Catatan sejarah mengoreskan peristiwa berdarah yang masih berbekas di sebagian besar ingatan rakyat Indonesia tentang pemberontakan PKI Madiun yang terjadi pada September 1948. Dimana pemberontakan ini menyebabkan banyak korban jiwa dari TNI dan juga masyarakat sekitar seperti tokoh pejuang NKRI. Ketegangan melanda selama beberapa minggu lamanya akibat dari hasutan para pemimpin PKI Madiun yang menyerang dengan segenap bala pasukan mereka. Namun, tahukah kamu tentang penyebab pemberontakan PKI Madiun tersebut? Karena kali ini kita akan membahas tentang penyebab pemberontakan PKI Madiun. Karena ini adalah goresan sejarah yang layak untuk dibahas.
Latar Belakang Pemberontakan PKI Madiun
Ada banyak sekali partai-partai yang bermunculan setelah adanya proklamasi gerakan kemerdekaan, partai-partai tersebut dibentuk dan memiliki kadernya tersendiri. Baik itu dari golongan sosialis maupun partai yang berasal dari golongan kiri. Sedangkan titik awal mulanya terbentuknya partai komunis alias PKI adalah karena adanya penandatanganan dan pengesahan perjanjian Renville. Dimana Indonesia sangat tidak diuntungkan dengan adanya perjanjian tersebut.
Ini yang melatarbelakangi adanya jatuhan dan penetapan mosi tidak percaya pada Januari 1948 untuk kabinet Amir Syariffudin. Oleh karena itu akhirnya Amir berpindah menjadi sebuah partai oposisi. Hingga pada tanggal 26 Februari 1948, partai oposisi dari Amir ini kian diperkuat keberadaanya. Bahkan ada banyak kelompok kiri yang tergabung didalamnya beserta penggabungan dengan Partai Sosialis Indonesia atau PSI dan Pemuda SOsialis Indonesia alias Pesindo. Sedangkan kelompok kiri ini sendiri berasal dari Patuk,Jateng yang terdiri dari golongan pasukan militer dan masyarakat sipil yang dinamai Kelompok Diskusi Patuk.
Asal Terjadinya Pemberontakan PKI Madiun
Dengan ini, maka dimulailah adanya aksi saling culik menculik dan banyak peristiwa berdarah. Bahkan tidak diketahui dengan jelas pihak mana yang pertama kali memulai tindakan ini, karena di masing-masing pihak menyatakan pihak lainlah yang memulainya terlebih dahulu. kala itu banyak sekali korban seperti dari perwira polisi, pemimpin agama, perwira TNI dan anggota pompes di Madiun dan sekitar yang menjadi korban kekejaman dan penculikan. Bahkan RM Suryo yang menggunakan mobil Gubernur Jatim RM Ario Soerjo beserta 2 kawanan mobil polisi kembali dihadang dan dicegat oleh massa pengikut PKI di daerah Ngawi pada tanggal 10 September 1948. Bahkan mereka dibunuh dan ketiga orang mayat tersebut dibuang ke dalam hutan seperti tujuan berdirinya PKI.
Bahkan kekejaman ini tidak hanya berhenti dan menetap di sana. Bakan dari golomgan kiri sendiri ada yang diculik hingga dibunuh yakni dr. Muwardi kala itu. Karena inilah masing-masing pihak saling melontarkan tuduhan bahwa pihak lianlah yang memulai aksi kekejaman tersebut. Beberapa tokoh yang menjadi salah satu di daftar korban yakni : Kol. Marhadi hingga menyebabkan tuduhan di lancarkan kepada para pejabat dan petinggi di pemerintahan RI kala itu. Bahkan wakil presiden Bung Hatta juga tak luput dari tuduhan, dimana ia dituduh telah bekerja sama dengan Amerika untuk memusnahkan dan menghancurkan partai Komunis Indonesia, dimana ini merupakan tuduhan yang sealur dengan pernyataan dari gagasan dan doktri Domino Theory yang dikeluarkan oleh Harry S. Truman sang Persiden Amerika Serikat.
Dimana kala itu Truman menyatakan bahwasanya sebuah negara yang memiliki pemerintahan atau otoritas komunis maka negara tetangga atau negara lain yang berhubungan dengannya juga akan jatuh di dalam sebuah pemerintahan komunis persis seperti efek permainan domino. Inilah mengapa kala itu snaga presiden Amerika Serikat kala itu mati-matian memerangi dan membasmi gerakan komunis di seluruh dunia. Bahkan isu akan terbentuknya sebuah pemerintahan front nasional bagi kerasidenan di Madiun telah terbentuk pada tanggal 18 September 1948 oleh Sumarmoso dan diumumkan di radio. Namun, Sumarmoso malah menyangkal akan adanya pembentukan FND atau front nasional daerah beserta peristiwa pemberontakan PKI Madiun.
Diketahui bahwasanya pembentukan dari FND ini merupakan bentuk dari sebuah perlawanan yang terjadi akibat adanya ancaman yang disebarkan ke Pemerintahan pusat RI. Oleh karena itu harus dibentuk sebuah upaya berupa terbentuknya FDR atau fron demokratik rakyat oleh usulan PKI dan juga membentuk negara Soviet RepublikIndonesia di tanggal 18 September 1948 oleh sang pemimpin PKI kala itu yakni Muso. Dimana gerakan Muso sendiri disokong oleh menteri pertahanan Indonesia yaitu Amir Syarifuddin. Dengan adanya gerakan pemberontakan ini memaksa Soekarno yang menjadi Presiden Indonesia waktu itu menyatakan sebuag pidato terbuka kepada rakyat RI. dimana ia menyatakan di dalam radio untuk menyuruh masyarakat memilih dirinya atau Musso sang pemimpin PKI.
Penyebab Pemberontakan PKI Madiun
Akibat adanya pidato yang dilancarkan oleh Soekarno maka pemberontakan tak lagi dapat dielakkan. Konflik bersenjata kemudian terpicu dan mulai pecah seperti tujuan berdirinya PKI. Dimana peristiwa ini dinyatakan sebagai peristiwa Madiun atau Madiun Affairs dan dinyatakan sebagai pemberontakan PKI pada masa orde baru.
1. Keputusan Perjanjian Renville
Jika kita mengkaji apa sebenarnya penyebab dan seluk beluk yang melatarbelakangi masalah timbulnya konflik bersejata di Madiun, maka jawaban dasarnya adalah perjanjian Renville. Dimana Belanda dianggap menjadi pihak yang paling diuntungkan dan pihak Amir kemudian menjadi jatuh dan banyak sekali rakyat atau petinggi yang menyalahkan Amir, dimana kala itu Amirlah yang menjadi bagian Indonesia sebagai perwakilan.
Dimana hasil akhir dari perjanjian Rnville sangat tidak menguntungkan dan membuat status Indonesia semakin tidka jelas. Ini dikarenakan isi dari perjanjian Renville yang merugikan Indonesia tersebut. Berikut beberapa isi dari perjanjian Renville yakni:
- Wilayah Indonesia sendiri hanya diakui sebagai wilayah yang tebagi di dalam garis Van Mook atau garis Demarkasi yakni sebuah garis pembatas atau garis hayal yang di buat oleh Van Mook dari pihak Belanda sebagai batas kekuasaan.
- Sebelum pembentukan Republik Indonesia Serikat maka Belanda tetap memiliki kedaulatan atas negara Indonesia.
- Kedudukan atas RIS akan sejajar dengan kedudukan kerajaan Belanda di dalam Uni Indonesia Belanda
- RIS akan mencangkup semua bagian dari RI
- Sementara waktu kerajaan Belanda bisa memberikan penyerahan kekuasan kepada bagian pemerintahan federal sementara RIS belum terbentuk.
Seperti tugas PPKI, maka dengan disahkan dan ditetapkan perjanjian Renville ini maka Indonesia menjadi semakin dirugikan dan wilayah atau kedudukan yang diakui sebagai RI semakin sempit. Bahkan ini semakin menjadi dengan adanya masalah blokade yang dilakukan oleh pemerintah Belanda. Dimana menyebabkan Amir memberikan kekuasaan dan mandatnya kepada pemerintahan RI tanggal 23 Januari 1948. Oleh karena kemunduruan Amir maka terpaksa presiden menyuruh wakil presiden untuk kembali menyusun dan membuat susunan kabinet baru. Dimana Hatta kala itu menyusun kabinet tanpa keikutsertaan golongan sosialis maupun golongan kiri.
2. Pembentukan FDR
Amir yang kala itu telah memberikan mandat kepada pemerintahan menjadi bagian dari partai oposisi di kabinet susunan Hatta, Kemudian Amir menyususn sebuah front demokrasi rakyat atau yang dikenal dengan istilah FDR. ini adalah golongan yang menyatukan komunis dan golongan sosialis kiri. bahkan dengan adanya pembentukan ini, makin banyak hal negatif yang terjadi dan ini menyebabkan banyaknya masalah di RI. Karena mereka memang mencoba membuat sebuah gerakan baru dan berniat menggantikan sistem pemerintahan RI kala itu.
3. Menyerang Kawanan Buruh
Bahkan kelompok ini dnegan sigap melakukan gerakan yang berdampak buruk, dimana mereka menghasut kamun buruh agar bisa melakukan aksi mogok kerja dan ini akan menjadi salah satu pengecaman ekonomi pada tanggal 5 Juli 1948 di daerah pabrik karung Delangu. Hingga akhirnya kawanan buruh yang terhasut banyak mengikuti gerakan PKI dan juga ditambah dengan para petani yang juga ikut termakan hasutan mereka.
4. Perebutan Pimpinan Kekuasaan RI
Salah satu penyebab pemberontakan lainnya adalah dnegan adanya Musso sebagai pemimpin PKI yang nyatanya memang ingin berusaha merebut kursi pimpinan pemerintahan RI dan membuat partai komunis menguasai daerah RI. Diman kala itu mereka berusaha untuk memunculkan sebuah skema dan menginginkan deklarasi pemerintahan Indonesia yang menganut faham komunis
5. Munculnya Doktrin Baru
Dengan ini, Musso menyatakan sebuah doktrin dan polituk baru dinamakan jalan baru. Diman ia mengembangkan doktrin tersebut dikalangan partai buruh, partai sosialis dan yang lainnya sebagai anggota PKI. Bahkan ia dan Amir kala itu mendeklarasikan pimpinan dibawah tangannya dan Amir. Mereka bahkan memporak porandakan kepercayaan dengan melakukan penghasutan dan membuat semua golongan menjadi bermusuhan dan mencurigai satu sama lain.
6. Penolakan Rasionalisasi Kabinet Hatta
Gerakan ini kian menjadi dan bahkan kabinet yang disusun oleh Hatta juga mendapat serangan dari PKI. Dimana kabinet tersebut kala itu tetap melakukan rasionalisasi dan reorganisasi. Oleh karena itu, ada tetapan presiden pada tanggal 2 Januari 1948 untuk melaksanakan gerakan rasionalisasi dalam upaya perperangan dimana isinya adalah :
- Pembubaran dari pemegang pimpinan TNI beserta star gabungan angkatan perang
- Staf angkatan umum perang dan wakilnya diangkat untuk sementara waktu
- Panglima angkatan perang mobil ditetapkan oleh presiden untuk diberikan kepada Jend. Sudirman
- Staf markas besar pertempuran juga dilakukan pengangkatan sementara
Inilah yang kala itu membuat PKI dibawah pimpinan Musso menjadi meradang. Mereka menolak adanya rasionalisasi oleh kabinet Hatta dan mereka kala itu didukung oleh dua kader politik besar yakni Masyumi dan PNI. Demikianlah faktor-faktor penyebab pemberontakan PKI Madiun yang dilakukan oleh para pemimpin dan pengikut PKI tahun 1948 silam.