Salam sejahtera bagi seluruh pembaca dimanapun anda berada. Beberapa waktu yang lalu kita telah membahas materi mengenai perbedaan hak dan hukum. Setelah membaca materi tersebut tentu pembaca semakin memahami apa saja yang menjadi perbedaan di antara hak dan hukum berdasarkan hubungan pelanggarannya.
Dalam kesempatan ini, penulis akan menyampaikan kepada pembaca suatu materi mengenai ciri-ciri totalitarian dalam kehidupan bernegara. Namun sebelum itu, kita harus mengenal terlebih dahulu arti dari totalitarian itu. Totalitarian dapat dipahami sebagai penganut dari ideologi totalitarianisme (salah satu macam-macam ideologi di dunia), yaitu paham dimana negara selalu berusaha menguasai setiap komponen politik dan ekonomi dalam masyarakat serta berusaha menetapkan standar baik dan buruk. Saat ini paham totalitarianisme sedikit tersembunyi namun tetap ada. Maka dari itu, kita harus mengetahui ciri-cirinya. Berikut ini ciri-ciri totalitarian dalam kehidupan bernegara:
1. Menggunakan Ilmu dan Teknologi
Ciri pertama dari totalitarian ialah mereka menggunakan ilmu dan teknologi sebagai alat untuk menguasai negara. Negara terus mengembangkan metode untuk mengendalikan rakyatnya melalui teknologi. Contoh paling nyata yang dapat kita temui ialah manipulasi pemberitaan sehingga yang terlihat hanyalah sisi baik dari pemerintah sedangkan bagian bobroknya ditutupi. Selain itu, saat ini juga banyak dilakukan penghimpunan informasi pribadi dari rakyat melalui sosial media untuk dimanfaatkan dalam bidang politik.
2. Strategi Mobilisasi Berupa Gerakan Massa
Totalitarian juga memiliki karakteristik yang lain yaitu strategi mobilisasi berupa gerakan massa. Artinya, dinamika di dalam negara dilakukan dengan mengandalkan pergerakan massa. Cara menggerakkan massa ini pun bervariasi, seperti menggunakan perintah langsung dari pemimpin masyarakat atau melakukan pemberitaan yang mengajak rakyat untuk bergerak. Hal ini berlawanan dengan prinsip-prinsip demokrasi Pancasila dimana pergerakan rakyat merupakan manifestasi dari keinginan rakyat.
3. Memusatkan Kekuasaan Pada Satu Partai
Ciri ketiga dari totalitarian ialah memusatkan kekuasaan pada satu partai. Hal ini dilakukan agar partai menjadi penguasa tunggal sehingga lebih mudah dalam mencapai setiap tujuan dari penguasa. Ada kalanya keberadaan penguasa tunggal ini ditutupi oleh partai-partai kecil lainnya, mengingat fungsi partai politik sebagai sarana aspirasi rakyat.
4. Kegiatan Ekonomi Diatur oleh Penguasa
Dalam paham totalitarianisme, kegiatan ekonomi dikuasai dan diatur oleh penguasa. Tujuannya adalah agar kegiatan ekonomi dapat berjalan secara efektif dan efisien serta agar dapat memiliki dampak positif bagi pembangunan. Namun, hal ini juga berpotensi menimbulkan praktek korupsi, kolusi, dan nepotisme.
5. Menggunakan Metode yang Keras
Ciri-ciri totalitarian dalam kehidupan bernegara yang terakhir penulis sampaikan kali ini yaitu totalitarian menggunakan metode yang keras untuk menakuti rakyat sehingga rakyat akan setia pada negara. Metode keras yang dimaksud juga dapat berupa monopoli media informasi dan komunikasi. Hal ini menyebabkan akses masyarakat terhadap informasi menjadi terbatas atau malah dimata-matai oleh negara.
Uraian yang telah disampaikan di atas merupakan penjelasan secara lengkap mengenai Ciri-ciri Totalitarian dalam Kehidupan Bernegara yang dapat penulis sampaikan kepada pembaca dalam kesempatan yang indah kali ini. Semoga dengan membaca artikel ini pembaca dapat memahami secara lebih baik apa itu paham totalitarianisme beserta ciri-ciri dari totalitarian di dalam kehidupan bernegara. Perlu kita pahami bersama bahwa adanya paham egalitarianisme di dunia juga ikut mewarnai usaha pencapaian tujuan pembangunan nasional Indonesia. sampai jumpa pada kesempatan yang lain dan semoga kesuksesan senantiasa mengiringi langkah pembaca dalam menjalani hidup.