Jepang menduduki indonesia dimulai pada tahun 1942. Pengalaman dan penguasaan Jepang pada saat menduduki Indonesia sangat bervariasi, banyak warga yang mengalami siksaan, perbudakan seks komersial, penahanan tanpa alasan yang jelas, hukuman mati dan kejahatan lainnya. Khususnya orang-orang Belanda ataupun orang campuran Indonesia – Belanda merupakan sasaran empuk para tentara Jepang. Selama masa pendudukan Jepang di Indonesia, Jepang juga membentuk badan persiapan kemerdekaan bagi Indonesia, yaitu BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia). Badan ini bertugas untuk mempersiapkan pra kemerdekaan dan membuat dasar Negara sebagai salah satu upaya persiapan kemerdekaan Indonesia.
BPUPKI resmi dibentuk pada tanggal 01 Maret 1945, yang bertepatan langsung dengan hari ulang tahun Kaisar Jepang, Kaisar Hirohito. Beranggotakan 69 orang , yang terdiri dari 62 orang anggota aktif tokoh-tokoh pergerakan pergerakan nasional yang berasal dari semua daerah dan semua aliran, 7 orang anggota istimewah berasal dari perwakilan Jepang namun mereka hanyalah sebagai pemberi suara pasif, dimana mereka hanya bertindak sebagai pengamat saja. Berikut rangkuman janji-janji Jepang kepada Indonesia :
- Deklarasi Kaiso
Janji kemerdekaan ini sering disebut dengan janji Kaiso. Perdana Menteri Kaiso pada saat itu menginformasikan bahwasanya Negara-negara yang ada di bawah kekuasaan Jepang diperkenankan merdeka di kemudian hari setelah Jepang mencapai kemenangan akhir dalam perang Asia Timur Raya. Sejak diumumkannya deklarasi tersebut, Jepang memberikan keleluasaan pada bansa Indonesia untuk bisa mengibarkan bendera merah putih berdampingan dengan bendera resmi Jepang. Begitupun halnya dengan lagu kebangsaan Indonesia Raya, boleh dinyanyikan setelah lagu kebangsaan Jepang. Sikap tersebut menjadikan negara Jepang sebagai salah satu negara yang mengakui kemerdekaan Indonesia.
- Indonesia membantu Jepang dalam Perang Asia Timur Raya
Perang Asia Timur Raya ini merupakan salah satu perang besar di dunia pada masa tersebut yang melibatkan banyak Negara. Perang ini terjadi di wilayah Samudera Hindia dan beberapa pulau di Asia. Puncaknya, pada saat itu Jepang menyerang Amerika Serikat. Hal ini disebabkan sikap arogansi Jepang yang ingin menguasai banyak wilayah. Tidak hanya itu, Jepang pun juga mencoba untuk menguasai Negara-negara yang telah di kuasai oleh Inggris, yang membuat Inggris marah dan menyerang kembali pada pasukan Jepang. Hal tersebutlah, yang melatarbelakangi mengapa jepang ingin meminta bantuan dari Indonesia.
- Cita-cita bangsa Indonesia Jepang yang bersemangat Hakko – Ichiu
Hakko Ichiu yang berarti delapan penjuru dunia dibawah satu atap merupakan slogan persaudaraan yang digunakan oleh Jepang. Slogan ini bermakna bahwasanya seluruh negeri bagaikan sebuah rumah. Jepang menyebarkan slogan tersebut dengan cara mendoktrin para intelektual yang diambil dari tiap-tiap daerah melalui pelatihan-pelatihan khusus yang diberikan oleh Jepang. Janji jepang ini sangat memberikan bantuan dalam makna proklamasi sebagai awal kemerdekaan.
- Janji Marsekal Terauchi
Paada tanggal 12 Agustus 1945, Marsekal Terauchi, yang merupakan anak dari Perdana Menteri Jepang Terauchi Masatake, menjelaskan mengapa ia memanggil Soekarno dan Hatta. Marsekal Terauchi mengakui bahwasanya Jepang pada saat itu sedang berada di ujung tanduk. Leburnya kota Hiroshima dan Nagasaki, membuat Jepang tidak akan lama lagi akan menyerah. Terauchi mengatakan bahwa Indonesia harus segera bersiap-siap untuk merdeka. Tentu hal tersebut menjadi tugas Soekarno dan kawan-kawan untuk mempersiapkannya.
Nah demikian sedikit rangkuman mengenai janji-janji Jepang kepada Indonesia pada saat itu. Kita sebagai generasi penerus bangsa, patutnya untuk bersyukur atas jasa jasa yang diberikan oleh presiden Soekarno dan kawan-kawan dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia yang tentu saja melewati berbagai hambatan.