Indonesia, sebuah nama dari negara yang di dalamnya terdapat begitu banyak sumber daya alam dan sumber daya manusia. Wilayahnya yang terbentang dari Sabang hingga sampai ke Merauke, dari Pulau Rote hingga ke Talaut, terapit di antara dua benua dan dua samudera. Luas wilayah daratannya yang sebesar 1.919.440 km2, luas lautannya yang sebesar 3.257.483 km2, membuat Indonesia memiliki luas total sebesar 5.180.053 km2. Luas wilayah ini jauh lebih besar dibandingkan negara maju Singapura yang hanya sebesar 719,1 km2. Sangat jauh bukan perbedaan luas wilayahnya? Namun bagaimana dengan tingkat kemajuan pembangunan negaranya? Penulis yakin sebagian besar menyatakan bahwa negara Singapura memiliki tingkat kemajuan yang lebih tinggi. Bahkan, negara tetangga tersebut telah menjadi sentra kegiatan ekonomi di Asia Tenggara. (Baca juga: Dampak Globalisasi)
Apa yang membuatnya berbeda? Padahal bisa dikatakan bahwa Indonesia memiliki sumber daya yang jauh lebih banyak dibandingkan Singapura. Sebut saja hutan di Indonesia yang termasuk dalam hutan terbesar ketiga di dunia. Luas hutan tropis Indonesia mencapai 99 juta hektar, terbentang dari bagian barat Indonesia hingga bagian timurnya. Namun sayangnya luas hutan ini semakin menurun setiap tahunnya. Potensi hutan bukan hanya dari produk kayunya, namun keanekaragaman hutan teramat penting bagi berlangsungnya dunia ini, untuk memperlambat kiamat global warming, karena hutan adalah paru-paru dunia. Terdapat tiga jenis hutan di Indonesia, yaitu hutan lindung yang berguna untuk mencegah banjir dan kelestarian tanah, hutan produksi yang berguna untuk menghasilkan berbagai produk hasil hutan, dan hutan konservasi yang digunakan untuk melestarikan keanekaragaman makhluk hidup beserta lingkungannya.
Hasil Pembangunan Indonesia Dalam Bentuk Tempatnya
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, laut Indonesia sangatlah luas, yaitu sebesar dua per tiga bagian luas totalnya. Di dalam lautan ini, terdapat banyak sekali jenis ikan, alga, kerang, tiram, dan lainnya. Bahkan, pada tahun 2009, potensi hasil laut Indonesia menjadi yang terbesar keempat di dunia. Selain itu, dari 1.919.440 km2 daratan Indonesia, terdapat potensi hasil tambang yang begitu besar. Sebenarnya, di Indonesia masih ada banyak sumur-sumur minyak bumi yang belum terexplorasi, namun produksi minyak Indonesia terus menurun setiap tahunnya sehingga pemerintah mengimpor minyak dari luar negeri untuk memenuhi kebutuhan negara ini. Perlu diketahui pula bahwa masih banyak pembangkit listrik di Indonesia yang menggunakan bahan bakar minyak bumi. Hal sebaliknya terjadi pada gas alam, Indonesia menjadi negara yang mengekspor gas alam terbanyak di dunia. Di sisi lain, potensi pertambangan batu bara di Indonesia menjadi yang terbesar kelima di dunia. Masih banyak hasil tambang yang melimpah di Indonesia, di antaranya yaitu Uronium, Emas, Besi, Timah, Kobalt, dan sebagainya, inilah beberapa hasil sumber daya alam di Indonesia sebagai berikut:
Semua potensi tersebut, entah itu berupa sumber daya alam ataukah sumber daya manusia, tidak akan menjadikan Indonesia maju kecuali mereka dikembangkan dengan baik dan benar. Mereka perlu adanya pembangunan. Sebuah proses pembangunan nasional Indonesia yang akan memajukan bangsa ini di masa depan. Lantas, apakah pembangunan nasional itu? Pembangunan nasional adalah peningkatan kesejahteraan manusia, kualitas hidup, dan kehidupan sosial. Pembangunan nasional harus dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan dari segenap jiwa di negara tersebut. Bukan hanya pembangunan di sektor ekonomi semata, namun juga pembangunan di bidang politik, sosial, dan budaya.
Fungsi Pembangunan Nasional di Negara Indonesia
Mengingat fungsi pembangunan nasional Indonesia yang begitu penting, maka pemerintah membuat rancangan Pembangunan Jangka Panjang 1 (PJP 1) yang dilaksanakan pada periode tahun 1968 hingga 1998, inilah beberapa fungsinya sebagai berikut:
Begitu besarnya skala pembangunan nasional Indonesia di berbagai bidang, semua itu nantinya bermuara pada kesejahteraan penghuninya. Maka, sudah menjadi kewajiban warga negara untuk berpartisipasi dalam proses pembangunan nasional bangsa ini. Memang, pelaksana utama pembangunan adalah pemerintah, namun selaku objek yang diutamakan dalam pembangunan, kita juga harus ikut serta. (Baca Juga: Perbedaan Pemerintah dan Pemerintahan). Dalam artikel ini, penulis akan memaparkan Peran Warga Negara Indonesia dalam Proses Pembangunan. Berikut contoh peran yang dapat kita lakukan:
1. Taat Pada Hukum yang Berlaku
Terdapat begitu banyak hukum yang mengatur jalannya negara ini. Sebut saja, UUD 1945, berbagai undang-undang, peraturan pemerintah, peraturan daerah, hingga di tingkat terkecil pemerintahan seperti RT dan RW pun terdapat hukum yang harus kita taati. Tujuan adanya hukum adalah agar pembangunan dapat dengan lancar dilaksanakan. Dengan menaati hukum, kehidupan masyarakat akan lebih teratur, tertib, aman, dan tenteram. Dalam hukum yang berlaku ini, banyak yang mengatur pembangunan nasional, sebut saja aturan tentang pembayaran pajak. Lancarnya pembayaran pajak akan mempermudah pembangunan. Contoh lainnya yaitu Undang-undang No. 22 tahun 2009 yang mengatur terkait lalu lintas. Dengan lalu lintas yang lancar dan minim kecelakaan, akses pemerintah ataupun warga negara dalam pembangunan dapat lebih terjamin.
Baca juga:
2. Memajukan Pendidikan
Tidak dapat dipungkiri bahwa pendidikan adalah salah satu indikator majunya suatu negara. Pendidikan juga merupakan Hak Asasi Manusia. UUD 1945 menjamin pendidikan warga negara dalam pasal 31 ayat 1 sampai ayat 5. Di dalamnya disebutkan bahwa warga negara berhak mendapat pendidikan dan pemerintah wajib membiayainya. Selain itu, negara juga wajib menganggarkan 20% dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan daerah untuk penyelenggaraan pendidikan nasional. Karena negara sudah sedemikian rupanya dalam memprioritaskan pendidikan, maka sebagai warga negara kita harus berusaha sebaik mungkin dalam pendidikan dan berupaya memajukannya. Sudah menjadi rahasia umum bahwa pendidikan di Indonesia belum merata, terutama di daerah terpencil. Jika memungkinkan, mari kita bergabung dalam program yang bertujuan memajukan pendidikan di daerah terpencil.
Baca juga:
Sifat-sifat Hak Asasi Manusia
Jaminan Perlindungan HAM
Pelanggaran Hak Asasi Manusia
Fungsi APBN
3. Partisipasi Politik
Politik mungkin menjadi kata yang banyak dihindari oleh masyarakat pada umumnya. Wajar saja, berita tentang kotornya perpolitikan Indonesia santer ditayangkan dalam berbagai media. Namun perlu diketahui bahwa kita tidak akan pernah terlepas dari politik. Pasalnya, politiklah yang memiliki peran dalam pembentukan kebijakan pembangunan. Oleh karena itu, daripada mengutuk gelapnya politik Indonesia, alangkah baiknya kita menjadi pelita yang dapat menjadikan politik bersih dan terang. Dengan berada di dalam politik, kita dapat merancang kebijakan pembangunan yang lebih tepat guna dalam mencapai tujuan pembangunan nasional Indonesia. (Baca juga: Tahap-tahap Kebijakan Publik)
4. Menciptakan Inovasi
Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, peringkat inovasi Indonesia masih berada pada posisi 88. Memang peringkat ini sudah lebih baik dari sebelumnya, namun akan lebih baik jika peringkat tersebut semakin naik dan membuat negara kita sejajar dengan negara maju lainnya. Oleh karena itu, kita harus dapat menciptakan inovasi dalam berbagai bidang, sesuai dengan keahlian kita. Untuk menciptakan inovasi, kita tidak perlu menjadi sarjana, dosen, ataupun profesor. Bahkan siswa SD atau SMP pun sudah bisa menciptakan inovasi. Lihat saja sesosok anak dari bumi Aceh sana, ia mampu menjadikan pohon kedondong sebagai sumber listrik. Penemuan inipun banyak disorot oleh media internasional. (Baca juga: Cara Merawat Kemajemukan Bangsa Indonesia)
5. Mendirikan Usaha (Wiraswasta)
Bidang ekonomi adalah bidang yang strategis dalam pembangunan nasional Indonesia. Sebagai warga negara, kita dapat memajukan sektor ekonomi Indonesia dengan mendirikan usaha atau wiraswasta. Dengan berwiraswasta, kita dapat merekrut pegawai sehingga menurunkan tingkat pengangguran di Indonesia.
6. Mengawasi Jalannya Pembangunan Nasional
Tidak dapat dipungkiri bahwa dalam pelaksanaan pembangunan, rentan terjadi korupsi, kolusi, dan nepotisme yang banyak merugikan negara dan menyebabkan lambatnya bahkan gagalnya pembangunan nasional. Oleh karena itu, sebagai upaya pemberantasan korupsi, sebagai warga negara kita dapat mengawasi proses pembangunan, dengan mencari informasi terkait pembangunan dan membandingkan dengan pelaksanaannya.
Baca juga:
Itulah 6 Peran Warga Negara Indonesia dalam Proses Pembangunan yang dapat kita lakukan. Tanpa melaksanakan peran-peran tersebut, maka mustahil bagi bangsa ini untuk lancar dalam proses pembangunannya dan potensi-potensi besarnya akan tertutupi. Mari ikut serta dalam proses pembangunan nasional Indonesia.
Badan usaha berdasarkan wilayah negara adalah badan usaha yang mana didalamnya dapat dikelompokkan dari asal…
Pemerintahan suatu negara memiliki banyak lembaga yang bertanggung jawab atas berbagai aspek administrasi negara. Lembaga-lembaga…
Para pendiri bangsa telah berkomitmen untuk mewujudkan cita-cita besar bangsa Indonesia, salah satu wujud komitmen…
Dari sudut pandang etimologi, kata "Otonomi" berarti mengatur sendiri atau memerintah sendiri. Pengertian Otonomi Daerah dapat…
Komitmen di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai "Tanggung jawab", perilaku bertanggung jawab dapat…
Pasal 18 ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan bahwa Negara Kesatuan Republik…