Ayah adalah pemimpin sebuah keluarga. Ibarat kapal layar, ayah adalah seorang nakhoda yang menentukan ke mana arah jalannya kapal, menentukan bagaimana kapal beroperasi, memimpin para awak dalam berbagai kondisi, dan mengayomi awak-awak yang menapukan kepercayaanya pada sang nakhoda. Berat ringannya, sukses tidaknya suatu perjalanan bergantung dari peran orang tua dalam mendidik anak, bagaimana kecakapan sang nakhoda dalam memimpin sebuah kapal.
Namun bagaimana sebenarnya peran ayah dalam suatu keluarga. Nah, berikut adalah beberapa contoh bagaimana peran seorang ayah sehingga ia bisa menjadi nakhoda yang cakap dalam keluarganya.
1. Menjadi pemimpin yang bijak
Sudah jelas bahwa fungsi utama seorang ayah seperti yang dijelaskan dalam kiasan sebelumnya adalah untuk menjadi pemimpin keluarga. Ia harus mampu membuat suatu keputusan yang bijak dengan mepertimbangkan baik buruknya dampak pada rumah tangga. Sebagai pemimpin yang bijak, ia harus mau dan mampu mendengar masukan dan pertimbangan dari istri dan bahkan anak-anaknya. Maka, keluarga dengan pemimpin yang demokratis tentu saja akan membuat kebahagiaan keluarga berbeda dengan pemimpin yang otoriter.
2. Menjadi pelindung keluarga
Sebuah keluarga suatu waktu pastilah rentan akan ancaman dari bahaya. Bukan saja ancaman manusia namun juga ancaman dari bencana atau kecelakaan. Bila hal ini terjadi, ayah harus berada di garda depan sebagai pelindung keluarga. Ia harus mampu berpikir kritis untuk segera memecahkan masalah yang ada agar kejadian buruk yang menimpa keluarga tidak berlarut-larut dan menjadi lebih berbahaya.
3. Menjadi teladan keluarga
Ayah pasti ingin istrinya menjadi istri yang baik begitupun anaknya menjadi anak yang berlaku baik, santun, dan beradap. Namun demikian sebelum anggota keluarga lain menjadi seperti yang ayah inginkan, ayah harus berhasil menjadi seperti apa yang ia inginkan dari keluarga lainnya. Ia harus menjadi contoh yang baik sehingga anggota keluarga lainnya akan mengikuti kebiasaan sang ayah.
4. Menjadi guru yang cakap
Pendidikan primer bukan berasal dari sekolah, taman kanak-kanak, maupun pendidikan anak usia dini. Pendidikan pertama berasal dari keluaga itu sendiri. Ayah beserta ibu harus mendidik sedari awal anak-anaknya tentang nilai baik buruknya sesuatu. Dari sudut pandang pendidikan formal, ayah dapat membantu misalnya dengan mengerjakan pekerjaan rumah anaknya bersama-sama termasuk mengajarkan anak tentang fungsi tata tertib sekolah, agar mudah dipatuhi.
5. Menjadi pemberi nafkah yang baik
Sudah menjadi tugas wajib seorang ayah untuk menafkahi keluarganya, memberi makan keluarganya. Namun nafkah yang diberikan haruslah nafkah yang baik, bukan berasal dari hasil kejahatan atau korupsi misalnya. Jangan karena ingin bergelimang materi maka proses dalam mencari materi itu diabaikan nilai baik buruknya.
6. Menjadi teman diskusi
Seorang pemimpin yang bijak akan mau berdiskusi dengan anggotanya, begitupun dengan sosok ayah. Ayah yang baik akan dengan senang hati berdiskusi dengan anggota keluarga lainnya untuk menentukan sesuatu. Di lain pihak, apabila anggota keluarga lainnya butuh berdiskusi maka sang ayah harus bersedia dan memberikan saran dan pandangannya. Itulah ayah yang mampu mengerti keluarganya.
7. Menjadi penghibur keluarga
Ada kalanya keluarga mengalami musibah dan kemalangan. Sebagai ayah, ia harus mampu menenangkan anggota keluaga lainnya dan membuat situasi tidak semakin kacau. Ayah dituntut untuk mendahulukan logika sehingga masa sulit dapat teratasi dengan cepat.
8. Menjadi perencana keuangan
Memang pada umumnya sang istrilah yang menjadi manajer keuangan dala suatu rumah tangga. Namun demikian, sebagai sumber keuangan, tak ada salahnya ayah ikut andil dalam perencanaan keuangan. Pastikan keuangan dibangi untuk kebutuhan, keinginan, tabungan, dan investasi.
9. Menjadi perencana masa depan
Masa depan rumah tangga menjadi tanggung jawab setiap anggotanya, namun demikian sebagai desainer rumah tangga, ayah harus mampu membuat grand design dari rumah tangga itu sendiri. Mulai dari tempat tinggal di mana, bagaimana nanti pendidikan anak-anak, akan menghabiskan masa tua dengan cara apa, dan sebagainya. Masa depan yang baik tentu dimulai dari perencanaan yang matang di masa kini.
10. Menjadi imam keluarga
Selain menjadi teladan dalam nilai-nilai kehidupan, seorang ayah harus dapat menjadi imam yang baik. Imam dalam artian di sini yaitu memberikan nilai-nilai agama kepada anak-anaknya dan juga istrinya sesuai dengan agama yang dianutnya. Berikan nilai karena keluarga yang baik bukan hanya bahagia di dunia saja namun juga di akhirat.
11. Menjadi delegasi untuk kerabat dan lingkungan
Karena merupakan pemimpin keluarga, ayah harus menjadi sosok yang merepresentasikan keluarga kepada lingkungan sekitar. Ayah pun harus menjaga tali silaturahmi dengan keluarga baik dari pihaknya maupun pihak istri. Ayah harus bisa memperluas relasi, karena dengan relasi yang luas, kesempatan pun akan semakin banyak.
12. Menjadi penegak aturan rumah tangga
Setiap rumah tangga pasti memiliki aturan yang harus dipatuhi, mulai dari jam makan hingga kebersihan rumah. Demi rumah tangga yang lebih teratur maka ayah harus menegakan aturan dengan cara yang baik. Artinya, ayah pun harus menaati aturan baru ia dapat berfungsi sebagai penegak aturan rumah tangga. Harus diingat lagi bahwa dalam menegakan aturan, ayah haruslah konsisten.
13. Menjadi penengah dalam keluarga
Suatu rumah tangga pasti tak luput dari percekcokan. Bila sang ayah termasuk dalam percekcokan itu maka ia harus dapat berpikir jernih. Bila anggota keluarga lain yang bercekcok, ayah harus dapat menengahi dan mendamaikan kedua belah pihak tanpa memihak. Memang sulit, namun itulah seni menjadi seorang ayah.
14. Menjadi penganggung jawab kesehatan
Mencegah lebih baik daripada mengobati. Itulah pepatah yang memang benar adanya dan dapat diaplikasikan dalam rumah tangga. Sebagai pemimpin, ayah harus dapat menentukan arah rumah tangga agar kesehatan terjamin. Ayah harus mengerti sanitasi rumah dan berkoordinasi dengan ibu untuk menyediakan makan bergizi pada keluarga, sebagai contohnya. Ayah harus selalu siaga sehingga dalam keadaan darurat, ayah dapat bersikap tepat dan minimal mengetahui pertolongan pertama.
15. Menjadi orang yang meluangkan waktu bagi keluarga
Tentu semua peran ayah di atas tidak akan berfungsi apabila ayah tidak hadir secara lahir dan batin di tengah-tengah keluarga. Maka, peran ayah yang terpenting adalah mampu menjadi seseorang yang mampu meluangkan waktunya untuk keluarga. Ayah harus menemani perkembangan anak-anak dan rumah tangga. Barulah, ketika ia berhasil meluangkan waktunya, peran lain ayah lainnya dapat dijalankan.
Begitulah beberapa contoh yang dapat dilakukan seorang ayah dalam keluarga. Semoga penjelasan ini bisa bermanfaat.
[accordion]
[toggle title=”Baca juga artikel ppkn lainnya :”]
- fungsi guru BK di sekolah
- manfaat tata tertib sekolah
- hak perlindungan anak
- fungsi MPR
- fungsi DPR
- BPUPKI
- politik luar negeri Indonesia
- peran Indonesia dalam ASEAN
[/toggle]
[/accordion]