Sebagai makhluk sosial, manusia membutuhkan orang lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Untuk itu, ia akan melakukan segala macam cara agar kebutuhannya terpenuhi. Namun, karena dorongan yang begitu besar untuk memenuhi kebutuhannya seringkali berbenturan dengan orang lain. Benturan atau konflik yang terjadi dapat mengakibatkan kehidupan masyarakat menjadi tidak tertib. Agar kehidupan masyarakat menjadi tertib maka diperlukan seperangkat norma dan peraturan yang mengikat setiap anggota masyarakat. Untuk mengetahui berbagai norma yang ada dalam masyarakat, kita simak dahulu pengertian norma berikut ini.
Pengertian Norma Menurut Para Ahli
Istilah norma berasal dari kata Latin norma yang berarti sebuah aturan, standar, atau pola tindakan. Pada dasarnya, norma merupakan rujukan perilaku yang berlaku dalam kelompok masyarakat tertentu. Dalam perspektif sosiologi, norma merujuk pada norma sosial yang merupakan seperangkat aturan yang dibuat oleh suatu kelompok orang yang secara khusus mengatur apa yang harus dilakukan dan apa yang harus dihindari dalam berbagai situasi. Misalnya, sebagai seorang anak harus meminta izin kepada orang tua ketika akan pergi ke sekolah.
Bagaimana para ahli mendefinisikan norma sosial? Berikut adalah beberapa pengertian norma atau norma sosial menurut para ahli:
- Business Dictionary, mendefinisikan norma sosial sebagai pola perilaku dalam suatu kelompok, komunitas, atau budaya yang diterima sebagai kewajaran dan diterima oleh seorang individu untuk menyesuaikan.
- Routledge Encyclopedia of Philosophy, mendefinisikan norma sosial sebagai aturan-aturan
- Stanford Encyclopedia of Philosophy mendefinisikan norma sosial sebagai berbagai regulasi yang dikenal sebagai norma-norma secara umum
- Margareth Gilbert, mendefinisikan norma sosial sebagai aturan dari sebuah kelompok dimana setiap anggotanya menerima aturan-aturan tersebut dengan menyatakan persetujuannya untuk menyesuaikan dengan aturan-aturan tersebut, dan menyatakan persetujuan bersama menerima aturan-aturan tersebut sebagai sebuah tubuh.
- Sherif mendefinisikan norma dalam hal ini norma kelompok yaitu berupa pengertian-pengertian yang seragam mengenai cara-cara tingkah laku yang patut dilakukan oleh anggota kelompok apabila terjadi sesuatu yang bersangkut paut dengan kehidupan kelompok itu.
- Robin M. Williams, Jr mendefinisikan norma sosial sebagai aturan atau referensi standar perilaku yang dinilai dan diterima atau ditolak.
Pengertian norma sosial meliputi beragam hasil interaksi kelompok, baik masa lalu maupun yang tengah berlangsung termasuk nilai sosial, adat-istiadat, tradisi, kebiasaan, konvensi, dan lain-lain. Setiap kelompok masyarakat memiliki norma masing-masing yang apabila tidak diikuti oleh anggota kelompok masyarakat dapat menyebabkan terjadinya perubahan struktur dalam kelompok masyarakat bahkan menyebabkan disintegrasi masyarakat.
Fungsi Norma dalam Masyarakat
Sebagai koridor perilaku manusia dalam hidup bermasyarakat, norma memiliki beberapa fungsi, diantaranya adalah :
- Mengontrol perilaku manusia
- Membantu memenuhi kebutuhan sosial manusia
- Membantu dalam memprediksi perilaku manusia
- Bertindak sebagai alat ukur atau parameter untuk mengevaluasi perilaku manusia
- Bertindak sebagai sesuatu yang sangat ideal dalam situasi tertentu
- Membantu dalam membentuk tatanan sosial dengan cara meredakan ketegangan serta konflik yang terjadi dalam masyarakat
Ciri Khas Norma
Ciri khas norma atau karakteristik norma dapat dilihat dari pengertian norma itu sendiri. Karenanya,norma memiliki beberapa ciri khas, yaitu :
- Norma merupakan bagian dari masyarakat.
- Norma dapat bersifat positif maupun negatif.
- Norma selalu berkait erat dengan sanksi.
- Norma memiliki situasi.
- Norma dapat bersifat formal maupun informal.
- Norma dapat dipelajari oleh seorang individu melalui interaksi dengan orang lain yang disebut dengan proses sosialisasi.
Macam-Macam Norma Dalam Kehidupan Masyarakat
Dalam setiap kelompok masyarakat terdapat macam-macam norma sebagai suatu pedoman bagi anggota masyarakat untuk bertingkah laku agar sesuai dengan norma-norma yang berlaku dan apabila melanggar norma-norma tersebut maka akan dikenakan sanksi. Terdapat beberapa norma yang berlaku dalam masyarakat, yaitu norma agama, norma kebiasaan, norma kesusilaan, norma hokum, dan norma kesopanan.
- Norma agama, merupakan norma yang berdasarkan ajaran agama dan berasal dari Tuhan Yang Maha Esa, misalnya adalah sholat. Orang yang melakukan pelanggaran terhadap norma agama akan mendapat dosa.
- Norma kebiasaan, merupakan norma yang merujuk pada perbuatan yang dilakukan secara berulang, misalnya adalah membeli oleh-oleh bagi keluarga. Pelanggaran terhadap norma kebiasaan akan mendapatkan sanksi berupa celaan dan lain sebagainya.
- Norma kesusilaan, merupakan norma yang berasal dari hati agar dapat membedakan perbuatan baik dan buruk, misalnya adalah hormat kepada orang tua. Sanksi bagi pelanggar norma kesusilaan adalah pengucilan secara lahir batin.
- Norma hukum, merupakan norma yang merujuk pada seperangkat aturan berupa perintah dan larangan yang dibuat oleh lembaga formal, misalnya adalah melakukan korupsi. Sanksi bagi pelanggar norma hukum adalah denda, penjara, atau hukuman mati.
- Norma kesopanan, merupakan norma yang merujuk pada tingkah laku yang dianggap wajar dalam masyarakat, misalnya adalah mengetuk pintu sambil mengucapkan salam ketika bertandang ke rumah orang lain. Pelanggaran terhadap norma kesopanan akan mendapatkan sanksi berupa kritik dan lain-lain.
Bentuk Klasifikasi Norma Dalam Kehidupan Masyarakat
Norma diklasifikasikan ke dalam dua bagian berdasarkan daya ikat serta kepentingannya di dalam masyarakat.
1. Norma Berdasarkan Daya Ikat
Soerjono Soekanto membagi norma berdasarkan daya ikatnya berturut-turut dari norma dengan daya ikat lemah hingga norma dengan daya ikat yang kuat, yaitu cara atau usage, kebiasaan atau folkways, tata kelakuan atau mores, dan adat istiadat atau custom.
- Cara atau Usage
Merujuk pada bentuk perbuatan individual yang memiliki daya ikat yang lemah, tata cara yang dilakukan dengan cara terus menerus. Dan melakukan cara dengan cara interaksi terus, ini dilakukan sebagai suatu bentuk upaya perbuatan sangsi yang ringan bagi masyarakat yang melanggar norma. Dengan melakukan usage ini masyarakat akan lebih melahirkan pola-pola yang baru dan dengan proses interaksi yang sesuai.
- Kebiasaan atau Folkways
Merujuk pada perbuatan yang berulang-ulang. Kebiasaan tidak memiliki kekuatan mengikat yang mengharuskan. Sanksi yang diberikan kepada pelanggar kebiasaan atau folkways tidak terlalu berat. Misalnya ejekan, cemooh, celaan, dan lain sebagainya. Konsep mengenai kebiasaan atau folkways pertama kali dikembangkan oleh ahli sosiologi Amerika yaitu William Sumner dan pengikutnya. Menurutnya kebiasaan atau folkways merupakan kebiasaan kelompok yang dilakukan oleh individu secara berulang sebagai respon terhadap kesamaan kebutuhan individu dan kebutuhan sosial.
- Tata Kelakuan atau Mores
Merupakan kebiasaan yang diterima sebagai norma-norma pengatur yang berdasarkan ajaran agama, filsafat, atau kebudayaan. Tata kelakukan dapat bersifat positif atau negatif. Tata kelakukan bersifat positif manakala mempresentasikan apa yang harus dilakukan misalnya menghormati orang yang lebih tua, berbicara tentang kebenaran dan lain-lain. Tata kelakukan dapat bersifat negatif manakala tata kelakukan merepresentasikan apa yang tidak boleh dilakukan misalnya jangan mencuri, atau jangan berbohong.
- Adat Istiadat atau Custom
Merupakan tata kelakuan yang kekal dan menyatu dengan pola-pola perilaku masyarakat. Adat istiadat acapkali menjadi hukum tertulis yang berlaku dalam masyarakat tertentu dan mempunyai kekuatan mengikat yang mengharuskan. Sanksi yang dikenakan kepada pelanggar adat istiadat pada umumnya melalui suatu tata cara yang berlaku dalam suatu masyarakat. Adat istiadat pada umumnya diturunkan secara turun temurun kepada generasi berikutnya.
2. Norma Berdasarkan Tingkat Kepentingannya di Dalam Masyarakat
Norma-norma yang tercakup didalamnya dibedakan atas tingkatan perasaan yang ditimbulkan serta konsekuensi yang menyertainya. Kingsley Davis (1960) membagi norma-norma ke dalam tujuh macam, yaitu :
- Kebiasaan atau folkways
- Tata kelakuan atau mores
- Hukum
- Institusi
- Adat istiadat, moralitas, dan agama
- Konvensi dan etiket
- Mode
Jenis-jenis Norma
Dalam setiap kelompok masyarakat terdapat norma-norma sebagai suatu pedoman bagi anggota masyarakat untuk bertingkah laku agar sesuai dengan norma-norma yang berlaku dan apabila melanggar norma-norma tersebut maka akan dikenakan sanksi. Terdapat beberapa norma yang berlaku dalam masyarakat, yaitu norma agama, norma kebiasaan, norma kesusilaan, norma hokum, dan norma kesopanan.
- Norma Agama merupakan norma yang berdasarkan ajaran agama dan berasal dari Tuhan Yang Maha Esa, misalnya adalah sholat. Orang yang melakukan pelanggaran terhadap norma agama akan mendapat dosa.
- Norma Kebiasaan merupakan norma yang merujuk pada perbuatan yang dilakukan secara berulang, misalnya adalah membeli oleh-oleh bagi keluarga. Pelanggaran terhadap norma kebiasaan akan mendapatkan sanksi berupa celaan dan lain sebagainya.
- Norma Kesusilaan merupakan norma yang berasal dari hati agar dapat membedakan perbuatan baik dan buruk, misalnya adalah hormat kepada orang tua. Sanksi bagi pelanggar norma kesusilaan adalah pengucilan secara lahir batin.
- Norma hukum merupakan norma yang merujuk pada seperangkat aturan berupa perintah dan larangan yang dibuat oleh lembaga formal, misalnya adalah melakukan korupsi. Sanksi bagi pelanggar norma hukum adalah denda, penjara, atau hukuman mati.
- Norma kesopanan merupakan norma yang merujuk pada tingkah laku yang dianggap wajar dalam masyarakat, misalnya adalah mengetuk pintu sambil mengucapkan salam ketika bertandang ke rumah orang lain. Pelanggaran terhadap norma kesopanan akan mendapatkan sanksi berupa kritik dan lain-lain.
Berikut sekilas artikel sedikit tentang norma dalam masyarakat, dengan menjelaskan beberapa jenis norma, ciri-ciri norma, dan fungsi norma itu sendiri.
[accordion]
[toggle title=”Artikel Terkait” state=”closed”]
- Contoh Konflik Sosial dalam Masyarakat
- Fungsi Kebudayaan bagi Masyarakat
- Proses Terbentuknya Masyarakat Berdasarkan Pendekatan Interaksi Sosial
- Organisasi di Lingkungan Sekolah dan Masyarakat
- Perbedaan Etika dan Etiket
- Peran Lembaga Pengendalian Sosial
- Cara Menanamkan Kesadaran Hukum Pada Warga Masyarakat
[/toggle]
[toggle title=”Item 2 Title”]
- Ciri-Ciri Masyarakat Madani
- Fungsi Toleransi dalam Kehidupan Sehari-hari
- Dampak Akibat Konflik Sosial
- Bahaya Akibat Jika Tidak Ada Keadilan Dalam Masyarakat
- Manfaat Kehidupan Demokrasi Dalam Kehidupan Bermasyarakat
- Peran dan Fungsi Mahasiswa Dalam Masyarakat Sosial Pasca Reformasi
- Manfaat Organisasi
- Penerapan Pancasila dalam Kehidupan
- Kedudukan Pancasila Sebagai Dasar Negara
- Peran Akhlak Dalam Pembentukan Karakter Bangsa
[/toggle]
[/accordion]