Categories: Sejarah

5 Tujuan Terjadinya Peristiwa Rengasdengklok di Indonesia – Paling Lengkap

Perjuangan proklamasi di mulai sejak pertama kali bangsa asing masuk ke Indonesia. Bangsa Indonesia sudah berusaha mempertahankan tanah miliknya sejak masuknya bangsa Portugis di Maluku. Sampai beberapa puluh tahun kemudian ketika Bangsa Belanda masuk ke Indonesia.

Memasuki awal abad 20, perjuangan Bangsa Indonesia berubah cara perjuangan. ini seiring dengan politik balas budi atau politik etis yang didengungkan banyak tokoh Belanda yang memberikan kesempatan kepada lebih banyak orang Indonesia untuk berpendidikan.

Belanda menduduki Indonesia dan bertahan menghadapi segala jenis perjuangan dan perlawanan Bangsa Indonesia selama sekitar 3,5 abad. Waktu yang sangat panjang, karena berarti penjajahan berlangsung sekitar 6 generasi.

Peristiwa Menjelang Proklamasi

Di awal tahun 1940-an pecah Perang Dunia II yang melibatkan banyak negara Asia yang saat itu sebagian besar diliputi penjajahan Bangsa Eropa. Tahun-tahun yang berlangsung banyak peristiwa dengan cepat. Tahun yang sangat bersejarah bagi banyak bangsa di dunia. Terkait dengan Indonesia, tahun ini di bagi menjadi beberapa periode, yaitu :

  1. Pendudukan Jepang

Perang Dunia merambah sampai Asia Pasifik. Ini ditandai dengan ikut sertanya Jepang sebagai bagian dari pihak Jerman. Di awal perang, Jepang mengalami kemenangan di banyak wilayah Asia Pasifik. Tak lama sejak kemenangannya, Jepang memasuki wilayah Indonesia. Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang sekitar bulan Maret 1942, di Kalijati, Jawa Barat. Dengan menyerahnya Belanda, berakhir masa penjajahan Belanda dan pertanda dimulainya pendudukan Jepang di Indonesia.

Jepang masuk ke indonesia dengan mengaku sebagai saudara tua. Bangsa Indonesia diperkenankan mengibarkan merah putih dan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Jepang sangat memahami arti dan makna merah putih bagi Bangsa Indonesia. Banyak rakyat Indonesia yang kemudian direkrut dan dilatih sebagai tentara rakyat, seperti Keibodan, Fujinkai (laskar wanita), sampai terakhir PETA (pasukan Pembela Tanah Air).

Namun, penjajah tetaplah sama. Di bawah pendudukan Jepang, rakyat Indonesia semakin menderita. Banyak rakyat ikut dilibatkan dalam perang Jepang dan tidak kembali.

  1. Dibentuknya BPUPKI

Tiga tahun setelah masuk Indonesia, Jepang mulai banyak mengalami kekalahan. Kebutuhan perang juga banyak. Sementara di Indonesia, Jepang juga mendapat banyak perlawanan. Untuk mengambil hati Bangsa Indonesia, dibentuklah BPUPKI atau Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia atau Dokoritsi Junbi Inkai pada bulan Maret 1945.

Dengan BPUPKI, Jepang menjanjikan akan memberi kemerdekaan pada Indonesia selama membantu perang Jepang. BPUPKI ditugaskan melakukan berbagai persiapan kemerdekaan Indoneisa. BPUPKI dipimpin oleh Wardjiman Widiodoningrat. BPUPKUI dua kali bersudang. Sidang pertama, 30 Mei sampai 1 Juni 1945 menjadi sejarah disusunnya Pancasila. Panitia 9 yang dibentuk pada sidang ini berhasil menyusun rumusan Pancasila yang kita kenal sekarang. Sementara, sidang kedua BPUPKI berhasil menyusun rumusan Undang-Undang Dasar. Rumusan yang kemudian diresmikan menjadi konstitusi Indonesia merdeka.

  1. Dibentuknya PPKI

Setelah sidangnya yang kedua, BPUPKI belum sempat bersidang lagi. Sejarah BPUPKI kemudian dibubarkan dengan berbagai alasan, di antaranya banyaknya tokoh BPUPKI yang bergerak sendiri. BPUPKI dibubarkan dan dibentuk PPKI atau Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 7 Agustus 1945.

PPKI atau Dokoritsu Junbi Cosakai dalam Bahasa Jepang, diresmikan 9 Agustus 1945 dengan dipanggilnya Ir Soekarno dan Hatta ke Dalat, Vietnam oleh Komandan laut Jepang, Jendral Terauchi. Indonesia dijanjikan kemerdekaan, 24 Agustus 1945.

  1. Jepang Kalah

PPKI belum sempat bersidang, Jepang mengalami kekalahan dari sekutu setelah dua kotanya, Hiroshima dan Nagasaki, dijatuhi bom atom. Pada tanggal 14 Agustus 1945, Jepang menyerah kalah dan Indonesia dalam staus quo atau tanpa kekuasaaan.  Tugas PPKI banyak berperan setelah kemerdekaan Indonesia.

  1. Peristiwa Rengasdengklok

Ketika Jepang mengalami kekalahan, para pemuda mendesak agar para tokoh bangsa segera memproklamirkan kemerdekaan. Desakan khususnya diberikan kepada Ir Soekarno dan Mohammad Hatta sebagai Ketua dan Wakil ketua PPKI. Karena keduanya menolak, maka para pemuda “menculik” dan membawa keduanya ke Rengasdengklok, sebuah wilayah jauh dari Jakarta, tepatnya di Karawang, sekarang. Peristiwa ini menandai sejarah kemerdekaan Indonesia. Alasan dan tujuan peristiwa Rengasdengklok yang akan kita bahas dalam artikel kali ini.

Tujuan Peristiwa Rengasdengklok

Ketika terjadi Status quo di Indonesia, para pemuda mendesak segera diproklamsikan kemerdekaan Indonesia. Ir Soekarno dan Drs Mohammad Hatta menolak. Kedua tokoh ingin menunggu proklamasi yang dijanjikan jepang. Sementara menurut para pemuda, janji tersebut tidak akan terbukti. Janji proklamasi dianggap hanya akal-akalan Jepang untuk mempertahankan kekuasannya di Indonesia.

Cudanco Singgih memimpin golongan pemuda. Pemuda lain yang ikut serta dalam kelompok ini, yaitu :

  • Chaerul Saleh
  • Darwis
  • Subadio
  • Sukarni
  • Wikana
  • Suroto
  • Kunto
  • Johan Nur
  • Aidit
  • A.M. Hanafie
  • Sidik Kertapati

Dibantu dan dikawal oleh beberapa pasukan PETA yang tersisa, para pemuda membawa Ir Soekarno dan Drs Mohammad Hatta, diikuti Ahmad Subardjo ke Rengasdengklok. Para pemuda membawa kedua tokoh ke tempat terpencil ini, dengan tujuan:

1. Mendesak Ir Soekarno dan Drs Mohammad Hatta

Para pemuda yang kemudia disebut golongan muda, semangatnya sedang membara. Mereka berkeinginan proklamasi segera diumumkan saat tidak ada kekuasaan di Indonesia. Untuk itu mereka membawa Sukarno dan Hatta ke Rengasdengklok. Di tempat yang jauh dan tidak ada pengaruh siapapun mereka mendesak Sukarno dan Hatta untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Selain keduanya adalah Ketua dan Wakil Ketua PPKI, saat itu Sukarno dan Hatta merupakan tokoh yang sangat disegani kawan dan lawan.

2. Menjauhkan dari Pengaruh Jepang

Sukarno dan Hatta bersikeras untuk menunggu proklamasi kemerdekaan Indonesia sesuai janji Jepang. Meskipun diketahui pada saat itu Jepang sudah tidak lagi berkuasa di Indonesia. Mereka ingin menepati janji pada Jenderal Terauchi. Untuk itu, Sudanco Singgih dan kawan-kawan membawa Sukarno dan Hatta ke Rengasdengklok. Mereka ingin membuka pikiran kedua tokoh dari Jepang. Membebaskan keduanya dari pengaruh Jepang, hingga akhirnya bersedia memproklamsikan kemerdekaan tanpa menunggu tanggal yang dijanjikan Jepang.

3. Proklamasi Segera

Proklamasi sesegera mungkin, itu menjadi tujuan banyak tokoh Indonesia saat mendengar kekalahan Jepang. Saat itu dianggap waktu yang paling tepat setelah perjuangan ratusan tahun. Indonesia sedang tidak dalam kekuasaan siapa pun. Itu akan mempermudah pelaksanaan proklamasi. Status quo mungkin hanya bertahan beberapa hari atau beberapa jam saja. jadi, Sukarno dan Hatta harus setuju dengan pendapat mereka agar segera mendeklarasikan kemerdekaan.

4. Menunjukkan Proklamasi Merupakan Perjuangan Bangsa Indonesia

Rakyat Indonesia sejatinya telah ratusan tahun berusaha melepaskan diri dari belenggu penjajahan. Beberapa generasi turun temurun memperjuangkannya dan belum berhasil. Mulai dari perjuangan angkat senjata per daerah, sampai perjuangan nasional, dan dibentuknya berbagai organisasi yang kemudian dikenal dengan sebutan perjuangan melalui pergerakan nasional. Makna teks Proklamasi adalah puncak perjuangan rakyat Indonesia.

Dengan menjauhkan Sukarno dan Hatta dari Jepang, mereka ingin menunjukkan bahwa proklamasi adalah hasil perjuangan rakyat Indonesia. Proklamasi menjadi bagian dari air mata, darah, dan harta yang telah disumbangkan banyak rakyat Indonesia berabad-abad. Proklamasi bukan hadiah dari jepang. Jika saat itu, proklamasi dilaksanakan sesuai dengan janji Jepang atau dengan meminta ijin pada Jepang atau dipengaruhi Jepang, maka dapat dikatakan proklamasi menjadi hadiah dari Jepang. Para pemuda tidak ingin ada kesan demikian. Proklamasi harus datang dari keinginan dan kerja bangsa Indonesia sendiri.

5. Indonesia Tidak Jatuh ke Tangan Sekutu

Setelah Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu, meskipun status Indonesia menjadi tanpa kekuasaan, pasukan Jepang tidak langsung menarik diri. Mereka merasa belum mendapat perintah dari pemerintah Kepang untuk menarik diri. Selain itu, pasukan jepang juga terikat dengan perjanjian penyerahan kekuasaan Jepang kepada sekutu. mereka ada di Indonesia sampai sekutu datang. Semantara, Belanda merupakan bagian dari pasukan sekutu. Belanda menyerah kalah kepada Jepang 3 tahun sebelumnya, karena kekalahan sekutu di Asia Pasifik. Jika sekutu datang ke Indonesia, sama artinya dengan mengembalikan Indonesia kepada Belanda. Para pemuda tidak ingin hal tersebut terjadi. Kemerdekaan yang seharusnya sudah di depan mata akan gagal. Mereka berkeyakinan, jika proklamasi kemerdekaan Indonesia sudah terlaksana, dunia akan mengakuinya. Makna kemerdekaan Indonesia di dunia internasional berarti tidak ada negara mana pun yang kemudian berhak datang ke Indonesia dengan alasan apa pun.

Mendesak Sukarno dan Hatta memproklamsikan kemerdekaan Indonesia berarti mencegah jatuhnya Indonesia ke tangan sekutu yang membonceng Belanda. Sebuah pandangan yang sangat visioner atau jauh ke depan dari pemuda Indonesia saat itu. Akhirnya, dengan bantuan Ahmad Subardjo, Sukarno dan Hatta berhasil diyakinkan untuk segera memproklamasikan Indonesia. Ahmad Subardjo menjamin kepada para pemuda bahwa Sukarno dan Hatta akan segera memenuhi tuntutan mereka. Pada tanggal 16 Agustus 1945, malam hari, Soekarno dan Hatta dikembalikan ke Jakarta. Mereka dibawa ke Rengasdengklok tidak sampai 24 jam. Selanjutnya, Sukarno dan Hatta sempat datang kepada penguasa Jepang di Indonesia dan sempat membicarakan tentang proklamasi Indonesia. Karena tanggapan yang kurang positif dari pihak Jepang, maka keduanya sepakat untuk memenuhi tuntutan pemuda dan segara menyusun naskah proklamasi malam itu juga.

Proklamasi kemerdekaan Indonesia dikumandangkan segera, keesokan harinya. Makna proklamasi ini sangat dalam bagi bangsa Indonesia. Sebagai generasi yang hidup saat ini dan baru saja merayakan kemerdekaan Indonesia ke 73, hendaknya memahami semangat proklamasi. Memahami dan menjiwai semangat tersebut untuk mengisi kemerdekaan dengan sesuatu yang lebih baik. Mempertahankan Indonesia dari segala bentuk dan jenis penjajahan. Semangat untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur sebagai tujuan pembangunan nasional.  Salah satunya adalah dengan terus memelihara upaya menjaga keutuhan NKRI. Sekian artikel tentang tujuan peristiwa Rengasdengklok. Salam merdeka!

Recent Posts

2 Macam Badan Usaha Berdasarkan Wilayah Negara Beserta Contohnya

Badan usaha berdasarkan wilayah negara adalah badan usaha yang mana didalamnya dapat dikelompokkan dari asal…

9 months ago

12 Lembaga Administrasi Negara : Beserta Tugas dan Fungsinya

Pemerintahan suatu negara memiliki banyak lembaga yang bertanggung jawab atas berbagai aspek administrasi negara. Lembaga-lembaga…

12 months ago

4 Perwujudan Semangat Pendiri Bangsa Dalam Kehidupan Sehari-hari

Para pendiri bangsa telah berkomitmen untuk mewujudkan cita-cita besar bangsa Indonesia, salah satu wujud komitmen…

12 months ago

Sejarah Otonomi Daerah Di Indonesia

Dari sudut pandang etimologi, kata "Otonomi" berarti mengatur sendiri atau memerintah sendiri. Pengertian Otonomi Daerah dapat…

12 months ago

5 Komitmen Pendiri Negara Dalam Perumusan Dasar Negara

Komitmen di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai "Tanggung jawab", perilaku bertanggung jawab dapat…

12 months ago

5 Konsep Pembagian Kekuasaan Secara Vertikal di Indonesia dan Contohnya

Pasal 18 ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan bahwa Negara Kesatuan Republik…

12 months ago