Banyaknya pelanggaran hukum yang terjadi di masyarakat disebabkan tidak dipatuhinya berbagai peraturan atau ketentuan yang berlaku di masyarakat. Sejatinya, suatu peraturan itu dibuat dengan tujuan agar kehidupan di masyarakat dapat berjalan dengan aman dan tertib. Untuk itu, setiap peraturan atau ketentuan selalu disertai dengan sanksi. Penerapan sanksi yang tegas oleh aparat merupakan wujud pengendalian sosial dan rasa keadilan dalam masyarakat. Terjadinya konflik dalam masyarakat merupakan salah satu bahaya akibat jika tidak ada keadilan dalam masyarakat.
Agar tercipta suatu tatanan hidup yang aman dan tertib, diperlukan suatu pengendalian sosial yang dilakukan oleh lembaga yang ada dalam masyarakat. Pengendalian sosial adalah mekanisme yang dilakukan untuk mendidik, mengajak, atau memaksa masyarakat agar patuh pada peraturan yang berlaku.
Pengendalian sosial dapat dilakukan oleh lembaga resmi seperti kepolisian dan pengadilan. Selain itu dapat juga dilakukan oleh lembaga tidak resmi seperti adat dan tokoh masyarakat. Masing-masing lembaga pengendalian sosial memiliki peran tersendiri yang semuanya bertujuan agar kehidupan di masyarakat berjalan dengan aman dan tertib sesuai dengan peraturan atau norma yang berlaku.
Sifat Pengendalian Sosial
Sebagai mekanisme untuk membuat masyarakat patuh pada peraturan yang berlaku, maka pengendalian sosial memiliki beberapa sifat, yaitu :
Mekanisme Pengendalian Sosial
Proses pengendalian sosial dalam masyarakat dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu :
Bentuk Pengendalian Sosial
Agar ketertiban dalam masyarakat berlangsung tanpa kendala maka diperlukan beberapa instrumen pendukung, yaitu :
Setelah mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan pengendalian sosial yang mencakup sifat, mekanisme dan bentuk pengendalian sosial, selanjutnya diulas peran lembaga pengendalian sosial dalam masyarakat yang meliputi kepolisian, pengadilan, adat, tokoh masyarakat, media massa, mahasiswa, sekolah dan keluarga.
Berikut ulasan peran lembaga pengendalian sosial dalam masyarakat berdasarkan tugas dan fungsi masing-masing.
1. Kepolisian
Kepolisian merupakan lembaga pengedalian sosial yang bersifat formal. Guna terpeliharanya keamanan dan ketertiban dalam negeri, kepolisian sebagai alat Negara berperan sebagai :
2. Pengadilan
Sebagaimana halnya kepolisian, pengadilan adalah lembaga pengendalian sosial yang bersifat formal. Pengadilan berhak memberikan sanksi tegas kepada pelanggar hukum yang bersalah berdasarkan ketentuan yang berlaku.
Dalam pengadilan terdapat hakim, jaksa, pengacara yang masing-masing memiliki peran, yaitu :
3. Adat
Pada masyarakat tradisional, lembaga pengendalian sosial dipegang oleh adat. Adat merupakan salah satu wujud kebudayaan yang paling ideal berupa ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma atau peraturan yang dipahami, diakui, dipelihara secara terus menerus oleh masyarakat dimana adat tersebut berada.
Lembaga adat merupakan lembaga pengendalian sosial nonformal yang mengatur perilaku masyarakat agar tidak menyimpang dari adat yang ada. Jika ada warga masyarakat yang melanggar adat dimana ia berada, maka ia akan mendapat sanksi atau hukuman berupa teguran secara lisan, membayar denda, dikucilkan atau bahkan diusir dari lingkungan masyarakat. Dalam adat, ketua adat berperan besar dalam pengendalian sosial. Seringkali, lembaga adat memiliki kekuatan hukum yang jauh lebih kuat karena sudah mengakar kuat dalam masyarakat melalui proses sosialisasi.
4. Tokoh masyarakat
Yang dijadikan sebagai tokoh masyarakat dalam suatu masyarakat adalah seseorang yang dianggap sebagai panutan, pemimpin, memiliki pengaruh yang besar, dan disegani. Tokoh masyarakat dapat bersifat formal misalnya kepala desa atau camat atau informal yang pada umumnya tokoh agama seperti kiai, ajengan, ulama, pendeta atau biksu. (baca : Struktur Organisasi Pemerintahan Desa – Tugas dan Fungsi Aparat Desa dan Kewajiban dan Wewenang Kepala Desa)
Sebagai salah satu lembaga pengendalian sosial, dalam rangka membuat anggota masyarakatnya patuh kepada nilai-nilai dan norma yang berlaku dilakukan melalui :
5. Media massa
Media massa sebagai pengendali sosial berperan sebagai kontrol sosial sebagaimana halnya mahasiswa. Pengendalian sosial yang dilakukan media massa adalah :
6. Mahasiswa
Mahasiswa adalah salah satu pelaku pengendalian sosial. Ketika terjadi ketidakadilan atau ketimpangan dalam masyarakat sebagai penyebab terjadinya tindakan penyalahgunaan kewenangan yang dilakukan penguasa, mahasiswa langsung bergerak dengan melakukan demonstrasi. Demonstrasi yang dilakukan oleh mahasiswa ini merupakan salah satu bentuk kontrol sosial terhadap pemerintah atau pihak yang berkuasa dan merupakan salah satu peran dan fungsi mahasiswa dalam masyarakat. (baca : Peran dan Fungsi Mahasiswa Dalam Masyarakat Sosial Pasca Reformasi)
7. Sekolah
Sebagai lembaga pendidikan formal, sekolah memiliki tugas penting yaitu mendidik para siswa agar menjadi pribadi yang memiliki nilai-nilai serta macam-macam norma yang dapat membangun siswa menjadi pribadi yang beradab dan berbudi pekerti luhur. Seluruh elemen sekolah seperti kepala sekolah dan guru memiliki kontribusi dalam rangka menjalankan perannya sebagai salah satu lembaga pengendalian sosial di sekolah.
Kepala sekolah memiliki berbagai tugas dan fungsi kepala sekolah guna memimpin serta mengelola sekolah sebagai lembaga pengendalian sosial di sekolah agar kehidupan di sekolah berjalan dengan tertib. Karena tertibanya sekolah maka kehidupan bermasyarakat di lingkungan sekita juga turut menjadi aman dan tertib. Begitu pula dengan guru BK. Fungsi guru BK di sekolah adalah memberikan konseling kepada siswa atau juga kepada orang tua sebagai bentuk pelibatan dalam membantu menanamkan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat.
Guna kehidupan dalam lingkungan sekolah berjalan dengan tertib, sekolah melakukan berbagai macam upaya dalam bentuk :
Penerapan tata tertib sekolah dilakukan diharapkan dapat menjadi benteng dari hal-hal yang menjadi penyebab tawuran antar sekolah.
8. Keluarga
Walau lingkup pengendalian sosialnya berada pada lingkungan keluarga, namun sebagai bagian dari masyarakat keluarga juga berperan sangat penting sebagai lembaga pengendalian sosial. Adapun peranan keluarga sebagai lembaga pengendalian sosial dapat dilakukan melalui :
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, lembaga pengendalian sosial memberikan efek baik positif maupun negatif bagi kehidupan bermasyarakat. Positif atau negatifnya dampak yang ditimbulkan tergantung dari kinerja lembaga pengendalian sosial itu sendiri di dalam masyarakat.
1. Dampak positif
Lembaga pengendalian sosial akan berdampak positif manakala menunjukkan kinerja yang baik. Setiap pelanggaran yang terjadi dalam masyarakat ditangani dengan baik, sesuai dengan aturan yang berlaku serta menimbulkan keadilan bagi masyarakat. Akibatnya kehidupan bermasyarakat menjadi lebih aman dan tertib.
2. Dampak negatif
Lembaga pengendalian sosial akan berdampak negatif manakala menunjukkan kinerja yang tidak baik atau tidak berfungsi dengan baik. Setiap pelanggaran yang terjadi tidak ditindaklajuti dengan segera dan sesuai dengan aturan yang berlaku. Hal ini dapat menyebabkan keresahan dalam masyarakat. Akibatnya adalah :
Demikianlah ulasan tentang peran lembaga pengendalian sosial yang ada di masyarakat beserta dampak yang ditimbulkan.
Badan usaha berdasarkan wilayah negara adalah badan usaha yang mana didalamnya dapat dikelompokkan dari asal…
Pemerintahan suatu negara memiliki banyak lembaga yang bertanggung jawab atas berbagai aspek administrasi negara. Lembaga-lembaga…
Para pendiri bangsa telah berkomitmen untuk mewujudkan cita-cita besar bangsa Indonesia, salah satu wujud komitmen…
Dari sudut pandang etimologi, kata "Otonomi" berarti mengatur sendiri atau memerintah sendiri. Pengertian Otonomi Daerah dapat…
Komitmen di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai "Tanggung jawab", perilaku bertanggung jawab dapat…
Pasal 18 ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan bahwa Negara Kesatuan Republik…