Sumpah Pemuda memang merupakan salah satu bukti akan adanya perjuangan dan peran pemuda dalam upaya kemerdekaan Indonesia yang tercatat dalam sejarah kemerdekaan Indonesia. Ikrar yang disampaikan dalam Sumpah Pemuda sendiri bukan merupakan ikrar yang begitu saja terbentuk dan disampaikan, namun telah melalui dua kali kali kongres, dan akhirnya disampaikan pada 28 Oktober 1928.
Sumpah Pemuda menjadi suatu kristalisasi dari semangat seluruh pemuda Indonesia dalam upaya mendirikan suatu bangsa dan negara yang merdeka, yaitu bangsa Indonesia. Dimana rumusan dari Sumpah Pemuda itu sendiri merupakan hasil tulisan dari Moehammad Yamin yang ditulis di atas secarik kertas dan kemudian diserahkan pada Soegondo. Namun bukan hanya Moehammad Yamin dan Soegondo saja sebagai tokoh dalam Sumpah Pemuda, tetapi terdapat pula beberapa tokoh Sumpah Pemuda yang memiliki peran penting lainnya. Siapa saja tokoh Sumpah Pemuda tersebut? mari simak ulasan berikut ini.
- Moehammad Yamin
Tokoh Sumpah Pemuda yang pertama pastinya adalah Moehammad Yamin, yang merupakan tokoh Kongres Pemuda I dan II. Moehammad Yamin sendiri merupakan salah satu pahlawan nasional Indonesia yang lahir di Talawi, Sawahlunto, Sumatera Barat pada tanggal 24 Agustus 1903. Moehamad Yamin juga dikenal sebagai seorang penyair atau sastrawan, sejarawan, budayawan, politikus, hingga juga dikenal sebagai seorang ahli hukum yang sangat di hormati.
Sebagai seorang yang dikenal sebagai salah satu perintis puisi modern Indonesia, Moehammad Yamin juga menjadi salah satu tokoh penting dalam Sumpah Pemuda. Dimana beliau menjadi salah satu tokoh yang mendorong penggunaan Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan, dan juga menjadi pelopor utama Sumpah Pemuda. Terlebih lagi Moehammad Yamin juga diketahui sebagai “pencipta imaji keindonesiaan” yang pastinya juga memberi pengaruh pada sejarah persatuan Indonesia.
- Soegondo Djojopoespito
Tokoh yang kedua dalam Sumpah Pemuda adalah Soegondo Djojopoespito, dimana beliau yang menerima pertama rumusan ikrar Sumpah Pemuda yang ditulis oleh Moehammad Yamin pada secarik kertas. Soegondo sendiri merupakan salah satu aktivis pendidikan yang ikut tinggal dengan Ki Hajar Dewantara.
Memang tidak banyak yang tahu, tetapi perlu diketahui bahwa sebenarnya Soegondo merupakan tokoh yang memimpin jalannya Kongres Pemuda Indonesia Kedua, dimana kemudian menghasilkan Sumpah Pemuda yang dikenal pada masa sekarang. Motto pentingnya dalam Sumpah Pemuda adalah “Satu Nusa, Satu Bangsa, dan Satu Bahasa- Indonesia”, yang akhirnya menjadi catatan penting dalam peran pemuda pada masa perjuangan kemerdekaan Indonesia. Lahir pada 33 Februari 1905, Soegondo kemudian wafat di Yogyakarta pada 23 April 1978.
- Soenario
Prof. Mr. Sunario Sastrowardoyo merupakan seorang pengacara yang lahir pada 28 Agustus 1902, beliau juga aktif membela para aktivis kemerdekaan. Salah satu peranan Sunario dalam Sumpah Pemuda adalah menjabat sebagai seorang penasihat panitia perumusan Sumpah Pemuda, dan juga sekaligus menjadi pembicara pada Kongres Pemuda II. Selain itu, Sunario juga sempat menjadi pengurus Perhimpunan Indonesia di Belanda pada saat melanjutkan pendidikannya di Belanda. Sebagai seorang tokoh sejarah, beliau juga berperan aktif pada Manifesto 1925 sebagai salah satu tonggak sejarah bangsa Indonesia.
- Leimena
Leimena atau Johannes Leimena merupakan salah satu anggota panitia Kongres Pemuda II. Beliau lahir di Ambon, Maluku, pada tanggal 6 Maret 1905.J. Leimena juga merupakan salah satu tokoh politik yang juga sering menjabat sebagai salah satu menteri kabinet Indonesia, bahkan juga menjadi satu-satunya Menteri Indonesia yang sempat menjabat sebagai Menteri selama kurang lebih 21 tahun secara berturut-turut. J. Leimena telah bergabung sejak Kabinet Sjahrir II pada tahun 1946, hingga bergabung pada sistem Kabinet Dwikora II pada tahun 1966.
Setidaknya ada 18 kabinet di masa jabatannya sebagai seorang Menteri Kesehatan, Wakil Perdana Menteri, Wakil Menteri Pertama, hingga juga menjabat sebagai seorang Menteri Sosial. Tidak hanya berperan aktif sebagai seorang Menteri saja, tetapi J. Leimena juga sempat bergabung menjadi anggota dari KOTI atau Komando Operasi Tinggi dalam rangka Trikora, sehingga beliau juga menyandang pangkat Laksamana Madya atau Tituler di TNI-Angkatan Laut.
5. Djoko Marsaid
Tokoh Sumpah Pemuda selanjutnya adalah Djoko Marsaid yang berperan sebagai wakil ketua pada Kongres Pemuda II berlangsung. Selain sebagai wakil ketua, Djoko Marsaid juga menjadi perwakilan dari organisasinya yang bernama Jong Java. Walaupun memang tidak banyak informasi mengenai Djoko Marsaid, tetapi namanya tetap tercantum sebagai salah satu tokoh penting selama perumusan Sumpah Pemuda berlangsung.
- Amir Syariffudin Harahap
Sebagai perwakilan dari Jong Batak Bond, Amir Syariffudin Harahap menjadi anggota aktif dalam perumusan Sumpah Pemuda, dimana beliau sering menyumbangkan ide-ide baru hingga proses perumusan selesai. Tokoh sejarah yang lahir di Medan, Sumatera Utara pada 27 April 1907 ini juga merupakan seorang politikus sosialis, dan juga sempat menjadi pemimpin terawal bangsa Indonesia melalui sistem kabinetnya.
Beberapa perannya seperti juga masuk dalam tokoh perjanjian renville, ikut serta dalam Revolusi Nasional Indonesia sebagai seorang Perdana Menteri, dan juga menjadi seorang aktivis pergerakan anti Jepang, dimana mengantarkan beliau pada ancaman hukuman mati pada masa itu.
- R Supratman
Nama tokoh sejarah W.R. Supratman pasti sudah tidak asing lagi bagi seluruh warga Indonesia, dimana beliau diketahui sebagai pencipta lagu kebangsaan Indonesia Raya. Memang tidak banyak yang tahu bahwa W.R Supratman sebenarnya merupakan seorang wartawan, tokoh pers Indonesia dan pengarang pada masanya.
Bahkan beliau juga memiliki kemampuan yang mahir dalam memainkan biola. Beliau menjadi salah satu tokoh penting dalam Sumpah Pemuda. Dimana pada malam penutupan Kongres Pemuda II, W.R Supratman memainkan suatu lagu secara instrumental tanpa teks dengan biola, dan lagu tersebutlah yang sekarang menjadi lagu kebangsaan Indonesia Raya.
- Mangoensarkoro
Tokoh Sumpah Pemuda selanjutnya adalah S. Mangoensarkoro yang lahir pada 23 Mei 1904. Beliau merupakan salah satu aktivis atau pejuang pendidikan nasional di Indonesia, pada tahun 1949 hingga 1950 beliau sempat menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia. Sedangkan peranannya dalam perumusan Sumpah Pemuda adalah beliau sering mengutarakan ide-ide atau kerap pula berbicara mengenai pendidikan terutama bagi anak bangsa Indonesia.
- Kartosoewirjo
Kartosoewirjo merupakan seorang pimpinan DI/TII yang sempat mendeklarasikan Negara Islam Indonesia, dan memiliki peran aktif pula dalam Sumpah Pemuda. Sebagai seorang tokoh Islam Indonesia, Kartosoewirjo sempat pula menjadi pemimpin dalam pemberontakan Darul Islam melawan pemerintahan Indonesia yang berlangsung pada sekitar tahun 1949 hingga tahun 1962. Salah satu tujuan yang dilontarkan adalah untuk mengamalkan Pancasila, dan keinginan untuk mendirikan Negara Islam Indonesia yang berdasar pada hukum syariah. Kartosoewirjo sendiri lahir di Cepu, Jawa Tengah, pada 7 Januari 1905.
- Kasman Singodimedjo
Kasman Singodimedjo merupakan salah satu tokoh sejarah yang berhasil merintis adanya Pramuka di Indonesia, dan juga salah satu tokoh yang berperan dalam Kongres Pemuda II. Beliau lahir di Purworejo, Jawa Tengah pada 25 Februari 1904. Selama masa nya beliau sempat menjadi Jaksa Agung Indonesia pada periode 1945 hingga 1946, dan juga sempat menjadi Menteri Muda Kehakiman pada masa Kabinet Amir Syariffudin II di Indonesia. Bahkan beliau juga merupakan ketua dari KNIP atau Komite Nasional Indonesia Pusat yang kemudian menjadi cikal terbentuknya DPR atau Dewan Perwakilan Rakyat.
- Mohammad Roem
Mohammad Roem merupakan seorang aktivis pemuda dan juga seorang mahasiswa hukum. Sempat pula mendapatkan perlakuan diskriminatif di sekolah Belanda, Mohammad Roem kemudian bertekad dan aktif bergabung dalam perumusan Ikrar Sumpah Pemuda yang dilandaskan pada jiwa Nasionalisme didalam dirinya.
- K. Gani
A.K. Gani atau Adnan Kapau Gani merupakan tokoh sejarah kelahiran Palembayan, Agam, Sumatera Barat pada 16 September 1905. A.K. Gani tidak hanya seorang aktivis pemuda yang aktif dalam pergerakan kemerdekaan Indonesia, seperti dalam perumusan Sumpah Pemuda, tetapi beliau juga merupakan seorang dokter. Selain itu, beliau juga sempat menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri pada masa Kabinet Amir Syariffudin I dan II.
- Sie Kong Liong
Tokoh Sumpah Pemuda yang terakhir adalah Sie Kong Liong, dimana memiliki peran yang sangat penting dalam peristiwa kongres Sumpah Pemuda II atau perumusan ikrar Sumpah Pemuda berlangsung. Mengapa demikian? Karena rumah milik Sie Kong Liong lah yang menjadi tempat berkumpul hingga berlangsungnya Kongres Sumpah Pemuda II. Rumah nya sendiri berada di Jalan Kramat Raya nomor 106, dimana sekarang telah dijadikan sebagai salah satu museum sejarah, yaitu Museum Sumpah Pemuda.
Itulah dia 13 tokoh Sumpah Pemuda yang memiliki peran penting masing-masing dalam pelaksanaan Kongres Pemuda II maupun perumusan ikrar Sumpah Pemuda. Walaupun semua anggota maupun tokoh yang tergabung didalamnya berasal dari latar belakang yang berbeda-beda, namun mereka tetap berjuang bersama atas nama pemuda Indonesia untuk mengupayakan kemerdekaan Indonesia itu sendiri. Dimana kemudian menghasilkan suatu ikrar yang mengandung 3 poin penting sebagai dasar cita-cita akan lahirnya “tanah air Indonesia”, “bangsa Indonesia”, dan “bahasa Indonesia”.
Tidak hanya perlu mengetahui siapa saja tokoh Sumpah Pemuda, tetapi penting pula bagi setiap warga Indonesia, terutama para pemuda Indonesia dimana sekarang untuk tetap memahami dan meyakini makna Sumpah Pemuda maupun nilai-nilai yang terkandung dalam Sumpah Pemuda itu sendiri. Demikian penjelasan mengenai tokoh Sumpah Pemuda, semoga informasi diatas dapat bermanfaat dan terus mengingatkan kita mengenai perjuangan bangsa Indonesia yang tidak akan pernah ada hentinya.