Jika berbicara mengenai politik tentunya ini adalah hal yang sangat menarik untuk kita kupas tuntas dan lebih dalam ya sobat, karena memang seyogianya kita hidup di dunia politik. Dalam dunia politik kita harus selalu mengupdate informasi yang ada dan harus terus menambah wawasan kita akan politik, karena hal ini tentunya alan sangat berpengaruh kepada perkembangan politik tersebut dan juga untuk menambah wawasan kita tentang politik yang ada. (Baca juga mengenai Sifat Kedaulatan Rakyat)
Kata politik muncul mulanya dari bahasa yunani yang disebut sebagai polis dan teta. Arti polis sendiri yakni negara, sedangkan arti dari teta yakni urusan. Dari kedua kata tersebut bisa ditarik kesimpulan mengenai politik ialah suatu bidang ilmu yang fokus untuk mendalami dan mempelajari hal – hal yang berkenaan dengan masalah kenegaraan dengan memperjuangkan pengertian dan pemahaman tentang negara dan keadaanya, sifat – sifat dasarnya dalam berbagai bentuk atau menifestasi pembangunannya.
Pengertian Budaya Politik
Pengertian budaya politik secara umum yakni suatu pola perilaku yang ada pada masyarakat dalam ruang lingkup kehidupan bernegara, aktivitas yang berkaitan dengan administrasi negara, hukum, politik pemerintahan, dan juga kebiasaan yang sudah bisa dipahami serta diresapi oleh semua individu. Kemudian ada faktor penyebab berkembangnya budaya politik di Indonesia yang artinya perilaku acuh tak acuh masyarakat yag berhubungan dengan semua hal mengenai berbagai gejala politik. (Baca juga mengenai Contoh Budaya Politik Kaula)
Sikap apatis ini biasanya dilatar belakangi oleh rendahnya ketertarikan dan kepercayaan masyarakat terhadap duni politik itu sendiri. Selain itu, pemicu lainnya adalah dominasi politik yang diciptakan oleh beberapa politisi yang lebih cenderung condong untuk memperhatikan karir politiknya tanpa melihat dan memperdulikan apa yang terjadi di negara yang bersangkutan secara keseluruhan. Atau dengan kata lainnya bidaya apatis adalah budaya politik dimana sebagaian besar masyarakatnya bersikap acuh tak acuh dan tidak peduli tentang proses politik yang ada dalam lingkungan atau negaranya.
Penyebab Berkembangnya Budaya Politik
Dalam pemikiran masyarakat yang apatis, warganya tidak peduli akan proses politik baik proses pemilihan wakil rakyat dan pemimpin negara maupun jalan pemerintahannya. Biasanya hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya :
- Masyarakat apatis berpikir bahwa pilihan politiknya tidak akan memberikan pengaruh apa-apa.
- Masyarakat apatis berpikir bahwa tidak adanya perbedaan yang bisa mereka nilai dari satu calon dengan calon yang lainnya.
- Masyarakat apatis kecewa dikarenakan pilihan mereka yang sebelumnya tidak sesuai dengan yang mereka harapkan.
- Masyarakat apatis berpikir tidak adanya tindakan apapun dari pemerintah jika mereka tidak ikut berpartisipasi dalam pemilihan politik tersebut.
- Masyarakat apatis berpikir warga secara langsung tidak faktor penyebab berkembangnya budaya politik di Indonesia akan dilibatkan dalam pengambilan keputusan apapun yang ada dalam negara, jadi buat apa memilih? Kira – kira begituah sobat yang ada dalam benak mereka.
Akibat sikap apatis ini, rendahnya partisipasi warga sebenarnya akan berpengaruh terhadap jalannya atau proses politik yang terjadi dalam wilayahnya atau negaranya, tetapi tidak sedikit diantara mereka yang tidak perduli akan hal tersebut. Sikap apatis ini sendiri muncul pada kalangan minoritas, pemilih yang masih muda, dan kalagan yang tergolong miskin dan tidak mengerti akan apa itu politik yang sesungguhnya. Kalangan – kalangan ini merasa tidak memiliki pengaruh dan merasa tidak terlibat juga dalam penentuan kebijakan negara. (Baca juga mengenai Contoh Partisipasi Politik di Lingkungan Sekolah)
Contoh Sikap Penyebab Budaya Politik
Tentu hal seperti ini sering kita dengan atau bahkan kita jumpai dalam kehidupan bermasyarakat ya sobat. Berikut adalah contoh budaya politik:
- Bersikap acuh tak acuh terhadap masalah yang ada di sekitarnya.
- Bersikap bodo amat dan tidak mau tau terhadap organisasi kemasyarakatan yang ada di lingkungannya.
- Bersikap tidak peduli terhadap kegiatan sosial di daerah tempat tinggalnya.
- Bersikap bodo amat terhadap kegiatan politik apapun yang ada di sekitarnya.
- Bersikap acuh tak acuh terhadap kepentingan bersama yang ada di tempat tinggalnya.
- Bersikap tidak mau tahu akan kegiatan atau hal apapun yang ada dilingkungan tempat tinggalnya.
- Tidak ikut atau golput dalam pemilihan kepala daerahnya (kepala desa).
- Tidak ikut atau golput dalam pemilihan kepala kecamatannya (camat).
- Tidak ikut atau golput dalam pemilihan kepala daerah ibukotanya (bupati).
- Tidak ikut atau golput dalam pemilihan kepala provinsinya (gubernur).
- Tidak ikut atau golput dalam pemilihan kepala negaranya (presiden).
Itulah beberapa contoh yang bisa penulis sebutkan pada kesempatan kali ini sobat. Semoga sobat semua bukanlah salah satu dari orang apatis dengan ciri-ciri seperti diatas ya sobat, karena memang seyogianya sikap apatis ini hanya akan merugikan diri anda sendiri sobat. (Baca juga mengenai Contoh Ancaman Politik)
Karena pada dasarnya bergabung dalam organisasi apalagi yang berhubungan dengan sosial sangatlah bagus untuk anda lakukan. Bukan hanya untuk kepentingan politik saja, tetapi agar hidup anda lebih berguna dan bermanfaat bagi yang lainnya ya sobat. Sebenarnya sikap apatis ini bisa saja dihilangkan dengan cara meningkatkan sedikit kepedulian terhadap lingkungan sekitar terlebih dahulu, kemudian aktif lah mengikuti organisasi sosial yang berguna untuk kepentingan bersama, agar hidup anda lebih bermakna dan berguna bagi orang lain.
Oke sobat sampai disini dulu pembahasan mengenai faktor penyebab berkembangnya budaya politik di Indonesia kali ini, selain itu anda juga bisa melihat Contoh Budaya Politik Kaula. Semoga artikel ini bermanfaat bagi sobat semua. Sampai ketemu diartikel selanjutnya. Salam hangat selalu.