Budaya politik adalah salah satu pengembangan dari sikap individu yang terjadi sebagai sebuah timbal balik dari komponen politik dan sistem politik, sikap individu ini nantinya akan memiliki pernana yang baik terhadap permainan yang terjadi di dalam sistem politik dan merupakan salah satu faktor berkembangnya budaya politik di indonesia.
Karena budaya politik adalah berupa sikap, keyakinan, evaluasi, sentimen dan nilai yang di yakini oleh masyarakat tentang adanya sistem politik nasional di daerah mereka dan memiliki peranan masing-masing individu yang akan menjadi sebuah dasar dari para individu untuk menegaskan interaksi di ranah politik yang tidak jauh berbeda dengan contoh budaya politik militan. Dimana pengertian dari sistem politik ini sendiri di dasarkan dan di bagi ke dalam 3 bentuk dari orientasi yaitu:
- Orientasi yang bersifat kognitif : ini adalah sebuah orientasi yang berdasarkan kepada sebuah pemahaman dan pengetahuan serta keyakina individu tentang adanya pemamahan sistim politik lengkap dengan atribut yang di bagi di dalamnya. Atribut politik ini sendiri berupa : lambang negara, ibukota negara, mata uang yang di gunakan negara tersebut, kepala negara, batas negara dan hal lainnya.
- Orientasi yang bersifat afektif : Merupakan salah satu contoh budaya politik modern yang merupakan orientasi yang didasari oleh ikatan emosional atau perasaan yang di punyai oleh individu pleaku politik tersebut dan bagaimana tindakannya terhadap sebuah tindakan politik.
- Orientasi yang bersifat evaluatif : ini adalah sebuah orientasi yang didasarkan atas kapasitas dari individu tersebut dalam memberikan sebuah penilaian yang akan terjadi terhadap sistem politik yang tengah berjalan dan bagaimana peranan dari individu yang berada di dalamnya.
Jenis-Jenis Budaya Politik
Penentuan dari sebuah budaya politik atau beberapa poin dan dimensi yang saling berkaitan dan berlaku dalam sebuah budaya politik dan yang merupakan contoh hak asasi sosial budaya adalah:
- Tingkatan dari adanya pengetahuan umum yang akan menjadi penentu dari sebuah budaya politik di sebuah masyarakat di dalam negaranya seperti: tentang letak geografis, kinstitusi dan sejarah negara tersebut.
- Adanya sebuah pemahaman oleh masyarakat yang mencangkup tentang peran dan struktur dari pemerintah dalam pengambilan keputusan dan kebijakan pemerintah.
- Pemahaman mendasar seperti ciri-ciri budaya politik kaula yang akan meliputi opini atau masukan dari beragam lapisan masyarakat dan juga peranan media massa dari spesikulasi masyarakat.
- Mengukur sejauh apa partisipasi yang di lakukan oleh masyarakat dalam melakukan kebijakan politik dan juga pelaksanaan sistem bernegara yang baik dan juga sejauh apa pemahaman tentang hak seta kewajiban yang mereka emban sebagai seorang warga negara.
3 jenis budaya politik yang di kemukakan oleh Almoin dan rekannya Verba yaitu:
1. Budaya Politik Parokial
Ini adalah jenis dari budaya politik yang bisa dinyatakan sebagai parokial jika terdapat frekuensi dari orientari mereka terhadap ke 4 penentu dari budaya politik sama sekali tidak memiliki perhatian atau di nilai nol tanggapannya terhadap ke 4 dimensi tersebut. Biasanya yang memiliki budaya ini adalah suku pedalaman di Indonesia dan di Afrika.
2. Budaya Politik Subjektif
Ini merupakan jenis budaya yang memiliki frekuensi orientasi yang cukup tinggi terhadap adanya pengetahuan dan adanya sistem politiksecara subjektif maupun secara umum terhadap adanya pemahaman mengenai penguatan kebijakan yang telah di susun dan di buat oleh pemerintah. Sikap masyarakat terhadap adanya sistem ini ada yang di tunjukan dengan rasa tidak suka dan juga da yang di tunjukan dengan rasa bangga. Pada intinya, dalam masalah politik subjek, maka telah ada pengetahuan dasar yang cukup tentang pengetian sistem politik secara luas dan proses dari penguatan kebijakan yang telah di buat oleh pemerintah.
3. Budaya Politik Partisipan
Ini merupakan salah satu bentuk dari budaya politik yang memiliki anggota masyarakat yang telah cukup pemahaman tentang yang baik menyangkut ke 4 dimensi penentu dari budaya politik tersebut. Kencendrungan untuk mengarahkan masyarakat terhadap peranan pribadi yang akan segera menjadi aktif di dalam semua faktor dan evaluasi dan perasaan mereka terhadap peranan dunia politik bisa saja bersifat menerima maupun menolak.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Orientasi Evaluatif
Setelah kita membahas tentang budaya politik dan pembagiannya di atas, maka kita juga akan mengetahui bahwa orientasi evaluatif adalah salah satu bentuk dari penjabaran budaya politik yang berlaku. Berikut bebrapa faktor yang akan memberikan pengaruh terhadap orientasi tersebut:
- Faktor kunci dalam orientasi evaluatif adalah adanya level pendidikan atau tingkatan pendidikan yang umum di miliki oleh warga negara.
- Semakin tinggi orientasi politik di sebuah negara tentunya tingkatan ekonomi masyarakatnya semakin baik.
- Adanya reformasi politik yang baik.
- Penegakan hukum secara independen, adil dan bebas
- Adanya peranan dari media komunikasi yang bersifat independen
Contoh Orientasi Evaluatif
Sebagai salah satu jenis orientasi yang ada di dalam budaya politik, maka orientasi ini juga memiliki contoh penerapan yaitu :
- Adanya komitmen yang di dasari dukungan pelaksanaan Pilkada yang sesuai dengan beragam aturan yang berlaku di masyarakat.
- Adanya sebuah komitmen yang nantinya mendasari pemberian suara bagi individu di dalam pilkada langsung.
Demikianlah segala penjelasan terkait orientasi evaluatif. Semoga artikel ini bermanfaat.