Hidup manusia di dunia ini tidaklah kekal. Setiap harinya kita dibayangi kematian. Pemikiran tersebut menghasilkan suatu pandangan hidup dari diri manusia agar hidupnya tidaklah tersia-sia. Pemikiran mengenai kehidupan menjadikan pandangan hidup harus ditata dan ditaati. Ketika kita berbicara dalam ruang lingkup negara kita Indonesia, maka terdapat pandangan hidup tertentu yang hanya dimiliki oleh negara ini. Pandangan hidup itu bernama Pancasila.
Berdasarkan sejarah Pancasila, kita mengetahui bahwa ia lahir pada tanggal 1 Juni 1945 dan dirumuskan oleh panitia sembilan dari BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia). Ia lahir setelah bangsa ini mengalami ratusan tahun penjajahan oleh bangsa asing. Pancasila yang menjadi dasar negara Indonesia ini terdiri dari berbagai sila yang mewakili dasar hidup bangsa berikut cita-cita besarnya. Cita-cita yang menginginkan kemerdekaan yang sejati, kemerdekaan untuk hidup sesuai dengan kemauan dirinya. Rasanya hampir seluruh rakyat Indonesia hafal kelima sila dari Pancasila itu.
Sila dari Pancasila adalah hal-hal yang bersifat fundamental. Oleh karena itu, mungkin seringkali kita kesulitan dalam memahami bagaimana penerapan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Mungkin juga kita tidak menyadari bahwa apa yang kita lakukan merupakan contoh dari penerapan Pancasila. Maka dari itu, dalam artikel kali ini kita akan membahas secara lebih jauh contoh penerapan sila pertama dalam kehidupan sehari-hari.
Penerapan Sila Pertama dalam Kehidupan Sehari-hari
Sila pertama merupakan sila yang menjadi dasar bagi sila-sila lainnya. Ketika kita bicara Pancasila sebagai dasar negara, maka sila yang paling dasar bagi negara Indonesia adalah sila ketuhanan yang maha Esa. Saat ini berbicara tentang ketuhanan mungkin menjadi sesuatu yang sedikit sensitif. Beberapa contoh penerapan sila pertama yang lalu kita mendengar kasus penistaan agama oleh salah seorang pejabat publik yang santer diberitakan oleh media. Akibatnya, rakyat Indonesia cenderung terbelah oleh kasus tersebut. Untuk menghindari hal serupa, alangkah baiknya jika kita menyelami lebih dalam makna sila pertama ini melalui contoh penerapan sila ketuhanan yang Maha Esa dalam kehidupan sehari-hari seperti berikut ini:
1. Mempercayai Adanya Tuhan
Dari awal sejarah adanya manusia, aspek ketuhanan adalah sesuatu yang senantiasa mengiringinya. Begitupun halnya dengan masyarakat Indonesia, dengan mempercayai adanya tuhan, maka kita telah menerapkan sila pertama. Menolak keberadaan tuhan sama halnya dengan melanggar Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Dengan mempercayai adanya tuhan, maka kita akan berhati-hati dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia ini.
2. Memiliki Suatu Agama Tertentu
Pasal 29 ayat (2) Undang-Undang Dasar 1945 menjamin kemerdekaan beragama bagi segenap rakyat Indonesia. oleh karena itu, memiliki suatu agama tertentu merupakan salah satu bentuk penerapan dari sila ketuhanan yang Maha Esa. Agama juga menjadi bagian dari identitas diri kita. Bagi pembaca yang sudah memiliki KTP (Kartu Tanda Penduduk) tentunya terdapat kolom agama di KTP kita bukan? di Indonesia, terdapat enam agama yang diakui keberadaannya, yaitu Islam, Kristen Katolik, Kristen Protestan, Hindu, Budha dan Konghuchu. Makna kemerdekaan beragama bagi Indonesia begitu besar, karena di masa penjajahan sering terjadi pemaksaan untuk memeluk agama tertentu.
3. Menjalankan Ibadah Sesuai Perintah Agama
Ketika kita telah memeluk suatu agama tertentu, maka kita terikat untuk beriman dan bertakwa kepada tuhan dari agama tersebut. Wujud dari iman dan takwa itu adalah kita menjalankan perintah dan menjauhi larangannya. Salah satu perintah dalam agama adalah mengamalkan ibadah, oleh karena itu, menjalankan ibadah sesuai agama adalah bentuk pengamalan sila pertama.
4. Meningkatkan Rasa Toleransi di Tengah Masyarakat
Perbedaan di antara pemeluk agama seringkali menimbulkan gesekan dan konflik di tengah masyarakat. Rendahnya toleransi adalah salah satu faktor penyebab konflik sosial. Cara paling mudah untuk menghindari konflik agama adalah dengan meningkatkan rasa toleransi di tengah masyarakat. Dengan adanya toleransi, maka di antara pemeluk agama akan saling hormat menghormati dan tercipta kedamaian dan ketertiban.
5. Menggalang Kegiatan yang Meningkatkan Persatuan
Rasa persatuan antar pemeluk agama dapat ditingkatkan dengan mengadakan suatu kegiatan yang memiliki tujuan bersama, misalnya yaitu kegiatan bakti sosial atau dapat pula berupa kegiatan siskamling alias sistem keamanan lingkungan ataupun pagelaran kebudayaan di lingkungan sendiri atau kegiatan-kegiatan kemanusiaan lainnya.
6. Senantiasa Menjaga Keamanan dan Ketertiban Beragama
Dalam melaksanakan kegiatan keagamaan, setiap orang tentunya membutuhkan keamanan dan ketertiban. Maka dari itu, ketika kita mengetahui di sekitar kita tengah terdapat kegiatan keagamaan, kita harus mengondisikan diri dan keluarga untuk tidak mengganggu kegiatan keagamaan tersebut. Terlebih untuk mereka yang menjadi polisi, mereka wajib untuk menjaga ketertiban dan keamanan kegiatan peribadatan terutama pada hari-hari besar keagamaan karena rentannya serangan terorisme di Indonesia terhadap agama tertentu.
Itulah artikel mengenai contoh penerapan sila pertama dalam kehidupan sehari-hari yang dapat penulis sampaikan dalam kesempatan ini. Semoga dengan membaca artikel ini pembaca dapat lebih memahami apa-apa yang termasuk dalam penerapan sila pertama dan menghindari hal-hal yang bertentangan dengan isi sila pertama. Menerapkan Pancasila merupakan salah satu hak dan kewajiban warga negara Indonesia. sekian, sampai jumpa dalam kesempatan lainnya. Semoga sukses selalu untuk para pembaca.