Pemilu merupakan salah satu ciri-ciri ideologi demokrasi yang diterapkan dalam suatu negara, karena melalui pemilu maka rakyat atau setiap warga negara dapat berpartisipasi dalam hal politik dan pemerintahan suatu negara. Pemilu atau pemilihan umum sendiri merupakan suatu sarana yang dilaksanakan untuk mewujudkan asas kedaulan di tangan rakyat, dan terwujudnya suatu kekuasaan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.
Hal tersebutlah yang menjadi suatu inti dari kehidupan demokrasi di suatu negara, terutama di Indonesia sendiri. Pemilu di Indonesia juga sudah dilaksankan sejak masa orde lama, pada masa orde baru, orde reformasi, dan juga sampai saat ini. Melalui pemilu ini maka akan ada proses pemilihan terhadap orang-orang tertentu untuk mengisi jabatan-jabatan politik yang tersedia sebagai seorang perwakilan rakyat. Sedangkan dalam kesempatan kali ini, akan dibahas mengenai perbedaan pemilu orde lama dan orde baru secara lengkap.
Pemilu Orde Lama
Orde lama merupakan sebuah sebutan untuk menggambarkan periode kepemimpinan presiden Soekarno di Indonesia sejak tahun 1945 hingga 1968. Kehidupan politik pada masa orde lama sendiri dibilang cukup aktif, karena setelah kemerdekaan Indonesia berlaku sistem pulti partai. Dalam sejarah kemerdekaan Indonesia, kondisi tersebut ditandai dengan adanya 25 partai politik aktif, dimana ditandai pula pada adanya Maklumat Wakil Presiden No. XX tanggal 16 Oktober 1945, dan juga pada Maklumat Pemerintah tanggal 3 November 1945.
Pasa masa orde baru sendiri, pemilu hanya dilakukan sekali yaitu pda tahun 1955. Pemilu 1955 dibagi menjadi dua tahapan, yaitu pemilu untuk memilih anggota DPR dan pemilu untuk memilih anggota Konstituante. Ada 30 partai politik dan lebih dari 100 daftar kumparan serta calon perorangan yang mengikuti pemilu 1955, dimana lima contoh partai politik besar saat itu adalah Partai Nasional Indonesia (PNI), Masyumi, Nahdlatul Ulama (NU), Partai Komunis Indonesia (PKI), Partai Syarikat Islam Indonesia (PSSI).
Walaupun dalam upaya penyelenggaraan pemilu 1955 mengalami banyak kendala, seperti masih adanya tekanan eksternal dan banyaknya warga negara yang buta huruf, dan lain sebagainya, namun pemilu 1955 tetap berhasil diselenggarakan bahkan dengan aman, lancar, jujur,adil, dan sangat demokratis. Berikut beberapa poin penting dari pemilu orde lama atau pemilu.
Itulah dia beberapa penjelasan dan poin penting yang dapat dilihat dari berlangsungnya satu pemilihan umum pada masa orde lama. Lantas bagaimana perbedaannya dengan pemilu pada masa orde baru? Mari simak ulasan berikut.
Pemilu Orde Baru
Orde baru merupakan suatu sebutan yang menggambarkan masa pemerintahan Indonesia dibawah presiden Soeharto, yaitu pada periode tahun 1966 hingga 1998. Perbedaan orde lama dan orde baru juga dapat dilihat dari sisi pemilu yang dilaksanakan, dimana berbeda dengan masa orde lama yang hanya berlangsung satu kali, pada masa orde baru berlangsung 6 kali pemilu. Pemilu pada masa orde baru berlangsung pada tahun 1971, 1977, 1982, 1987, 1992, dan juga 1997.
Pada pemilu pertama orde baru sendiri masih diikuti oleh 9 partai politik dan 1 organisasi masyarakat, dimana terdapat 5 partai besar pula didalamnya, yaitu Golongan Rakyat (Golkar), Nahdlatul Ulama (NU), Parmusi, Partai Nasional Indonesia (PNI), dan Partai Syarikat Islam Indonesia (PSSI). Dimana selama pemilu berlangsung di masa orde baru, Golkar yang didukung pemerintah dan ABRI selalu memenangkan pemilu.
Memasuki tahun 1975, pemerintah orde baru mengeluarkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1975 mengenai Partai Politik dan Golkar. Dimana kemudian dilakukan fusi atau penggabungan partai-partai politik. Hasilnya adalah pemilu hanya di ikuti oleh dua partai politik dan satu Golongan Karya. Berikut ini beberapa poin penting dari pemilu orde baru yang dapat menjadi pembeda dari pemilu orde lama, diantaranya adalah:
Demikian penjelasan mengenai perbdaan pemilu orde lama dan orde baru, dimana dapat dibantu disimpulkan bahwa pemilu orde lama yang hanya berlangsung satu kali dapat dilihat lebih demokratis dibangdingnya dengan pemilu orde lama yang berlangsung sebanyak 6 kali, sehingga pelaksanaan demokrasi masa orde lama lebih terasa dibanding orde baru. Semoga informasi diatas dapat bermanfaat.
Badan usaha berdasarkan wilayah negara adalah badan usaha yang mana didalamnya dapat dikelompokkan dari asal…
Pemerintahan suatu negara memiliki banyak lembaga yang bertanggung jawab atas berbagai aspek administrasi negara. Lembaga-lembaga…
Para pendiri bangsa telah berkomitmen untuk mewujudkan cita-cita besar bangsa Indonesia, salah satu wujud komitmen…
Dari sudut pandang etimologi, kata "Otonomi" berarti mengatur sendiri atau memerintah sendiri. Pengertian Otonomi Daerah dapat…
Komitmen di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai "Tanggung jawab", perilaku bertanggung jawab dapat…
Pasal 18 ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan bahwa Negara Kesatuan Republik…