Ideologi bila dilihat dari asal katanya, bahasa Yunani, berarti sekumpulan ide atau gagasan yang menjadi dasar atau pedoman perilaku seseorang atau warga negara. Meskipun ideologi ini didefinisikan secara berbeda-beda menurut para ahli. Tetapi secara umum dapat dikatakan bahwa ideologi negara sebagai sekumpulan gagasan, ide, sistem nilai, dan keyakinan yang menyeluruh yang mengatur seluruh segi kehidupan warga negaranya. Ideologi ini kemudian yang akan membangun konstitusi dan membangun berbagai peraturan perundang-undangan di bawahnya.
Di dunia ada berbagai macam ideologi, yang kalau dibagi menjadi dua kekuatan besar, yaitu ciri-ciri ideologi komunisme dan ideologi liberal. Namun, tidak ada satu juga negara di dunia yang menganut secara murni salah satu dari kedua ideologi tersebut. Meskipun mengakui secara sistem ideologi yang digunakan, misalnya liberal, namun biasanya penerapan disesuaikan dengan kondisi negara masing-masing. Yang intinya, tiap negara mempunyai ideologi dengan ciri khas masing-masing.
Indonesia dalam hal ini menganut ciri ideologi Pancasila. Sesuai dengan dasar negara yang tercantum secara sah pada pokok pikiran dalam Pembukaan UUD 1945. Sebuah ideologi yang disebutkan sebagai bukan liberal dan bukan komunisme. Ideologi yang sesuai dengan kepribadian Bangsa Indonesia sendiri. Di mana ideologi ini merupakan ideologi terbuka.
Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka
Syarat Pancasila sebagai ideologi terbuka, yaitu ideologi yang tidak mutlak memaksa masyarakatnya dengan ide atau gagasan tertentu. Ideologi terbuka menggali ide dan gagasannya dari masyarakatnya sendiri dan dapat menyesuaikan diri atau berinteraksi dengan perkembangan zaman.
Ciri-ciri ideologi terbuka, yaitu :
- Merupakan kekayaan ruhani dan budaya yang berasal dari masyarakatnya sendiri
- Tidak ditemukan oleh negara atau pendiri negara, tetapi memang sudah ada dalam masyarakat.
- Isinya merupakan garis besar dan bukan operasional, sehingga generasi selanjutnya dapat mengembangkan sesuai perkembangan mereka.
- Menginspirasi masyarakat untuk bertanggung jawab sesuai dengan ideologi negara dan tidak memaksakan kehendak.
- Menghargai perbedaan atau pluralitas yang ada dalam masyarakatnya, dalam upaya menjaga keutuhan NKRI.
FaktorYang Mendorong Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka
Mengapa Indonesia menganut Pancasila sebagai ideologi terbuka? Tentu saja da faktor-faktor yang mendorong atau menyebabkan hal tersebut terjadi. Faktor yang berasal dari masyarakat Indonesia sendiri maupun berasal dari luar. Faktor-faktor yang mendorong pancasila sebagai ideologi terbuka, diuraikan di bawah ini.
- Dinamika Masyarakat Yang Berkembang Pesat
Masyarakat dunia terus berkembang dengan pesat. Apalagi dengan berkembangnya teknologi informasi. Orang tidak membutuhkan waktu lama atau pergi ke suatu tempat untuk mendapat berita dari belahan dunia lain. Akibatnya, perubahan atau dinamika masyarakat Indonesia juga berkembang pesat. Oleh karena itu, diharapkan ideologi pancasila yang bersikap terbuka dapat membuka diri dan menerima hal-hal baik yang berasal dari luar dan meninggalkan yang tidak sesuai dengan nilai-nilai luhurnya.
- Pembangunan Nasional Berkembang Cepat
Seiring dengan dinamika masyarakat yang berkembang pesat, maka pembangunan nasional juga berkembang cepat dalam berbagai bidang untuk mengimbanginya. Hal ini membutuhkan dasar atau pijakan pikiran yang bersifas lebih fleksibel dan tidak kaku apalagi memaksakan.
- Ideologi Tertutup Tidak Sesuai Dengan Indonesia
Ideologi tertutup tidak sesuai dengan Indonesia dan nilai-nilai luhur oancasila sebagai pandangan hidup Bangsa Indonesia. Banyak negara-negara di dunia yang mempunyai ideologi tertutup mengalami kemunduran dan kehancuran. Tentunya Indonesia tidak menginginkan hal tersebut terjadi di sini.
- Memperkokoh Kesadaran Akan Nilai-Nilai Pancasila Yang Abadi
Dengan menjadikan Pancasila sebagai ideologi terbuka, generasi selanjutnya akan menyadari bahwa nilai-nilai Pancasila abadi. Nilai-nilainya dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman dengan tentu saja tidak mengambil hal negatif dari luar. Dengan membuka diri terhadap pengaruh dari luar akan memperkokoh kesadaran akan nilai-nilai Pancasila yang abadi.
- Pengalaman Sejarah Masa Lampau
Ideologi terbuka juga terbentuk berdasarkan pengalaman sejarah masa lampau, di mana Indonesia pernah menganut sistem yang tertutup. Sistem yang sangat dipengaruhi oleh ideologi komunisme. Terbukti, negara mengalami kemunduran dan mengalami banyak masalah dengan cara tersebut.
- Menjadikan Pancasila Sebagai Satu-Satunya Nilai
Dengan menjadikan Pancasila sebagai ideologi terbuka, berarti memperteguh tekad bahwa Pancasila adalah salah satu-satunya nilai yang dianut bangsa. Tidak ada ideologi lain yang dapat diterima. Tidak ada pengaruh lain yang diterima jika tidak sesuai dengan ideologi Pancasila.
- Bagian dari Pengamalan Pancasila Secara Subjektif dan Objektif
Pengamalan Pancasila secara subjektif yaitu pengamalan berdasarkan nilai-nilai luhur Pancasila sebagai dasar negara, UUD 194 sebagai konstitusi, dan seluruh aturan perundang-undangan di bawahnya. Sedangkan pengamalan secara objektif adalah pengamalan berdasarkan tafsir tingkah laku dan moral yang dilakukan tiap=tiap warga negara. Menjadikan Pancasila sebagai ideologi terbuka merupakan bagian dari pengamalan Pancasila agar lebih mudah diimplemntasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Batasan Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka
Meskipun Pancasila dikatakan sebagai ideologi terbuka dan dapat menerima pengaruh lain yang sesuai dengan nilainya, tetap ada batasan tertentu. Batas-batas keterbukaan Pancasila , yaitu :
- Keterbukaan harus tetap dalam rangka memelihara stabilitas nasional
- Mencegah berkembangnya segala jenis paham liberal, marxisme, lenisme, dan komunisme yang jelas tidak sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia
- Larangan untuk berperilaku yang menggelisahkan kehidupan masyarakat
- Jika ingin menciptakan norma baru harus melalui proses yang berlaku
Faktor yang mendorong Pancasila sebagai ideologi terbuka adalah faktor yang diyakini akan mempercepat dan memperlancar tercapainya tujuan pembangunan nasional. Oleh karena itu, sebagai generasi bangsa hendaknya terus mendukung upaya menegakkan Pancasila sebagai satu-satunya ideologi Bangsa Indonesia dengan cara mengamalkannya secara murni dan konsekuen.
Bukan hanya mengambil bagian-bagian yang dianggap menguntungkan dan meninggalkan sebagian lainnya. Semoga artikel ini bermanfaat dalam menambah wawasan kebangsaan dan membantu tugas sekolah. Terima kasih.