Categories: Sejarah

Latar Belakang dan Kronologi Peristiwa Rengasdengklok

Salah satu peristiwa bersejarah untuk bangsa Indonesia adalah Peristiwa Rengasdengklok. Kejadian tersebut merupakan salah satu penyebab Indonesia mencapai kemerdekaannya.

Terdapat latar belakang dan kronologi peristiwa Rengasdengklok yang perlu diketahui serta dipahami sebagai bagian sejarah panjang perjalanan bangsa tercinta ini.

Latar Belakang Peristiwa Rengasdengklok

Latar belakang peristiwa Rengasdengklok merupakan momentum muncul keberanian bangsa Indonesia untuk menyerukan kemerdekaan. Adanya negara yang mengakui kemerdekaan indonesia ditingkat Internasional adalah salah satu pengakuan secara de jure.

Kekalahan Jepang yang kala itu masih menjajah Indonesia, menjadi awal munculnya peristiwa bersejarah ini. Di masa Perang Dunia II waktu itu, Jepang mengibarkan bendera putih dan menyerah (mengakui kekalahan perang) oleh sekutu, setelah kota penting di negaranya yaitu Hirosima dan Nagasaki di bom atom.

Setelah peristiwa tersebut, golongan muda mendesak untuk segara mengumumkan kemerdekaan Indonesia. Selain itu, para pemuda pun tak menyukai tugas PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) yang hanya menjanjikan akan memberikan kemerdekaan.

Para pemuda dan juga beberapa golongan menilai jika komite tersebut masih ada campur tangan dengan sistem pemerintahan Jepang, alhasil golongan penentang adanya PPKI ini mendekat. Adanya usaha perjuangan kemerdekaan tanpa melalui tangan bangsa Jepang.

Bukan itu aja, adanya peristiwa bersejarah ini juga tak bisa dilepaskan dari adanya perbedaan pendapat antara golongan muda dan golongan tua dalam rangka memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

Pada waktu itu, golongan tua lebih menyetujui jika persiapan kemerdekaan Indonesia harus menunggu perundingan dengan PPKI selaku komite panitia kemerdekaan yang disusun Jepang.

Akan tetapi, golongan muda tak sepakat dengan golongan tua dan menginginkan untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia, karena janji kemerdekaan yang diberikan Jepang yang sudah terlalu lama.

Setelah melihat kekalahan Jepang dan melihat kondisi Nippon yang sudah terjepit sebagai kesempatan emas. Golongan muda ingin segera mewujudkan Indonesia menjadi bangsa merdeka untuk mencapai tujuan peristiwa Rengasdengklok ini.

Adapun yang termasuk golongan tua pada masa itu antara lain :

  • Soekarno
  • Hatta
  • Ahmad Soebardjo
  • Yamin
  • Buntaran
  • Samsi
  • Iwa Kusumasumantri.

Sedangkan peran generasi muda pada saat itu sangat dibutuhkan, berikut golongan muda yang ikut serta :

  • Sukarni
  • Adam Malik
  • Wikana
  • Chaerul Saleh
  • Aidit
  • Sudiro.

Kronologi Peristiwa Rengasdengklok

Kronologi peristiwa Rengasdengklok memang tak bisa dipisahkan oleh adanya pengumuman dari Kaisar Hirohito pada 14 Agustus 1945. Ia menepati janji janji Jepang, yaitu menyerah tanpa syarat.

Pengumuman penting tersebut dilakukan setelah satu minggu proses pengeboman Hiroshima dan Nagasaki oleh para tentara Sekutu yang diprakarsai Amerika Serikat.

Mendengar adanya pengumuman penting tersebut, para pemuda yang bekerja di kantor berita miiki Jepang bernama Domei, dengan cekat menanggapi berita itu sebagai berita menggembirakan. Setelah itu, berita langsung diteruskan kepada rekan-rekan di tanah air.

Berita kekalahan Jepang tersebut, pada waktu itu tidak langsung diketahui oleh golongan tua, padahal di masa itu, wakil golongan tua, Ir Soekarno dan Moh. Hatta sedang melakukan perundingan dan perjanjian bersama Panglima tertinggi Jepang di wilayah Asia Tenggara, Marsekal Terauchi.

Setelah mendengar peristiwa penting tersebut, para golongan muda mengadakan perundingan satu hari setelahnya, tepatnya pada tanggal 15 Agustus 1945 di salah satu lembaga bakteriologi di kawasan Pegangsaan Timur, dekat dengan lokasi pelaksanaan piagam Jakarta.

Pada pertemuan tersebut, disepakati bila pelaksanaan kemerdekaan Indonesia harus dilakukan melalui upaya mandiri tapa harus melibatkan serta melakukan perjanjian kemerdekaan dengan Jepang.

Namun, setelah disampaikan, hasil gagasan dari golongan muda tersebut di tolak oleh Ir Soekarno pada malam harinya. Penolakan itu dikarenakan Soekarno merasa bertanggung Jawab sebagai ketua PPKI.

Akan tetapi, golongan muda terus mendesak agar golongan tua segera memproklamasikan kemerdekaan, akan tetapi terjadi perbedaan pendapat.

Para golongan muda pun tak menyerah begitu saja, pada tanggal 16 Agustus 1945, berdasarkan keputusan rapat yang diikuti oleh Mawardi, Soekarni, dan Shudanco Singgih, memutuskan untuk mengamankan golongan tua seperti Soekarno dan Moh. Hatta.

Dari hasil keputusan, Shudanco ditugaskan untuk menculik kedua golongan tua tersebut. Proses penculikan kedua tokoh tersebut tak bias dilepaskan adanya bantuan militer serta pihak militer lainnya.

Setelah berhasil mengamankan Ir. Soekarno dan Moh. Hatta, kedua golongan tersebut akhirnya diamankan ke Rengasdengklok sehari penuh.

Hilangnya Soekarno dan Moh. Hatta di Jakarta secara tiba-tiba itu, menjadikan anggota golongan tua lainnya, seperti Ahmad Soebardjo lantas mencari keberadaan kedua tokoh tersebut.

Tak berselang lama, akhirnya para golongan tua mengetahui jika kedua rekannya itu diculik oleh golongan muda.

Lantas, diselenggarakan perundingan diantara kedua golongan tersebut, waktu itu golongan tua diwakili oleh Ahmad Soebardjo, sedangkan golongan muda diwakili oleh Wikana.

Akhirnya, dari pertemuan itu menyatakan jika akan segera memproklamasikan kemerdekaan bangsa Indonesia. Dari kesepakatan tersebut, terdapat syarat-syarat yang harus dilaksanakan, antara lain :

  • Golongan tua menuntut agar golongan muda membawa kembali Ir Soekarno dan Moh. Hatta kembali menuju Jakarta.
  • Golongan muda menuntut agar pembacaan proklamasi kemerdekaan Indonesia tanpa melibatkan dan ada campur tangan pihak Jepang.

Setelah syarat-syarat tersebut disepakati, para golongan tua diwakili Jusuf Kunto dan Ahmad Soebardjo menjemput Soekarno dan Moh. Hatta ke Rengasdengklok yang didampingi oleh Sudiro.

Akhirnya, kedua tokoh proklamator terbut tiba di Jakarta tanggal 16 Agustus 1946 pukul 11 malam  di rumah Laksana Maeda di Jalan Imam Bonjol No. 1 Menteng.

Tak lama tiba di Jakarta, akhinya dirancanglah naskah proklamasi. Kendati sempat terjadi ketegangan antara golongan tua dan golongan muda akhirnya naskah proklamasi berhasil disusun.

Setelah naskah berhasil dirumuskan, naskah proklamasi selanjutnya diketik oleh Sayuti Malik. Tepat di pukul 10.00 tanggal 17 Agustus 1945 di Jalan Pegangsaan Timur No. 56 (sekarang menjadi monument proklamasi) akhirnya bangsa Indonesia merdeka.

Demikian penjelasan tentang Latar Belakang dan Kronologi Peristiwa Rengasdengklok yang menjadi momen bersejarah bagi bangsa Indonesia. Semoga bermanfaat.

Recent Posts

2 Macam Badan Usaha Berdasarkan Wilayah Negara Beserta Contohnya

Badan usaha berdasarkan wilayah negara adalah badan usaha yang mana didalamnya dapat dikelompokkan dari asal…

1 year ago

12 Lembaga Administrasi Negara : Beserta Tugas dan Fungsinya

Pemerintahan suatu negara memiliki banyak lembaga yang bertanggung jawab atas berbagai aspek administrasi negara. Lembaga-lembaga…

2 years ago

4 Perwujudan Semangat Pendiri Bangsa Dalam Kehidupan Sehari-hari

Para pendiri bangsa telah berkomitmen untuk mewujudkan cita-cita besar bangsa Indonesia, salah satu wujud komitmen…

2 years ago

Sejarah Otonomi Daerah Di Indonesia

Dari sudut pandang etimologi, kata "Otonomi" berarti mengatur sendiri atau memerintah sendiri. Pengertian Otonomi Daerah dapat…

2 years ago

5 Komitmen Pendiri Negara Dalam Perumusan Dasar Negara

Komitmen di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai "Tanggung jawab", perilaku bertanggung jawab dapat…

2 years ago

5 Konsep Pembagian Kekuasaan Secara Vertikal di Indonesia dan Contohnya

Pasal 18 ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan bahwa Negara Kesatuan Republik…

2 years ago