Dalam bentuk yang formal hingga non-formal, organisasi dapat dengan mudah kita temukan dalam kehidupan sehari-hari. Di keluarga misalnya, terdapat organisasi non-formal di mana peran ayah dalam keluarga yang bertindak sebagai kepala keluarga membawahi ibu, anak-anak dan anggota keluarga lain. Selain adanya seorang pemimpin dan anggota, ciri utama lain dari sebuah organisasi adalah adanya pembagian kerja yang jelas namun fleksibel serta adanya sebuah tujuan bersama yang ingin diwujudkan melalui program-program yang dicanangkan kemudian dijalankan. Sekali lagi, karena organisasi yang kita temui jenisnya beragam, dari yang paling formal hingga yang non-formal, maka program-program yang menyokong organisasi tersebut juga berbeda-beda.
Selain di rumah, sedikitnya kita menemui berbagai macam organisasi di sekolah dan di masyarakat sekitar. Sekolah dan masyarakat bisa dibilang lembaga formal yang menaungi sekelompok orang dan memiliki tujuan yang tidak jauh berbeda. Dengan adanya tujuan bersama yang tidak jauh berbeda tersebut, dibentuklah organisasi-organisasi agar para anggotanya lebih mudah mencapai tujuan masing-masing dengan adanya bantuan dari anggota masyarakat lain.
Di lingkungan sekolah, ada beberapa organisasi di lingkungan sekolah dan masyarakat yang perlu kita ketahui. Berikut adalah penjelasan mengenai organisasi di Lingkungan sekolah :
1. Organisasi Kepengurusan Sekolah
Organisasi inilah yang bertugas untuk memastikan bahwa seluruh bagian dalam sebuah sekolah dapat dengan mudah mencapai tujuan masing-masing, tunduk patuh pada peraturan dan sistem yang berlaku serta dapat menikmati semua haknya. Struktur komite sekolah ini umumnya terdiri dari dari Bapak Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah berbagai bidang, staff guru mata pelajaran, staff guru kelas, guru BP, staff HUMAS hingga petugas kebersihan sekolah. Masing-masing memiliki tugas yang berbeda-beda untuk memastikan bahwa tujuan pendidikan sebagaimana diamanatkan oleh UUD 1945 beserta seluruh detailnya dapat terpenuhi. Adapun detail-detail tersebut umumnya diatur dalam sistem pendidikan yang tengah digunakan, semisal CBSA, KTSP dan lain sebagainya. (baca : fungsi guru BK )
2. Organisasi Kelas
Pengurus kelas adalah organisasi yang mengatur ketertiban siswa dalam sebuah kelas. Sebuah kelas biasanya dikepalai oleh seorang ketua yang memiliki sekretaris, bendahara dan beberapa divisi semisal kebersihan, keamanan, informasi dan publikasi dan lain-lain. Karena ruang lingkupnya yang lebih kecil, tanggungjawab utama pengurus kelas adalah mengurusi semua keperluan di kelas, semisal mengatur siswa agar tertib, membuat peraturan kelas, membuat sistem KAS, menggalakkan sistem piket dan kerja bakti serta mengatasi persoalan-persoalan yang terjadi di kelas. (baca : fungsi tata tertib sekolah)
Peran wali kelas dalam organisasi ini juga sangat penting sebagai penasehat dan pembimbing sehingga keputusan-keputusan yang dibuat oleh pengurus kelas maupun program yang mereka rancang dapat diarahkan sedemikian rupa agar tepat sasaran dan sesuai dengan nilai-nilai pendidikan dan pembentukan karakter siswa. Dalam praktiknya, pengurus kelas adalah kepanjangan tangan dari pengurus OSIS dengan spesifikasi wilayah di sebuah kelas.
3. OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah)
Pengurus OSIS membawahi wilayah yang lebih luas dibanding pengurus kelas karena mereka bertugas menciptakan suasana yang kondusif bagi siswa satu sekolah, tidak hanya satu kelas. Dalam praktiknya, OSIS membantu pihak sekolah untuk menggelar kegiatan-kegiatan yang suportif demi pengembangan diri. Karena itu, selain pengurus harian yang terdiri dari Ketua, Sekretaris dan Bendahara, OSIS memiliki berbagai divisi semisal Kesejahteraan Siswa, Pramuka, Perpustakaan, Pengembangan Bakat dan Minat, Kebersihan, Keamanan dan lain-lain. Baik pengurus harian maupun pengurus divisi memiliki program masing-masing yang harus dijalankan dalam satu tahun kepengurusan. Siswa, dalam hal ini, bisa bebas memilih program apa yang akan mereka ikuti dan tidak, kecuali beberapa program yang sifatnya wajib semisal menghadiri upacara, mengikuti Masa Orientasi Siswa, menghadiri peringatan hari besar dan lain sebagainya.
4. Organisasi Ekstra Kurikuler
Di beberpa sekolah, organisasi ekstra kurikuler (atau yang biasa disingkat ekskul) berada di bawah OSIS sedangkan di sekolah lain, organisasi ekskul bersifat otonom. Dua bentuk tersebut sama-sama memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Yang pasti, organisasi ekstra kurikuler, yang dalam dunia mahasiswa dikenal dengan istilah UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) ini menghimpun orang-orang yang memiliki minat yang sama, semisal Pecinta Alam, Tata Boga, Tata Rias, Robotik, Jenis-Jenis Olahraga, KIR (Karya Ilmiah Remaja), Modelling, Tari dan lain sebagainya. Dengan adanya kesamaan minat para anggotanya, organisasi semacam ini umumnya ditujukan agar semua anggota dapat semakin mengembangkan minat dengan tersedianya fasilitas yang mendukung serta lingkungan yang kondusif.
5. Organisasi atau Himpunan Siswa Jurusan
Seperti halnya organisasi ekskul, organisasi atau himpunan siswa jurusan beranggotakan mereka yang memiliki minat yang sama, yakni jurusan yang tengah dan akan terus mereka tekuni. Dengan demikian, hampir bisa dipastikan bahwa organisasi ini bertujuan meningkatkan pemahaman dan penguasaan siswa tentang bidang yang mereka geluti. Bertemu dan berinteraksi dengan teman sebaya, kakak kelas atau adik kelas yang menggeluti bidang serupa tentu merupakan atmosfir yang sangat mendukung untuk saling berbagai masalah pun solusi.
Lima organisasi tersebut, selain bertujuan untuk mencapai tujuan bersama yang dicita-citakan semua anggota di dalamnya, juga melatih semua elemen bagaimana berorganisasi dan bekerjasama. Skill yang hanya bisa didapat melalui pengalaman langsung ini akan sangat berguna ketika seseoang telah terjun di masyarakat sebab organisasi yang ada di masyarakat tak kalah beragam.
Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut :
1. Organisasi Desa
Organisasi formal di tingkat desa, RT dan RW di Indonesia, Perumahan serta Komplek umumnya memiliki struktur personalia yang koordinatif dengan skema up-down mulai dari pengurus harian hingga pengurus bidang. Umumnya, program-program yang dirancang organisasi semacam ini ditujukan untuk keamanan bersama (seperti ronda), kerukunan, harmoni antarwarga serta terpenuhinya hak semua warga.
2. Karang Taruna
Karang Taruna berfokus pada mobilisasi remaja dan anak muda sehingga waktu mereka bisa diarahkan untuk kegiatan positif dan bermanfaat bagi sesama. Program dari organisasi ini biasanya terdiri dari piknik bersama, arisan, perayaan hari besar dan kegiatan-kegiatan insidental seperti penggalangan dana untuk bantuan bencana, penghiajauan dan lain sebagainya.
3. Majlis Taklim atau Pengajian
Meskipun berbungkus agama, organisasi-organisasi non-formal semacam ini juga sangat banyak ditemui di masyarakat. Segmentasi masing-masing forum biasanya berbeda, mulai dari remaja, bapak-bapak, ibu-ibu hingga lansia. Selain mendengarkan ceramah atau arahan dari seorang narasumber, agenda lain dalam forum-forum semacam ini adalah ramah tamah atau mengaji bersama.
[accordion]
[toggle title=”Baca juga artikel ppkn lainnya :”]
[/toggle]
[/accordion]
Badan usaha berdasarkan wilayah negara adalah badan usaha yang mana didalamnya dapat dikelompokkan dari asal…
Pemerintahan suatu negara memiliki banyak lembaga yang bertanggung jawab atas berbagai aspek administrasi negara. Lembaga-lembaga…
Para pendiri bangsa telah berkomitmen untuk mewujudkan cita-cita besar bangsa Indonesia, salah satu wujud komitmen…
Dari sudut pandang etimologi, kata "Otonomi" berarti mengatur sendiri atau memerintah sendiri. Pengertian Otonomi Daerah dapat…
Komitmen di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai "Tanggung jawab", perilaku bertanggung jawab dapat…
Pasal 18 ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan bahwa Negara Kesatuan Republik…