Dunia ini merupakan tempat tinggal bagi hampir tujuh miliar penduduknya. Begitu banyak keanekagaman yang terkandung di segala penjuru bumi. Adalah wajar jika terjadi perbedaan di antara manusia yang satu dengan manusia yang lainnya. Namun perbedaan itu seharusnya dapat terjadi dengan selaras. Pada kenyataannya, perbedaan tersebut sangat sulit untuk diselaraskan sehingga terkadang dapat menjadi penyebab konflik sosial. Konflik sosial yang terjadi pun bervariasi besaran skalanya, ada yang kecil hingga besar.
Jika konflik sosial terus membesar, bukan tidak mungkin jika konflik sosial akan terus membesar hingga menjadi perang dunia yang dapat merugikan berbagai pihak di dunia ini. Perang dunia yang pertama ialah salah satu contohnya. Pada awalnya, perang dunia dipicu oleh konflik di antara negara-negara Eropa. Adapun konflik yang terjadi tersebut ini diawali oleh pembunuhan pangeran Austria.
Pangeran Austria yang dimaksud yaitu pangeran Ferdinand. Bukan hanya pangeran yang dibunuh, namun istrinya juga dibunuh. Pembunuhan tersebut dilakukan oleh seorang Serbia, yaitu Gavrilo Princip. Konflik kemudian berlanjut dengan terlibatnya beberapa negara Eropa yang lainnya seperti negara Jerman, Perancis, Inggris, dan negara-negara yang lain. Perang dunia kemudian terus merambat ke segala penjuru bumi.
Negara Amerika Serikat juga tidak luput bergabung dalam perang dunia. Bahkan negara di Asia Timur juga ikut memamerkan kekuatan yang dimiliki oleh negaranya dalam rangka menambah wilayah jajahan. Sebut saja negara Jepang dan Cina. Negara-negara lainnya di benua Asia lebih banyak menjadi korban di dalam perang dunia. Contoh paling dekat adalah negara kita sendiri, Indonesia.
Selama ratusan tahun negara kita dijajah oleh negara Belanda. Pada perang dunia pertama Indonesia benar-benar dimanfaatkan oleh Belanda untuk membiayai perang yang dilakukan oleh negara penjajah itu. Hal yang tidak jauh berbeda juga terjadi pada perang dunia dua. Banyak sekali sumber daya alam dan sumber daya manusia yang dijadikan motor oleh Jepang untuk memenangkan perang dunia dua.
Sejarah kemerdekaan Indonesia 17 agustus 1945 mengajarkan pada kita bahwa perang dunia dua usai pada tahun 1945. Namun perang tersebut sejatinya masih terus berlanjut bagi negara adidaya dan adikuasa di dunia. perang yang berlanjut tersebut terjadi karena adanya perbedaan ideologi. Seperti yang kita ketahui, ada berbagai macam ideologi di dunia ini.
Perang yang dimaksud ialah perang dingin yang terjadi di antara negara-negara blok timur dan blok barat. Negara blok timur merupakan negara-negara penganut paham komunisme sedangkan negara-negara blok barat merupakan negara penganut paham liberalisme. Kedua ideologi ini saling berperang sehingga menyebabkan situasi yang tidak mengenakkan di dalam pergaulan internasional.
Sejarah dan Latar Belakang Berdirinya Gerakan Non Blok
Negara blok timur yang dipimpin oleh Uni Soviet pada masa itu dan negara blok barat yang dipimpin oleh Amerika Serikat terus berusaha untuk menarik negara-negara di dunia untuk bergabung dengan blooknya masing-masing. Tentu hal ini menyebabkan iklim peperangan yang semakin intens di dunia. oleh karena itu, muncul lah sebuah organisasi bernama Gerakan Non Blok. Organisasi ini berdiri dengan tujuan agar negara-negara berkembang yang baru saja merdeka tidak perlu mendapat pengaruh dari dampak perang dingin.
Ide mengenai Gerakan Non Blok ini pertama kali dipaparkan oleh Perdana Menteri India, yaitu P. Jawaharlal Nehru dalam pidato yang dilakukannya pada tahun 1954 di Colombo, ibu kota dari negara Sri Lanka. Dalam pidato itu, P. Jawaharlal Nehru menjabarkan lima pilar atau asas yang nantinya akan menjadi pedoman bagi Gerakan Non Blok untuk melaksanakan tugasnya. Kelima prinsip ini biasa disebut sebagai Panchsheel (lima pengendali). Kelima prinsip yang dimaksud yaitu saling menghormati kesatuan wilayah dan kedaulatan negara, berjanji untuk tidak saling melakukan agresi, tidak ikut campur urusan dalam negeri negara lain, masing-masing negara anggota setara dan saling menguntungkan, dan menjaga perdamaian internasional.
Saat ini Gerakan Non Blok atau Non Alligned Movement terdiri atas lebih dari 120 negara yang bersikap tidak memihak negara blok barat atau pun negara blok timur. Konferensi Asia Afrika yang dilakukan di Bandung pada tahun 1955 menjadi awal dari pendirian Gerakan Non Blok. Pada saat itu, negara-negara yang tidak memiliki keberpihakan pada blok manapun menyatakan keinginan mereka untuk tidak terlibat dalam perang dingin. Selain itu, berdirinya GNB tidak terlepas dari peran 5 pemimpin dunia, yaitu:
- Josip Broz Tito (presiden Yugoslavia)
- Soekarno (presiden Indonesia)
- Pandit Jawaharlal Nehru (perdana menteri India)
- Gamal Abdul Nasser (presiden Mesir)
- Kwame Nkrumah (dari Ghana)
Realisasi dari ide mengenai Gerakan Non Blok dilakukan pada KTT (Konferensei Tingkat Tinggi) pada tahun 1961 di Beograd (Belgrade), Yugoslavia. Pada saat itu, konferensi ini dihadiri oleh 25 negara dari berbagai belahan dunia yakni Yugoslavia (tuan rumah), India, Indonesia, Afghanistan, Yaman, Algeria, Myanmar, Sri Lanka, Kamboja, Kongo, Kuba, Mesir, Cyprus, Ethiopia, Ghana, Irak, Guinea, Lebanon, Mali, Nepal, Maroko, Somalia, Sudan, Arab Saudi, Suriah, dan Tunisia.
Atas dasar semangat Dasa Sila Bandung, maka pada Konferensi tersebut dibentuklah Gerakan Non Blok oleh Josep Broz Tito (Presiden Yugoslavia). Dalam konferensi tersebut Josip Broz Tito juga didaulat sebagai Pimpinan pertama dalam Gerakan Non Blok. Setelah konferensi itu pula, KTT GNB telah dilakukan setiap beberapa tahun sekali hingga yang terakhir kali diselenggarakan di Venezuela pada tahun 2015.
Gerakan Non Blok sempat kehilangan kredibilitasnya di akhir tahun1960-an saat anggotanya mulai terpecah dan berpihak pada salah satu Blok, terutama Blok Timur. Oleh sebab itu, muncul pertanyaan bagaimana mungkin sebuah negara yang bersekutu dengan blok timur seperti Kuba bisa mengklaim dirinya sebagai negara non blok. Lebih buruk lagi, ada beberapa negara gerakan non blok bahkan terlibat konflik dengan negara non blok lainnya, seperti misalnya konflik antara Pakistan dengan India dan Iran dengan Irak.
Gerakan ini lantas terpecah sepenuhnya pada tahun 1979 ketika terjadi agresi negara Uni Soviet terhadap Afghanistan. Saat itu, seluruh negara blok timur mendukung agresi sementara negara anggota GNB, terutama negara dengan penduduk mayoritas muslim menolak hal tersebut karena adanya perjanjian non intervensi di antara negara-negara anggota yang terkait. Selanjutnya penulis akan memaparkan kepada pembaca mengenai tujuan dan fungsi Gerakan Non Blok Bagi Dunia. hal ini penting untuk diketahui agar pembaca semakin menyadari pentingnya organisasi ini.
Tujuan Gerakan Non Blok Bagi Dunia
Setiap organisasi pasti didirikan dengan tujuan bersama yang menjadikannya bergerak dengan tujuan tersebut secara konsisten. Sama halnya dengan organisasi Gerakan Non Blok. Ia juga memiliki tujuan yang jelas dan harus dicapainya dengan tetap berpegangan pada asas-asas Gerakan Non Blok yang telah disampaikan sebelumnya.
Hingga saat ini pun Gerakan Non Blok terus melaksanakan tugasnya untuk mencapai segala tujuan yang telah mereka rancang pada awal pendiriannya. Sejauh ini belum ada alasan yang cukup kuat bagi organisasi ini untuk membubarkan diri mengingat bahwa tujuan-tujuan yang dimilikinya adalah tujuan jangka panjang yang harus senantiasa terjaga dengan baik.
Ada beberapa tujuan yang dimiilki oleh GNB dan berkaitan dengan perdamaian dunia ini. Secara umum tujuan dari berdirinya Gerakan Non Blok tercantum di dalam Deklarasi Havana (1979). Namun tujuan itu akan penulis jabarkan agar pembaca lebih memahami tujuan mulia dari adanya organisasi ini. Berikut ini penjelasan lengkap dari tujuan Gerakan Non Blok bagi dunia:
1. Menjaga Perdamaian Dunia
Tujuan utama dari adanya Gerakan Non Blok ialah menjaga perdamaian dunia. perang dingin menyebabkan kedua blok berusaha untuk terus memperluas wilayah pengaruh ideologinya. Akibatnya, perdamaian dunia terus terusik. Banyak cara-cara yang digunakan oleh blok barat dan blok timur untuk menanamkan ideologinya, baik dengan cara terang-terangan atau secara sembunyi-sembunyi seperti mengirimkan mata-mata.
Dengan adanya Gerakan Non Blok, diharapkan negara yang terkena pengaruh dari kedua blok tersebut dapat diminimalkan sehingga pihak yang ikut serta dalam perang tidak bertambah banyak dan perdamaian dunia dapat terjaga.
Pada kenyataannya ada begitu banyak negara yang bergabung dengan organisasi ini sehingga dapat dikatakan bahwa Gerakan Non Blok telah mencapai tujuannya dan terus berupaya untuk menjaga perdamaian dunia sehingga organisasi ini akan terus melakukan kegiatannya dalam rangka mencapai dan menjaga tujuan tersebut.
2. Menjamin Kemerdekaan dan Kedaulatan Serta Kesatuan Wilayah Negara Anggota
Tujuan kedua dari Gerakan Non Blok ialah menjamin kemerdekaan, kedaulatan dan kesatuan wilayah dari negara anggota. Ada berbagai program yang dilakukan dalam rangka menjamin ketiga hal tersebut. sebut saja kerja sama internasional di bidang militer seperti mengadakan pelatihan bersama untuk mempertahankan wilayah perairannya.
Contoh lain dari kerja sama tersebut ialah saat Indonesia mengirim pasukan garuda ke konflik timur tengah dan perang Vietnam. Selain itu ada banyak sekali kerja sama di berbagai bidang lain untuk menjamin kemerdekaan, kedaulatan, dan kesatuan wilayah dari negara-negara anggota Gerakan Non Blok.
Dengan adanya tujuan ini, maka di antara negara anggota yang satu dengan negara anggota yang lainnya tidak diperkenankan untuk saling menyerang karena hal ini dapat mengganggu pelaksanaan kedaulatan rakyat dan kemerdekaan negara yang terkait. Di sisi lain, hal ini juga dapat memecah kesatuan wilayah dari negara anggota yang diserang. Sejatinya tujuan ini pernah terlanggar dengan adanya pertempuran di antara negara India dan Pakistan.
Saat itu banyak negara anggota Gerakan Non Blok yang berusaha untuk mendamaikan mereka. Hal tersebut menyebabkan pasang surut di dalam organisasi tersebut. namun seiring konflik tersebut mulai mendingin, kegiatan dari Gerakan Non Blok untuk mencapai tujuannya semakin terlihat dampaknya. Bahkan hingga masa dimana perang dingin berakhir, Gerakan Non Blok masih tetap berusaha untuk menjamin kemerdekaan, kedaulatan, dan kesatuan wilayah dari setiap negara anggota yang tergabung di dalamnya.
3. Menentang Segala Bentuk Penjajahan
Tujuan ketiga dari adanya Gerakan Non Blok di dunia yaitu menentang segala bentuk penjajahan yang ada di dunia. penjajahan yang dimaksud seperti kolonialisme, imperialisme, neo-kolonialisme, rasisme, apartheid, dan setiap bentuk penyerangan atau agresi militer, dominasi negara asing, pendudukan, dan intervensi negara lain terhadap urusan dalam negeri. Segala hal tersebut harus ditentang agar perdamaian dapat tercipta.
Seperti pengalaman penjajahan yang telah dirasakan oleh negara Indonesia selama lebih dari 350 tahun telah mengajarkan kita bahwa penjajahan merupakan kejahatan kemanusiaan yang sangat buruk dan memangkas segala sumber daya alam dan sumber daya manusia miliki negara yang dijajah. Selain itu ada trauma mendalam yang dialami negara sehingga pembangunan negara setelah merdeka menjadi lebih lama.
Oleh karena sebab itu, penjajahan harus ditentang agar ia tidak terjadi lagi di dunia ini. Gerakan Non Blok teramat menentang segala bentuk penjajahan mengingat bahwa anggota dari gerakan ini adalah negara-negara yang dijajah oleh negara lainnya.
4. Menentang Segala Bentuk Blok Politik
Tujuan keempat dari Gerakan Non Blok bagi perdamaian dunia ini ialah menentang segala bentuk blok politik dalam artian setiap negara anggota tidak akan memihak ke dalam salah satu blok yang melakukan perang dingin sehingga dampak perang tidak semakin besar dan perdamaian dunia dapat senantiasa terjaga.
Sedikit banyak adanya Gerakan Non Blok telah memberikan dampak pada perang dingin. Beberapa waktu setelah adanya Gerakan Non Blok, perang dingin akhirnya berakhir.
Adanya blok politik ini tidak menghasilkan keuntungan sama sekali bagi negara-negara anggota mengingat bahwa kondisi masing-masing negara juga berbeda dengan negara blok barat dan negara blok timur. Ada perbedan ideologi yang mungkin tidak cocok dan juga negara-negara yang baru merdeka itu tidak ingin lagi terlibat dengan perang agar dapat membangun negaranya dengan baik.
5. Menjaga Keamanan Negara-Negara Anggota
Tujuan adanya Gerakan Non Blok yang terakhir dibahas dalam kesempatan ini yaitu menjaga keamanan dari negara-negara anggota. Tujuan ini sangat penting karena keamanan merupakan salah satu hal yang harus senantiasa dijaga agar setiap warga negara dapat menjalankan kehidupannya dengan tenang dan nyaman.
Tanpa keamanan, tentu akan sulit bagi seisi negara untuk melaksanakan segala bentuk aktivitas kesehariannya. Ketika rakyat sulit untuk secara penuh beraktivitas, maka negara juga akan mendapat akibatnya seperti kurangnya prestasi dan inovasi yang dapat memicu kemajuan dari negara tersebut. maka dari itu, menjaga keamanan negara merupakan hal yang penting untuk dilakukan dan dijamin oleh Gerakan Non Blok.
Fungsi Gerakan Non Blok Bagi Dunia
Setelah mengetahui tujuan adanya Gerakan Non Blok bagi perdamaian dunia, tentu kita semakin menyadari bahwa keberadaan Gerakan Non Blok merupakan hal yang diperlukan dan penting bagi perdamaian dunia ini. Tanpa gerakan ini, bukan tidak mungkin jika perang dingin akan terus berlanjut hingga saat ini dan mungkin bisa bertambah parah menjadi perang dunia ketiga. Saat ini sudah tiga tahun semenjak Gerakan Non Blok mengadakan Konferensi Tingkat Tingginya yang terakhir, semoga selanjutnya KTT akan tetap dilaksanakan untuk mencapai tujuan baik lainnya dari Gerakan Non Blok.
Selanjutnya kita akan membahas mengenai fungsi Gerakan Non Blok bagi dunia. tentu ada fungsi-fungsi yang menyertai sebuah organisasi sehingga organisasi tersebut akan terus bertahan dalam rangka mencapai tujuannya. Sama halnya dengan Gerakan Non Blok, ia memiliki beberapa fungsi dalam menjaga perdamaian dunia pula. Berikut ini penjelasan mengenai fungsi Gerakan Non Blok bagi dunia:
1. Penjaga Perdamaian Dunia
Fungsi pertama dari adanya Gerakan Non Blok yakni penjaga perdamaian dunia. fungsi ini dapat dikatakan merupakan fungsi paling utama dari organisasi ini. Keberadaan Gerakan Non Blok menjadi penghalang bagi efek perang dingin agar tidak semakin bertambah luas. Hal tersebut sangat membantu bagi terjaganya perdamaian dunia.
Fungsi ini terus dipertahankan hingga saat ini karena ia berhubungan erat dengan tujuan diadakannya Gerakan Non Blok. Segala upaya dilakukan oleh organisasi ini untuk menjaga perdamaian dunia, seperti mengadakan kerja sama internasional untuk memperkuat integritas teritori negara-negara anggota.
Setidaknya terdapat 120 negara anggota dan 17 negara peninjau di dalam Gerakan Non Blok. Jumlah tersebut mewakili 55 % penduduk bumi ini yang tidak menginginkan adanya peperangan antar negara. tentu jumlah tersebut cukup besar untuk memiliki pengaruh terhadap perdamaian dunia sehingga memungkinkan organisasi ini untuk menjaga perdamaian dunia dengan caranya sendiri.
2. Mediator Kerja Sama Internasional yang Setara
Fungsi selanjutnya dari Gerakan Non Blok bagi dunia ini yaitu sebagai mediator atau penghubung bagi kerja sama internasional yang setara. Artinya tidak ada negara yang derajatnya lebih tinggi atau lebih rendah dari negara yang lainnya. Oleh karena itu, kerja sama internasional yang diadakan di antara negara-negara anggota Gerakan Non Blok dapat berlangsung secara setara.
Tidak ada negara yang saling merugikan ketika melakukan kerja sama internasional, baik yang berupa kerja sama bilateral (antar dua negara) atau multilateral (kerja sama beberapa negara). segala kerja sama itu dilakukan di berbagai bidang, seperti bidang politik, ekonomi, budaya, sosial, pertahanan, keamanan dan berbagai bidang lainnya.
Adanya kerja sama internasional ini juga memperbaiki iklim hubungan internasional sehingga hal ini juga turut mewujudkan perdamaian internasional. Maka dari itu, Gerakan Non Blok memiliki pengaruh yang luar biasa bagi perkembangan hubungan internasional di dunia sehingga Gerakan ini sangat penting untuk dilanjutkan.
3. Wadah Bagi Negara-Negara yang Berkembang
Gerakan Non Blok juga turut memiliki fungsi sebagai wadah bagi negara-negara yang berkembang. Seperti yang kita ketahui, pada masa setelah perang dunia, ada banyak negara yang baru saja merdeka sehingga negara-negara tersebut tergolong sebagai negara berkembang. dikatakan negara berkembang karena pada masa itu mereka masih berusaha untuk mendirikan negaranya dengan semestinya.
Gerakan Non Blok merupakan wadah bagi negara-negara yang berkembang tersebut. sebenarnya wadah pertama bagi mereka ialah Konferensi Asia Afrika yang diadakan di Bandung pada tahun 1955. Wadah selanjutnya adalah Gerakan Non Blok yang merupakan tahap lebih lanjut dari Konferensi Asia Afrika dimana negara-negara peserta kemudian bergabung karena keinginan yang sama untuk tidak memihak blok mana pun dalam perang dingin.
Setelah perang dingin berakhir, eksistensi Gerakan Non Blok semakin menjadi tempat dari negara berkembang untuk terus memajukan negaranya melalui kerja sama dengan negara anggota Gerakan Non Blok yang lainnya. Sudah begitu banyak negara anggota organisasi tersebut yang saling melakukan kerja sama sehingga kemajuan yang terjadi semakin pesat dan perlahan meninggalkan status negara berkembangnya menjadi negara maju.
Uraian yang telah disampaikan di atas merupakan penjelasan secara lengkap mengenai Tujuan dan Fungsi Gerakan Non Blok Bagi Dunia yang dapat penulis sampaikan kepada pembaca dalam kesempatan yang indah kali ini. Semoga dengan membaca artikel ini pembaca dapat memahami secara lebih baik apa itu Gerakan Non Blok beserta tujuan dan fungsi gerakan tersebut bagi dunia ini. Perlu kita pahami bersama bahwa adanya Gerakan Non Blok di dunia merupakan hal yang tidak akan pernah lepas dari usaha pencapaian tujuan pembangunan nasional Indonesia. sampai jumpa pada kesempatan yang lain dan semoga kesuksesan senantiasa mengiringi langkah pembaca dalam menjalani hidup.