Tidak hanya pada zaman sekarang, hak asasi manusia ternyata telah lama diperjuangkan sejak bertahun-tahun silam. Bahkan, jika dibandingkan, memperjuangkan hak asasi manusia pada zaman dulu tentu terasa lebih berat.
Dibutuhkan seseorang yang berani dan berdedikasi tinggi untuk dapat mengajak serta menggerakkan khalayak ramai guna memperjuangkan hak mereka. Berikut adalah beberapa ahli dan tokoh yang amat besar jasanya bagi hak asasi manusia:
1. Nelson Mandela
Siapa yang tak kenal beliau? Beliau merupakan salah seorang ahli dan tokoh hak asasi manusia yang bisa dikatakan paling termahsyur di seluruh dunia. Nelson Mandela lahir di Afrika Selatan pada tahun 1918. Beliau merupakan simbol perjuangan hak asasi manusia pada abad ke 20.
Nelson Mandela memperjuangkan hak kaumnya melalui gerakan revolusi antiapartheid. Gerakan ini sendiri muncul akibat dikeluarkannya kaum kulit hitam pada parlemen Afrika Selatan dan hanya diisi oleh orang kulit putih saja.
Pernyataannya mengenai hak asasi manusia yang terkenal adalah:
“Saya telah memimpikan suatu masyarakat yang memiliki demokrasi yang ideal dan bebas, di mana semua orang hidup bersama dalam harmoni dan mempunyai kesempatan yang sama”.
Nelson Mandela
Atas gerakan revolusinya, Nelson Mandela harus ditahan dalam penjara selama 27 tahun, hingga akhirnya bebas pada tahun 1990. Tak lama setelahnya, pada tahun 1994 – 1999, Nelson Mandela ditunjuk menjadi presiden kulit hitam pertama di Afrika Selatan.
Beliau juga mendapat julukan “bapak bangsa”, “bapak penemu demokrasi” dan “pembebas dan penyelamat bangsa, seperti gabungan antara Washington dan Lincoln”.
2. Martin Luther King Jr.
Martin Luther King lahir pada di Georgia pada tahun 1929. Beliau merupakan seorang aktivis sekaligus pendeta yang mempunyai peran penting pada gerakan hak sipil di Amerika pada pertengahan tahun 1950an hingga tahun 1968.
Martin Luther King Jr. memperjuangkan hak kaum kulit hitam yang tinggal di Amerika. Pada saat itu, kaum kulit hitam sangat dirugikan dalam hal perekonomian dan juga mengalami berbagai perlakuan tidak adil dari kaum kulit putih.
Pada tahun 1964, Martin Luther King Jr. memimpin sebuah gerakan besar-besaran yang diadakan di Washington. Gerakan tersebut dikenal sebagai March on Washington dan diikuti oleh lebih dari 200.000 orang.
Dalam gerakan tersebut, Martin Luther King Jr. membacakan sebuah pidato mengenai hak asasi manusia yang berjudul “I Have a Dream“. Di dalamnya terdapat berbagai ajakan dan himbauan untuk mencapai perdamaian dan kesamarataan.
Beberapa kutipan dari pidato tersebut antara lain:
“Ketidakadilan merupakan ancaman bagi keadilan di manapun berada”
“Kebebasan tidak diberikan oleh para penindas, akan tetapi dituntut oleh yang ditindas”
“Perdamaian bukan berarti tidak adanya ketegangan, tapi dengan hadirnya keadilan”
Pidato I Have a Dream oleh Martin Luther King Jr.
3. Cesar Chavez
Cesar Chavez merupakan seorang Amerika Latin yang lahir pada tahun 1927 di Arizona. Beliau merupakan pejuang hak asasi manusia di bidang pertanian.
Alasan Cesar Chavez, yang juga berasal dari keluarga petani, memperjuangkan hak kaumnya disebabkan karena pada saat itu petani di Amerika Latin sudah menderita selama bertahun-tahun lamanya. Penderitaan ini muncul akibat banyaknya para petinggi yang korup dan membayar petani dengan upah yang sangat rendah dan memberikan jam kerja yang melebihi batas.
Cesar Chavez selanjutnya membentuk sebuah organisasi resmi bernama La Causa yang bertugas untuk menjadi wadah bagi para petani yang terdampak. La Causa kemudian melakukan aksi protes hingga ke seluruh wilayah di Amerika.
Berikut pernyataan Cesar Chavez ketika beliau memimpin gerakan protes untuk memperjuangkan hak para petani:
“Saya masih ingat betul kenangan pada masa kecil saya – tentang bagaimana kami harus menjalani hidup dengan upah yang minim, yang pada dasarnya terjadi hanya karena tidak ada persatuan petani. Saya ingin membawa keadilan sosial bagi para petani, karena saya sangat mencintai pekerjaan ini”.
Cesar Chavez
4. Oscar Arias Sanchez
Oscar Arias Sanchez merupakan peraih penghargaan perdamaian Nobel pada tahun 1987. Beliau sendiri merupakan presiden dari Kosta Rika.
Penghargaan tersebut diraih oleh Beliau atas aksinya dalam mengakhiri perang warga sipil yang terjadi di negara tentangganya, yaitu Nikaragua. Pada saat itu, kondisi peperangan sangat memprihatinkan dan menimbulkan banyak kerusakan.
Oscar Arias Sanchez lalu mengajak presiden dari wilayah Amerika Tengah lainnya, seperti Guatemala, El Salvador, Honduras dan Nikaragua sendiri, untuk menempuh jalur damai guna mengakhiri perang. Dalam pertemuan ini, rencana perdamaian yang digunakan untuk mengakhiri perang merupakan ide atau gagasan dari Oscar Arias Sanchez.
Berikut beberapa kutipan pidato Oscar Arias Sanchez pada saat menerima perhargaan perdamaian Nobel:
“Saya menerima penghargaan ini mewakili 400.000 warga Amerika Latin, yang kembali dalam kebebasan, masih berlatih mengenai demokrasi dan masih mencari jalan untuk mengatasi penderitaan dan ketidakadilan”
“Kami sedang mencari kebebasan dengan menegakkan demokrasi”
“Warisan yang kami dapat dari masa lalu yang tidak adil hanyalah kerugian-kerugian yang disebabkan oleh tirani, berupa utang luar negeri, ketidakpekaan sosial, pergolakan ekonomi, korupsi, dll”
“Saya rasa, tidak seharusnya seorang yang lapar diperlakukan secara rendah hanya karna ia berkata bahwa ia tengah menderita”
“Hukum adalah sebuah jalan menuju kebebasan dan sudah seharusnya menjadi pembuka jalan bagi semua orang”
Oscar Arias Sanchez