Semua konstituen, tradisi, perbatasan, adat istiadat, elemen budaya dan sebagainya “disepakati” dan dibentuk melalui pengulangan atau pelestarian pada waktunya. Apa yang lebih, identitas nasional, sebagaimana disebutkan di atas, benar-benar subyektif dan idividual dan tidak dapat dibatasi dengan tepat. Dua orang mungkin tidak berbagi sejarah umum, agama tanah, ras, adat istiadat, nilai-nilai atau mereka dapat berbagi beberapa atau semua hal di atas dalam derajat dan kombinasi yang berbeda seperti tujuan nasionalisme.
Namun demikian, mereka melayani tujuan yang sangat penting, mendasar bagi kesejahteraan emosional masyarakat: rasa memiliki, keamanan, kepuasan kebutuhan sosial (solidaritas, produksi, tanggung jawab) seperti ciri-ciri nasionalisme. Dengan demikian, kita sampai pada kesimpulan bahwa identitas nasional adalah hubungan simpatik yang kuat yang menghubungkan orang-orang di tempat dan waktu, dan pada saat yang sama “benih” berbahaya yang dapat dibudidayakan untuk menyebabkan pembangkangan, gangguan tatanan sosial dan keterasingan. itu tidak dapat dibatasi dengan tepat.
Pengaruh Identitas Nasional Dengan Budaya Masyarakat
Dua orang mungkin tidak ada Unsur-Unsur Identitas Nasional berbagi sejarah umum, agama tanah, ras, adat istiadat, nilai-nilai atau mereka dapat berbagi beberapa atau semua hal di atas dalam derajat dan kombinasi yang berbeda. Namun demikian, mereka melayani tujuan yang sangat penting, mendasar bagi kesejahteraan emosional masyarakat: rasa memiliki, keamanan, kepuasan kebutuhan sosial (solidaritas, produksi, tanggung jawab) seperti jenis-jenis nasionalisme.
- Dengan demikian, kita sampai pada kesimpulan bahwa identitas nasional adalah hubungan simpatik yang kuat yang menghubungkan orang-orang di tempat dan waktu, dan pada saat yang sama “benih” berbahaya yang dapat dibudidayakan untuk menyebabkan pembangkangan, gangguan tatanan sosial dan keterasingan.
- Hal itu tidak bisa dibatasi dengan tepat. Dua orang mungkin tidak berbagi sejarah umum, agama tanah, ras, adat istiadat, nilai-nilai atau mereka dapat berbagi beberapa atau semua hal di atas dalam derajat dan kombinasi yang berbeda.
- Namun demikian, mereka melayani tujuan yang sangat penting, mendasar bagi kesejahteraan emosional masyarakat: rasa memiliki, keamanan, kepuasan kebutuhan sosial (solidaritas, produksi, tanggung jawab).
- Dengan demikian, kita sampai pada kesimpulan bahwa identitas nasional adalah hubungan simpatik yang kuat yang menghubungkan orang-orang di tempat dan waktu, dan pada saat yang sama “benih” berbahaya yang dapat dibudidayakan untuk menyebabkan pembangkangan, gangguan tatanan sosial dan keterasingan.
- Nilai-nilai atau mereka dapat berbagi beberapa atau semua hal di atas dalam derajat dan kombinasi yang berbeda. Namun demikian, mereka melayani tujuan yang sangat penting, mendasar bagi kesejahteraan emosional masyarakat: rasa memiliki, keamanan, kepuasan kebutuhan sosial (solidaritas, produksi, tanggung jawab).
- Dengan demikian, kita sampai pada kesimpulan bahwa identitas nasional adalah hubungan simpatik yang kuat yang menghubungkan orang-orang di tempat dan waktu, dan pada saat yang sama “benih” berbahaya yang dapat dibudidayakan untuk menyebabkan pembangkangan, gangguan tatanan sosial dan keterasingan. nilai-nilai atau mereka dapat berbagi beberapa atau semua hal di atas dalam derajat dan kombinasi yang berbeda.
- Namun demikian, mereka melayani tujuan yang sangat penting, mendasar bagi kesejahteraan emosional masyarakat: rasa memiliki, keamanan, kepuasan kebutuhan sosial (solidaritas, produksi, tanggung jawab).
- Dengan demikian, kita sampai pada kesimpulan bahwa identitas nasional adalah hubungan simpatik yang kuat yang menghubungkan orang-orang di tempat dan waktu, dan pada saat yang sama “benih” berbahaya yang dapat dibudidayakan untuk menyebabkan pembangkangan, gangguan tatanan sosial dan keterasingan.
Identitas nasional, menurut Parekh mencakup tiga komponen: konstitusi umum dari komunitas politik, termasuk aturan yang disepakati, hukum dan norma, gambar bangsa, dibagikan antar anggota dari komunitas nasional dan rasa komitmen pribadi kepada masyarakat. Semua hal di atas dicirikan oleh tingkat subjektivitas dan dinamisme. Artinya, tidak satupun dari mereka dapat secara tepat dibatasi atau didefinisikan secara bulat, juga tidak dapat tetap statis di tempat dan waktu.
Sehubungan dengan pentingnya identitas nasional dalam identifikasi diri seseorang, tampaknya unsur kedua dan ketiga memainkan peran penting dan terkait dengan proses psikologis mendasar. Untuk lebih spesifik, seperti Parekh mengamati, identitas nasional adalah suatu bentuk pemahaman diri. Ini mencerminkan kualitas seperti tentang diri mereka dan ingin mempertahankan.
Unsur Unsur Identitas Nasional
Berikut beberapa Unsur-Unsur Identitas nasional Indonesia yang berupa unsur majemuk pemersatu bangsa yaitu:
1. Suku Bangsa
Ya, sudah sangat jelas sekali bahwa Indonesia adalah salah satu negara yang teridiri dari beragam suku bangsa. Dan suku bangsa sendiri meruoakan salah satu unsur majemuk pembentuk identitas Indonesia. Karena ada banyak sekali keanekaragaman suku bangsa, hingga kadang penduduk asli Indonesia kadang tidak akan hafal akan semua jenis suku bangsa yang ada di Indonesia. Pengertian ari suku sendiri adalah kumpulan dari golongan sosial masyarakat yang mempunyai sifat askritif.
Sikap askriftif ini sendiri adalah sifat bawaan yang sudah ada semenjak mereka dilahirkan, dimana ini merupakan salah satu jenis sifat yang akan mendapatkan derajat dan golongan yang setara dengan jenis kelamin serta umur seseorang. bahkan di indonesia sendiri terhitung memiliki lebih dari 300 bahasa daerah atau bahasa dialek beragam kelompok dan etnis. Inilah yang nantinya menjadi pembentuk dari identitas nasional bangsa Indonesia yang telah merdeka semenjak orde lama ini.
2. Agama
Unsur pembentuk identitas nasional lainnya adalah maslaah agama. Dimana disini ada banyak jenis agama yang diperbolehkan dan tidak dilarang untuk dianut di Indonesia. Keaneka ragaman agama ini menjadi ciri khas bansa Indonesia yang menerapkan penerapan pancasila dan bhinneka tunggal ika. Diman disana dicantumkan bahwa ” walaupun berbeda-beda tapi tetap satu jua”. Dan juga peraturan pemerintahan bahwa agama adalah pilihan masing-masing individu tanpa ada paksaan apapun didalamnya. Agama-agama yang beredar dan dikenali di Indonesia adalah : Islam, khatolik, hindu, budha, kristen dan kong hu cu.
3. Seni dan Kebudayaan
Ada banyak keberagaman seni dan budaya yang ada di Indonesia yang secara harfiah mebentuk identitas dari nasionalisme Indonesia. keberagaman jenis budaya ini seharusnya menjadi sebuah pengetahuan dan kekayaan tersendiri yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Seni dan budaya merupakan salah satu harta warisan yang patut dibudidayakan tidak hanya sebagai unsur pembentuk dari identitas nasional di Indonesia namun pemerintah dna penduduk harus bisa menjaga dan melestarikan seni dan kebudayaan yang snagat melimpah dan banyak tersebut untuk menjaga identitas dan citra dari bangsa kita.
4. Bahasa
Tidak dipungkiri lagi bahwa di Indonesia ada banyak sekali jenis bahasa daerah. Bahasa sendiri merupakan salah satu unsur pembentuk identitas negara karena hanya dengan bhasa seseorang bisa melakukan komunikasi dengan yang lainnya. bahasa ini adalah sebuah sistem yang berupa unsur-unsur bunyi yang akan mebentuk pengucapan atau uacapan yang akan digunakan leh manusia sebagai sarana dalam berinteraksi dengan makluk lain atau dengan sesamanya. Hanya saja, bahasi Indonesia adalah satu-satunya jenis bahasa yang akandipakai oleh semua orang di Indonesia untuk melakukan interaksi secar umum dan menjadi alat pemersatu bangsa.
Jenis-Jenis Identitas Nasional Indonesia
Pembagian jenis dari identitas nasional negara Indonesia bisa menjadi 3 bagian. Pembagian ini adalah tipe yang berdasarkan dari ke 4 unsur-unsur identitas nasional Indonesia yang telah kita jabarkan diatas. Bagi anda yang penasaran dengan pembagian jenis dari identitas nasional negara Indonesia, maka berikut penjabarannya:
- Identitas Fundamental : Ini merupakan identitas pembentuk yang terdiri dari beragam faktor dasar yang bersifat pembangun atau sebuah pndasi dari identitas itu sendiri. nah, untuk Indonesia, identitas fundamentalnya adalah Pnacasila. Diman pancasila merupakan sebuah simbolis dan lambang untuk ideologi bangsa Indonesia, dasar negara Indnesia serta merupakan falsafah resmi bangsa Indonesia.
- Identitas Instrumental : Sesuai dengan namanya, instrumen adalah perangkat yang digunakan sebuah negara. Dimana di indonesia sendiri pembagian jenis identitas nasional berupa instrumental adalah isi dari UUD 1945 yang telah di bentuk dan banyak direvisi dari tahun ketahun. UUD 1945 menjadi sebuah patokan dan dasar perundang-undangan yang ada di Indonesia. Indonesia juga memiliki lambang Pancasila yang disertai ooleh semboyan penuh makna : Bhinneka Tunggal Ika dan memiliki bendera merah putih dimana merah melambangkan keberanian dan putih melambangkan kesucian. Instrumen berikutnya adalah salah satu lagu wajib yang merupakan lagu kebangsaan Indonesia yaitu indonesia Raya.
- Identitas alamamiah : Ini merupakan salah satu jenis identitas negara indonesia yang ada berdasarkan beberapa spesikulasi alamiah. beberapa diantaranya adalah adanya negara kepulauan, adanya sifat pluralisme di dalam budaya, kepercayaan, agama dan juga suku bangsa. namun dengan saling menghormati maka semua keberagaman tersebut tidak akan menimbulkan masalah.
Demikianlah pembahasan mengenai beragam unsur-unsur dari identitas nasional Indonesia yang bisa diliput berdasarkan dari keberagaman hal yang ada di negara Indonesia. Mulai dari suku budaya, adat istiadat, keberagaman bahasa, kepercayaan dan tradisi. Semua hal tersebut akan menghasilkan sebuah identitas yang baik dan harmonis. Dimana keberagaman bukan salah satu faktor yang menghalangi terbentuknya identitas negara yang baik dimata negara lain.
Bahkan negara Inbdonesia dicap dna dihargai sebagai sebuah negara yang besar serta berdaulat karena mampu mempersatukan segala jenis keberagaman yang menjadi unsur pembentuk identitas nasional dari negara tersebut. Bukankah ini hal yang baik? berada dalam persatuan diatara sekian banyak perbedaan dan tidak menjadikan perbedaan sebagai sebuah lasan pemecah bangsa melauinkan pemersatunya.