Seperti yang kita ketahui, cara mengemukakan pendapat negara Indonesia adalah negara yang menjunjung tinggi nilai-nilai luhur Pancasila sebagai dasar negara. Indonesia yang telah merdeka selama 71 tahun mengalami berbagai macam peristiwa sejarah dimana akhirnya Pancasila ditetapkan sebagai dasar negara yang tidak dapat digantikan dengan dasar negara lainnya. (baca juga: Sejarah Pancasila) Selama 71 tahun Indonesia merdeka dari penjajahan, Indonesia telah mengalami pergantian sistem pemerintahan baik itu sistem pemerintahan presidensiil maupun parmelenter. (baca juga: Sistem Pemerintahan Presidensial) Dalam praktiknya, pelaksanaan kedua sistem pemerintahan ini tidak lepas dari proses demokrasi yang terjadi dimana masyarakat Indonesia ikut andil di dalam proses demokrasi ini.
Dalam pelaksanaan sistem demokrasi, Indonesia mengenal beberapa bentuk-bentuk demokrasi, salah satu diantaranya adalah demokrasi parlementer. Pelaksanaan demokrasi di Indonesia tentunya tidak lepas dari asas-asas pokok demokrasi agar proses jalannya demokrasi tidak bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi nasional bangsa Indonesia. Salah satu ciri utama pemerintahan yang mendukung adanya demokrasi (baca juga:Ciri Utama Pemerintahan Demokrasi) adalah:
- Diberikannya kebebasan masyarakat untuk menyampaikan pendapat di muka umum.
- Kebebasan untuk menyampaikan pendapat di muka umum dijamin oleh pemerintah melalui UUD 1945 pasal 28 dan Undang-Undang Republik Indonesia No. 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum.
- Kebebasan dan kemerdekaan yang diberikan dan dijamin oleh pemerintah dalam menyampaikan pendapat bukanlah kebebasan atau kemerdekaan yang sebebas-bebasnya melainkan kebebasan yang disertai dengan rasa tanggung jawab dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Ketika anggota masyarakat atau warga negara di Indonesia ingin menyampaikan pendapatnya di muka umum, tentunya harus berpegang pada prinsip-prinsip demokrasi Pancasila agar proses penyampaian pendapatnya dapat dipertanggung jawabkan baik secara moral maupun hukum. Ada beberapa cara atau prosedur yang dapat dilakukan oleh masyarakat dalam menyampaikan pendapatnya di muka umum. Cara atau prosedur inilah yang akan membantu masyarakat untuk meminimalisir dampak atau akibat yang ditimbulkan dari pendapat yang disampaikan. Adapun cara untuk menyampaikan pendapat di muka umum secara baik dan benar diantaranya:
1. Memikirkan Terlebih Dahulu Pendapat Yang Akan di Sampaikan
Memikirkan terlebih dahulu mengenai pendapat yang akan disampaikan di muka umum adalah sesuatu yang penting. Terkadang dalam menyampaikan pendapatnya, manusia tidak memikirkan terlebih dahulu dampak yang mungkin ditimbulkan dari pendapat yang dilontarkan. Bisa saja, pendapat yang dilontarkan justru akan merugikan diri sendiri maupun orang lain. Oleh karena itu, sebelum pendapat dilontarkan, perlu dilakukan kajian dan analisis yang mendalam untuk meminimalisir terjadinya pengertian konflik menurut para ahli.
2. Didasarkan Pada Akal Sehat
Cara mengemukakan pendapat perlu didasarkan pada akal sehat agar orang lain dapat menerima informasi yang terkandung di dalam pendapat dengan baik. Didasarkan pada akal sehat tentunya berlandaskan kepada fakta-fakta empiris dan tidak berkesan mengada-ada. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk memperlajari teori atau fakta-fakta yang berkaitan dengan pendapatnya agar pendapat yang disampaikan menjadi kuat secara teori dan fakta. Sedapat mungkin, akal sehat yang menjadi dasar dalam menyampaikan pendapat tetap berpegang teguh pada Pancasila sebagai filsafat. Tujuannya, selain didasarkan pada teori maupun fakta, pendapat yang disampaikan juga berlandaskan pada filsafat terkandung dalam Pancasila.
3. Mengutamakan Kepentingan Umum
Dalam suatu forum yang terdapat di lingkungan masyarakat, demokrasi harus ditegakkan secara menyeluruh khususnya dalam proses penyampaian pendapat. Pendapat yang disampaikan di dalam forum haruslah mengutamakan kepentingan umum, bukan kepentingan pribadi atau kelompok tertentu. Hal ini dimaksudkan agar masyarakat dapat merasakan manfaat kehidupan demokrasi dalam kehidupan bermasyarakat dan kebijakan yang ditujukan pada kepentingan umum dapat terlaksana dengan baik. Oleh karena itu, setiap masyarakat yang terlibat dalam penyampaian pendapat dalam forum sebaiknya menahan diri untuk demi kepentingan bersama.
4. Menyampaikan Dengan Sopan
Pendapat yang akan disampaikan harus disertai dengan rasa sopan. Seseorang tidak dianjurkan untuk menyampaikan pendapat dengan cara yang tidak dikehendaki agar tidak memperkeruh suasana di dalam forum tersebut. Penyampaian pendapat harus dilakukan dengan sopan dan disertai dengan kepala dingin agar tidak menjadi konflik sosial dalam masyarakat khususnya yang terlibat di dalam forum.
5. Tidak Menyinggung SARA
Sedapat mungkin pendapat yang disampikan tidak menyinggung suku, agama, ras maupun antar golongan tertentu. Penyinggungan terhadap SARA sangat tidak dianjurkan karena dapat menjadi salah satu faktor penyebab konflik sosial di dalam masyarakat. Walaupun pada saat menyampaikan pendapat SARA tidak sengaja disinggung, orang yang menyampaikan pendapat tersebut harus dapat mempertanggungg jawabkan pendapatnya karena pembahasan terhadap SARA adalah bahasan yang sensitif di kalangan masyarakat di Indonesia.
6. Tidak Memaksakan Pendapat
Sebagai masyarakat yang memegang teguh asas-asas demokrasi Pancasila yang bersumber pada sila Pancasila, pemaksaan pendapat di dalam suatu forum sedapat mungkin dihindari. Pemaksaan pendapat yang terjadi di dalam suatu forum masyarakat dapat membuat situasi menjadi keruh dan tidak terkendali. Bahkan, bisa saja pemaksaan pendapat ini menimbulkan kekerasan secara verbal maupun fisik yang dapat berujung pada tindak pidana. Sekali lagi, perlu adanya pikiran yang jernih dan kesabaran yang tinggi dalam menyampaikan pendapat di muka umum agar hal-hal yang tidak diinginkan tidak terjadi.
7. Tidak Memotong Pembicaraan
Walaupun kebebasan atau kemerdekaan berpendapat dijamin oleh undang-undang, seseorang tidak bisa begitu saja memotong pembicaraan yang sedang berlangsung untuk menyampaikan pendapatnya. Sebaiknya, seseorang tersebut menunggu terlebih dahulu sampai proses pembicaraan selesai, barulah pendapatnya disampaikan. Di dalam masyarakat Indonesia, memotong pembicaraan yang sedang berlangsung adalah perbuatan yang tidak sopan dan melanggar norma-norma dalam masyarakat.
8. Menerima Usulan atau Kritik
Dalam proses demokrasi, usul atau kritik merupakan hal cara mengemukakan pendapat yang sering dilontarkan oleh orang lain kepada kita maupun kepada kelompok lain. Usul dan kritik yang dilontarkan bisa saja bertentangan dengan apa yang ada di dalam pikiran atau nurani kita. Namun, sebagai masyarakat yang mengimpelementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, usul atau kritik yang ditujuakan kepada kita sebaiknya diterima dengan lapang dada. Usul maupun kritikan yang kita terima dapat dijadikan sebagai bahan merefleksikan diri untuk menjadikan hidup lebih baik dan bermakna di dalam kehidupan bermasyarakat.
9. Berlapang Dada Jika Pendapatnya di Tolak
Ditolaknya pendapat dalam suatu forum merupakan hal yang wajar. Peserta forum tentunya mempunyai pertimbangan khusus yang menjadi alasan mengapa pendapat tersebut ditolak. Sebagai masyarakat yang meyakini Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia yang tercermin dalam diri, pendapat yang ditolak sebaiknya diterima dengan lapang dada dan tidak berkecil hati. Mungkin saja penolakan terhadap pendapat yang disampaikan kurang atau tidak mewakili kepentingan orang banyak.
10. Melaksanakan Keputusaan Bersama Sekalipun Bukan Pendapatnya
Dalam proses demokrasi, musyarawah merupakan salah satu cara untuk memutuskan suatu tindakan atau kebijakan yang ditujukan untuk orang banyak. Jika dijalankan dengan baik, maka manfaat musyarawarah dalam kehidupan sehari-hari dapat dirasakan oleh semua angora forum. Oleh karena itu, setiap anggota forum harus dapat menghargai apa yang menjadi keputusan bersama sekalipun keputusan yang dihasilkan bukan merupakan pendapatnya.
Demikianlah cara-cara umum untuk mengemukakan pendapat di muka umum secara baik dan benar. Cara-cara inilah yang harus kita pegang teguh agar proses penyampaian pendapat sebagai wujud proses demokrasi dapat berjalan dengan baik dan lancar sesuai dengan harapan dan keinginan masyarakat. Kiranya artikel ini dapat berguna bagi pembaca sekalian.
[accordion]
[toggle title=”Artikel Terkait” state=”closed”]
- Hak dan Kewajiban Warga Negara
- Fungsi Pers
- Faktor Penyebab Konflik Sosial
- Hak dan Kewajiban Warga Negara dalam UUD 1945
- Fungsi Negara
- Globalisasi
- Manfaat Organisasi
- Ciri-Ciri Masyarakat Politik
- Pengertian Kewarganegaraan
- Prinsip Prinsip Demokrasi
- Sistem Politik Komunis
- Asas-asas Pokok Demokrasi
- Peran dan Fungsi Mahasiswa Dalam Masyarakat
- Ciri-Ciri Masyarakat Madani
- Hak perlindungan Anak
- Sistem Politik Demokrasi
- Pengertian Demokrasi
- Ciri-ciri Sistem Politik
- Peran Indonesia Dalam ASEAN
- Pengertian Norma
[/toggle]
[toggle title=”Artikel Lainnya”]
- Akibat Bullying
- Jenis jenis pelanggaran HAM
- Penyebab Terjadinya Tindakan Penyalahgunaan Kewenangan
- Sistem Politik di Berbagai Negara di Dunia
- BPUPKI
- Pentingnya Pendidikan Karakter
- Ciri Utama Pemerintahan Demokrasi
- Pengertian Grasi
- Sistem Demokrasi Liberal
- Bentuk-bentuk Demokrasi
[/toggle]
[/accordion]