Badan usaha berdasarkan wilayah negara adalah badan usaha yang mana didalamnya dapat dikelompokkan dari asal muasal modal pada badan usaha tersebut berasal. Terdapat dua jenis permodalan dalam badan usaha berdasarkan wilayah, yaitu Badan Usaha Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Badan Usaha Penanaman Modal Asing (PMA).
Badan Usaha Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN)
Badan Usaha Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) adalah bentuk badan usaha yang didirikan oleh investor domestik di dalam negeri untuk melakukan investasi dalam bentuk modal dalam negeri di suatu negara.
PMDN merupakan salah satu jenis badan usaha yang diatur dalam hukum investasi negara tersebut dan biasanya dikelola oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) atau lembaga serupa yang bertanggung jawab dalam mengatur dan memfasilitasi investasi.
Fungsi dari Badan Usaha PMDN
1. Investasi dalam Perekonomian Domestik
PMDN berperan dalam melakukan investasi modal dalam negeri di sektor-sektor ekonomi yang relevan. Hal ini dapat mencakup berbagai bidang seperti industri, pertanian, perikanan, infrastruktur, jasa, dan sektor lainnya. Dengan melakukan investasi, PMDN dapat berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi negara tersebut.
2. Penciptaan Lapangan Kerja
Salah satu fungsi penting PMDN adalah menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat lokal. Dengan melakukan investasi dan mengembangkan bisnis di dalam negeri, PMDN dapat memberikan kesempatan kerja bagi tenaga kerja lokal, mengurangi tingkat pengangguran, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
3. Peningkatan Produksi dan Produktivitas
PMDN berperan dalam meningkatkan produksi dan produktivitas di dalam negeri melalui investasi yang dilakukan. Dengan mengimplementasikan teknologi modern, manajemen yang efisien, dan praktik bisnis yang baik, PMDN dapat membantu meningkatkan daya saing sektor-sektor ekonomi dalam negeri dan menghasilkan produk dan jasa berkualitas.
4. Pajak dan Pendapatan Negara
PMDN memiliki tanggung jawab untuk mematuhi peraturan perpajakan dan membayar pajak sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Kontribusi pajak dan pendapatan dari PMDN menjadi sumber pendapatan negara yang penting, yang dapat digunakan untuk membiayai berbagai program dan kegiatan pembangunan.
5. Pengembangan Kemitraan dan Jaringan Bisnis
PMDN dapat membentuk kemitraan dengan pihak-pihak lokal, termasuk pemasok, distributor, dan mitra bisnis lainnya. Dengan demikian, PMDN berfungsi sebagai pendorong pertumbuhan sektor usaha di dalam negeri, memperkuat jaringan bisnis, dan mendorong kolaborasi dengan pemangku kepentingan lokal.
PMDN berperan dalam menggerakkan pertumbuhan ekonomi domestik dan memperkuat sektor usaha dalam negeri. Melalui investasi dan operasionalnya, PMDN dapat memberikan dampak positif bagi pembangunan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di dalam negeri.
Contoh badan usaha dengan sifat PMDN seperti PT. TECH Indonesia, PT. SUMI INDO WIRING SYSTEMS, PT Wanaraja Putra Perkasa, PT. Rizki Asa Buana, PT. Metindo Era Sakti, PT. Mesindo Putra Perkasa, PT. Karya Teknik Nusantara, dan masih banyak lagi perusahaan lainnya.
Badan Usaha Penanaman Modal Asing (PMA)
Badan Usaha Penanaman Modal Asing (PMA) adalah bentuk badan usaha yang didirikan oleh investor asing untuk melakukan investasi dalam bentuk modal di suatu negara. PMA berbeda dengan PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri) yang modalnya berasal dari investor domestik. PMA biasanya diatur dalam hukum investasi negara tersebut dan tunduk pada persyaratan dan regulasi yang berlaku.
Fungsi dari Badan Usaha PMA
1. Investasi Modal Asing
PMA berperan dalam menarik investasi modal asing ke dalam negara. Investasi tersebut dapat berupa modal tunai, teknologi, manajemen, dan sumber daya lainnya yang dibawa oleh investor asing. Melalui investasi tersebut, PMA dapat memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi, pembangunan infrastruktur, dan peningkatan daya saing sektor-sektor ekonomi di negara tersebut.
2. Penciptaan Lapangan Kerja
Salah satu manfaat penting dari PMA adalah penciptaan lapangan kerja bagi masyarakat lokal. Dengan melakukan investasi dan mengembangkan bisnis di dalam negeri, PMA dapat membuka kesempatan kerja bagi tenaga kerja lokal, membantu mengurangi tingkat pengangguran, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
3. Transfer Teknologi dan Pengetahuan
PMA sering membawa teknologi, pengetahuan, dan praktik bisnis terbaru dari negara asalnya. Hal ini dapat membantu dalam meningkatkan kualitas dan efisiensi produksi di dalam negeri, meningkatkan kapasitas teknologi lokal, serta memperbaiki proses dan sistem manajemen.
4. Peningkatan Kualitas Produk dan Layanan
PMA dapat membawa standar internasional dan praktik terbaik dalam menghasilkan produk dan layanan. Dengan menggunakan teknologi dan praktik bisnis yang canggih, PMA dapat meningkatkan kualitas produk dan layanan yang ditawarkan di dalam negeri. Hal ini berpotensi memperkuat daya saing industri lokal di pasar domestik maupun global.
5. Pajak dan Pendapatan Negara
PMA memiliki tanggung jawab untuk mematuhi peraturan perpajakan dan membayar pajak sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Kontribusi pajak dan pendapatan dari PMA menjadi sumber pendapatan negara yang penting, yang dapat digunakan untuk membiayai berbagai program dan kegiatan pembangunan.
6. Peningkatan Hubungan Ekonomi Antar Negara
PMA dapat membantu memperkuat hubungan ekonomi antara negara asal investor dengan negara yang menerima investasi. Melalui kerjasama dan kemitraan dengan pihak lokal, PMA dapat memperluas jaringan bisnis, mempromosikan pertukaran teknologi dan pengetahuan, serta memperdalam integrasi ekonomi antara kedua negara.
PMA memiliki peran penting dalam mendorong investasi asing, pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, dan transfer teknologi di negara tujuan investasi. Namun, peran dan dampaknya dapat berbeda-beda tergantung.
Berikut adalah contoh badan usaha dengan sifat PMA:
- Perusahaan Multinasional (Multinational Corporation/MNC) seperti oca-Cola, Toyota, Samsung.
- Perusahaan Perguruan Tinggi seperti : Harvard University, University of Oxford, National University of Singapore.
- Perusahaan Holding seperti : Alphabet Inc. (induk perusahaan Google), Berkshire Hathaway (induk perusahaan seperti GEICO, Dairy Queen, dan lainnya). Pada perusahaan ini sebagian besar menggunakan jenia PMA.
- Perusahaan Ekspor-Impor seperti : Maersk (perusahaan pengiriman kontainer), ExxonMobil (perusahaan minyak dan gas), Samsung Electronics (perusahaan elektronik). Pada perusahaan ini sebagian besar menggunakan jenia PMA.
- Koperasi seperti : Coop Italia (koperasi ritel terbesar di Italia), Mondragon Corporation (koperasi pekerja terbesar di Spanyol).Pada perusahaan ini sebagian besar menggunakan jenia PMA.
- Perusahaan BUMN (Badan Usaha Milik Negara) seperti : Pertamina (perusahaan minyak dan gas Indonesia), Petrobras (perusahaan minyak dan gas Brasil), Deutsche Bahn (perusahaan kereta api Jerman). Pada perusahaan ini sebagian besar menggunakan jenia PMDN dan PMA (campuran).
- Perusahaan Start-up seperti : Uber, Airbnb, Space X. Pada perusahaan ini sebagian besar menggunakan jenia PMA.