Categories: Lingkungan

12 Sikap Positif terhadap Pelaksanaan Demokrasi di Masyarakat

Berasal dari bahasa Yunani, yaitu Demos (rakyat) dan Kratos (pemerintahan), sistem ini berkembang di Eropa dan mengalami penyesuaian di Indonesia. Pengertian lengkap dari Demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan yang mengizinkan rakyatnya memiliki hak setara dalam mengambil keputusan yang berpengaruh terhadap kehidupan mereka, tercakup di dalamnya adalah keputusan di bidang politik, sosial, ekonomi, budaya, dan lainnya. Sekalipun menjunjung kebebasan rakyat, namun Demokrasi di Indonesia sedikit berbeda, karena yang menjadi dasar adalah Pancasila sehingga disebutlah sebagai Demokrasi Pancasila. Demokrasi ini mewajibkan rakyatnya menjalankan kebebasan dengan tetap bertanggung jawab sesuai hukum yang berlaku. (baca juga: Faktor Penyebab Konflik Sosial)

Demokrasi Pancasila mensyaratkan bahwa negara harus menjadikan lima sila dalam Pancasila sebagai dasar negara dan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia tahun 1945 sebagai hukum tertingginya. Sebagai hukum tertinggi, UUD NKRI 1945 mengatur segala segi kehidupan berbangsa dan bernegara, termasuk di dalamnya peraturan tentang bentuk dan kedaulatan negara, lembaga-lembaga kenegaraan, pemilihan umum, keuangan, kehakiman, hak asasi manusia, agama, dan lain sebagainya. Jika dipikirkan secara idealis, bentuk pemerintahan Demokrasi Pancasila adalah bentuk pemerintahan yang cocok bagi Indonesia, namun, terwujudnya Demokrasi yang baik tak lepas dari peran berbagai pihak, di antaranya yaitu pemerintah dan rakyat. Pelaksanaan Demokrasi dapat terlihat pada berbagai ukuran lingkungan, dimulai dari yang terkecil, yaitu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, kemudian lingkungan masyarakat, dan yang terbesar adalah lingkungan negara. Agar pembaca lebih memahami tentang bagaimanakah seharusnya seorang warga negara memaknai dan bersikap dengan baik pada demokrasi, dalam artikel ini akan dijelaskan mengenai beberapa contoh sikap positif terhadap pelaksanaan demokrasi di lingkungan masyarakat.

1. Ikut Serta dalam Pemilihan Ketua RT (Rukun Tetangga), Ketua RW (Rukun Warga), dan Kepala Desa

Demokrasi menjunjung kesetaraan hak rakyat dalam mengambil keputusan, terutama dalam hal memilih pemimpinnya. Oleh karena itu, dalam demokrasi, pemimpin dicalonkan oleh rakyat dan dipilih oleh rakyat untuk nantinya memerintah dengan memperhatikan kepentingan rakyat. Salah satu contoh penerapan demokrasi dalam bermasyarakat adalah pemilihan RT, dan RW di Indonesia, ataupun Kepala Desa. Sikap positif sebagai warga negara yang dapat dilakukan dalam momen seperti ini dapat berupa menyalonkan diri menjadi pemimpin, membantu pencalonan dan kampanye calon pemimpin, ataupun cukup menjadi peserta yang berpartisipasi aktif dalam manfaat musyawarah pemilihan pemimpin, serta jangan lupa mengajak orang lain untuk berpartisipasi pula.

Artikel Terkait:

2. Ikut Serta Rembug Desa

Rembug desa atau dapat juga disebut rapat desa adalah suatu kegiatan dimana masyarakat berkumpul untuk bermusyawarah dan juga mengambil keputusan terkait masalah yang dihadapi oleh desa. Saat ini, rembuk desa dijadikan sarana resmi untuk menghasilkan rancangan rencana jangka menengah desa yang meliputi visi dan misi desa serta program yang akan dilaksanakan oleh desa dalam rangka pengembangan desa. Dalam rembuk desa, terdapat pula rencana penggunaan dana yang harus disetujui seluruh peserta. Sebagai warga negara yang baik, kita dapat berperan aktif dengan cara mengemukakan pendapat dan memberikan masukan yang bermanfaat dalam rembug desa ini.

3. Mengembangkan Koperasi Unit Desa (KUD)

Melalui KUD, masyarakat dapat melakukan aktivitas simpan pinjam, layanan jasa, pemasaran, kegiatan konsumsi, juga produksi hasil usaha. KUD dapat diibaratkan sebagai organisasi ekonomi sosial kemasyarakatan. Sikap positif sebagai warga negara dalam hal ini yaitu melakukan semua kegiatan ekonomi  seperti yang disebutkan sebelumnya di Koperasi Unit Desa. Lebih baik lagi apabila kita dapat memperluas pemasaran produk KUD di luar wilayah tinggal kita dengan cara mempromosikannya di setiap kesempatan. (baca juga: Jaminan Perlindungan HAM)

4. Saling Menghormati Antar Anggota Masyarakat

Sebagai manusia biasa, tentunya kita ingin dihormati oleh orang lain. Namun, semua manusia pun mengharapkan hal yang sama, sehingga berlaku sebuah hukum, yaitu, siapa yang hendak dihormati haruslah menghormati orang lain terlebih dahulu. Dasar dari demokrasi adalah rakyat punya hak setara, maka sudah menjadi kewajiban bagi masyarakat penganut paham demokrasi bahwa ia harus menghormati antar anggota masyarakat, toleransi juga harus ditegakkan. (baca juga: Kewajiban dan Wewenang Kepala Desa)

5. Melaksanakan Hasil Musyawarah

Salah satu ciri yang menarik dari bentuk pemerintahan demokrasi adalah pengambilan keputusan yang menggunakan mekanisme musyawarah mufakat. Semua orang memiliki suara yang sama dalam penentuan hasil musyawarah. Ketika terjadi kebuntuan dalam musyawarah, maka keputusan diambil dengan cara pemungutan suara. Apapun hasil musyawarahnya, para pihak yang terkait diwajibkan untuk melaksanakan hasil musyawarah tersebut. Di wajibkan untuk melaksanakan hasil musyawarah tersebut, memang agak sulit melaksanakan keputusan yang tidak sesuai dengan keinginan kita, namun menerima dan melaksanakannya adalah kemuliaan bagi kita.

6. Menaati Aturan dan Norma yang Berlaku

Setiap masyarakat di dunia ini tentu memiliki aturan dan pengertian norma di dalamnya. Fungsi dari aturan dan norma adalah membentuk tatanan hidup masyarakat yang aman, tertib, dan tenteram. Aturan dan norma sifatnya mengikat dan mengatur perilaku masyarakat. Apabila ia dilanggar, maka yang terjadi adalah kekacauan dalam masyarakat dan pelakunya akan mendapatkan sanksi sosial berupa dikucilkan oleh masyarakat. Oleh karena itu, sebagai anggota masyarakat yang baik, kita haruslah senantiasa menaati aturan dan norma yang berlaku, baik ketika terlihat orang lain ataupun tidak. Jangan lupa pula mengingatkan orang lain untuk selalu taat norma dan aturan.

7. Menerima Saran dan Kritik

Kebebasan berpendapat adalah hal yang dijunjung dalam demokrasi. Ketika melontarkan pendapat, tentu ada berbagai respons yang akan kita terima, contohnya adalah saran dan kritik. Adanya saran dan kritik ini dapat memberikan pengaruh baik atau buruk bagi kita. Oleh karena itu, nikmati sajalah saran dan kritik yang diarahkan pada kita, dengan tidak memotong pembicaraan, tidak berkomentar, apalagi membantah, sekalipun itu kritikan tajam. Jangan lupa berterima kasih pada pemberi saran dan kritik itu. Pun ketika telah diperbaiki, jangan lupa memberi update kepadanya.

8. Seimbang dalam Pelaksanaan Hak dan Kewajiban

Hak dan kewajiban adalah dua hal yang tak dapat terpisahkan. Dasar negara dan perundang-undangan di Indonesia banyak mengatur tentang hak dan kewajiban kita sebagai rakyat. Dalam pelaksanaan di masyarakat, ada batas-batas yang harus dihormati oleh sesama anggota masyarakat agar tidak mengganggu. Inilah mengapa dalam Demokrasi Pancasila kebebasan yang kita peroleh adalah kebebasan yang bertanggung jawab. Bertanggung jawab adalah kewajiban, sedangkan hak yang kita peroleh adalah kebebasan. (baca juga: Kewajiban Warga Negara)

9. Ikut Sistem Keamanan Lingkungan (Siskamling)

Siskamling adalah salah satu upaya masyarakat untuk menjaga lingkungannya. Adanya Siskamling ini tidak lepas dari musyawarah sehingga kesadaran masyarakat untuk ikut serta dalam kegiatan ini perlu ditingkatkan untuk mengembangkan kepekaan dan daya tanggap masyarakat dalam menjaga ketertiban dan keamanan. Umumnya, yang diperbolehkan untuk berperan dalam Siskamling (yang bersifat ronda atau patroli) adalah laki-laki dengan usia di atas 17 tahun. Anggota masyarakat lainnya dapat berpartisipasi dengan cara menjaga keamanan sesuai kemampuannya. (baca juga: Peran Serta Budaya Politik Partisipan)

10. Ikut Membayar Iuran Warga

Tinggal di lingkungan yang sama membuat adanya kebutuhan bersama dalam masyarakat. Entah itu untuk mengadakan kegiatan keakraban, gotong royong, pembangunan fasilitas bersama, atau bahkan Siskamling. Semua kebutuhan tersebut tentu membutuhkan dana, dan cara paling mudah untuk memperoleh dana adalah dengan mengadakan iuran. Maka, sebagai warga yang baik, kita harus ikut membayar iuran sesuai dengan kesepakatan. (baca juga: Asas-asas Demokrasi Pancasila)

11. Menjunjung Persamaan dalam Masyarakat

Perlu diingat kembali bahwa Indonesia memiliki lebih dari 1000 suku dan banyak ras. Begitupun dalam masyarakat, tentunya terdapat beraneka ragam suku, ras, agama, dan lainnya. Keberagaman ini seharusnya bukanlah sesuatu yang dapat mengkotakkan masyarakat. Seperti semboyan negeri Indonesia “Bhineka Tunggal Ika”, berbeda-beda namun tetap satu jua. Pesan dari semboyan ini adalah kita harus lebih mengutamakan persamaan kita sebagai sesama masyarakat. Fungsi toleransi dalam kehidupan adalah hal yang sangat kental dalam negara demokrasi. Dengannya, persatuan dalam masyarakat tidak mudah tercerai berai.

Artikel Lainnya:

12. Membudayakan Sikap Bijak dan Adil

Bijak dan adil dalam hal ini adalah senantiasa bertindak secara teliti, cermat, menggunakan pengalaman dan pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya, mau mengerti apa yang dilakukan oleh anggota masyarakat lain, tidak membeda-bedakan atau diskriminatif, dan mengutamakan persatuan dan kesatuan dalam lingkungan masyarakat. (baca juga: Tugas dan Fungsi Aparat Desa)

Uraian di atas merupakan contoh sikap positif terhadap pelaksanaan demokrasi dalam masyarakat. Sebagai manusia yang terlahir di tanah air Indonesia, janganlah mempertanyakan apa yang diberikan oleh Negeri ini pada kita apa yang diberikan oleh negeri ini pada kita, tapi teruslah tanya pada diri, apa yang telah atau nantinya akan kita berikan pada Indonesia. Jika belum ada hal berarti yang kita persembahkan untuk tanah air, maka 12 sikap positif dapat menjadi salah satu cara kita untuk setidaknya menjaga keutuhan masyarakat dan lebih besarnya dapat menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Selain apa yang tertulis di artikel ini, pembaca dapat memaksimalkan kemampuan diri dalam menyikapi demokrasi secara positif baik di lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat, maupun lingkungan berbangsa dan bernegara. Semoga artikel ini dapat menjadi acuan bagi pembaca untuk melakukan yang terbaik bagi masyarakat.

Recent Posts

2 Macam Badan Usaha Berdasarkan Wilayah Negara Beserta Contohnya

Badan usaha berdasarkan wilayah negara adalah badan usaha yang mana didalamnya dapat dikelompokkan dari asal…

9 months ago

12 Lembaga Administrasi Negara : Beserta Tugas dan Fungsinya

Pemerintahan suatu negara memiliki banyak lembaga yang bertanggung jawab atas berbagai aspek administrasi negara. Lembaga-lembaga…

12 months ago

4 Perwujudan Semangat Pendiri Bangsa Dalam Kehidupan Sehari-hari

Para pendiri bangsa telah berkomitmen untuk mewujudkan cita-cita besar bangsa Indonesia, salah satu wujud komitmen…

12 months ago

Sejarah Otonomi Daerah Di Indonesia

Dari sudut pandang etimologi, kata "Otonomi" berarti mengatur sendiri atau memerintah sendiri. Pengertian Otonomi Daerah dapat…

12 months ago

5 Komitmen Pendiri Negara Dalam Perumusan Dasar Negara

Komitmen di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai "Tanggung jawab", perilaku bertanggung jawab dapat…

12 months ago

5 Konsep Pembagian Kekuasaan Secara Vertikal di Indonesia dan Contohnya

Pasal 18 ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan bahwa Negara Kesatuan Republik…

12 months ago