Sebagai sebuah ideologi, didalam Pancasila terkandung nilai-nilai yang bersumber dari kehidupan masyarakat dan budaya yang telah tumbuh didalam masyarkat serta pandangan hidup yang dipegang teguh. Dengan begitu telah memenuhi syarat disebut sebagai suatu ideologi terbuka. Ramlan Surbakti (1999) mengatakan, ada dua fungsi utama ideologi didalam masyarkat, yakni sebagai tujuan maupun gagasan yang ingin diraih bersama dalam kehidupan bermasyarakat, menjadikannya pemersatu kemajemukan dan juga sebagai pedoman dalam menyelesaikan konflik yang timbul di dalam masyarakat. (baca juga: Faktor Penyebab Konflik Sosial dan Cara Mengatasinya). Berikut adalah penjelasan dari Nilai-nilai Pancasila sebagai Ideologi Terbuka :
Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka
Ideologi terbuka merupakan cerminan nilai-nilai dalam berbagai segi kehidupan, termasuk kehidupan politik bangsa Indonesia, yakni menjadi nilai pokok dan digunakan sebagai pedoman di dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat, berbangsa juga bernegara. Sebuah ideologi, dalam hal ini Pancasila yang menjadi sebuah pedoman dalam sebuah kehidupan yang menyeluruh harusah memiliki sebuah sifat yang terbuka juga fleksibel tidak kaku atau pun tertutup dalam segala jenis perubahan yangterjadi seiring perkembangan jaman, seperti penjelasan berikut.
Salah satu faktor yang menjadi pendorong sebuah gagasan tentang keterbukaan ideologi Pancasila, adanya sebuah kenyataan mengenai pembangunan dan kehidupan masyarakat yang berkembang seiring pergantian jaman. Keterbukaan ideologi Pancasila dalam penerapannya sebagai pola pikir yang dinamis dan terkonsep, dikenal dengan adanya tiga tingkatan nilai-nilai didalamnya diantaranya sebagai berikut:
Moerdiono menyatakan ada beberapa faktor yang mendorong pemikiran Pancasila menjadi sebuah ideologi yang terbuka, diantaranya.
Istilah Pancasila yang menjadi satu-satunya asas telah dihapus berdasarkan ketetapan MPR tahun 1999, dan hal tersebut dapat diartikan sebagai pengembalian fungsi pokok pancasila sebagai dasar negara. Dalam kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa, Pancasila haruslah menjadi jiwa bangsa Indonesia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Pada prinsipnya Pancasila sebagai Ideologi terbuka yakni sebuah keterbukaan yang memiliki makna agar memperkaya wawasan dan oreintasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Ada beberapa kelebihan didalam Pancasila sebagai ideologi terbuka, diantaranya sebagai berikut.
Kelemahan Ideologi Terbuka
Sebuah pemikiran maupun gagasan tentunya disamping memiliki kelebihan juga memiliki kelemahan, diantaranya kelemahan-kelemahan tersebut sebagai berikut.
Kelemahan Pancasila sebagai ideologi terbuka terletak dari bagaimana cara perumusan kembali dalam sebuah kebijakan. Disinilah pokok permasalahan yang kemudian dapat menyentuh hal-hal lain, seperti bagaimana cara mengkonseptualisasi fungsi negara. Bagaimana hubungan negara dengan warga negara, seberapa besar perekonomian ditujukan guna memelihara negara serta memelihara kemajemukan didalamnya. Dengan begitu, akan lebih mempermudah untuk menguraikan semua nilai-nilai yang terkandung didalam Pancasila, sehingga tidak terjadi benturan dengan rumusan-rumusan yang bersifat normatif semata. (baca juga: Fungsi Mahkamah Konstitusi dalam sistem pemerintahan di Indonesia).
Kesimpulan
Nilai-nilai Pancasila sebagai Ideologi Terbuka tidak memiliki sifat yang kaku maupun tertutup, namun memiliki sifat yang terbuka. Ini memiliki pengertian bahwa ideologi Pancasila bersifat aktual, dinamis, antisipatif serta senantiasa dapat masuk kedalam perkembangan zaman. Ideologi Pancasila ini yang memiliki keterbukaan ini bukan berarti akan merubah nilai-nilai mendasar pancasila namun secara tersirat nilai wawasannya lebih konkrit, sehingga berkemampuan lebih tajam untuk dapat memecahkan masalah-masalah yang terjadi di masyarakat secara lebih mendalam dan aktual sesuai jamannya. (baca juga: Hubungan Dasar Negara dengan Konstitusi Negara)
Keterbukaan ini juga tentang keterbukaan dalam menerima budaya asing serta perubahan jaman namun memiliki nilai esensi yang tetap dan tidak berubah. Sebab itulah sebagai makhluk sosial yang senantiasa hidup berdampingan akan menimbulkan akulturasi budaya. Hal tersebut memiliki makna bahwa Pancasila menerima budaya asing yang kemudian sejalan dengan hakikat maupun substansi Pancasila yakni ketuhahan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan serta keadilan dan bersifat tetap. (baca juga: Fungsi Kebudayaan bagi Masyarakat dan Contohnya)
Badan usaha berdasarkan wilayah negara adalah badan usaha yang mana didalamnya dapat dikelompokkan dari asal…
Pemerintahan suatu negara memiliki banyak lembaga yang bertanggung jawab atas berbagai aspek administrasi negara. Lembaga-lembaga…
Para pendiri bangsa telah berkomitmen untuk mewujudkan cita-cita besar bangsa Indonesia, salah satu wujud komitmen…
Dari sudut pandang etimologi, kata "Otonomi" berarti mengatur sendiri atau memerintah sendiri. Pengertian Otonomi Daerah dapat…
Komitmen di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai "Tanggung jawab", perilaku bertanggung jawab dapat…
Pasal 18 ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan bahwa Negara Kesatuan Republik…