Komitmen di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai “Tanggung jawab”, perilaku bertanggung jawab dapat diartikan dengan sikap atau rasa memiliki, bekerja keras untuk mewujudkan sesuatu, memiliki perhatian besar dan bersungguh-sungguh.
Komitmen individu terhadap suatu hal sangat penting untuk mewujudkan cita-cita, komitmen dan semangat individu berperan penting untuk mewujudkan cita-cita bersama yang lebih besar. Untuk mewujudkan bangsa yang besar dan negara yang merdeka, seperti NKRI juga dibutuhkan komitmen kuat dari pendiri bangsa.
Kesungguhan para pendiri negara dalam mewujudkan cita-cita besar bangsa yaitu merumuskan dasar negara yang tepat, diwujudkan secara nyata dengan menempatkan komitmennya yaitu menempatkan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi.
Ada 5 komitmen pribadi yang dimiliki para pendiri negara yang patut kita tiru dan terapkan, antara lain:
1. Menjunjung Tinggi Persatuan, Kesatuan dan Nasionalisme
Berkomitmen tinggi pada semangat persatuan, kesatuan dan nasionalisme, atau dapat dikatakan sebagai wujud cinta tanah air. Komitmen tersebut sebagai acuan masing-masing pendiri bangsa untuk melekatkkan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi dan golongan.
2. Rasa Memiliki Bangsa Dan Negara
Pendiri negara memahami dan menghayati isi dari Pancasila, yang sebenarnya nilai-nilai tersebut berasal dari bangsa Indonesia sendiri. Rasa memiliki bangsa dan negara yang memenjadi pedoman para pendiri negara untuk merumuskan Pancasila pada saat itu.
3. Komitmen Semangat Juang
Memperjuangkan kemerdekaan dan memperjuangkan hal besar untuk kehidupan masa depan bangsa dan negara Berbagai rintangan banyak dihadapi oleh pendiri bangsa. Namun semangat perjuangan yang dimiliki pendiri bangsa tak surut, karena akan sia-sia kemerdekaan yang dimiliki bangsa jika semangat berjuang meredup.
4. Komitmen Terhadap Cita-cita Bangsa
Para pendiri bangsa memiliki cita-cita yang sama yaitu mewujudkan bangsa yang merdeka, berdaulat, bersatu, adil dan makmur. Para pendiri bangsa tak hanya merumuskan dasar negara, namun juga banyak melakukan upaya aktif sebelumnya untuk saling mendukung antar individu maupun antar golongan. Dengan satu tujuan mencapai cita-cita bangsa.
5. Meletakkan Kepentingan Negara Sebagai Prioritas Utama
Meskipun para pendiri negara berasal dari berbagai golongan dan latar belakang, dan tiap-tiap individu memiliki argumennya masing-masing, namun mereka meletakkan kepentingan negara di atas kepentingan individu dan golongan. Jika tidak, maka Pancasila tidak akan lahir dan menjadi dasar negara yang paling sesuai untuk NKRI.
Jika komitmen tersebut tidak dipegang teguh oleh para pendiri negara, maka saat ini kita tidak dapat menikmati kemerdekaan dan mungkin tidak menjalani kehidupan bermasyarakat dengan teratur. Perumusan Pancasila menjadi dasar negara tidaklah mudah bagi pendiri negara, namun komitmen besar para pendiri negara membantu mereka melalui dinamika dalam prosesnya.
Pendiri negara yang turut merumuskan Pancasila, antara lain Ir. Soekarno, Mohammad Hatta, Muhammad Yamin, Mr. Soepomo dan KH. Wahid Hasyim. Beliau semua memiliki komitmen tinggi untuk berkorban demi cita-cita negara dan bangsa.
Komitmen bersama yang dimiliki para pendiri negara tersebut tentu tidak begitu saja berdiri, tiap-tiap individu memiliki komitmen pribadi yang turut mendukung terwujudnya komitmen bersama. Bekerja sama, musyawarah dan rasa persatuan dan kesatuan menuntun perumusan Pancasila sebagai dasar negara.