Setiap negara pasti memiliki ideologi dari macam-macam Ideologi di dunia . Dalam arti luas ideologi berarti pada pedoman dalam berpikir atau berperilaku sebagaipedoman di semua segi kehidupan baik pribadi atau umum. Sedangkan dalam arti sempti, ideologi murujuk pada pedoman baik dalam berpikir maupun bertindak dalam bidang tertentu. Dari situ bisa disimpulkan bahwa ideologi yang dimaksud adalah dasar pemikiran yang menjadi sumber dalam tiap tindakan dan pengambilan keputusan.
Indonesia adalah negara yang berdasar pada Pancasila. Pancasila bagi Indonesia bukan hanya sekedar lambang negara. Pancasila memiliki nilai – nilai yang menjadi ideologi bangsa indonesia. Di Indonesia sendiri, Pancasila dianggap sebagai ideologi yang terbuka. Sifat terbuka itu muncul karena ideologi Pancasila bersofat aktual dinamis atau bisa menyesuaikan sesuai dengan perkembangan zaman dan situasi. Akan tetapi, sifat terbuka itu tidak berarti meengubah nilai – nilai yang terkandung dalam Pancasila. Akan tetapi kita bisa terus meengembangkan nilai – nilai tersebut sesuai dengan kebutuhan zaman.
Sebagai salah satu contoh keterbukaan ideologi Pancasila adalah kesesuaian nilai kemanusiaan yang terkandung pada pancasila terhadap setiap isu – isu kemanusiaan yang terjadi selama ini. Sejak Pancasila ditetapkan hingga saat ini di era pasca reformasi, nilai tersebut selalu sesuai dan bisa dipakai. Selain itu, juga banyak nilai – nilai yang sesuai dengan keadaan beberapa aspek seperti ekonomi, politik, sosial, budaya, hukum, dan politik dari masa ke masa.
Nilai Ideologi Pancasila
Dengan contoh yang disebutkan diatas, membuktikan bahwa pancasila mempunyai nilai-nilai yang yang pantas untuk selalu dijunjung tinggi dan diamalkan. Beberpa nilai – nilai Pancasila antara lain:
- Nilai dasar
Pancasila mempunyai nilai dasar yang tidak dapat berubah. Hal itu bisa kita lihat dengan disebutkannya kelima sila Pancasila dalam pembukaan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945. Nilai dasar tersebut tidak dapat diubah karena mengubah Pancasila berarti juga mengubah Undang Undang Dasar 1945 sebagai dasar konstitusional Indonesia.
- Nilai instrumental
Nilai instrumental inilah yang mampu menyesuaikan nilai pancasila dengan perkembangan zaman. Hal ini karena nilai instrumental adalah nilai – nilai hasil penjabaran dari Undang Undang Dasar 1945 ke dalam bentuk yang lebih dinamis. Penjabaran itu bisa berupa ketetapan MPR, yang menjadi hasil dari contoh kekuasaan konstitutif. Selain ketetapan MPR, penjabaran yang kreatif dan dinamis tersebut juga bisa berbentuk peraturan prundang-undangan yang lainnya.
- Nilai praktis
Nilai praktis adalah nilai pancasila yang telah mampu diterapkan dalam beberapa aspek kehidupan. Banyak sekali hal-hal yang merupakan perwujudan dari pancasila, antara lain toleransi antar umat beragama, mendahulukan kepentingan umum diatas kepentingan pribadi atau golongan, menghormati hak – hak untuk bebas mengemukakan pendapat, meenjalankan musyawarah yang berdasar mufakat, dan saling tolong menolong sesama manusia. Hal – hal tersebut sudah sewajarnya dilakukan dalam berbagai bidang, baik itu ekonomi, sosial atau politik.
Dimensi Ideologi Pancasila
Selain nilai – nilai yang terkandung pada Pancasila, kita juga bisa memandang Pancasila sebagai ideologi dari dimensi – dimensi beikut ini:
- Dimensi realita
Dimensi realita atau dimensi realitas adalah bagaimana kita bisa menyadari bahwa pancasila adalah ideologi yang telah berada di tengah realita masyarakat. Hal itu tentunya berhubungan erat dengan nilai praktis Pancasila sebagai ideologi.
- Dimensi fleksibilitas
Dimensi fleksibilitas ini mencerminkan Pancasila sebagai ideologi yang mampu mempengaruhi dan menyesuaikan dengan perkembangan masyarakat. Jadi, ideologi Pancasila bukan hanya sudah berada di masyarakat, tapi juga ikut berkembang seiring dengan perkembangan yang ada di masyarakat.
- Dimensi idealisme
Sudah wajar apabila sebuah ideologi haruslah mempunyai idealisme. Sama halnya dengan Pancasila yang mempunyai idealisme untuk mewujudkan negara yang sesuai dengan nilai – nilai Pancasila. Dimensi idealisem juga mencerminkan pancasila yang mampu membakar semangat rakyat untuk terus mempunyai cita-cita, menjunjung tinggi dan mengamalkan Pancasila.
Perbedaan Ideologi Terbuka Dengan Ideologi Tertutup
Sebelumnya kiita terus membicarakan pancasila sebagi ideologi terbuka. Sebelum kita membicarakan ciri ideologi pancasila yang lebih spesifik, ada baiknya kita pahami apa itu ideologi terbuka, dan apa ideologi tertutup. Berikut adalah perbedaan ciri-ciri ideologi terbuka dan tertutup:
Ideologi terbuka:
- Merupakan nilai dan cita – cita yang memang sudah ada pada nasyarakat.
- Keputusan berdasar hasil musyawarah dan kesepakatan masyarakat.
- Dimiliki, diamalkan dan relevan dengan kepribadian masyarakat.
- Isinya tidak operasional.
- Dinamis dan reformatif.
Ideologi tertutup:
- Merupakan nilai cita – cita dari sekelompok orang berkepentingan dan dijadikan dasar untuk meraih tujuan kelompok tersebut.
- Mengorbankan kepentingan beberapa kelompok demi majunya satu kelompok.
- Loyalitas terdapat ideologi yang terkesan kaku karena dipaksakan atau dibuat-buat.
- Isinya mutlak operasional sehingga sangat terbatas.
- Ketaatan nya bersifat mutlak, bahkan perlu menggunakan kekuatan dan kekuasaan.
Berdasarkan perbedaan diatas, terlihat jelas bahwa konsep ideologi terbuka sangat sesuai dengan Pancasila.
Ciri – Ciri dari Ideologi Pancasila
Adanya nilai dan dimensi Pancasila mengkerucutkan ciri – ciri ideologi Pancasila sebagai ideologi terbuka. Oleh karena itu, kita bisa menyimpulkan bahwa ciri dari ideologi Pancasila adalah antara lain:
- Berasal dari falsafah masyarakat
Pancasila adalah ideologi yang mempunyai pandangan hidup atau idealisme, tujuan, dan cita-cita masyarakat Indonesia yang berasal dari kekayaan rohani, moral, dan budaya masyarakat sendiri. Bukan konsep yang dibuat buat untuk masyarakat.
- Berdasar Ketuhanan Yang Maha Esa
Meskipun mengakui beberapa agama, ideologi Pancasila percaya pada konsep Tuhan Yang Maha Esa. Dengan mempercayai ketuhanan yang maha esa, negara Indonesia yang berpegang pada ideologi Pancasila melarang adanya paham atheis di Indonesia.
- Demokratis
Pemerintahan yang berdasar ideologi Pancasila adalah pemerintahan yang berdasar persetujuan rakyat. Demokratis sendiri berarti bahwa pemerintahan indonesia memiliki sifat demokrasi. Dilihat dari asal katanya, demokrasi berasal dari bahasa Latin demo yang berarti rakyat dan kratos yang berarti pemerintahan. Dengan begitu sudah jelas bahwa negara yang demokratis harus tetap meletakkan kekuasaan tertinggi di tangan rakyat. Pendapat rakyat sangat penting, dan pemimpin hanya memberikan keputusan.
- Berdasar hukum
Negara yang berdasar ideologi Pancasila adalah negara yang berdasar hukum. Negara hukum bisa diartikan sebagai negara yang penyelenggaraan kekuasaan pemerintahannya berdasar pada hukum. Kekuasaan pemerintahan berdasar pada kedaulatan atau supremasi hukum dan bertujuan untuk menjalankan ketertiban hukum. Negara hukum mempunyai konstitusi yang jelas. Berbeda dengan ideologi komunis, mereka mempunyai konstitusi, tapi kekuasaan tertinggi di tangan pemimpin otoriter. Negara dengan ideologi komunis tidak bisa dikatakan negara hukum.
- Kreatif dan dinamis
Ideologi ini mempunyai tekad untuk secara kreatif dan dinamis mencapai tujuan nasional. Oleh karena itu, bangsa Indonesia menggunakan Pancasila sebagai pedoman untuk mencapai tujuan nasional. Dengan mengamalkan nilai – nilai Pancasila dalam setiap aspek kehidupan, masyarakat akan bisa ikut serta dalam usaha mencapai tujuan nasional. Salah satu nilai dalam ideologi Pancasila yang harus dijunjung tinggi demi tercapainya tujuan nasional adalah nilai persatuan dan kesatuan.
- Berdasar pegalaman sejarah bangsa
Bangsa Indonesia mempunyai sejarah yang panjang untuk menjadi sebuah bangsa yang diakui dunia. Berdasarkan pengalaman sejarah itulah Pancasila dijadikan ideologi yang akan mendasari berdirinya sebuah bangsa yang kokoh. Dan terbukti, dengan menjunjung tinggi nilai persatuan dalam ideologi Pancasila, Indonesia berhasil mengusir penjajah dan menyatukan rakyat yang berbeda wilayah, suku, dan budaya menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Nilai – nilai tersebut juga berhasil membersihkan Indonesia dari sistem politik komunis. Itulah mengapa ada hari yang memperingati kesaktian Pancasila.
- Terbentuk dari pikiran rakyat
Pancasila terbentuk atas dasar keinginan bangsa Indonesia, tanpa campur tangan atau paksaan dari sekelompok orang atau pihak yang berkuasa. Konsep pancasila berasal dari hasil pemikiran rakyat. Kesamaan pemikiran individu rakyat yang ingin hidup lebih baik lagi membentuk konsep cita-cita hidup manusia, dan itulah yang menjadi hakikat ideologi. Sebelum menjadi Pancasila, bangsa Indonesia telah menjunjung tinggi lima nilai dalam kehidupan berbangsa negara. Kelima nilai tersebut adalah: kebangsaan, kemanusiaan, ketuhanan, kerakyatan, dan kesejahteraan. Nilai – nilai itulah yang kemudian disempurnakan dalam Pancasila dan dijadikan ideologi.
- Isinya tidak operasional.
Nilai pancasila yang tidak operasional bukan berarti bahwa nilai – nilai tersebut tidak bisa diterapkan. Sifatnya yang tidak operasional justru memungkinkan Pancasila untuk bisa diuraikan secara lebih eksplisit sesuai dengan kebutuhan. Sifat ideologi yang operasional memang mudah diterapkan. Akan tetapi itu akan menjadikannya menjadi sangat terbatas dan tidak memenuhi kebutuhan yang ada.
- Menginspirasi rakyat
Pancasila sebagai ideologi mempunyai ciri yang membuat Pancasila dapat menginspirasi masyarakat untuk bertanggungjawab sesuai dengan nilai – nilai yang terkandung dalam Pancasila. Rakyat akan terus terinspirasi dan terdorong untuk mengamalkan nilai praktis Pancasila di semua aspek kehidupan. Dengan begitu nilai Pancasila sebagai ideologi Indonesia akan terjaga. Hal itu karena sekuat dan sesempurna apapun suatu ideologi, hanya akan menjadi suatu semboyan apabila tidak diamalkan. selain itu, nilai idealisme Pancasila yang tersebut diatas membuat Pancasila sangat mengispirasi rakyat untuk mencapai tujuan – tujuan dalam hidup.
- Menghargai keberagaman
Dalam sila ketiga Pancasila, disebutkan dengan jelas bahwa Indonesia menjunjung tinggi nilai persatuan. Hal ini membuat ideologi Pancasila bisa diterima oleh semua kalangan. Seperti yang kita tahu, Indonesia terdiri dari beberapa komponen yang berbeda – beda. Indonesia memiliki suku, agama, dan budaya yang berbeda. Dari segi wilayah pun Indonesia sebagai negara kepulauan terpisah oleh perairan antar pulau di Indonesia. Tidak sedikit pula wilayah yang justru lebih dekat dengan negara tetangga daripada dengan pusat pemerintahan Indonesia. Dengan begitu, nilai persatuan dalam keberagaman ini harus terus ditekankan dalam tahap-tahap pembinaan persatuan dan kesatuan untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
Demikian ciri ideologi Pancasila yang membedakan dengan idologi lain yang ada di dunia. Hanya Indonesia yang memiliki Pancasila. Oleh karena itu, sebagai warga negara kita harusnya bangga dan terus menjunjung tinggi serta mengamalkan nilai – nilai ideologi Pancasila.