliau merupakan perwakilan dari golongan nasionalis tua. Selain itu, terdapat jabatan ketua muda dari BPUPKI yang dijabat oleh Ichibangase Yosio dan pendampingnya yaitu Raden Pandji Soeroso.

BPUPKI memiliki anggota yang cukup banyak, yaitu 69 orang anggota. 62 orang dari anggota merupakan tokoh utama dari pergerakan nasional yang berasal dari seluruh daerah dan aliran. 7 orang terakhir merupakan perwakilan dari pemerintah Jepang. Namun, tujuh orang tersebut tidak memiliki hak suatau atau berpendapat yang artinya tujuh orang Jepang tersebut hanya merupakan pengamat bagi pelaksanaan tugas dan kewajiban dari BPUPKI.

selain BPUPKI, Jepang juga membentuk badan yang mengurusi segala hal berkaitan dengan tata usaha persiapan kemerdekaan. badan tersebut memiliki 60 orang anggota yang dipimpin oleh Raden Pandji Soeroso dan wakilnya yaitu Abdoel Gafar Pringgodigdo dan wakil dari Jepang yaitu Matsuda Toyohiko. BPUPKI sendiri memiliki tugas utama yaitu mengurus segala aspek pendukung kemerdekaan Indonesia yang meliputi aspek politik, ekonomi, tata negara, dan segala aspek lain yang dibutuhkan. Berikut ini uraian dari tugas dan kewajiban BPUPKI:

  • Menyelidiki setiap usaha-usaha persiapan kemerdekaan
  • Menyusun dasar negara
  • Merumuskan rancangan Undang-Undang Dasar
  • Mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia dalam beberapa aspek
  • Menyusun rancangan falsafah negara

Terdapat beberapa sidang yang pernah dilakukan oleh BPUPKI. Sidang pertama semenjak berdirinya BPUPKI dilakukan pada tanggal 29 Mei hingga 1 Juni 1945. Sidang ini membahas beberapa usulan terhadap rumusan dasar negara Indonesia. sidang kedua diadakan pada tanggal 10 Juli hingga 14 Juli 1945. Sidang tersebut banyak membahas mengenai wilayah NKRI, kewarganegaraan Indonesia, rumusan UUD, ekonomi, bela negara, dan pendidikan. Dalam sidang ini juga dibentuk beberapa panitia.

Panitia yang dibentuk yaitu panitia perancang UUD (diketuai Ir. Soekarno), panitia pembelaan tanah air (diketuai Raden Abikusno Tjokrosoejoso), dan panitia ekonomi dan keuangan (diketuai Moh. Hatta). Setiap panitia kecil ini terus melaksanakan tugasnya hingga pada tanggal 13 Juli 1945  diadakan kembali sidang yang membahas hasil dari panitia perancang UUD. Di dalamnya telah dilengkapi dengan pernyataan kemerdekaan Indonesia, pembukaan, dan batang tubuh UUD. BPUPKI dibubarkan pada tanggal 7 Agustus 1945 karena telah menyelesaikan tugasnya dengan baik dan digantikan oleh PPKI.

  1. Sejarah PPKI

PPKI atau Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia dapat dikatakan merupakan panitia pelaksana dari apa-apa yang telah disiapkan oleh BPUPKI. Dengan kata lain, segera setelah BPUPKI dibubarkan oleh Jepang, maka PPKI melanjutkan tugasnya. PPKI di dalam bahasa Jepang biasa disebut dengan Dokuritsu Junbi Inkai. PPKI diresmikan oleh jenderal Terauchi pada tanggal 9 Agustus 1945 di Ho Chin Minh City Vietnam. Peresmiannya sendiri dihadiri oleh tiga tokoh utama dari BPUPKI, yaitu KRT Radjiman Wedyodiningrat, Ir. Soekarno, dan Moh. Hatta.

Selanjutnya PPKI dipimpin oleh Ir. Soekarno dan wakilnya adalah Moh. Hatta. Tugas pertama dari PPKI ialah meresmikan isi dari pembukaan UUD. PPKI memiliki anggota yang lebih sedikit dibandingkan dengan anggota BPUPKI. Anggota PPKI sebanyak 1/3 anggota BPUPKI. Terdapat 21 orang anggota PPKI yang terdiri dari utusan berbagai etnis yang dimiliki oleh negara ini. 12 orang anggota berasal dari suku Jawa, 3 orang dari suku Sumatera, 2 orang dari suku di Sulawesi, 1 orang berasal dari suku di Kalimantan, 1 orang dari Nusa Tenggara, 1 orang dari Maluku, dan 1 orang anggota berasal dari etnis Tionghoa.

Kemudian, tanpa sepengetahuan pemerintah Jepang, anggota dari PPKI bertambah enam orang, yaitu Ki Hadjar Dewantara, Sajoeti Melik, Kasman Singodimedjo, Achmad Soebardjo,RAA Wiranatakoesoema, dan Iwa Kooesoemasoemantri. Golongan pemuda pada masa itu kurang menyukai adanya PPKI. Mereka menganggap bahwa PPKI hanya sekedar sebuah badan boneka bentukan Jepang yang hanya akan memihak pada pemerintah Jepang. Namun di sisi lain, keberadaan PPKI ini sangatlah penting dan diperlukan oleh Indonesia untuk mempersiapkan kemerdekaannya. Maka dari itu, cepat atau lambatnya kemerdekaan Indonesia.

Kemudian jenderal Terauchi menyatakan kepada PPKI akan memberikan kemerdekaan kepada Indonesia pada tanggal 24 Agustus 1945. Seluruh persiapan mengenai kemerdekaan pada tanggal tersebut diserahkan kepada PPKI. PPKI pada awalnya akan mengadakan rapat persiapan kemerdekaan pada 16 Agustus 1945, namun adanya serangan bom atom di kota Hiroshima dan Nagasaki, Jepang pada tanggal 6 dan 9 Agustus 1945 menyebabkan Jepang menyerahkan diri pada tanggal 15 Agustus 1945.

Golongan muda yang mengetahui menyerahnya Jepang ini kemudian mendesak golongan tua untuk lekas menyatakan kemerdekaan Indonesia. di sisi lain, golongan tua merasa bahwa kemerdekaan harus dipersiapkan dengan baik dan benar. Maka dari itu, para golongan muda seperti Adam Malik dan Chaerul Saleh menculik Ir. Soekarno dan Moh. Hatta untuk dibawa ke Rengasdengklok. Di sana mereka berunding waktu yang tepat untuk melaksanakan proklamasi kemerdekaan.

Sejatinya bendera merah putih telah dikibarkan di Rengasdengklok pada tanggal 15 Agustus 1945 karena para pemuda merasa bahwa keesokan harinya Indonesia akan merdeka. Awalnya memang proklamasi hendak diadakan di Rengasdengklok. Namun, tanggal yang disepakati adalah 17 Agustus 1945. Dengan naskah yang diketik oleh Sayuti Melik, proklamasi pun dibacakan oleh Ir. Soekarno dan disiarkan melalui radio ke seluruh seantero nusantara. Di saat yang sama, seluruh rakyat Indonesia bersorak dan merayakan kemerdekaannya.

Perbedaan BPUPKI dan PPKI

Berdasarkan sejarah BPUPKI dan PPKI harusnya kita dapat menyimpulkan beberapa perbedaan yang dimiliki oleh keduanya. Sekalipun BPUPKI dan PPKI merupakan satu rangkaian yang sangat berarti dalam sejarah kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945, namun keduanya memiliki beberapa perbedaan yang cukup signifikan. Apa saja yang menjadi perbedaan BPUPKI dan PPKI? Berikut ini penjabaran dari setiap perbedaan BPUPKI dan PPKI:

1. Sejarah yang Berbeda

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, BPUPKI dan PPKI jelas memiliki perbedaan sejarah. Nama dari kedua lembaga ini berbeda. BPUPKI memiliki kepanjangan Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia sedangkan PPKI memiliki kepanjangan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia. Dari nama yang berbeda ini kita dapat melihat adanya perbedaan tugas dan tujuan dari berdirinya kedua lembaga ini.

Sekilas dari nama kedua lembaga tersebut kita dapat melihat perbedaan fungsi dari keduanya. BPUPKI dapat dikatakan merupakan konseptor atau perancang dari segala hal yang dibutuhkan ketika Indonesia merdeka. Segala rancangan yang telah disiapkan oleh BPUPKI ini kemudian menjadi dasar bagi pergerakan PPKI.

Di sisi lain, kita mengetahui bahwa terdapat perbedaan dalam tanggal pendirian kedua lembaga yang mempersiapkan kemerdekaan Indonesia tersebut berbeda, BPUPKI didirikan pada tanggal 1 Maret 1945 dan PPKI didirikan pada tanggal 7 Agustus 1945. Selain itu, ada satu hal lagi yang membedakan BPUPKI dan PPKI dari segi sejarahnya. Perbedaan yang dimaksud ialah BPUPKI dibubarkan secara resmi oleh pemerintah Jepang, sementara itu PPKI tidak pernah dibubarkan.

PPKI tidak dibubarkan oleh Jepang mengingat Indonesia sudah terlebih dahulu menyatakan kemerdekaannya kepada dunia ini. Selain itu, Jepang yang juga telah menyerah kepada sekutu tidak lagi memiliki kekuatan apapun untuk mencegah kemerdekaan Indonesia ini. Kembali, kita perlu menyadari bahwa BPUPKI dan PPKI merupakan lembaga yang sangat penting bagi negara ini untuk mencapai kemerdekaannya. Setiap orang yang berkecimpung dalam kedua organisasi ini jugalah yang nantinya akan menjadi elit politik di masa kemerdekaan.

2. Perbedaan Latar Belakang Pembentukan

Selain memiliki perbedaan sejarah, salah satu perbedaan yang dimiliki oleh BPUPKI dan PPKI ialah perbedaan dalam latar belakang atau alasan pembentukan kedua lembaga ini. BPUPKI dibentuk dalam rangka merencanakan atau merancang setiap persiapan untuk proklamasi kemerdekaan Indonesia. BPUPKI dapat dikatakan merupakan angin segar bagi bangsa Indonesia yang sudah teramat mendambakan kemerdekaannya.

Di sisi lain, PPKI didirikan menggantikan BPUPKI dalam rangka perwujudan dari janji kemerdekaan Indonesia yang telah disampaikan oleh pemerintah Jepang. Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, Jepang menjanjikan kemerdekaan bagi negara ini pada hari ulang tahun kaisar Jepang, yaitu kaisar Hirohito.

3. Perbedaan Struktur Kedua Lembaga

Perbedaan BPUPKI dan PPKI yang selanjutnya yaitu perbedaan pada struktur dari kedua lembaga tersebut. Ketua dan wakil ketua dari BPUPKI berbeda dengan ketua dan wakil ketua PPKI. BPUPKI diketuai oleh KRT Radjiman Wedyodiningrat dan wakilnya yaitu Raden Pandji Soeroso. Di sisi lain, PPKI diketuai oleh Ir. Soekarno dengan wakilnya yaitu Drs. Mohammad Hatta. Di kemudian hari, ketua dan wakil ketua PPKI ini dipercaya sebagai presiden dan wakil presiden pertama NKRI.

Secara keanggotaan juga kedua lembaga ini memiliki perbedaan. Telah kita ketahui bersama bahwa BPUPKI memiliki anggota yang lebih banyak bila dibandingkan dengan jumlah anggota PPKI. BPUPKI memiliki 69 anggota sedangkan PPKI memiliki anggota sebanyak 21 orang yang kemudian bertambah 6 orang sehingga menjadi 27 orang. Mekanisme keanggotaan dari BPUPKI dan PPKI juga berbeda. Anggota BPUPKI merupakan tokoh utama pergerakan nasional dan tidak memperhatikan jumlah etnis di dalam lembaga sedangkan pada PPKI berlaku sebaliknya.

4. Perbedaan Tugas yang Dimiliki

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, kedua lembaga ini memiliki perbedaan tugas utama yang cukup signifikan. BPUPKI bertugas untuk mempersiapkan atau merancang segala hal penting mengenai pengelolaan pemerintahan negara Indonesia yang merdeka, baik persiapan dari segi ideologi, politik, hukum, ekonomi dan keuangan, pertahanan, dan lain sebagainya.

Sementara itu, PPKI memiliki tugas yang lebih cenderung kepada melanjutkan pekerjaan dari BPUPKI dan berfokus pada persiapan perpindahan kekuasaan dari tangan Jepang kepada bangsa Indonesia. Tugas PPKI juga masih terus berlanjut hingga pasca proklamasi. PPKI diharuskan untuk mengesahkan rancangan Undang-Undang Dasar yang sebelumnya telah dihasilkan oleh BPUPKI. Selain itu, PPKI memiliki tugas yang tidak terlalu rumit bila dibandingkan dengan BPUPKI. Dalam menjalankan tugasnya, BPUPKI sampai harus membentuk panitia-panitia kecil untuk melaksanakan tugas-tugas yang lebih rinci.

5. Hasil Kinerja yang Berbeda

Karena memiliki tugas utama yang berbeda, tentu BPUPKI dan PPKI akan memiliki hasil kerja yang berbeda pula. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, BPUPKI telah mempersiapkan banyak konsep mengenai pendirian negara. fondasi yang mereka susun pada masa itu merupakan suatu hal yang akan menentukan arah pergerakan bangsa ini.

BPUPKI telah menelurkan rancangan Undang-Undang Dasar yang di dalamnya tercantum nilai-nilai dasar Pancasila. Tentu mempersiapkan dasar negara seperti Pancasila bukanlah hal yang mudah. BPUPKI harus secara rinci memikirkan setiap kondisi dan perbedaan yang dimiliki negara ini. Secara paralel mereka menyusun konstitusi pertama negeri ini yang berdasarkan pada dasar negara.

Oleh karena sebab di ataslah maka kita dapat menyatakan bahwa BPUPKI memiliki andil yang sangat besar bagi bangsa ini. Di sisi lain, PPKI yang memiliki tugas melanjutkan kerja dari BPUPKI memiliki hasil kerja yang berbeda. PPKI dapat dikatakan telah menghasilkan naskah proklamasi yang merupakan tonggak merdekanya negara ini. Selain itu, PPKI juga berperan dalam menyuarakan kemerdekaan Indonesia. sehari setelah proklamasi, pada tanggal 18 Agustus 1945 PPKI mengesahkan Undang-Undang Dasar 1945 yang telah dirancang oleh BPUPKI sebagai konstitusi negara merdeka ini.

6. Perbedaan Peran Serta Jepang pada Kedua Lembaga

Perbedaan BPUPKI dan PPKI yang selanjutnya ialah keterlibatan Jepang dalam kedua lembaga tersebut. pada masa BPUPKI, terdapat tujuh perwira Jepang yang menjadi anggota di dalamnya. Hanya saja keanggotaan ketujuh perwira Jepang tersebut hanyalah bersifat pasif. Mereka berada di dalam BPUPKI hanya sebagai pengamat yang tidak memiliki hak suara atau hak berpendapat.

Di sisi lain, situasi genting perang dunia kedua membuat Jepang tidak lagi memiliki campur tangan di dalam keanggotaan PPKI. Tidak terdapat adanya anggota Jepang di dalam PPKI sehingga dapat kita nyatakan bahwa PPKI murni dimiliki dan dijalankan oleh rakyat Indonesia. Jepang hanya berperan meresmikan PPKI di Ho Chin Minh City, Vietnam pada tanggal 9 Agustus 1945.

7. Alasan Jepang Mendirikan Kedua Lembaga

Suatu hal yang menarik bagi kita untuk menyimak perbedaan terakhir dari perbedaan BPUPKI dan PPKI ini. Perbedaan yang terakhir ialah perbedaan dalam alasan sebenarnya Jepang mendirikan BPUPKI dan PPKI. Alasan sesungguhnya Jepang mendirikan BPUPKI ialah Jepang telah menyadari bahwa kondisinya sebagai penjajah dalam perang dunia sudah sangat terancam oleh perlawanan tentara sekutu. Oleh karena sebab itulah maka Jepang berusaha mendapatkan dukungan (baik moril maupun materiil) dari bangsa Indonesia. pendirian BPUPKI merupakan salah satu cara Jepang untuk mendapatkan simpati bangsa Indonesia yang telah diiming-imingi janji kemerdekaan.

Di sisi lain, alasan sesungguhnya Jepang mendirikan PPKI juga sebenarnya tidak jauh berbeda dengan alasan pendirian BPUPKI. Pada tanggal 7 Agustus 1945 kota Nagasaki di Jepang mendapat serangan bom nuklir dari tentara sekutu. Hal ini menimbulkan kerugian yang sangat besar bagi Jepang mengingat Nagasaki merupakan salah satu kota pelabuhan yang cukup penting dalam mempertahankan negara Jepang dari serangan luar.

Akibat dari serangan sekutu tersebut, Jepang menjadi berfokus pada mempertahankan negaranya dan segera membubarkan BPUPKI yang dipandang telah menyelesaikan tugasnya dengan baik. PPKI kemudian dibentuk juga untuk mendapatkan simpati yang lebih besar lagi dari bangsa Indonesia. namun, tujuan tersebut tidak pernah tercapai bagi Jepang.

Uraian yang telah disampaikan di atas merupakan penjelasan secara lengkap mengenai materi  perbedaan BPUPKI dan PPKI yang dapat penulis sampaikan kepada pembaca dalam kesempatan yang indah kali ini. Semoga dengan membaca artikel ini pembaca dapat memahami secara lebih baik apa itu BPUPKI dan PPKI dan bagaimana peran mereka dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Perlu kita pahami bersama bahwa kedua lembaga tersebut merupakan dua lembaga yang tidak akan pernah lepas dari sejarah kehidupan kita sebagai rakyat Indonesia. sampai jumpa pada kesempatan yang lain dan semoga kesuksesan senantiasa mengiringi langkah pembaca dalam menjalani hidup.

Recent Posts

2 Macam Badan Usaha Berdasarkan Wilayah Negara Beserta Contohnya

Badan usaha berdasarkan wilayah negara adalah badan usaha yang mana didalamnya dapat dikelompokkan dari asal…

1 year ago

12 Lembaga Administrasi Negara : Beserta Tugas dan Fungsinya

Pemerintahan suatu negara memiliki banyak lembaga yang bertanggung jawab atas berbagai aspek administrasi negara. Lembaga-lembaga…

1 year ago

4 Perwujudan Semangat Pendiri Bangsa Dalam Kehidupan Sehari-hari

Para pendiri bangsa telah berkomitmen untuk mewujudkan cita-cita besar bangsa Indonesia, salah satu wujud komitmen…

1 year ago

Sejarah Otonomi Daerah Di Indonesia

Dari sudut pandang etimologi, kata "Otonomi" berarti mengatur sendiri atau memerintah sendiri. Pengertian Otonomi Daerah dapat…

1 year ago

5 Komitmen Pendiri Negara Dalam Perumusan Dasar Negara

Komitmen di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai "Tanggung jawab", perilaku bertanggung jawab dapat…

1 year ago

5 Konsep Pembagian Kekuasaan Secara Vertikal di Indonesia dan Contohnya

Pasal 18 ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan bahwa Negara Kesatuan Republik…

1 year ago