Masa Orde Baru lahir setelah presiden pertama Soekarno lengser pada tahun 1966. Hal ini terjadi karena adanya pemberontakan PKI yang menewaskan petinggi-petinggi TNI, dan dikuburkan secara kejam di Lubang Buaya. Karena peristiwa makar ini, maka Presiden Soekarno mengeluarkan Surat Perintah Sebelas Maret atau dikenal dengan Supersemar pada tanggal 11 Maret 1966 yang berisi mandat untuk Jendral Suharto mengambil alih wewenang secara penuh untuk menyelamatkan negara.
Keluarnya Supersemar tidak membuat situasi contoh partai politik di Indonesia semakin membaik, akhirnya pada tanggal 22 Februari 1967 Presiden Soekarno menyerahkan kekuasaan pada Jendral Suharto. Hal ini berdasarkan Ketetapan MPRS No. XV/MPRS/1966 yang berisi bahwa jika preseiden berhalangan maka pemegang Surat Perintah Sebelas Maret 1966 akan menjadi pemegang jabatan presiden. Pada tanggal 4 Maret 1967, Jendral Suharto memberitahukan hal tersebut dihadapan sidang DPRHR, namun pemerintah berpendirian bahwa hal tersebut harus melalui sidang MPRS agar bersifat konstitusional.
Dan akhirnya pada tanggal 7 – 12 Maret 1967 diadakan Sidang Istimewa MPRS di Jakarta, dan Suharto resmi diangkat sebagai presiden kedua. Dalam masa kepemimpinan Presiden Suharto selama 32 tahun, banyak hal positif dan negatif terjadi di negara tercinta ini. Dan kita sebagai syarat menjadi warga negara Indonesia yang baik tidak boleh menutup mata atas kemajuan bangsa Indonesia dibawah kepemimpinannya, walau tentu saja hal negatifnya pun ada. Agar lebih jelas, mari kita bahas apa saja dampak positif dan negatif masa Orde Baru.
Positif
Berikut adalah dampak positif yang terjadi di masa Order Baru:
- Masa pemerintahan yang lama membuat pembangunan menjadi berkesinambungan. Program pemerintah bernama Pelita atau Pembangunan Lima Tahun, terus menerus menyambung mulai dari Pelita I hingga Pelita VI sehingga hasilnya bisa dirasakan oleh masyarakat.
- Pembangunan Lima Tahun selama 32 tahun banyak menitik beratkan pada sektor pertanian mengingat negara Indonesia adalah negara agraris, hal ini sempat membuahkan hasil manis dimana Indonesia bisa berswasembada beras.
- Dampak dari swasembada beras ini adalah makin sejahteranya para petani di desa. Hal ini otomatis menurunkan angka kemiskinan di Indonesia.
- Penyebaran Pusat Kesehatan Masyarakat atau Puskesmas di hampir semua wilayah di Indonesia membuat masyarakat mudah mendapat pelayanan kesehatan.
Negatif
Berikut adalah dampak negatif yang terjadi di masa Orde Baru:
- Pemerintah bersifat otoriter sehingga semua kegiatan masyarakat diatur oleh tindakan pemerintah orde baru dalam politik luar negeri akibatnya masyarakat tidak bisa leluasa dalam berkarya.
- Pada masa Orde Baru atmosfir politiknya tidak sehat karena hanya ada satu partai lambang kekuasaan absolut sedangkan yang dua hanya sebagai tambahan saja agar Indonesia disebut sebagai negara demokrasi. Hal ini berdampak pada gagalnya pendidikan berpolitik pada masa itu.
- Perwakilan rakyat hanya sebagai lambang saja, karena pada dasarnya hanya untuk melanggengkan kekuasaan saat itu, dampaknya rakyat Indonesia tidak bisa memilih presiden yang sesuai dengan hati nuraninya.
- Di bidang ekonomi, orang-orang tertentu yang berada dilingkungan sekitar para penguasa akan bisa menikmati kemudahan berbisnis hingga menggurita. Korupsi, kolusi dan nepotisme merajalela dimana-mana. Dampaknya orang-orang menghalalkan berbagai cara agar tujuannya tercapai.
Demikian dampak positif dan negatif masa penyebab keruntuhan orde baru yang bisa rakyat Indonesia rasakan. Diharapkan hal-hal yang positif dapat diteruskan agar seluruh lapisan masyarakat Indonesia, merasakan dampak peran pkk dalam pembangunan desa yang sedang terjadi saat ini. Jika setiap ganti presiden berganti pula program pembangunannya, apa tidak sayang jika ada program bagus yang setengah jadi kemudian tidak diteruskan?