Hak Asasi Manusia atau biasa disingkat menjadi HAM merupakan hal yang sering kita dengar dalam kehidupan sehari-hari, entah kita dengar melalui berita atau hanya sekedar obrolan sehari-hari, atau bahkan kita dengar dari guru di sekolah. Kita sering mendengar adanya upaya penegakkan HAM, aktivis HAM, kasus pelanggaran HAM, dan sebagainya. Dalam artikel ini, akan dibahas materi Upaya Pencegahan Pelanggaran HAM di Keluarga dan Masyarakat. Namun, sebelum pembahasan tersebut, alangkah baiknya kita meninjau kembali pengetahuan tentang HAM itu sendiri.
Konsep-Konsep Dasar Hak Asasi Manusia
Hak Asasi Manusia merupakan hak dasar, hak yang diberikan oleh Tuhan, dan dipunyai oleh semua manusia selama masa hidupnya. Hak ini tidak dapat dicabut dengan sesukanya tanpa adanya ketentuan hukum yang adil, jelas dan benar. Adanya HAM harus dihormati, dilindungi, dan dijaga oleh individu, keluarga, masyarakat dan negara. Karena hak ini diberikan oleh Tuhan, bukan oleh negara atau hukum, maka untuk memperolehnya atau mempertahankannya, diperlukan perjuangan bersama melalui jalur konstitusional dan politik yang ada. Maka dari itu, upaya pemerintah dalam menegakkan HAM di Indonesia menjadi sangat penting dan patut diapresiasi adanya. Namun, penting juga untuk mengawasi pelaksanaannya, dalam bentuk konsep-konsepnya sebagai berikut:
- Bukan hanya di Indonesia, perjuangan bersama untuk penegakkan HAM juga dilakukan oleh dunia internasional. Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations) melalui Majelis Umumnya mengeluarkan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (Universal Declaration of Human Rights) pada 10 Desember 1948.
- Deklarasi ini digunakan sebagai standar bagi semua negara di dunia dalam menyikapi Hak Asasi Manusia. Pasal 1 dari deklarasi ini menyatakan bahwa semua manusia terlahir merdeka dan juga mempunyai martabat dan hak yang sama, serta dikaruniai akal dan nurani dan hendaknya pergaulan antar manusia selalu dalam konteks persaudaraan. (Baca juga : Penerapan Pancasila dalam Kehidupan Bermasyarakat)
Adanya hak tentunya tidak lepas dari adanya kewajiban, keduanya ibarat pangkal dan ujung yang tidak dapat dipisahkan. Jika orang melaksanakan kewajibannya, maka otomatis dia akan mendapatkan haknya. Jika hak tersebut tidak dapat diperolehnya, maka hal itu merupakan ketidakadilan. Sama halnya dalam hal hak asasi manusia, kita diharuskan melaksanakan kewajiban asasi manusia baru mendapatkan hak asasi manusia. Kewajiban asasi manusia yaitu menjalankan tugas sebagai manusia, menaati aturan dan moral dalam masyarakat, menjalankan kewajiban yang datang dari Tuhannya.
Artikel Terkait:
- Hubungan Demokrasi dan HAM di Indonesia
- Upaya Penyelesaian Pelanggaran HAM Internasional dan di Indonesia
- Jaminan Perlindungan HAM
- Sifat-Sifat Hak Asasi Manusia
- Lembaga Perlindungan HAM
- Tugas dan Fungsi Komnas HAM di Indonesia
Apakah Definisi Pelanggaran Hak Asasi Manusia?
Dalam pelaksanaannya, terdapat banyak kasus pelanggaran yang terjadi, entah di negeri Indonesia tercinta ini, atau di luar negeri sana. Undang-undang No. 26 tahun 2000 tentang Pengadilan HAM menyebutkan bahwa definisi pelanggaran HAM adalah perbuatan seorang atau sekelompok orang, termasuk pula aparat negara yang baik secara sengaja ataupun tidak sengaja atau kelalaian yang secara hukum menghalangi, membatasi, mengurangi, dan atau mencabut hak asasi manusia seorang atau sekelompok orang yang dijamin oleh undang-undang ini, dan tidak didapatkan atau dikhawatirkan tidak akan memperoleh penyeleseaian hukum yang adil dan benar, serta berdasarkan mekanisme hukum yang berlaku. Terdapat dua klasifikasi pelanggaran HAM, yaitu: pelanggaran HAM berat dan pelanggaran HAM ringan.
Menurut Internasional Criminal Court, yang termasuk ke dalam jenis-jenis pelanggaran HAM berat adalah kejahatan genosida, kejahatan kemanusiaan, kejahatan perang, dan kejahatan agresi. Kejahatan genosida adalah semua hal yang dilakukan dengan maksud untuk menghancurkan atau memusnahkan seluruh atau sebagian kelompok bangsa, ras, kelompok etnis atau kelompok agama tertentu. Contoh paling terkenal sepanjang sejarah dari kejahatan genosida adalah pembantaian kaum yahudi Polandia dan kaum-kaum lainnya oleh Hitler, seorang pemimpin Nazi Jerman, dan pasukannya di kamp Auswitch. Sekitar enam juta orang tewas dalam kejadian ini, menimbulkan beberapa serangan sebagai berikut:
- Kejahatan kemanusiaan adalah setiap hal yang dilakukan sebagai bagian dari serangan yang meluas atau sistematis, padahal diketahuinya bahwa serangan tersebut ditujukan secara langsung terhadap penduduk sipil berupa pembunuhan, pemusnahan, perbudakan, pengusiran atau pemindahan penduduk secara paksa, penyiksaan, perkosaan, perbudakan seksual, pelacuran secara paksa, pemaksaan kehamilan, pemandulan atau sterilisasi secara paksa atau bentuk kekerasan seksual lain yang setara, penganiayaan.
- Terhadap kelompok tertentu atau kumpulan orang-orang yang didasari persamaan paham politik, ras, kebangsaan, etnis, budaya, agama, jenis kelamin, atau alasan lain yang telah diakui secara universal sebagai hal yang dilarang menurut hukum internasional.
- Kejahatan perang adalah perbuatan pelanggaran ham, dalam lingkup hukum internasional, terhadap hukum perang oleh seseorang atau sekumpulan orang, baik sipil maupun militer dan kejahatan agresi adalah semua tindakan yang sengaja dilakukan untuk melukai suatu pihak dan pihak tersebut berusaha terhindar darinya.
- Sedangkan bentuk-bentuk pelanggaran HAM yang selain dari kategori kejahatan genosida, kejahatan kemanusiaan, kejahatan perang, dan kejahatan agresi disebut dengan pelanggaran HAM ringan, contohnya yaitu penganiayaan, pelecehan seksual, pencemaran nama baik, menghalangi orang menyampaikan pendapatnya, dan sebagainya. (baca juga: Makna Persamaan Kedudukan Warga Negara)
Kasus pelanggaran HAM ringan banyak terjadi di masyarakat. Hanya saja biasanya diselesaikan dengan secara kekeluargaan atau malah korban enggan melapor. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita selaku anggota dalam masyarakat itu sendiri untuk menurunkan tingkat pelanggaran HAM ini melalui upaya pencegahan pelanggaran HAM di keluarga dan masyarakat. Ada ungkapan yang menyatakan bahwa mencegah itu jauh lebih baik daripada mengobati, sama halnya dengan pelanggaran HAM. Sudah seharusnyalah kita mencegahnya terjadi. Dalam artikel ini akan dibahas mengenai upaya-upaya yang bisa kita lakukan untuk mencegah terjadinya pelanggaran HAM di tingkat keluarga dan masyarakat. Berikut beberapa upaya dalam pencegahan dalam HAM yang wajib kalian ketahui sebagai berikut:
1. Pendidikan Karakter
Tidak dapat kita sangkal bahwa pendidikan merupakan hal yang sangat vital bagi tiap diri manusia. Pentingnya pendidikan bagi manusia adalah karena ia juga termasuk dalam hak asasi manusia dan keberadaannya serta pelaksanaannya dijamin oleh undang-undang. Bukan hanya aspek saintis yang perlu diajarkan pada peserta didik. Namun yang lebih penting adalah mendidik karakter dari tiap generasi penerus bangsa. Pentingnya pendidikan karakter bagi kita adalah agar menjadi pribadi yang lebih baik sesuai norma dan aturan yang berlaku di masyarakat. Dengan begini, tentunya hak asasi manusia akan lebih mudah ditegakkan dan pelanggaran HAM dapat dicegah dengan lebih cepat. Pendidikan karakter paling cepat dan mudah adalah ketika usia dini, namun pendidikan karakter di sekolah juga tetap penting. Bukankah saat ini waktu siswa lebih banyak dihabiskan di sekolah?
2. Mempelajari Segala Sesuatu tentang HAM
Sekalipun hak asasi manusia adalah hal yang sangat dekat dengan kita, namun masih banyak orang-orang yang hak asasinya belum ia peroleh, masih banyak yang diam saja ketika hak asasinya dilanggar, dihalangi, atau dikurangi. Apa sebabnya? Masih banyak orang-orang yang belum paham tentang HAM, bahwa HAM itu sudah seharusnya ditegakkan, diperjuangkan, dan dilindungi. Terdapat Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Undang-Undang No. 39 tahun 1999 tentang HAM, Undang-Undang No. 26 tahun 2000 tentang Pengadilan HAM, bahkan Deklarasi Universal HAM yang dikeluarkan oleh PBB. Semua produk hukum tersebut ada untuk menjamin penegakkan HAM dan mengadili mereka yang melanggar HAM. Maka, dengan mempelajari HAM, kita akan lebih tahu dan peka terhadap terlaksananya penegakkan HAM di keluarga dan masyarakat.
3. Menegakkan HAM dengan Berbuat Baik
Setelah mendapat pendidikan karakter, hasil dari pendidikan itu sendiri harus diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari agar suasana kondusif bagi penegakkan hak asasi manusia dapat tercapai. Perbuatan baik itu misalnya sering berdiskusi, bersikap jujur, ramah kepada orang lain, toleransi terhadap perbedaan yang ada di keluarga ataupun masyarakat, menaati hukum dan aturan yang berlaku, melerai apabila ada yang bertengkar, melaporkan pada pihak yang berwenang apabila terdapat kejadian pelanggaran HAM, melaksanakan hak asasi dengan tidak melupakan tanggung jawab, dan sebagainya. Demokrasi Pancasila yang dianut oleh Indonesia sebagai bentuk pemerintahannya sangat menjunjung penegakkan HAM, maka sebaiknya kita tidak menyia-nyiakan kesempatan ini. Tegakkanlah HAM! (Baca juga: Prinsip-Prinsip Demokrasi Pancasila – Asas-Asas Demokrasi Pancasila)
Artikel Lainnya:
- Kasus Pengingkaran Kewajiban Warga Negara di Indonesia
- Kewajiban Warga Negara
- Hak dan Kewajiban Negara dalam Pelestarian Lingkungan
- Landasan Hukum Persamaan Warga Negara
4. Meningkatkan Persatuan dan Kesatuan
Persatuan dan Kesatuan bangsa berasal dari tingkatan terkecil bangsa, yaitu keluarga dan masyarakat. Dengan meningkatkan persatuan dan kesatuan, keluarga ataupun masyarakat akan lebih saling sayang menyayangi antar satu sama lain. Oleh karena itu, penegakkan ham dapat dengan lancar terlaksana dan pelanggaran HAM dapat dengan cepat dan tepat dicegah adanya. (Baca juga: Upaya Menjaga Keutuhan NKRI)
5. Melakukan Pengawasan Upaya Penegakkan HAM
Memang benar bahwa aturan hukum telah menjamin tegaknya HAM di Indonesia, dan pemerintah telah melakukan berbagai upaya hal tersebut, namun kita sebagai anggota masyarakat tetap harus mengawasi gerak pemerintah tersebut. Caranya adalah dengan mencari informasi ke tiap lembaga yang memiliki wewenang untuk hal tersebut, atau cukup dengan memperhatikan kondisi di sekitar kita. (Baca juga: Penyebab Terjadinya Tindakan Penyalahgunaan Kewenangan)
Itulah 5 upaya pencegahan pelanggaran HAM di keluarga dan masyarakat yang dapat kita semua lakukan. semoga dengan adanya artikel ini pembaca dapat lebih perhatian dan peka terhadap penegakkan HAM ataupun kasus pelanggaran HAM. Tapi ingat, jangan lupakan tanggung jawab asasi manusia juga ya.