Keputusan adalah segala sesuatu yang telah ditetapkan berdasarkan berbagai pertimbangan dan pemikiran. Termasuk di dalamnya pertimbangan dan pemikiran untuk mencapai tujuan dari keputusan. Dan keputusan bersama merupakan sebuah segala sesuatu yang telah ditetapkan secara bersama-sama oleh sekelompok orang atau organisasi tertentu dengan berbagai pertimbangan, pemikiran, dan penelitian untuk mencapai tujuan bersama yang telah ditetapkan sebelumnya. Karena keputusan bersama adalah keputusan sekelompok orang, tentu saja keputusan ini akan menajdi lebuh rumit. Mengapa demikian? Di dalamnya terdapat lebih dari satu orang, yang umumnya mempunyai pemikiran yang berbeda. Bahkan setiap orang yang mengikuti proses keputusan bersama mungkin mempunyai pendapat sendiri. Maka,agar keputusan bersama tercapai, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dan beberapa nilai yang harus dijunjung tinggi. Mengingat negara kita adalah negara Pancasila hal yang harus diperhatikan dan nilai yang dijunjung tinggi harus sesuai dengan Pancasila. Terutama, sila keempat “kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyaawaratan / perwakilan”. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam keputusan bersama, yaitu :
- Semua peserta dalam pengambilan keputusan bersama harus memahami mengenai apa dan tujuan keputusan bersama yang akan diambil.
- Semua peserta dalam pengambilan keputusan bersama hatus saling memahami dan menghargai pendapat orang lain.
- Setiap peserta pengambilan keputusan bersama harus dengan lapang dada menerima masukan dalam bentuk kritik, usul, dan saran dari peserta lain.
- Semua peserta tidak boleh memaksakan kehendaknya untuk dijadikan sebuah keputusan bersama.
Artikel terkait :
- Organisasi di Lingkungan Sekolah dan Masyarakat
- Manfaat Organisasi
- Sikap Positif terhadap Pelaksanaan Demokrasi
Diperlukan ketua yang bijaksana namun tegas dalam setiap rapat pengambilan keputusan. Diperlukan pula peserta yang saling menghargai dan bertanggungjawab dalam setiap pengambilan keputusan bersama. Oleh karena itu, ada nilai-nilai dasar Pancasila yang harus dijunjung tinggi. Nilai-nilai tersebut, antara lain:
- Persamaan Hak. Meyakini semua peserta pengambilan keputusan termasuk ketua mempunyai hak yang sama (baca : Contoh Hak Asasi Politik )
- Kebebasan mengemukakan pendapat. Setiap peserta wajib memahami nilai kebebasan mengemukakan pendapat. Artinya semua peserta dapat memberikan pendapatnya, meskipun pada akhirnya pendapatnya belum tentu diterima dan menjadi keputusan.
- Menghargai pendapat orang lain. Ini diperlukan agar tujuan pengambilan keputusan tercapai dan agar rapat (sidang) berjalan lancar (baca : Proses Perumusan Pancasila Sebagai Dasar Negara – Sidang Kedua BPUPKI).
- Kebersamaan. semangat dan nilai kebersamaan harus ditanamkan di dalam hati peserta, karena umumnya keputusan bersama diambil dalam rangka mewujudkan kepentingan bersama pula.
- Pelaksanaan hasil keputusan secara bertanggungjawab. Apapun hasil keputusan, meskipun tidak sesuai dengan pendapatnya, semua peserta bertanggungjawab dengan hasilnya.
Contoh Keputusan Bersama di Lingkungan Sekolah
Lingkungan sekolah merupakan salah satu tempat atau organisasi kecil yang kadang membutuhkan keputusan bersama dalam keputusannya. Keputusan bersama tersebut, bisa antar semua warga sekolah, bisa dengan lingkup guru, lingkup guru dan orangtua, atau lingkup sesama siswa satu kelas, dan siswa satu sekolah Contoh bentuk-bentuk keputusan bersama dalam musyawarah di lingkungan sekolah, antara lain:
- Pemilihan Ketua Osis.
- Pemilihan Ketua Kelas.
- Pengambilan keputusan rencana perpisahan sekolah.
- Pengambilan keputusan biaya pembangunan sekolan (lingkup orangtua dan pihak sekolah).
- Pengambilan keputusan atas nilai seorang murid.
- Keputusan bersama dalam hal kelompok kebersihan kelas.
Artikel terkait :
- Fungsi dan Tujuan Organisasi Sekolah
- Kebersihan Lingkungan Sekolah
- Struktur Komite Sekolah
- Fungsi Tata Tertib Sekolah Bagi Siswa
- Cara Menjaga Nama Baik Sekolah
Setelah mengetahui dan memahami pengertian dan tujuan kepentingan bersama, kemudian contoh implementasinya di sekolah, maka perlu diketahui juga 3 bentuk keputusan bersama. Bentuk-bentuk atau cara keputusan bersama ini, bukan sebagai pilihan atau alternatif. Namun, dilaksanakan berurutan. Apabila keputusan bersama tidak dapat dilakukan dengan cara pertama, maka dipakai cara kedua, dan seterusnya.
Bentuk-bentuk keputusan bersama dalam musyawarah, adalah sebagai berikut:
- Musyawaran untuk Mufakat
Musyawarah berasal dari kata Bahasa Arab, “syawara”, artinya berunding dan menyampaikan dan memberikan pendapat tentang sesuatu. Musyawarah untuk mufakat adalah bentuk keputusan bersama yang mengutamakan nilai kebersamaan. Di sini rapat, atau sidang pengambilan keputusan akan membicarakan masalah bersama dengan mencatat tujuannya, mencatat semua usulan dan saran yang masuk ketika musyawarah, kemudian diambil suatu pendapat yang diusahakan merupakan penyatuan dari semua atau sebagian pendapat yang ada. Terkadang hasil musyawarah mufakat adalah suara mayoritas peserta, namun meskipun jarang terjadi, bisa saja hasil musyawarah adalah pendapat mminoritas. Yang penting pendapat tersebut diyakini baik untuk semua. Meskipun musyawarah untuk mufakat umumnya dilakukan oleh organisasi yang kecil, namun di Indonesia ini merupakan tradisi yang mengakar kuat. Sampai sekelas lembaga-lembaga negara di tingkat pusat, masih melaksanakan musyawarah dalam setiap pengambilan keputusan. Karena musyawarah mufakat adalah salah satu nilai luhur Bangsa Indonesia yang sudah mengakar dalam setiap pribadi bangsa.
Artikel terkait :
- Asas Kemerdekaan Mengemukakan Pendapat
- Cara Mengemukakan Pendapat
- Tujuan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum
- Manfaat Musyawarah
Ciri-ciri musyawarah mufakat, antara lain:
- Dalam proses musyawarah, seluruh peserta lebih mengutamakan kepentingan bersama dengan pertimbangan moral dan hati nurani yang jujur.
- Usul dan saran yang berasal dari peserta musyawarah yang disampaikan mudah dipelajari dan tidak memberatkan dalam pelaksanaannya. Artinya semua usulan dan pendapat tersebut adalah yang sesuai dengan hati nurani dan dapat diterima akal sehat.
- Semua usulan dan pendapat dalam rangka mencaapai tujuan untuk kepentingan bersama.
- Pemungutan Suara
Pemungutan suara atau dikenal juga dengan voting yang umumnya diselEnggarakan apabila musyawarah untuk mufakat tidak mencapAi hasil yang diinginkan karena Adanya perbedaan pendapAt yang tidak terselesaikan. Jadi, voting bukan pilIhan bentuk-bentuk keputusan bersama dengan tidak menyelenggarakan musyawarah. Beberapa hal yang harus dipertimbangkan ketika melaksanakan voting, yaitu :
- Voting diselenggarakan apabila musyawarah untuk mufakat sudah terlaksana dengan baik, namun tidak menghAsilkan keputusan bulat dan ada beberapa perbedaan pendapat yang tidak terselesaikan. Atau semua pendapat yang ada belum menunjukkan kepentingan bersama seluruh anggota musyawarah.
- Voting diselenggarakan karena waktu yang terbatas, di mana bila melakukan musyawarah mufakat butuh waktu lebih banyak dengan mendengarkan seluruh usulan dan pendapat.
- Voting atau pemungutan suara dianggap sah jika peserta yang hadir lebih dari dua pertiga dari yang sehArusnya dan Disetujui oleh lebih dari setengah peserta yang hadir.
- Pemungutan suara juga dilakukan pada wilayah dan suara yang banyak dan tidak dapat diwakilkan.
Contoh pelaksanaan voting di Indonesia adalah pelaksanaan asas-asas pemilu anggota legislatif dan fungsi pemilu presiden dan kepala-kepala daerah. Sementara voting di sekolah bisa dilakukan dalam pemilihan ketua kelas dan pemilihan ketua Osis.
Pelaksanaan voting ada 2 macam, yaitu :
- Voting terbuka, di mana semua anggota peserta musyawarah dengan terbuka dan tidak rahasia bisa mengangkat tangan tanda persetujuannya dan akan dihitung oleh panitia.
- Voting tertutup, di mana semua anggota peserta musyawaran dengan rahasia memilih keputusan mereka. umumnya dilakukan dengan menuliskannya di kertas, dikumpulkan, dan kemudian dibacakan sambil dihitung bersama tanpa diketahui pilihan yang diambil masing-masing.
- Aklamasi
Aklamasi adalah pengambilan keputusan dengan pernyataan setuju secara menyeluruh anggota kelompok dengan cara lisan. Ini biasa dilakukan apabila keputusan bersama sebenarnya sudah ada sebelum pengambilan keputusan, hanya perlu pengesahan saja.
Di lingkungan sekolah umumnya dilakukan dalam pengambilan keputusan uang gedung sekolah. Biasanya, pihak sekolah memberikan jumlah dana dan alasannya, orangtua membErikan pendapat, dan setelah itu sepakat secara aklamasi dengan besaran dana tertentu yang disumbangkan.
Sekian artikel kali ini tentang bentuk keputusan bersama dalam muswarah di lingkungan sekolah. Dan juga telah membahas beberapa pengambilan keputusan yang bisa kita ketahui.