Budaya politik adalah salah satu pengembangan dari sikap individu yang terjadi sebagai sebuah timbal balik dari komponen politik dan sistem politik, sikap individu ini nantinya akan memiliki pernana yang baik terhadap permainan yang terjadi di dalam sistem politik dan merupakan salah satu faktor berkembangnya budaya politik di indonesia.
Karena budaya politik adalah berupa sikap, keyakinan, evaluasi, sentimen dan nilai yang di yakini oleh masyarakat tentang adanya sistem politik nasional di daerah mereka dan memiliki peranan masing-masing individu yang akan menjadi sebuah dasar dari para individu untuk menegaskan interaksi di ranah politik yang tidak jauh berbeda dengan contoh budaya politik militan. Dimana pengertian dari sistem politik ini sendiri di dasarkan dan di bagi ke dalam 3 bentuk dari orientasi yaitu:
Jenis-Jenis Budaya Politik
Penentuan dari sebuah budaya politik atau beberapa poin dan dimensi yang saling berkaitan dan berlaku dalam sebuah budaya politik dan yang merupakan contoh hak asasi sosial budaya adalah:
3 jenis budaya politik yang di kemukakan oleh Almoin dan rekannya Verba yaitu:
1. Budaya Politik Parokial
Ini adalah jenis dari budaya politik yang bisa dinyatakan sebagai parokial jika terdapat frekuensi dari orientari mereka terhadap ke 4 penentu dari budaya politik sama sekali tidak memiliki perhatian atau di nilai nol tanggapannya terhadap ke 4 dimensi tersebut. Biasanya yang memiliki budaya ini adalah suku pedalaman di Indonesia dan di Afrika.
2. Budaya Politik Subjektif
Ini merupakan jenis budaya yang memiliki frekuensi orientasi yang cukup tinggi terhadap adanya pengetahuan dan adanya sistem politiksecara subjektif maupun secara umum terhadap adanya pemahaman mengenai penguatan kebijakan yang telah di susun dan di buat oleh pemerintah. Sikap masyarakat terhadap adanya sistem ini ada yang di tunjukan dengan rasa tidak suka dan juga da yang di tunjukan dengan rasa bangga. Pada intinya, dalam masalah politik subjek, maka telah ada pengetahuan dasar yang cukup tentang pengetian sistem politik secara luas dan proses dari penguatan kebijakan yang telah di buat oleh pemerintah.
3. Budaya Politik Partisipan
Ini merupakan salah satu bentuk dari budaya politik yang memiliki anggota masyarakat yang telah cukup pemahaman tentang yang baik menyangkut ke 4 dimensi penentu dari budaya politik tersebut. Kencendrungan untuk mengarahkan masyarakat terhadap peranan pribadi yang akan segera menjadi aktif di dalam semua faktor dan evaluasi dan perasaan mereka terhadap peranan dunia politik bisa saja bersifat menerima maupun menolak.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Orientasi Evaluatif
Setelah kita membahas tentang budaya politik dan pembagiannya di atas, maka kita juga akan mengetahui bahwa orientasi evaluatif adalah salah satu bentuk dari penjabaran budaya politik yang berlaku. Berikut bebrapa faktor yang akan memberikan pengaruh terhadap orientasi tersebut:
Contoh Orientasi Evaluatif
Sebagai salah satu jenis orientasi yang ada di dalam budaya politik, maka orientasi ini juga memiliki contoh penerapan yaitu :
Demikianlah segala penjelasan terkait orientasi evaluatif. Semoga artikel ini bermanfaat.
Badan usaha berdasarkan wilayah negara adalah badan usaha yang mana didalamnya dapat dikelompokkan dari asal…
Pemerintahan suatu negara memiliki banyak lembaga yang bertanggung jawab atas berbagai aspek administrasi negara. Lembaga-lembaga…
Para pendiri bangsa telah berkomitmen untuk mewujudkan cita-cita besar bangsa Indonesia, salah satu wujud komitmen…
Dari sudut pandang etimologi, kata "Otonomi" berarti mengatur sendiri atau memerintah sendiri. Pengertian Otonomi Daerah dapat…
Komitmen di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai "Tanggung jawab", perilaku bertanggung jawab dapat…
Pasal 18 ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan bahwa Negara Kesatuan Republik…