Sosialisasi merupakan proses penanaman atau transfer kebiasaan dari generasi kepada generasi yang lain. Sosialisasi merupakan sebuah proses interaksi sosial untuk memberikan informasi tentang hal yang baru kepada masyarakat. Beberapa ahli menyebutkan bahwa sosialiasi adalah teori tentang peranan (role theory) karena dalam proses sosialisasi, individu maupun kelompok diberikan dan diajarkan bermacam-macam peran yang harus dijalankan oleh individu maupun kelompok. Kita sebagai warga negara Indonesia sudah tidak asing lagi terhadap kata sosialisasi dalam kehidupan masyarakat. Bagi sebagian orang, sosialisasi dapat diartikan sebagai penyuluhan tentang suatu program. Salah satu contohnya adalah sosialisasi tentang sistem pemilu di Indonesia.
Negara Indonesia adalah negara yang menganut sistem politik yang berdasarkan demokrasi. Sistem politik demokrasi di Indonesia dilakukan salah satunya dengan menggunakan sosialisasi politik. Sosialisasi politik merupakan hal yang penting untuk dilakukan. Dalam buku yang ditulis oleh Listyarti & Setiadi (2006) yang berjudul Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMK dan MAK kelas X, disebutkan bahwa terdapat dua hal yang penting mengenai sosialiasi dalam politik, yaitu:
- Pertama, sosialisasi politik berjalan terus-menerus
Zaman akan terus berkembang seiring berjalannya waktu, begitu juga dengan sosialisasi politik. Sosialisasi politik berjalan terus-menerus selama masa hidup seseorang. Tidak bisa dipungkiri, selama masih ada peradaban, disitu juga ada sistem politik yang membutuhkan sosialisasi guna melancarkan berjalannya sistem politik di berbagai negara. Melalui adanya sosialiasi politik, sikap dan nilai diperoleh dan dibentuk saat masa anak-anak akan selalu mengalami penyesuaian dan penguatan ketika anak tersebut mendapatkan pengalaman-pengalaman sosial. Sosialisasi politik harus dapat berjalan secara terus-menerus karena pengetahauan dan pemahaman yang dimiliki oleh anak tentang politik di masa sekarang, belum tentu masih sama ketiak anak tersebut tumbuh dewasa di masa depan. Sosialisasi politik dilaksanakan secara terus-menerus seiring dengan kemajuan zaman melalui pendidikan di sekolah, pengalaman keluarga, dan pergaulan dalam masyarakat.
- Kedua, sosialisasi politik dapat diwujudkan melalui transmisi dan pengajaran
Sosialisasi politik dapat diwujudkan melalui transmisi dan pengajaran. Transmisi merupakan pengiriman, penularan, dan penyebaran pesan atau lainnya dari seseorang kepada orang lain. Sedangkan pengajaran adalah suatu cara mengenai bagaimana untuk mempersiapkan pengalaman belajar bagi invidu maupun kelompok. Sosialisasi politik terjadi melalui proses interaksi antara sikap dan keyakinan politik yang dimiliki oleh generasi lanjut/ tua dengan generasi penerus/ muda. Generasi muda masih fleksibel dalam menerima suatu ajaran yang diberikan. Oleh karena itu, proses sosialisasi politik dalam lingkungan masyarakat dilakukan melalui beberapa lembaga. Lembaga yang dapat mewujudkan proses sosialisasi politik antara lain sekolah, kelompok-kelompok dalam pergaulan, pekerjaan, dan media massa.
Fungsi Sosialisasi Politik
Setelah kita mengetahui tentang apa itu sosialisasi politik dan hal penting mengenai sosialisasi politik, selanjutnya artikel ini menjabarkan tentang fungsi sosialiasi politik. Seperti yang sudah disebutkan, dalam melaksanakan proses kehidupan berpolitik di dalam masyarakat, sosialisasi politik penting untuk dilakukan. Fungsi dari sosialisasi politik menjadi penting untuk mengedukasi masyarakat tentang politik itu sendiri. Adapun fungsi sosialisasi politik dalam kehidupan bermasyarakat adalah sebagai berikut.
1. Mengubah, memelihara, membentuk, dan mentransmisikan kebudayaan politik suatu bangsa.
Indonesia memiliki banyak keragaman kebudayaan yang terdapat pada masyarakat. Keragaman kebudayaan yang dimiliki salah satunya adalah kebudayaan politik. Kebudayaan politik mempunyai fungsi dan peranan yang penting dalam menjaga kelangsungan sistem kemasyarakatan.
Beriku inilah fungsi dari kilasan partai politik:
- Fungsi kebudayaan bagi masyarakat dan fungsi sosialiasi politik adalah mengubah, memelihara, membentuk, dan mentransmisikan kebudayaan politik suatu bangsa.
- Mengubah kebudayaan dalam proses politik berarti megubah pandangan politik yang dimiliki oleh seseorang sesuai dengan perkembangan situasi dan kondisi bangsa.
- Perubahan kebudayaan politik diperlukan agar masyarakat terbiasa tehadap tatanan kebudayaan politik yang berlaku sesuai dengan perkembangan zaman.
- Misalnya, kebudayaan politik pada masa era orde lama dan orde baru, tentunya berbeda dengan era reformasi sekarang ini.
- Perubahan kebudayaan politik merupakan suatu penyesuaian kondisi dan perlakukan dalam sikap politik agar proses politik dapat berjalan dengan baik.
2. Memelihara kebudayaan politik suatu bangsa
Juga memiliki ciri-ciri sistem politik demokrasi berarti Sosialisasi politik diperlukan untuk memihara kebudayaan politik yang dimiliki oleh suatu bangsa. Seperti yang kita ketahui, Indonesia menganut sistem politik demokratis. Hal ini berarti dalam melaksanakan kegiatan atau proses politik, negara dan pemerintah harus melibatkan masyarakat. Budaya politik awal yang sudah berubah sesuai dengan perkembangan zaman perlu dipelihara agar kebudayaan politik yang sudah terbentuk tidak hilang. Walapun kebudayaan politik dapat berubah, ada nilai-nilai dalam kebudayaan politik yang tidak berubah terutama yang berkaitan dengan peraturan perundang-undangan. Pemeliharaan kebudayaan politik diatur dan dilindungi dalam undang-undang dengan tujuan agar kebudayaan politik yang sudah terbentuk tidak menyimpang dari ketentuan-ketentuan yang ada.
Inilah yang bisa membentuk partai politik sebagai berkikut:
- Membentuk dan mentrasmisikan kebudayaan politik suatu bangsa merupakan salah bagian dari fungsi sosialisasi politik.
- Pembentukan budaya politik merupakan proses yang diperlukan sebagai langkah kelanjutan dari proses perubahan kebudayaan politik.
- Setelah melalui proses perubahan, kebudayaan politik dibentuk secara perlahan-lahan untuk mendapatkan persamaan persepsi bagi masyarakat.
- Proses pembentukan kebudayaan politik dilakukan melalui proses transimsi dalam bentuk sosialisasi di kalangan masyarakat.
Proses transmisi kebudayaan politik merupakan proses yang penting untuk mengenalkan dan menamkan kepada masyarakat tentang proses politik yang sedang berlangsung. Proses transmisi dapat dilakukan melalui proses pendidikan yang berlangsung di masyarakat maupun lembaga pendidikan baik formal, informal, dan non formal.
3. Meningkatkan pemahaman serta pengetahuan seseorang tentang dunia politik.
Tidak semua orang dan ciri-ciri masyarakat politik memiliki pemahaman dan pengetahuan tentang politik yang sama. Oleh karena itu sosialisasi politik diperlukan dalam menyelenggarakan kehidupan politik dalam masyarakat. Sosialisasi politik dapat meningkatkan pemahaman serta pengetahuan seseorang tentang dunia politik yang ada. Berikut dari penjelasan peningkatan dalam dunia politik di Indonesia:
- Peningkatan pemahaman dan pengetahuan tentang dunia politik diperlukan oleh masyarakat dalam pengetahuannya tentang kehidupan dan proses politik, agar masyarakat setidak-tidaknya tahu dan paham tentang kehidupan politik yang ada di dalam negeri sendiri demi tercapainya masyarakat politik.
- Proses transmisi kebudayaan politik merupakan proses yang penting untuk mengenalkan dan menamkan kepada masyarakat tentang proses politik yang sedang berlangsung. Proses transmisi dapat dilakukan melalui proses pendidikan yang berlangsung di masyarakat maupun lembaga pendidikan baik formal, informal, dan non formal.
Sosialiasi tentang sistem pemilihan umum merupakan salah satu contoh sosialiasi di dalam masyarakat. Sosialisasi yang dilakukan di Indonesia mencakup di beberapa aspek, salah satunya adalah aspek politik yang selanjutnya disebut dengan sosialisasi politik. Sosialisasi politik merupakan suatu cara yang dipergunakan oleh seseorang maupun kelompok untuk memberikan informasi dan mengenalkan nilai-nilai, sikap-sikap, dan etik dalam politik yang berlaku dan dianut oleh suatu negara.
4. Mengajarkan nilai-nilai yang berlaku dalam politik.
Nilai-nilai atau keyakinan yang berlaku dalam politik merupakan sikap yang dimiliki oleh individu terhadap sistem politik berserta komponen-komponennya. Nilai-nilai dalam politik mengajarkan masyarakat untuk menjadikan politik itu sebagai sebuah budaya. Budaya politik yang ajarkan melalui nilai-nilai yang berlaku dalam politik menjadi sebuah orientasi secara psikologis terhadap sistem politik yang mengalami proses internasilasi diri ke dalam bentuk orientasi secara kognitif, afektif, dan evaluasi. Bentuk orientasi inilah yang nantinya membawa individu menjadi terbiasa terhadap nilai-nilai yang dimiliki dalam budaya politik itu sendiri.
- Mengajarkan serta memelihara sistem politik yang dilaksanakan oleh pemerintah.
- Sosialisasi politik berfungsi untuk mengajarkan serta memelihara sistem politik yang dilaksanakan oleh pemerintah.
- Melalui sosialisasi politik, masyarakat menjadi tahu dan paham tentang jalannya sistem perpolitikan yang ada di Indonesia.
- Sosialisasi politik ini setidaknya dapat membuat masyarakat di Indonesia menjadi melek politik walaupun pengaruhnya tidak terlalu signifikan.
[accordion]
[toggle title=”Artikel Terkait” state=”closed”]
- Fungsi Partai Politik
- Fungsi Lembaga Swadaya Masyarakat
- Ciri-ciri Sistem Politik
- Peran Keluarga dalam Pembentukan Kepribadian
- Peran Lembaga Pengendalian Sosial
- Peran dan Fungsi Mahasiswa Dalam Masyarakat
- Fungsi DPR
- Peran dan Fungsi Bank Indonesia
- Tugas dan Fungsi Aparat Desa
[/toggle]
[toggle title=”Artikel Lainnya”]
- Norma-norma Dalam Masyarakat
- Tugas dan Fungsi Komnas HAM
- Pentingnya Pendidikan Karakte
- RT dan RW di Indonesia
- Cara Mencegah Radikalisme Dan Terorisme
- Fungsi Tata Tertib Sekolah Bagi Siswa
- Cara Menjaga Nama Baik Sekolah
[/toggle]
[/accordion]
Itulah sekilas dari artikel tentang 4 kegunaan sosialisasi politik yang bisa anda ketahui yang ada di negara Indonesia. Dengan adanya politik dapat membantu negara bersosialisasi dengan negara lain.