Categories: Moral

10 Perilaku Budaya Demokrasi Dalam Kehidupan Sehari-Hari

Pengertian demokrasi adalah segala sistem pemerintahan yang berasal dari rakyat, untuk rakyat, dan oleh rakyat yang diwujudkan dalam berbagai segi kehidupan. Sebagian besar di negara dunia menganut paham demokrasi. Dengan menerapkan juga perilaku budaya demokrasi yang sesuai dengan nilai-nilai dan prinsip-prinsip demokrasi. Perilaku budaya demokrasi yaitu perilaku yang menjunjung tinggi demokrasi dan menerapkan semua sistem nilainya dalam bernegara.

Negara kita adalah salah satu yang menganut sistem demokrasi yang disebut demokrasi Pancasila.  Demokrasi yang berdasarkan Pancasila sebagai pedoman hidup bangsa IndonesiaPrinsip-prinsip demokrasi Pancasila yaitu ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, musyawarah, dan keadilan. Prinsip demokrasi Pancasila dilaksanakan dalam perilaku budaya demokrasi yang harus dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari seperti contoh di bawah ini..

  1. Menjunjung Tinggi Persamaan

Negara Indonesia terdiri dari banyak keragaman. keragaman suku bangas, keragaman budaya, keragaman agama, dan keragaman warna kulit. Oleh karena itu sikap yang pertama kali harus dibudayakan adalah menjunjung tinggi persamaan. Saling menghargai dan menghormati antar sesama warga negara. Tidak membedakan berbagai keberagaman dan juga tidak membedakan kelompok atau membedakan seseorang berdasarkan harta, jabatan, dan statusnya

  1. Menjaga Keseimbangan Antara Hak dan Kewajiban

Perilaku budaya kedua yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari adalah menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban warga negara. Sebagai warga negara tentu saja semua hak asasinya akan dilindungi oleh undang-undang yang berlaku. Namun harus diperhatikan bahwa sebaiknya setiap negara mendahulukan kewajiban daripada haknya dan menuntut haknya setelah kewajiban dapat dilaksanakan. Dengan menjaga keseimbangan hak dan kewajiban maka negara akan lebih aman. Bayangkan jika semua warga negara hanya menuntut haknya tanpa memperhatikan kewajiban! Seseorang menuntut gaji atas pekerjaannya, tanpa bekerja dengan baik.

  1. Membudayakan Sikap Adil

Sikap adil adalah sikap yang memperlakukan segala sesuatu sesuai porsinya. Tanpa memebedakan kelompok, suku, agama, ras, harta, dan jabatannya. Orang tua yang adil akan memberikan uang saku pada anak-anaknya sesuai kebutuhan dan kemampuan. Bukan membagi rata uang saku tersebut kepada semua anak-anaknya. Hakim yang adil adalah hakim yang menerapkan semua peraturan dan memberikan hukuman dan keputusan kepada orang yang benar-benar bersalah. Pelayan negara yang adil akan melayani mayarakatnya tanpa membeda-bedakan berbagai hal.

  1. Membudayakan Musyawarah untuk Mufakat

Setiap ada permasalahan hendaknya dicari penyelesaiannya dengan musyawarah. Musyawarah untuk mencapai mufakat harus lebih diutamakan daripada cara lain. Hal tersebut adalah ciri khas demokrasi Indonesia. Keputusan mufakat adalah jalan tengah yang disepakati oleh semua elemen masyarakat yang berkepentingan dengan keputusan. Atau dihadiri oleh minimal ¾ dari anggota suatu lembaga atau organisasi. Dengan demikian seluruh peserta musyawarah juga bertanggung jawab dengan hasil musyawarah. Bertanggung jawab kepada Tuhan, diri sendiri, dan anggota masyarakat lain. Bersedia melaksanakan hasil musyawarah tanpa terkecuali. Bentuk-bentuk keputusan bersamalain, seperti hasil voting atau suara terbanyak hanya dilakukan jika jalan musyawarah tidak dapat dilakukan atau tidak menemukan hasil.

  1. Mengutamakan Persatuan dan Kesatuan Nasional

Maysrakat yang berada di bawah demokrasi Pancasila adalah yang harus mengutamakan persatuan dan kesatuan. Oleh karena itu kepentingan negara harus ditegakkan daripada kepentingan golongan atau kelompoknya. Jika ada suatu masalah antar kelompok atau antara golongan, maka sebaiknya bermusyawarah. Musyawarah dilakukan dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan. Persatuan dan kesatuan yang diutamakan akan membawa perdamaian dan meminimalisir kekerasan yang berdampak tidak stabilnya pembangunan nasional.

  1. Membiasakan Taat Peraturan

Perilaku budaya demokrasi yang sering terabaikan adalah membiasakan taat peraturan. Taat di saat diawasi atau tidak diawasi. Karena setiap peraturan pasti dibuat untuk kepentingan seluruh elemen masyarakat. Contohnya peraturan di jalan raya. Seorang warga negara yang baik harus mentaati peraturan jika berkendara. Harus mentaati semua rambu yang ada dan mempunyai surat-surat kelengkapan berkendara. Sementara pejalan kaki juga demikian, harus mentaati peraturan yang ada. Tidak berjalan kaki di sembarang tempat. Para pedagang tidak mengambil trotoar untuk pejalan kaki untuk berdagang. Contoh lain adalah pejabat yang tidak korupsi dengan dana yang diamanahkan padanya.

  1. Membiasakan Menyalurkan Aspirasi Secara Damai dan Tidak Anarkis

Dalam budaya demokrasi, menyalurkan aspirasi secara aktif adalah pertanda demokrasi berjalan baik. Pertanda contoh partisipasi masyarakat yang tinggi. Rakyat masih memperhatikan negaranya. Namun haru diingat penyaluran aspirasi harus tertib dan tidak anarkis. Demonstrasi yang dilakukan misalnya, harus berjalan damai dan tetap memperhatikan kepentingan umum.

  1. Memilih Pemimpin Secara Demokratis

Pemimpin di negara demokrasi bukan pemimpin yang terpilih berdasarkan keturunan. Mereka dipilih berdasarkan kemampuan yang dimiliki. Pemilihan dilakukan setiap jangka waktu tertentu. Karena dalam demokrasi tidak ada pemimpin seumur hidup. Kekuasaan pemimpin juga dibatasi oleh konstitusi. Memilih pemimpin secara demokrasi merupakan perilaku budaya demokrasi yang sangat baik.

Seharusnya seluruh warga negara yang sudah mempunyai hak memilih dapat melakukannya. Memilih pemimpin dapat dimulai dari sekolah seperti memilih ketua kelas dan ketua OSIS. Kemudian memilih pemimpin di tingkat masyarakat seperti memilih Ketua RT, Ketua RW, dan seterusnya. Hingga di tingkat negara, seperti memilih wakil rakyat yang akan duduk di lembaga negara dan memilih Presidan dan Wakil Presiden.

  1. Menggunakan Kebebasan dengan Bertanggung Jawab

Setiap warga negara bebas dan dilindungi konstitusi terkait dengan segala hak asasinya. Namun, kebebasan tersebut adalah kebebasan yang bertanggung jawab. Kebebasan yang harus memperhatikan dan menghargai hak orang lain. Batasnya juga jelas dalam undang-undang. Misalnya, setiap warga negara bebas memilih agamanya dan bebas menyebarkan agamanya kepada orang lain. Namun, orang tersebut tidak dapat memaksakan kehendak agar orang lain mengikuti agamanya. Kepentingan negara tetap harus didahulukan daripada kepentingan pribadi dan golongan.

  1. Menghormati dan Menghargai Orang Lain

Menghormati dan menghargai orang lain adalah dalam kerangka melaksanakan seluruh bagian dari demokrasi. Sikap perilaku budaya demokrasi ini ditandai dengan :

  • menghargai pendapat orang lain
  • menyampaikan pendapat secara sopan dan sesuai aturan
  • tidak mendominasi suatu pembicaraan dan mendengarkan ektika orang lain menyampaikan pendapatnya
  • menerima dengan lapang dada setiap saran dan kritikan yang masuk
  • melaksanakan semua hasil keputusan musyawarah

Perilaku budaya demokrasi yang wajib dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari di atas baru sebagian yang diuraikan. Namun, jika bisa kita laksanakan akan berdampak sangat baik pada tingkat keluarga hingga berbangsa dan bernegara. Semoga artikel ini bermanfaat.

Recent Posts

2 Macam Badan Usaha Berdasarkan Wilayah Negara Beserta Contohnya

Badan usaha berdasarkan wilayah negara adalah badan usaha yang mana didalamnya dapat dikelompokkan dari asal…

1 year ago

12 Lembaga Administrasi Negara : Beserta Tugas dan Fungsinya

Pemerintahan suatu negara memiliki banyak lembaga yang bertanggung jawab atas berbagai aspek administrasi negara. Lembaga-lembaga…

1 year ago

4 Perwujudan Semangat Pendiri Bangsa Dalam Kehidupan Sehari-hari

Para pendiri bangsa telah berkomitmen untuk mewujudkan cita-cita besar bangsa Indonesia, salah satu wujud komitmen…

1 year ago

Sejarah Otonomi Daerah Di Indonesia

Dari sudut pandang etimologi, kata "Otonomi" berarti mengatur sendiri atau memerintah sendiri. Pengertian Otonomi Daerah dapat…

1 year ago

5 Komitmen Pendiri Negara Dalam Perumusan Dasar Negara

Komitmen di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai "Tanggung jawab", perilaku bertanggung jawab dapat…

1 year ago

5 Konsep Pembagian Kekuasaan Secara Vertikal di Indonesia dan Contohnya

Pasal 18 ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan bahwa Negara Kesatuan Republik…

1 year ago