Istilah ideologi pertama kali dibawa oleh seorang filsuf Perancis Destutt de Tracy pada tahun 1796. Ideologi berasal dari bahasa Perancis ideologie yang digabung dari 2 kata, yaitu ideo berarti gagasan dan logie atau dalam bahasa Yunani logos berarti logika dan rasio. Sehingga menurut Destutt, ideologi adalah ilmu yang mengkaji asal usul dan hakikat suatu ide atau gagasan. Menurut KBBI, ideologi memiliki pengertian sebagai berikut:
- Asas pendapat yang digunakan untuk memberikan arah dan tujuan kelangsungan hidup
- Cara berpikir seseorang atau sekelompok orang
- Paham, teori serta tujuan yang menjadi satu program sosial politik
Sedangkan menurut beberapa ahli, dapat disimak dari uraian berikut ini :
- Rodee, ideologi adalah kumpulan yang berkaitan dan mengidentifikasi nilai-nilai guna memberikan keabsahan bagi institusi dan pelakunya.
- Gunawan Soetirdjo, ideologi adalahb kumpulan dari beberapa ide atau gagasan yang menenetukan aturan-aturan dalam kehidupan.
- Antoine Detutt de Tacy, ideologi adalah ide-ide atau pemikiran tertentu.
- Machieavelli, ideologi adalah sistem perlindungan kekuasaan yang dimiliki oleh seorang penguasa atau pemimpin.
Tidak hanya memiliki fungsi dan tujuan ideologi politik, selain menjadi ide, gagasan dan keyakinan yang sistematis pada bidang politik, ideologi juga memiliki peranan yang begitu penting dalam bidang sosial, ekonomi, hubungan negara dengan warga negara, budaya dan keagamaan.
Teori-Teori Ideologi
William T, Blumh, guru besar political science di Chicago University di dalam bukunya Modern Political : Ideologies and Attitude (Culture), mengemukakan bahwa terdapat 4 teori ideologi dari macam-macam ideologi di dunia (Siswono, 2005), diantaranya:
- Teori Kepentingan : Ideologi bersifat kejiwaan yang dapat dijelaskan sebagai akibat realitas dalam diri manusia
- Teori Kebenaran : Blumh yang mengikuti pandangan Hannah Arendt memandang ideologi sebagai alat untuk menjalani proses kehidupan, muncul menjadi rasional dan bebas untuk mewujudkan suatu hakikat
- Teoi Kesulitan Sosial : Ideologi dibuat dari hal-hal tanpa sadar atas jawaban kesulitan-kesulitan yang timbul dari masyarakat sebagai patologi yang memerlukan obat dan penyembuhan.
- Teori Kesulitan Kultural : Ideologi timbul dari hal-hal yang menyangkut perasaan dan arti hidup.
Dari beberapa teori di atas, maka secara garis besar, ideologi harus mampu menyelesaikan beberapa masalah kemanusiaan, diantaranya:
- Mengatasi dasar hukum HAM dan kepentingan hidup
- Menciptakan pandangan hidup yang benar
- Menghilangkan semua kesulitan sosial, dan
- Menghapus keruwetan kultural
Ciri-Ciri dan Fungsi Ideologi
Selain ciri-ciri ideologi marxisme, ciri-ciri ideologi demokrasi, ciri-ciri ideologi sosialisme, ciri-ciri ideologi kapitalisme, adapun ciri-ciri ideologi secara umum, diantaranya adalah :
- Memiliki derajat tertinggi sebagai nilai hidup berbangsa dan bernegara
- Mewujudkan asas-asas kerohanian, pandangan dunia, pandangan hidup, pedoman dan pegangan hidup yang dijaga, dipelihara, diperjuangkan, dipertahankan dan dilestarikan kepada generasi beikutnya.
Sedangkan menurut beberapa pakar, fungsi ideologi adalah sebagai berikut:
- (Cahyono, 1986) hakikat ideologi sebagai sarana untuk mengisi kehidupan manusia secara individual
- (Setiardja, 2001) sebagai jembatan untuk mengendalikan kekuasaan antara generasi tua dengan generasi muda
- (Hidayat, 2001) sebagai kekuatan yang memberikan semangat serta motivasi kepada individu, masyarakat dan bangsa guna mencapau tujuan kehidupan
- (Soerjanto Poespowadojo) sebagai struktur kognitif yakni ilmu pengetahuan yang menjadi landasan dalam memahami kejadian yang terjadi di sekitar kita
Jenis-Jenis Ideologi
Secara garis besar, ideologi dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
- Ideologi Terbuka
Adalah ideologi yang tidak dimutlakkan, ciri-cirinya adalah :
- Merupakan kekayaan rohani, budaya dan moral suatu lingkungan masyarakat yang terbentuk dari kesepakatan bersama
- Bukan ciptaan negara, tetapi ditemukan dan tumbuh di masyarakat
- Menghargai pluralitas dan perbedaan
- Ideologi Tertutup
Adalah ideologi yang sifatnya mutlak, ciri-cirinya adalah :
- Merupakan cita-cita kelompok tertentu sebagai dasar mengubah masyarakat
- Bersifat memaksa dan totaliter yakni mengurusi seluruh bidang kehidupan
- Tidak memandang pluralisme