Proklamasi berbeda dengan deklarasi. Perbedaan proklamasi dan deklarasi terletak pada pengertian dan isi pernyataan. Proklamasi kemerdekaan Indonesia adalah yang dibacakan oleh Ir Soekarno dan Mohammad Hatta, jam 10 tepat, hari Jumat, 17 Agustus 1945 di Jl Pegangsaan Timur Nomor 56 Jakarta. Sementara deklarasi adalah pernyataan kemerdekaan yang tercantum pada Pokok Pikiran dalam Pembukaan UUD 1945 dan batang tubuh UUD 1945 sendiri.
Sebelum kita membahas tentang makna proklamasi Indonesia sesuai judul artikel yang ada, maka sebaiknya mengetahui sedikit sejarah penjajahan dan sejarah kemerdekaan Indonesia secara singkat.
Sejarah Singkat Penjajahan di Indonesia
Bangsa asing masuk Indonesia pertama kali sekitar abad 16 Masehi. Seiring dengan ditemukannya jalan dari Eropa menuju wilayah-wilayah lain di dunia. Dengan semangat gold, glory, dan gospel Portugis dan Spanyol menjadi bangsa yang pertama kali mendarat di Indonesia atau tepatnya di wilayah Maluku. Kedua bangsa tersebut tidak berhasil banyak menguasai Indonesia.
Bangsa Belanda kemudian pertama kali mendarat di Pulau Jawa, pusat keramaian wilayah sekitar pada abad itu, tahun 1596. Dengan masuknya Bangsa Belanda ke Indonesia, mulailah episode panjang penjajahan di Indonesia yang sebenarnya sudah dimulai sejak kedatangan Portugis dan Spanyol.
Bangsa Belanda mulai menguasai Indonesia sedikit demi sedikit dengan politik adu dombanya atau yang dikenal dengan nama politik devide et impera. Mereka mengadu domba antara bangsawan dengan rakyat, ulama dengan umat, among praja dengan warganya. Politik yang kemudian membuat Belanda berhasil menguasai seluruh wilayah Indonesia dari Aceh sampai Papua. Belanda menjajah Indonesia sekitar 350 tahun lamanya. Meskipun dalam episode ini pernah diselingi penjajahan Inggris ketika negara Belanda sendiri jatuh ke tangan Prancis.
Awal abad 20, Perang Dunia dimulai. Perang Dunia II kemudian melibatkan Jepang. Kepercayaan bangsa Asia yang sebagian besar bangsa terjajah bangkit kala itu. Tahun 1942, Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang di Kalijati, jawa Barat. Tahun itu Indonesia resmi dijajah oleh Jepang.
Jepang yang mengaku saudara tua Bangsa Indonesia awalnya banyak mengambil hati Indonesia. Namun, ternyata bertindak lebih kejam. Masa penjajahan Jepang membuat rakyat Indonesia lebih menderita daripada sebelumnya. Masa penjajahan Jepang berlangsung hingga tahun 1945. Jepang menyerah kepada sekutu setelah dua kotanya, Hiroshima dan Nagasaki dibom atom pada bulan Agustus 1945.
Perlawanan Rakyat Indonesia Terhadap Penjajah
Masa penjajahan yang begitu lama bukanlah disebabkan Bangsa Indonesia berdiam diri menerima kondisinya. Perlawanan rakyat terhadap penjajah sudah ada sejak mulai masuknya Bangasa Portugis. Hanya saja, perlawanan tersebut tidak cukup berhasil. Perlawanan tersebut dan contohnya dibagi menjadi 4 periode, yang sedikit diuraikan di bawah ini.
1. Perlawanan Terhadap Bangsa Portugis dan Spanyol
Telah disebutkan bahwa Bangsa Portugis dan Spanyol masuk di wilayah Maluku. Ketika terlihat kedatangan mereka bermaksud menguasai wilayah, Sultan Baabullah memimpin pasukan dan melakukan penyerangan. Sultan asal Ternate ini tidak sepenuhnya berhasil tetapi membuktikan bahwa rakyat tidak menyukai maksud kedatangan mereka.
2. Perlawanan Terhadap Belanda
Belanda menguasai Indoensia ratusan tahun. Tidak heran banyak perlawanan rakyat yang terjadi dari Aceh sampai Timur. Contoh perlawanan kedaerahan, antara lain:
- Perlawanan yang dipimpin Teuku Umar, Teuku Cik Ditiro, Cut Nyak Dien, dan lain-lain di Aceh
- Perlawanan Tuanku Imam Bonjol di Paderi Suamtera Barat
- Perlawanan Pangeran Antasari di Banjarmasin, Kalimantan Selatan
- Perlawanan Pangeran Diponegoro di Jawa Tengah
- Perlawanan Sultan Hasanudin di Makasar, Sulawesi
- Perlawanan Pattimura, Christina Martha Tiahahu, dan lain-lain di Saparua, Maluku
- Dan lain-lain
3. Pergerakan Nasional
Awal abad 20, para pemuda Indonesia yang mengenyam pendidikan mulai menyadari satu hal, bahwa perlawanan selama ini tidak berhasil karena bersifat kedaerahan. Masing-masing daerah melakukan perlawanan terhadap Belanda tanpa berhubungan dengan daerah lain. Selain itu, para pemuda juga merasa perlu melakukan perlawanan dengan organisasi yang menguatkan Indonesia di bidang ekonomi, pendidikan, dan sebagainya.
Tahun 1908, Budi Oetomo lahir sebagai organisasi pemuda nasional pertama di Indonesia dan ditandai sebagai hari Kebangkitan Nasional. Setelah itu, banyak berdiri rganisasi lain di bidang yang berbeda, seperti Muhamadiyah, Persatuan Dagang Islam, PNI, dan sebagainya. Puncak persatuan pemuda Indonesia adalah terselenggaranya Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928 saat Kongres Pemuda II di Jakarta.
4. Perlawanan Terhadap jepang
Jepang yang tidak lama ada di Indonesia juga mendapatkan perlawanan sengit dari rakyat Indonesia. Misalnya saja perlawanan KH Zenal Mustofa di Tasikmalaya dan perlawanan Supriyadi dan pasukan PETA yang sebenarnya pasukan yang dibentuk oleh Jepang.
Sebelum Jepang menyerah pada sekutu, telah dibentuk BPUPKI, kemudian PPKI. Perbedaan BPUPKI dan PPKI terlihat dari rumasan yang dihasilkannya. Kedua badan yang cukup berperan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Kedua badan tersebut membentuk rumusan dasar negara dan konstitusi.
Makna Proklamasi Bagi Bangsa dan Rakyat Indonesia
Berdasarkan sejarah panjang penjajahan dan perlawanan rakyat, makna proklamasi sangat mendalam dirasakan oleh rakyat Indonesia. Seluruh rakyat yang mengetahui diproklamasikannya kemerdekaan Indonesia sangat bersuka cita. Pekik merdeka terdengar di mana-mana. Semua pers nasional memberitakan hal tersebut. Suasana yang sangat berbeda dibandingkan keseharian rakyat sebelumnya.
Oleh karena itu, seluruh rakyat Indonesia memperjuangkan kemerdekaan yang telah diraih dengan mati-matian. Ini dapat dilihat pada banyak perjuangan mempertahankan kemerdekaan yang terjadi di seluruh wilayah Indonesia.
Makna proklamasi ada dua, yaitu makna kemerdekaan Indonesia di dunia internasional dan makna proklamasi bagi rakyat dan bangsa Indonesia. makna proklamasi bagi rakyat dan Bangsa Indonesia tersebut, antara lain diuraikan di bawah ini.
1. Makna Proklamasi, sebagai Puncak Perjuangan Bangsa Indonesia
Lamanya masa penjajahan terus menambah daftar perjuangan kemerdekaan yang ada. Rakyat Indonesia dari berbagai wilayah berjuang dengan darah dan air mata.
Proklamasi kemerdekaan menjadi puncak dari semua perjuangan yang telah disebutkan di atas. Proklamasi dianggap kemenangan atas penjajahan. Bukan kemenangan milik tokoh-tokoh pendiri bangsa. Tetapi kemenangan seluruh rakyat Indonesia. Sebuah puncak perjuangan, tetapi bukan berarti perjuangan berakhir. Selanjutnya perjuangan tersebut tidak turun dari puncak. Perjuangan mempertahankan dan mengisi kemerdekaan jauh lebih berat daripada sebelumnya. Tujuan pembangunan nasional menjadi pedoman tahap-tahap kebijakan publik pemerintah. dalam mengisi kemerdekaan.
2. Makna Proklamasi sebagai Pernyataan De Facto
Perbedaan de facto dan de jure adalah dalam definisi. De jure berarti berdasarkan hukum sedangkan de facto berarti berdasarkan kenyataan. Makna proklamasi sebagai pernyataan de facto berarti pernyataan kemerdekaan yang sesuai dengan kenyaataan, bahwa proklamsi telah dikumandangkan ke seluruh wilayah Indonesia dan dunia. Kenyataan tersebut ada dan nyata. Pernyataan yang diabadikan suaranya hampir di seluruh siaran radio yang ada pada saat itu. Pernyataan yang dicatatkah berbagai peeranan pers dalam masyarakat demokrasi Indonesia dan dunia. Bahkan pernyataan tersebut didukung oleh foto-foto yang ada.
Dengan proklamasi sebagai bagian dari pernyataan de facto sudah ada meskipun belum ada pengakuan resmi dari negara lain, seluruh rakyat Indonesia tidak menerima masuknya lagi bangsa penjajah ke bumi pertiwi. Siapa saja negara yang berniat kembali ke Indonesia untuk tujuan menjajah atau menguasai Indonesia akan ditolak. Bangsa Indonesia akan mempertahankan kemerdekaan yang diraih sampai titik darah penghabisan.
3. Makna Proklamasi Adalah Menaikkan Martabat Bangsa (Makna Secara Kultural)
Proklamasi secara kultural telah menaikkan martabat Bangsa Indonesia dari bangsa terjajah menjadi bangsa merdeka. Mengapa martabat naik? Karena masa itu, bangsa yang dijajah adalah warga negara kelas dua. Kewajibannya lebih banyak daripada hak yang dapat dituntut. Bahkan hak ini hampir tidak dimiliki. Ini terjadi pada semua bidang kehiudapan. Dalam antrian, bangsa penjajah harus didahulukan, dalam pendidikan nomor satu, dalam kesehatan paling diperhatikan.
Dengan proklamasi, kedudukan Bangsa Indonesia sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Sedikit banyak akan menghapus stigma sebagai warga negara kelas dua. Seluruh rakyat Indonesia dapat menikmati apa saja sama dengan bangsa lain.
4. Makna Proklamasi, Awal Perjuangan Baru
Proklamasi dapat juga berarti awal perjuangan baru. Proklamasi menandakan bahwa perjuangan merebut kemerdekaan telah selesai. Selanjutnya adalah perjuangan yang berbeda. Perjuangan yang dapat dikatakan lebih berat dibandingkan perjuangan merebut kemerdekaan. Ya, perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia dan mengisi hingga tercapainya tujuan pembangunan nasional,
Perjuangan ini akan terus mendapat cobaan dan tantangan dalam dan dari luar negeri. Tantangan yang jika tidak diatasi dapat merusak upaya menjaga keutuhan NKRI. Perjuangan yang dibarengi dengan upaya integrasi nasional. Sebuah upaya mempersatukan seluruh keragaman yang ada.
5. Makna Proklamasi Sebagai Tonggak Sejarah
Tonggak adalah tiang. Proklamasi adalah tiang sejarah bangsa Indonesia. Dengan tonggak sejarah proklamasi yang cukup, Bangunan yang akan berdiri di atas tonggak sejarah tersebut diharapkan masyarakat yang berkepribadian. Masyarakat yang mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Bangunan yang berdiri abadi sepanjang masa. Tidak lekang oleh waktu. Tidak goyah dan hancur dengan berbagai ujian yang ada.
Proklamsi sebagai tonggak sejarah juga diumpamakan sebagai tiang utama. Tiang penyangga disekelilingnya juga harus kuat. Kesatuan dan persatuan yang terbentuk dari Bhinneka Tunggal Ika ini akan disangga oleh kekuatan bangsa Indonesia lain, sebagai modal dasar pembangunan nasional. Modal tersebut di antaranya penduduk Indonesia yang banyak, budaya yang beragam, dan Indonesia yang berketuhanan Yang Maha Esa.
6. Makna Proklamasi Sebagai Lahirnya Sebuah Negara Indonesia
Sebelum adanya proklamasi kemerdekaan Indonesia, tidak ada yang disebut sebagai negara Indonesia. Kepulauan nusantara dari Sabang sampai Merauke sebelumnya disebut Hindia Belanda, yaitu wilayah yang dikuasai oleh Belanda. Indonesia bukan menjadi sebutan sebuah negara. Indonesia hanya panggilan kepada bangsa pribumi.
Setelah proklamasi kemerdekaan, negara Indonesia lahir. Diiringi dengan deklarasi yang disahkan sehari sesudahnya dan berbagai unsur terbentuknya suatu negara yang sedikit demi sedikit dilengkapi. Maka, proklamasi bermakna lahirnya sebuah negara, yaitu negara Indonesia. Negara yang mempunyai pemerintahan sendiri tanpa campur tangan bangsa lain. Konstitusi, pemerintahan, dan wilayah yang jelas disahkan sesudahnya.
7. Makna Proklamasi Sebagai Titik Tolak Amanat Penderitaan Rakyat
Selama masa penjahan, seluruh rakyat Indonesia telah mengalami banyak suka dan duka. Penderitaan disebut lebih mewarnai kehidupan hari-hari itu. Bahkan masa penjajahan Jepang, yang di awal masuk mengaku sebagai saudara tua Bangsa Indonesia, penderitaan tersebut meningkat. Hampir di setiap wilayah, rakyat kelaparan. Pakaian yang layak juga tidak didapatkan.
Maka, berdasarkan hal di atas, proklamasi dikatakan sebagai titik tolak amanat penderitaan rakyat. Sebuah titik yang membebaskan rakyat dari belenggu penjajahan. Dengan proklamasi, penderitaan seperti ketika penjajahan tidak dialami lagi oleh seluruh Bangsa Indonesia. Pengemban amanat adalah pemerintahan yang menjalankan operasional pemerintahan.
8. Makna Proklamasi Sebagai Akhir Penjajahan di Indonesia
Dalam pembukaan UUD 1945, dikatakan bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa dan oleh sebab itu maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan. Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa Indonesia menolak segala jenis dan bentuk penjajahan. Proklamasi merupakan akhir penjajahan di Indonesia.
9. Makna Proklamasi dari Aspek Hukum
Makna proklamasi dari aspek hukum berarti berlakkunya konstitusi dan hukum Indonesia. Meskipun beberapa hukum adalah hukum buatan Belanda, namun pelaksanaannya sudah disesuaikan dengan rakyat di Indonesia. Di mana tidak ada diskriminasi dalamnya. Semua warga negara mempunyai persamaan kedudukan dalam hukum. Tanpa memandang jenis kelamin, ras, suku, agama, warna kulit dan berbagai perbedaan lain proses peradilan berlaku bagi siapa saja yang melakukan kejahatan. Baik kejahatan pidana dan perdata. Tanpa memandang hal yang telah disebutkan, siapa saja berhak mendapatkan kepastian dan keadilan hukum., meskipun ada perbedaan hak dan hukum itu sendiri. Tidak ada seorang pun yang dapat terbebas dari hukum.
10. Makna Proklamasi Ditinjau dari Aspek Sosiologis
Makna proklamasi ditinjau dari aspek sosiologis mempunyai arti bebas merdeka tidak hanya fisik, tetapi juga rasa dan hati nurani. Ini termasuk hal yang paling sulit dimaknai oleh seluruh rakyat Indonesia. Mengapa? Karena penjajahan telah berlangsung ratusan tahun. Ibaratnya, segala sesuatu yang berbau penjajahan sudah mendarah daging. Fisik dapat merdeka, tetapi terkadang hati dan perasaan seperti tidak merdeka.
Aspek sosiologis yang belum merdeka, contohnya rasa rendah diri jika bertemu dengan bangsa lain, merasa Bangsa Indonesia belum apa-apa dibandingkan bangsa lain, dan merasa bangga dengan produk luar negeri. Ini adalah aspek sosiologis yang sulit. Padahal seharusnya proklamasi tidak hanya berarti merdeka secara fisik, tetapi juga membangkitkan semangat persamaan derajat dengan bangsa lain.
11. Makna Proklamasi Ditinjau dari Aspek Politis
Proklamasi ditinjau dari aspek politis sangat jelas. Dengan dikumandangkannya proklamasi oleh dua tokoh bangsa atas nama Bangsa Indonesia, berarti secara politis Indonesia sudah mempunyai pemerintahan sendiri. Kedudukan Indonesia di dunia sama dengan negara tetangga dan negara lain yang sudah merdeka. Ini menjadi hal yang dinanti. Merasa sama tinggi ketika berdiri dan sama rendah ketika duduk.
Proklamasi secara politis adalah pernyataan bahwa Indonesia sudah berhak menentukan nasibnya sendiri. Negara lain hanya dapat membantu jika pemerintha Indonesia meminta. Bantuan yang diberikan adalah bantuan yang bukan mengikat dan membuat Indonesia mengalami penjajahan jenis baru.
12. Makna Proklamasi Secara Spiritual
Masyarakat Indonesia adalah masyarakat agamis. Iman mereka yang terdalam mempercayai adanya takdir. Dan atas berkat rahmat Allah, Tuhan Yang maha Esa proklamasi kemerdekaan terjadi. Sebuah pernyataan yang berlangsung sangat cepat. Hanya dalam hitungan jam semua terjadi. Hanya dengan bantuan Tuhan semua hal dapat terjadi.
Keyakinan bahwa kemerdekaan berkat rahmat Tuhan menjadi makna proklamasi secara spiritual. Makna ini juga berarti bahwa Bangsa Indonesia adalah bangsa yang berketuhanan Yang Maha Esa. Penganut Atheis tidak termasuk dalam bagian dari masyarakat Indonesia yang sangat beragam.
13. Makna Proklamasi Sebagai Kesempatan Untuk Maju
Proklamasi bermakna kesempatan kepada seluruh rakyat Indonesia untuk maju di segala bidang. Jika sebelumnya, seluruh rakyat dibedakan atau dtindas atau dibatasi dalam berbagai hal untuk kemajuan, maka saatnya Bangasa Indonesia untuk menentukan nasibnya sendiri. Kemajuan bangsa kini tergantung pada anak bangsa. Kesempatan telah terbuka luas. Tidak ada lagi warga nomor dua.
Contohnya, dalam pendidikan. Sebelumnya, pada masa penjajahan hanya orang kulit putih yang mempunyai kesempatan pendidikan setinggi mungkin. Rakyat Indonesia yang dapat memperolah pendidikan hanyalah para bangsawan dan saudagar yang memiliki harta kekayaan. Itu pun pendidikan di kelas yang berbeda dengan bangsa penjajah. Apalagi pendidikan untuk perempuan. Pendidikan perempuan dibatasi hanya sampai pendidikan dasar. Oleh karena itu, tidak banyak orang Indonesia yang dapat membaca dan berilmu.
Setelah proklamasi, semua warga negara mempunyai hak sama untuk maju dalam bidang pendidikan. Asal mau berusaha, seorang yang tidak mampu mempunyai kesempatan beasiswa pendidikan, bahkan sampai ke luar negeri. Kesempatan yang tidak boleh disia-siakan.
Hal di atas berlaku di segala bidang. Kesempatan untuk maju di bidang ideologi, politik,ekonomi, sosial, dan budaya. Kebijakan publik di bidang pendidikan, contoh kebijakan publik di masyarakat, dan kebijakan publik di bidang ekonomi dibuat oleh pemerintah untuk memajukan kesejahteraan umum.
14. Makna Proklamasi Sebagai Pedoman Untuk Menjalin Hubungan Internasional
Hubungan internasional dapat terjadi atas dasar persamaan kedudukan dan martabat antar negara. Tidak ada bangsa yang lebih rendah dibandingkan bangsa lain. Ini termasuk bagian dari sifat-sifat hak asasi manusia. Dengan pernyataan proklamasi, hubungan internasional Indonesia dengan negara tetangga, negara-negara lain di dunia, dan organisasi internasional dapat terjalin. Karena setelah proklamasi sebuah negara akan mendapat pengakuan dari negara lain yang selanjutnya dapat bekerja sama di semua bidang yang disepakati.
Hubungan internasional Indonesia kemudian dibangun dengan prinsip politik bebas aktif. Politik yang tidak memihak pada salah satu pihak di dunia yang saat itu sedang erang dingin. Dengan politik yang demikian, Indonesia kemudian masuk dan menjadi anggota PBB, menyelenggarakan Konferensi Asia Afrika dan peran Indonesia dalam KAA, mendirikan dan peran Indonesia dalam Gerakan Non Blok, dan kerjasama bilateral lain. Hubungan internasional tersebut dapat saling memberikan manfaat satu sama lain.
15. Makna Proklamasi adalah Kedaulatan Negara Indonesia
Makna proklamasi terakhir yang diuraikan di sini adalah kedaulatan negara Indonesia. Negara yang berdaulat adalah negara yang mempunyai pemerintahan sendiri, tidak terikat dengan negara mana pun, mempunyai hukum sendiri, dan menentukan nasibnya sendiri.
Kedaulatan ini penting. Karena banyak negara-negara di dunia yang diberi kemerdekaan tetapi masih dalam ikatan negara penjajahnya, seperti negara-negara persemakmuran Inggris. Kedaulatan negara yang diperoleh Indonesia dengan perjuangan. Ditegaskan bukan dari negara Jepang dan negara lain.
Seberapa besarkah makna proklamasi bagi kita? Kita sendiri yang dapat menjawabnya. Namun satu yang pasti, kita tidak dapat bebas pergi ke mana saja, tidak dapat menempuh pendidikan setinggi-tingginya, bebas mengakses internet, dan sebagainya jika belum merdeka. Semangat kemerdekaan tersebut harus tetap kita jaga walaupun mungkin usia dan jarak kita dari proklamasi kemerdekaan terpaut jauh.
Peringatan proklamasi bukan hanya peristiwa ceremonial dari tahun ke tahun dengan upacara dan berbagai lomba 17-an di kampung-kampung. Semangat proklamasi harus diikuti dengan semangat berjuang. Tidak hanya mengetahui bahwa di tanggal 17 Agustus Indonesia merdeka. Tidak hanya dengan hafal sejarah. Sejarah itu harus dihayati bahwa kita dan generasi muda khususnya tidak akan sampai seperti sekarang jika bukan perjuangan para pahlawan kemerdekaan.
Dengan semangat proklamasi, maka upaya menjaga sikap dan perilaku mempertahankan NKRI setiap generasinya akan menjadi semakin kuat. Semua pihak akan merasa menjadi bagian dari NKRI. Semua wilayah harus bersatu sampai waktu tidak terbatas. Contoh integrasi nasional harus terus dijaga, mulai dari keluarga.
Jika kita belum merasakan makna proklamasi secara kesleuruhan, minimal sebagian atau satu saja. Mengapa? Indonesia saat ini sangat membutuhkan hal tersebut. Satu makna proklamasi yang ada dalam diri akan membuat kita bangga menjadi Bangsa Indonesia. Demikian artikel makna proklamasi Indonesia. Semoga bermanfaat. Salam merdeka!