Categories: Negara

11 Fungsi Pancasila sebagai Ideologi Negara Serta Butir Sila Indonesia

Tanggal 1 Maret tahun 1945 merupakan awal perintisan usaha perjuangan kemerdekaan Indonesia. Pada tanggal tersebut merupakan awal terbentuknya suatu badan yang bertugas untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Badan yang dimaksud ialah BPUPKI. Ketua pertama dari badan ini ialah KRT Radjiman Wedyodiningrat. Ketika pertama kali membuka sidang perdana dari BPUPKI ini, bapak Radjiman menanyakan kepada segenap peserta sidang mengenai apa yang nantinya akan menjadi dasar negara dari Indonesia.

Berdasarkan pidato tersebut, pada sidang berikutnya para anggota BPUPKI mulai mengemukakan pendapat atau gagasan mereka mengenai apa yang akan menjadi dasar negara menurut mereka. Terdapat dua pengusul yang tercatat di dalam sejarah kemerdekaan Indonesia, yaitu Muhammad Yamin dan Ir. Soekarno. Muhammad Yamin menyampaikan usulan beliau mengenai dasar negara, yaitu Lima Dasar dalam pidato pada tanggal 29 Mei 1945.

Lima dasar yang beliau maksud yaitu mencakup lima pasal yang sangat mendasar bagi suatu bangsa yang baru lahir. Kelima dasar tersebut ialah peri ketuhanan, peri kemanusiaan, peri kebangsaan, dan peri kesejahteraan rakyat. Beliau sendiri menyatakan bahwa kelima dasar ini merupakan perwujudan dari sejarah, agama, kehidupan, dan peradaban yang berkembang sejak lama di Indonesia.

Sejarah Lahirnya Pancasila

Sosok kedua yang tercatat dalam sejarah mengusulkan dasar negara ialah Ir. Soekarno. Beliau menyampaikan pidato  mengenai dasar negara ini pada tanggal 1 Juni 1945. Judul pidato beliau pada saat itu ialah ‘lahirnya pancasila’. Dalam pidato tersebut, beliau menyampaikan makna dari pancasila itu sendiri. Pancasila beliau ambil dari gabungan dua kata dalam bahasa Sanskerta, yaitu Panca yang memiliki arti ‘lima’ dan kata Sila yang memiliki arti ‘dasar atau landasan’, sehingga kedua kata tersebut membentuk frasa lima dasar.

Kelima dasar yang dimaksud oleh Ir. Soekarno ialah ketuhanan, peri kemanusiaan atau internasionalisme, kebangsaan Indoesia, dasar perwakilan, mufakat atau demokrasi, dasar permusyawaratan dan kesejahteraan sosial. Nantinya, yang akan merumuskan seperti apa tepatnya rumusan dari dasar negara tersebut ialah panitia kecil dari BPUPKI yang memiliki tugas untuk merumuskan kembali rumusan Pancasila untuk menjadi dasar negara dengan didasari oleh pidato Ir. Soekarno pada 1 Juni 1945 dan membuat rumusan dasar negara tersebut sebagai teks untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

  • Terbentuknya Panitia Sembilan

Panitia kecil tadi dibagi lagi menjadi panitia sembilan yang terdiri dari sembilan orang dan melaksanakan tugas tersebut sehingga teks yang menjadi dasar negara tersebut disetujui oleh BPUPKI pada tanggal 22 Juni 1945 yang kemudian dapat kita kenal sebagai Piagam Jakarta. Bunyi dari Piagam Jakarta ini hampir mirip dengan pembukaan UUD 1945 yang kita kenal saat ini. Itulah saat dimana untuk pertama kalinya rumusan pancasila tercatat dalam sebuah dokumen negara.

Pada dasarnya, terdapat dua fungsi pokok pancasila, yaitu sebagai dasar negara dan juga sebagai ideologi negara Indonesia. Sebagai dasar negara, pancasila memiliki beberapa fungsi turunan di dalam pelaksanaan kedaulatan rakyat di negara ini. Fungsi pancasila yang dimaksud yaitu pancasila sebagai norma dasar dari bangsa Indonesia sehingga ia berada di puncak tata urutan sumber hukum di Indonesia.

Fungsi turunan selanjutnya ialah pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum sehingga setiap peraturan perundang-undangan tidak boleh bertentangan dengan pancasila dan harus mengacu kepadanya. Fungsi selanjutnya yaitu pancasila harus menjadi pandangan hidup bangsa dan ia merupakan perjanjian luhur dari bangsa ini. Selanjutnya kita akna membahas mengenai fungsi pokok pancasila yang lainnya, yaitu fungsi pancasila sebagai ideologi negara Indonesia.

Fungsi Pancasila sebagai Ideologi Negara Indonesia

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, Pancasila memiliki sejarahnya sendiri yang membuat kita semakin menyadari bahwa negara ini teramat membutuhkan pancasila dalam menjalankan roda kehidupan bangsa ini. Selain karena fungsinya sebagai dasar negara, fungsi pancasila sebagai ideologi negara Indonesia juga tidak kalah penting. Namun, apa sejatinya makna pancasila sebagai ideologi negara tersebut?

Ideologi berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki arti kata yaitu sekumpulan konsep yang memiliki sistem yang dijadikan asas atau dasar dalam memberikan arah serta tujuan bagi kelangsungan hidup. Di sisi lain, kita juga dapat memahami ideologi sebagai cara berpikir seseorang atau suatu golongan atau sistem kepercayaan yang menerangkan dan membenarkan suatu tatanan kenegaraan yang ada atau dicita-citakan dan memberikan strategi berupa prosedur, rancangan, instruksi, serta program untuk mencapainya.

Pancasila sebagai ideologi negara memiliki berbagai fungsi turunan yang membuat dirinya semakin berharga di mata bangsa Indonesia. Kita salah jika memandang Pancasila hanya sebagai lima kalimat saja. Sejatinya, Pancasila merupakan suatu pedoman bagi kita dalam melaksanakan tata prilaku yang sesuai dengannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia ini. Nah, apa saja yang menjadi fungsi Pancasila sebagai Ideologi Negara Indonesia? Berikut ini merupakan penjelasan dari fungsi pancasila sebagai ideologi negara:

1. Pancasila sebagai Ideologi Negara Indonesia : Pemersatu Bangsa

Pancasila bukan hanya sekedar lima kalimat yang tersusun bersama dengan lambang garuda di atas kalimat tersebut. Lebih dari itu, pancasila merupakan sebuah filosofi mulia tentang bagaimana negara ini akan dijalankan dan akan mengarah kemana. Fungsi pancasila sebagai ideologi negara indonesia yang pertama ialah ia merupakan pemersatu bangsa. Sebagai pemersatu bangsa, sebuah tugas berat bagi pancasila.

Mengapa demikian? Bangsa ini terdiri dari 241.6 juta jiwa penduduk. Yang artinya ialah terdapat ratusan juta pola pikir yang berbeda di Indonesia. Jika semua pola pikir tersebut tidak disatukan, bukan tidak mungkin jika hal tersebut dapat menjadi salah satu penyebab terjadinya disintegrasi nasional. Maka dari itu, setiap sila yang terdapat di dalam pancasila sejatinya menunjukkan keberadaan semangat persatuan.

Namun, ada satu sila yang secara khusus membahas tentang perihal persatuan ini, yakni sila ketiga yang berbunyi ‘persatuan Indonesia’. Butir-butir pengamalan pancasila di dalam sila ini juga mengarahkan kita untuk senantiasa mengutamakan persatuan dan kesatuan di antara seluruh rakyat. Dengan adanya persatuan dan kesatuan ini, maka segala cita-cita yang dimiliki bangsa ini akan dapat tercapai dengan mudah.

2. Pancasila sebagai Ideologi Negara Indonesia : Pembimbing Bangsa

Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, pancasila merupakan sebuah ideologi yang dimiliki oleh negara ini semenjak ia merdeka. Keberadaan pancasila sebagai ideologi negara dapat mempersatukan bangsa ini yang pada masa lalu telah diceraiberaikan oleh penjajahan. Pancasila juga dirumuskan oleh para pendiri bangsa sehingga sejarah pancasila seharusnya membuat kita semakin bersemangat dalam mengamalkannya.

Fungsi Pancasila sebagai ideologi negara Indonesia membuat ia memiliki beberapa fungsi turunan. Fungsi pertama yaitu sebagai pemersatu bangsa, sedangkan fungsi keduanya ialah sebagai pembimbing bangsa. Seorang ilmuwan politik Indonesia, Soerjanto Poespowardojo menyatakan bahwa salah satu fungsi ideologi ialah sebagai norma yang menjadi pedoman seseorang (dalam hal ini negara) untuk bekal dan jalan bagi negara untuk menentukan identitasnya.

Berdasarkan penjelasan tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa sejatinya Pancasila merupakan pembimbing bangsa ini. Hendak seperti apa bangsa ini mengelola dan mengisi kemerdekaannya agar cita-cita negara seperti tercapainya kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat indonesia dapat tercapai? Jawaban dari pertanyaan tersebut dapat kita temui di dalam pancasila. Setiap kebijakan publik yang hendak dikeluarkan oleh pemerintah harus senantiasa berpedoman pada Pancasila, karena ia merupakan pembimbing bangsa Indonesia ini.

3. Pancasila sebagai Ideologi Negara Indonesia : Pemberi Tekad

Ketika suatu bangsa telah menentukan ideologinya, maka ideologi tersebut haruslah dapat menjadi pemberi tekad atau semangat bagi bangsa untuk bergerak ke arah yang lebih baik. Soerjanto P. Menyatakan bahwa salah satu fungsi dari sebuah ideologi ialah ia mampu untuk memberikan sebuah semangat serta dorongan kepada seseorang (dalam hal ini negara) untuk dapat mencapai tujuan yang dicita-citakan.

cita-cita bangsa biasanya akan terwujud apabila tujuan pembangunan nasional dapat tercapai. Sama halnya dengan bangsa Indonesia, fungsi pancasila sebagai ideologi negara Indonesia ialah sebagai pemberi tekad. Dengan adanya tekad dari pancasila ini, maka bangsa indonesia dapat lebih bersemangat dan lebih rapi dalam hal strategi agar cita-cita bangsa yang mulia dapat terwujud.

Selain itu, pancasila juga dapat memberikan tekad kepada bangsa ini untuk senantiasa menjaga dan mengembangkan identitas bangsa. Yang dimaksud dengan mengembangkan identitas bangsa ialah pancasila menjadi dasar bagi pengembangan karakter bangsa ini agar setiap rakyat Indonesia dapat memiliki karakter pancasila yang mulia. Ketika hal ini tercapai, maka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia dapat meningkat tajam dan sekaligus menunjukkan majunya pembangunan di negarai ini.

4. Pancasila sebagai Ideologi Negara Indonesia : Kontrol Sosial

Dalam menyelenggarakan kedaulatan rakyat, tentu pemerintah tidak dapat berbuat sewenang-wenang dan harus memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Setiap bangsa di dunia ini tentunya pernah merasakan kepahitan dari pemerintah yang berbuat kesewenangan. Indonesia pun pernah merasakan hal yang sama, mulai dari pemerintah yang otoriter, hingga pemerintah yang berbuat Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN).

Maka dari itu, dibutuhkan sebuah instrumen yang dapat mengawasi jalannya pemerintahan agar senantiasa bersesuaian dengan jati diri bangsa. Fungsi pancasila sebagai ideologi negara Indonesia yang selanjutnya ialah sebagai kontrol sosial. Maksud dari hal ini yaitu pancasila berperan dalam menyoroti kenyataan pelaksanaan pancasila yang terjadi di masyarakat (termasuk pemerintahan), sekaligus mengkritisi setiap upaya perwujudan cita-cita yang terdapat di dalam pancasila.

Pancasila sebagai kontrol sosial juga dapat menjadi ukuran untuk menyampaikan kritik mengenai kondisi bangsa dan negara ini. Apabila terdapat upaya-upaya yang bertentangan dengan pancasila, maka setiap upaya tersebut harus dikembalikan agar sesuai dengan nilai-nilai yang terdapat dalam pancasila. Di sisi lain, apabila segala hal tersebut tidak dapat dikembalikan kepada pancasila, maka ia harus dimusnahkan agar tidak membahayakan pelaksanaan fungsi pancasila sebagai ideologi negara ini.

5. Pancasila sebagai Ideologi Negara Indonesia : Dasar Pengetahuan

Di dunia ini terdapat banyak sekali pengetahuan yang berseliweran dan dapat membantu kita agar dapat menjalani kehidupan dengan lebih baik. Di sisi lain, terdapat pula banyak pengetahuan yang dapat berakibat buruk jika diketahui oleh khalayak ramai, atau dapat kita katakan pengetahuan tersebut sebaiknya tidak diketahui. Maka dari itu, sebagai manusia kita membutuhkan suatu dasar pengetahuan

Dasar pengetahuan ini bermanfaat agar kita dapat membedakan yang mana pengetahuan yang baik bagi kita dan yang mana pengetahuan yang buruk bagi kita. Fungsi pancasila sebagai ideologi negara Indonesia yang selanjutnya ialah sebagai dasar pengetahuan bagi segenap rakyat Indonesia. Hal ini mencakup salah satu fungsi ideologi menurut Soerjanto P, yaitu suatu ideologi merupakan seluruh pengetahuan yang menjadi dasar untuk dapat memahami setiap kejadian atau pun kondisi yang ada di sekitar kita.

Dengan adanya dasar pengetahuan ini, maka setiap kali rakyat Indonesia hendak bersikap, maka ia akan memperhatikan apakah sikapnya telah bersesuaian dengan pengetahuan yang terdapat di dalam pancasila. Apabila ternyata kurang sesuai, maka orang lain dapat mengingatkannya agar senantiasa bersikap seperti yang seharusnya.

6. Pancasila sebagai Ideologi Negara Indonesia : Pengarah Bangsa

Fungsi pancasila sebagai ideologi negara Indonesia yang terakhir kita bahas dalam kesempata ini ialah pancasila sebagai pengarah bangsa. Maksud dari hal ini ialah pancasila dapat memberikan gambaran mengenai cita-cita yang dimiliki oleh bangsa indonesia sekaligus dapat menggerakkan setiap komponen bangsa untuk dapat melaksanakan pembangunan nasional sebagai suatu bentuk dari pengamalan pancasila.

Pengamalan pancasila sendiri harus diuraikan dengan jelas agar setiap rakyat indonesia dapat memahaminya dengan baik dan dapat melaksanakannya dengan baik dan benar. Tanpa adanya suatu pengarah, maka suatu bangsa akan linglung dalam menentukan tujuannya, tentang akan seperti apa roda kehidupan dari bangsa tersebut dijalankan, dan bahkan bangsa tersebut dapat kehilangan identitasnya hingga dapat tergilas oleh roda globalisasi.

Maka dari itu, penting bagi setiap orang untuk dapat memahami pancasila dan meyakini bahwa pancasila merupakan satu-satunya pengarah bangsa yang tepat. Untuk mewujudkan hal ini, maka setiap kebijakan publik yang dikeluarkan oleh pemerintah haruslah memperhatikan pancasila. Ini merupakan suatu bukti bahwa perjalanan bangsa ini telah diarahkan oleh pancasila.

Setelah memahami fungsi pancasila sebagai ideologi negara, selanjutnya penulis akan mengajak pembaca untuk memahami pelaksanaan fungsi tersebut di dalam butir-butir pengamalan pancasila. Silakan tetap disimak pembahasan selanjutnya.

Butir-Butir Pengamalan Pancasila

Pelaksanaan dari nilai-nilai dasar Pancasila haruslah dilaksanakan dengan seksama. Maka dari itu, sudah menjadi kewajiban bagi penyelenggara kedaulatan rakyat Indonesia, yaitu pemerintah negara ini, untuk menjamin bahwa pengamalan pancasila dilakukan dengan sebaik-baiknya dan semurni-murninya. Dengan usaha pemerintah tersebut, diharapkan pengamalan Pancasila dapat terjadi dengan seharusnya.

Usaha pengamalan Pancasila sejatinya sudah dilakukan sejak Pancasila pertama kali digunakan sebagai dasar negara. namun dalam pelaksanaannya, terjadi banyak sekali penyimpangan, terutama pada masa demokrasi parlementer dan demokrasi terpimpin, seperti terjadinya jatuh bangun kabinet, atau pengangkatan presiden dengan masa jabatan seumur hidup. Pada pemerintahan orde baru, pemerintah mengusahakan yang terbaik untuk memurnikan pelaksanaan Pancasila.

Pada masa pemerintahan orde baru tersebut, untuk memurnikan pengamalan Pancasila, dilakukanlah sebuah program agar masyarakat Indonesia menyadari pentingnya Pancasila dan mengamalkannya dengan baik. Program tersebut biasa dikenal sebagai program P4 atau Pedoman Program Pengamalan Pancasila. Berikut ini merupakan butir-butir pengamalan Pancasila yang dijalankan dalam program P4 tersebut yang Berdasarkan Ketetapan MPR No.II/MPR/1978:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa

Sila pertama ialah sila ketuhanan yang maha esa, sila ini berfokus pada aspek ketuhanan dan keagamaan yang mendasari keberadaan bangsa Indonesia sekaligus menjadi bingkai dalam bertingkah laku. Berikut ini butir-butir pengamalan sila pertama:

  • Beriman dan bertakwa pada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing berdasarkan kemanusiaan yang adil dan beradab.
  • Saling menghormati dan bekerja sama antar pemeluk agama yang berbeda-beda sehingga terbina kerukunan hidup.
  • Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah yang sesuai dengan agama dan kepercayaannya.
  • Tidak memaksakan agama dan kepercayaan kepada orang lain.

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab

Sila selanjutnya yaitu sila kemanusiaan yang adil dan beradab. sila ini mengembalikan kodrat kemanusiaan dari seluruh rakyat Indonesia. berikut ini butir-butir pengamalan sila kedua:

  • Mengakui adanya persamaan derajat, hak dan kewajiban di antara sesama manusia.
  • Saling mencintai kepada sesama manusia.
  • Menumbuhkan sikap tenggang rasa.
  • Tidak semena-mena kepada orang lain.
  • Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
  • Suka melakukan kegiatan kemanusiaan.
  • Saling menghormati dan bekerja sama dengan bangsa atau negara lain.

3. Persatuan Indonesia

Sila ketiga dari Pancasila ialah Persatuan Indonesia. sila ini merupakan wujud cita-cita bangsa akan persatuan yang telah lama dihancurkan oleh keberadaan penjajahan. Dengan adanya sila ini, diharapkan setiap rakyat Indonesia lebih mensyukuri kemerdekaan yang telah dicapai dengan melaksanakan segala upaya menjaga keutuhan NKRI. Berikut ini merupakan butir-butir pengamalan pancasila sila ketiga:

  • Mengutamakan kesatuan, persatuan, kepentingan, dan keselamatan bangsa di atas kepentingan golongan atau pribadi.
  • Rela berkorban bagi kepentingan bangsa dan negara.
  • Mencintai Tanah Air dan Bangsa.
  • Bangga menjadi Bangsa Indonesia dan memiliki Tanah Air Indonesia.
  • Mengembangkan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan perwakilan

Sila selanjutnya yaitu sila keempat yang berbunyi kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan perwakilan. Sila ini menunjukkan semangat gotong royong dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Selain itu, semangat kebersamaan juga mendasari keberadaan sila ini. Sila keempat ini juga menunjukkan contoh perwujudan demokrasi di lingkungan bangsa dan negara. Berikut ini merupakan butir-butir pengamalan pancasila sila keempat:

  • Tidak memaksa kehendak sendiri pada orang lain.
  • Mengutamakan musyawarah mufakat dalam pengambilan keputusan
  • Musyawarah mufakat haru diliputi dengan semangat kekeluargaan.
  • Dengan niat baik dan tanggung jawab dapat menerima serta melaksanakan hasil musyawarah.
  • Musyawarah dilaksanakan dengan akal sehat dan hati nurani yang luhur.

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Sila kelima merupakan rangkuman dari sila-sila sebelumnya. Ia merupakan cita-cita tertinggi bagi bangsa ini. Keadilan sosial merupakan hal yang sulit kita peroleh pada masa sebelum proklamasi kemerdekaan. Maka dari itu, keberadaan dari empat sila sebelumnya bermuara pada sila ini. Sila ini mengharuskan kita untuk dapat mewujudkan butir-butir pengamalannya agar setiap rakyat Indonesia dapat merasakan keadilan sosial yang sesungguhnya. Berikut ini merupakan butir-butir pengamalan pancasila sila kelima:

  • Menumbuhkan perbuatan-perbuatan luhur yang mencerminkan sikap kekeluargaan dan gotong-royong.
  • Bersikap adil.
  • Menyeimbangkan hak dan kewajiban.
  • Menghormati hak-hak orang lain.
  • Suka menolong orang lain.
  • Tidak boros atau bergaya hidup mewah.
  • Tidak berbuat yang merugikan kepentingan umum.
  • Menghargai hasil karya orang lain.

Penyampaian di atas merupakan penjelasan paling lengkap mengenai materi fungsi Pancasila sebagai ideologi negara Indonesia yang dapat penulis sampaikan kepada pembaca dalam kesempatan yang indah kali ini. Semoga dengan membaca artikel ini pembaca dapat memahami apa saja yang menjadi fungsi Pancasila sebagai ideologi negara indonesia, baik yang berupa fungsi pemersatu bangsa, pembimbing dan pengarah bangsa, maupun pemberi tekad bagi bangsa. Dari penyampaian di atas pula kita dapat mengetahui bahwa keberadaan fungsi Pancasila sebagai ideologi negara Indonesia ini merupakan suatu hal yang menjadi kebutuhan negara ini dalam penyelenggaraan kedaulatan rakyat. Sekian, sampai jumpa pada kesempatan yang lain dan semoga kesuksesan senantiasa mengiringi langkah pembaca.

Recent Posts

2 Macam Badan Usaha Berdasarkan Wilayah Negara Beserta Contohnya

Badan usaha berdasarkan wilayah negara adalah badan usaha yang mana didalamnya dapat dikelompokkan dari asal…

10 months ago

12 Lembaga Administrasi Negara : Beserta Tugas dan Fungsinya

Pemerintahan suatu negara memiliki banyak lembaga yang bertanggung jawab atas berbagai aspek administrasi negara. Lembaga-lembaga…

12 months ago

4 Perwujudan Semangat Pendiri Bangsa Dalam Kehidupan Sehari-hari

Para pendiri bangsa telah berkomitmen untuk mewujudkan cita-cita besar bangsa Indonesia, salah satu wujud komitmen…

12 months ago

Sejarah Otonomi Daerah Di Indonesia

Dari sudut pandang etimologi, kata "Otonomi" berarti mengatur sendiri atau memerintah sendiri. Pengertian Otonomi Daerah dapat…

1 year ago

5 Komitmen Pendiri Negara Dalam Perumusan Dasar Negara

Komitmen di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai "Tanggung jawab", perilaku bertanggung jawab dapat…

1 year ago

5 Konsep Pembagian Kekuasaan Secara Vertikal di Indonesia dan Contohnya

Pasal 18 ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan bahwa Negara Kesatuan Republik…

1 year ago