Di Indonesia, terdapat enam istana kepresidenan yaitu Istana Bogor, Istana Cipanas, Istana Yogyakarta atau Gedung Agung, Istana Merdeka, Istana Negara, dan Istana Tampaksiring.
1. Istana Bogor
Sesuai namanya, Istana Bogor terletak di kota Bogor, Jawa Barat. Istana Bogor, yang di masa kolonial disebut Buitenzorg atau Sans Souci, pertama kali dibangun pada tahun 1744.
Awalnya, Istana Buitenzorg difungsikan secara resmi pada tahun 1870 sebagai tempat peristirahatan bagi Gubernur Jenderal Hindia Belanda maupun Inggris.
Tahun 1950, Istana Bogor resmi digunakan oleh pemerintah Indonesia dan dijadikan sebagai salah satu Istana Kepresidenan Indonesia hingga kini.
2. Istana Cipanas
Dari Bogor, bergeser ke Desa Cipanas, kecamatan Cipanas, Jawa Barat. Di sini terdapat Istana Cipanas yang dibangun pada masa pemerintahan kolonial Hindia Belanda, empat tahun sebelum Istana Bogor dibangun atau tepatnya tahun 1740.
Sebagaimana halnya Istana Bogor, di masa pemerintahan kolonial Hindia Belanda, Istana Cipanas juga difungsikan sebagai tempat peristirahatan Gubernur Jenderal Hindia Belanda.
Namun, setelah Indonesia merdeka, Istana Cipanas ditetapkan sebagai Istana Kepresidenan dan dijadikan sebagai tempat peristirahatan bagi Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia.
3. Istana Yogyakarta atau Gedung Agung
Di Daerah Istimewa Yogyakarta juga terdapat Istana Kepresidenan yang terletak di Kelurahan Ngupasan, Kecamatan Gondoman, Yogyakarta. Istana Kepresidenan yang dimaksud adalah Istana Yogyakarta atau Gedung Agung.
Istana ini dibangun pada masa pemerintahan kolonial Hindia Belanda tahun 1824 dan selesai setelah Perang Diponegoro usai tepatnya tahun 1832. Istana ini ditujukan untuk para residen Belanda atau Gubernur Jenderal Belanda.
Setelah Indonesia merdeka, istana ini digunakan sebagai kantor dan kediaman Presiden Republik Indonesia terutama sejak Yogyakarta menjadi ibu kota Republik Indonesia tanggal 6 Januari 1946.
Namun sejak tanggal 28 Desember 1949, ibu kota Republik Indonesia kembali ke Jakarta. Istana Yogyakarta pun kemudian dijadikan sebagai salah satu dari Istana Kepresidenan Republik Indonesia.
4. Istana Merdeka
Istana Merdeka yang terletak di kota Jakarta ini dibangun di masa pemerintah kolonial Hindia Belanda pada tahun 1873 dan diresmikan pada tahun 1879 sebagai pengganti Istana Risjwijk.
Istana Merdeka disebut juga dengan Istana Gambir karena banyaknya tumbuhan gambir di sekitar istana.
Di istana inilah terjadi peristiwa penandatanganan pengakuan kedaulatan Republik Indonesia Serikat oleh pemerintah Kerajaan Belanda pada tanggal 27 Desember 1949.
Selama hampir 75 tahun Indonesia merdeka, Istana Merdeka digunakan sebagai tempat menyelenggarakan beberapa kegiatan kenegaraan antara lain Peringatan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia dan pelantikan pejabat negara.
Kegiatan lainnya di antaranya adalah menyambut tamu negara dan penyerahan surat-surat kepercayaan duta besar negara sahabat.
5. Istana Negara
Istana Negara atau Istana Rijswijk merupakan Istana Kepresidenan yang terletak satu kompleks dengan Istana Merdeka yaitu di jalan Veteran, Jakarta Pusat.
Istana yang dibangun di masa pemerintahan kolonial Hindia Belanda pada tahun 1796 sejatinya adalah sebuah rumah peristirahatan milik pengusaha Belanda bernama J.A van Braam.
Rumah ini kemudian dibeli oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda untuk difungsikan sebagai kantor pusat pemerintahan dan kediaman para Gubernur Jenderal.
Setelah Indonesia merdeka, istana ini berfungsi sebagai kantor pusat kegiatan pemerintahan negara antara lain menyelenggarakan acara-acara kenegaraan dan jamuan kenegaraan.
6. Istana Tampaksiring
Satu-satunya Istana Kepresidenan yang dibangun di setelah Indonesia merdeka yakni tahun 1957 hingga 1963 adalah Istana Tampaksiring atas prakarsa Presiden Sukarno.
Istana ini terletak di Jalan Tampaksiring, Manukaya, Tampaksiring, Kabupaten Gianyar, Bali.
Istana Tampaksiring difungsikan sebagai tempat peristirahatan bagi Presiden Republik Indonesia beserta keluarga atau tamu negara lainnya.