Bangsa Indonesia menjadi merdeka karena semangat persatuan dan kesatuan. Sebuah semangat yang dimiliki para pejuang tanpa senjata lengkap, namun berhasil mengalahkan para penjajah. Hal tersebut merupakan teladan bagi kita. Bahwa semangat persatuan dan kesatuan harus diteladani seluruh rakyat Indonesia dalam mengisi kemerdekaan.
Keluarga adalah unit atau organisasi terkecil dalam masyarakat. Mengapa bisa disebut sebagai organisasi? Karena keluarga merupakan sekumpulan orang yang mempunyai struktur dan peran masing-masing dan juga mempunyai tujuan tertentu. Meskipun tujuan tersebut tidak pernah dituliskan secara rinci. Oleh karena itu semangat persatuan juga harus ada dalam keluarga yang merupakan wujud nilai-nilai luhur Pancasila sila ketiga, Persatuan Indonesia.
Fungsi dan Peran Keluarga dalam Masyarakat
Sebagai unit atau organisasi terkecil dalam masyarakat dan negara, fungsi dan peran keluarga sangatlah penting. Kepentingannya bahkan mencakup kepentingan untuk mencapai tujuan negara itu sendiri. Peranan keluarga mencakup peranan yang dilakukan oleh masing-masing anggota keluarga. Misalnya peran ayah dalam keluarga sebagai kepala keluarga (ayah / bapak) mempunyai tugas / tanggungjawab dan wewenang yang berbeda dengan ibu. Begitu pula perang anggota keluarga lain, seperti anak, yang terbagi lagi menjadi kakak, atau adik, anak bungsu, anak sulung, anak tunggal, dan sebagainya. Sedangkan fungsi keluarga secara umum dapat diuraikan sebagai berikut:
Artikel terkait :
Persatuan dalam Lingkungan Keluarga
Mengingat peran dan fungsi keluarga yang telah disebutkan di atas, maka peran dan fungsi keluarga sangatlah penting bagi masyarakat. Keluarga yang baik akan membentuk masyarakat yang baik. Masyarakat yang baik akan mewujudkan kesejahteraan seluruh negara. Salah satu cara mewujudkan peran dan fungsi keluarga ya ng cukup banyak adalah dengan persatuan di lingkungan keluarga. sebab tanpa persatuan, tidak akan ada fungsi kasih sayang, fungsi perlindungan, fungsi rekreasi dan berbagai fungsi lain dalam keluarga. Terbayang bukan, keluarga yang tidak bersatu, terjadi pertengkaran? Tidak mungkin di dalamnya akan ada kasih sayang. Tidak mungkin ada rasa menyenangkan dan fungsi rekreatif dalam keluarga tersebut.
Dan tidak mungkin fungsi pendidikan memainkan perannya. Cermin persatuan dalam keluarga adalah hidup rukun. Hidup rukun artinya hidup saling menyayangi, saling menghormati, dan saling menghargai sesama manusia, fungsi toleransi dalam kehidupan, dalam hal ini sesama anggota keluarga. Dengan hidup rukun persatuan akan terjalin baik. Hidup rukun menandakan hidup yang terhindar dari rasa saling permusuhan, sehingga keluarga menjadi harmonis. Persatuan sendiri mempunyai arti satu atau tidak terpecah belah, tidak saling berdiri sendiri meskipun jarak memisahkan. Kesatuan menandakan keanekaragaman yang unik, namun mau menjadi satu dan hidup saling menjaga. Keanekaragaman dalam keluarga, biasanya berupa keanekaragaman karakter, sifat, pandangan hidup, kemampuan dan ketrampilan. Namun, apabila bersatu semua perbedaan tersebut akan menghasilkan anggota keluarga yang tangguh.
Sekarang ini, persatuan dalam keluarga mulai banyak tergoyahkan karena beberapa sebab. Terutama faktor lingkungan di luar keluarga yang mempunyai pengaruh sangat besar. Tiga hal yang menajdi penyebab goyahnya persatuan dalam keluarga secara umum, sebagai berikut:
Bagaimana bentuk keluarga yang mempunyai persatuan kokoh? Secara definisi dapat dikatakan persatuan keluarga akan membuat fungsi keluarga dapat dijalankan sebagaimana mestinya. Namun, bila dilihat dalam kehidupan sehari-hari, akan telihat dari kegiatan dan tingkah laku anggota keluarga yang bersatu. Beberapa contoh kegiatan keluarga yang mencerminkan kerukunan dan persatuan, antara lain :
Persatuan di lingkungan keluarga menjadi hal yang sangat penting. Terutama di era globalisasi dengan tingkat penerimaan informasi yang sangat tinggi saat ini. Diharapkan persatuan di lingkungan keluarga akan mencegah semua individu anggota keluarga dari dampak negatifnya. Karena, keluarga merupakan benteng pertahanan utama dalam menghadapi segala tantangan zaman. Akibat dari sikap kurang menerapkan persatuan di lingkungan keluarga, antara lain:
Apabila persatuan keluarga tidak diterapkan sejak dini, ketika anggota keluarga masih muda maka kegiatan yang dilakukan dengan terpaksa. Misalnya membantu orangtua dengan terpaksa menjaga adik dengan terpaksa, dan akhirnya sikap emosi akan terlihat dalam kegiatan tersebut.
Pertengkaran antar anggota keluarga, misalnya antar kakak dan adik, antar orang tua dan anak, antar ayah dan ibu akan sering terjadi apabila tidak ada persatuan dalam keluarga. Pertengkaran antar anak karena biasanya saling mengejek dan tidak menghargai. Pertengkaran dengan orangtua karena anak tidak mau mendengarkan nasehat orangtua. Setiap anggota keluarga individu yang unik, maka harus membina kerukunan agar pertengkaran tidak terjadi.
Seharusnya, dalam sebuah keluarga ada sikap saling peduli sehingga tumbuh saling menyayangi. dalam keluarga yang tidak menerapkan peraturan, masing-masing anggotanya hidup masing-masing. Terkadang mereka hanya saing menyapa sebagai basa basi. Orangtua tidak tahu kegiatan anaknya begitu pula sebaliknya.
Perceraian pertama kali disebabkan oleh tidak adanya persatuan antar kedua orangtua. Namun, biasanya perceraian akan diikuti dengan rasa benci, marah, dan kecewa. Akibatnya, persatuan dalam keluarga semakin hancur. Yang bercerai tidak lagi hanya kedua orangtua tetapi juga orangtua dengan anak, dan antar anak.
Karena sikap peduli sudah tidak ada lagi ketika tidak diterapkannya persatuan dalam keluarga, sudah tidak ada lagi kontrol sosial sesama anggota. Akibatnya, pergaulan bebas tidak dapat dihindari. Ini diperparah dengan makin maraknya pergaulan bebas yang tersiar melalui dunia digital yang tanpa terkendalia.
Dewasa ini kekerasan dalam rumah tangga meningkat drastis. Padahal yang dilaporkan hanya sebagian kecil. Seperti fenomena gunung es, maka angka sebenarnya lebih banyak lagi. Kekerasan ini terjadi karena fungsi keluarga tidak berjalan diiringi tidak adanya persatuan. Seharusnya bila salah satu fungsi keluarga belum terpenuhi, misalnya fungsi ekonomi , jika ada persatuan maka masalahnya dapat diatasi.
Tidak adanya persatuan dalam keluarga yang mengakibatkan pada ketidakpedulian membuat anggota keluarga mencari alternatif lain. Mereka akan mudah dipengaruhi oleh orang lain (teman sebaya kalau remaja) dan mudah terjerumus hal negatif. Salah satunya adalah penyalahgunaan narkoba, padahal bahaya narkoba bagi generasi muda sangat jelas. Dengan narkoba, pemakai merasa mendapatkan hal-hal yang tidak mereka dapatkan di lingkungan keluarga.
Stress yang merupakan gangguan kejiwaan sebenarnya menjadi pemicu kekerasan dalam rumah tangga, penyalahgunaan narkoba dan lain-lain. Keluarga yang seharusnya menjadi tempat menyenangkan dan rekreatif menjadi sebaliknya akibat dari sikap kurang menerapkan persatuan tidak diterapkan. Maka, individu akan mencari jalan keluar lain yang negatif. Bahkan ada beberapa kasus, masalah dalam keluarga menjadi penyebab bunuh diri.
Anggota keluarga adalah orang-orang yang seharusnya dekat dengan kita. Maka mulai saat ini, kita seharusnya memperbaiki hubungan dengan keluarga dan memperbaiki penerapan persatuan dalam keluarga hingga menjadi lebih baik. Demikian artikel ini. Semoga bermanfaat.
Badan usaha berdasarkan wilayah negara adalah badan usaha yang mana didalamnya dapat dikelompokkan dari asal…
Pemerintahan suatu negara memiliki banyak lembaga yang bertanggung jawab atas berbagai aspek administrasi negara. Lembaga-lembaga…
Para pendiri bangsa telah berkomitmen untuk mewujudkan cita-cita besar bangsa Indonesia, salah satu wujud komitmen…
Dari sudut pandang etimologi, kata "Otonomi" berarti mengatur sendiri atau memerintah sendiri. Pengertian Otonomi Daerah dapat…
Komitmen di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai "Tanggung jawab", perilaku bertanggung jawab dapat…
Pasal 18 ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan bahwa Negara Kesatuan Republik…