Sistem pemerintahan aristokrasi dan oligarki umumnya disamakan. Baik oligarki ataupun aristokrasi menerapkan sistem pemerintahan yang memberikan kekuasaan pemerintah kepada golongan atau kelompok tertentu di dalam masyarakat. Mereka yang memegang kekuasaan ini merupakan orang-orang elit yang memiliki status sosial, kekayaan, dan kekuasaan yang tinggi di masyarakat. Namun, selain persamaannya dalam sistem pemerintahan, oligarki dan aristokrasi juga memiliki beberapa perbedaan. Perbedaan oligarki dan aristokrasi yang dapat kamu amati dengan mudah adalah:
- Pemegang Kekuasaan di Pemerintahan
Perbedaan oligarki dan aristokrasi dapat dilihat dari pemegang kekuasaan di pemerintahan. Pada sistem pemerintahan oligarki orang-orang yang memegang kekuasaan umumnya adalah mereka yang memiliki pengaruh besar di negara tersebut. Mereka bisa saja orang-orang pintar, orang militer, bangsawan yang sudah berkuasa bertahun-tahun, atau orang kaya yang punya banyak harta. Misalnya, tugas menteri keuangan diberikan kepada orang yang sukses menjadi seorang profesor keuangan di universitas.
Pada sistem negara oligarki, kamu yang hari ini miskin bisa masuk ke pemerintahan jika kamu telah menjadi kaya atau menjadi orang yang berpengaruh. Berbeda dengan sistem di negara aristokrasi, orang-orang yang menguasai dan membentuk struktur lembaga negara umumnya hanya kaum bangsawan saja. Syarat menjadi anggota MPR atau lembaga lainnya adalah darah bangsawan yang telah dimiliki secara turun-temurun. Meskipun ada orang yang lebih pintar, jika dia bukan keturunan bangsawan, maka dia tetap tidak bisa masuk ke pemerintahan.
- Sistem Penurunan Kekuasaan
Perbedaan oligarki dan aristokrasi juga terlihat jelas dari cara penurunan kekuasaan dari satu generasi ke generasi lainnya. Pada sistem pemerintahan di negara oligarki, siapapun bisa saja masuk ke pemerintahan selama ia memenuhi persyaratan. Misalnya, sebelum revolusi industri di Inggris, pemerintahan hanya dikuasai oleh orang-orang kerajaan.
Setelah revolusi industri terjadi atau awal era globalisasi, ada banyak bermunculan orang-orang kaya dari kalangan pengusaha. Akhirnya mereka ini bisa masuk ke pemerintahan karena kekayaan dan pengaruh yang mereka miliki. Jika kamu melihat ke negara yang menerapkan sistem aristokrasi, maka pemindahan kekuasaan akan dilakukan secara turun-temurun. Jika kamu ingin masuk ke pemerintahan dan memegang posisi penting, kamu haruslah anak atau keluarga dari orang berpengaruh di pemerintahan.
- Lama Waktu Berkuasa
Lama waktu seseorang berkuasa di pemerintahan juga menjadi perbedaan oligarki dan aristokrasi. Ketika seseorang menjadi pemegang kekuasaan di negara oligarki, ia bisa dipecat atau diberhentikan sewaktu-waktu. Pada oligarki kuno, jika pemimpin merasa seorang pemegang jabatan tidak membawa dampak baik atau ada orang lain yang lebih baik mengisi posisi tersebut, maka ia bisa diberhentikan dari posisinya. Namun, pada oligarki modern, fungsi pemilu diberlakukan untuk mengganti orang-orang yang mengisi pemerintahan. Fungsi partai politik di dalam pemerintahan oligarki modern juga lebih terasa.
Berbeda dengan negara aristokrasi, kekuasaan seseorang di pemerintahan umumnya tidak akan tergantikan seumur hidupnya. Seseorang bisa memegang kekuasaan hingga ia meninggal dunia dan menyerahkan kekuasaannya kepada keturunannya. Seorang penguasa di sistem aristokrasi bisa diberhentikan jika ia melakukan pengkhianatan terhadap negaranya. Itulah tiga perbedaan oligarki dan aristokrasi yang bisa kamu pelajari. Umumnya, sistem pemerintahan oligarki dan aristokrasi menjadi salah satu penyebab terjadinya tindakan penyalahgunaan kewenangan di dalam suatu negara. Pemerintahan yang hanya dipegang golongan tertentu sangat rawan dengan penyalahgunaan kekuasaan.