Bhinneka Tunggal Ika tentu sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat Indonesia. Hal itu dikarenakan kata tersebut sering diucapkan dan diperdengarkan. Sejak di bangku sekolah dasar pun Bhinneka Tunggal Ika sudah diajarkan oleh guru ilmu pengetahuan sosial. Sejak bangku sekolah dasar sudah diajarkan tentang makna, sejarah dan arti Bhinneka Tunggal Ika dengan tujuan agar sejak masih kecil atau masih muda siswa SD paham dengan Bhinneka Tunggal Ika. Sebab jika tidak diajarkan sejak kecil atau sejak muda, dikhawatirkan generasi muda negara Indonesia tidak bisa menjaga keutuhan dan kesatuan negara Indonesia sehingga timbullah perpecahan di berbagai wilayah Indonesia. Diperlukan pemahaman yang dalam untuk menerima semua keanekaragaman yang ada di Indonesia.
Sejarah Bhinneka Tunggal Ika
Bhinneka Tunggal Ika yang ada di Indonesia bukanlah muncul dengan sendirinya, namun Bhinneka Tunggal Ika yang ada di Indonesia ada sejarahnya. Yang menyedihkan adalah tidak semua warga Indonesia tahu sejarah dari Bhinneka Tunggal Ika tersebut.
Berikut ini adalah sejarah Bhinneka Tunggal Ika yang harus diketahui :
- Bhinneka Tunggal Ika merupakan kata yang ditemukan pada kitab Sutasoma yang dikarang oleh Mpu Tantular. Kitab itu dikarang oleh Mpu Tantular saat jaman kerajaan Maja Pahit di abad XIV.
- Dalam kitabnya, Mpu Tantular menulis “Rwaneka dhatu winuwus Buddha Wiswa, Bhinnêki rakwa ring apan kena parwanosen, Mangka ng Jinatwa kalawan Siwatatwa tunggal, Bhinnêka tunggal ika tan hana dharma mangrwa”
- Arti dari tulisan itu adalah agama yang dianut oleh manusia berupa Buddha dan juga agama Dewa Siwa ( Hindu ) adalah kedua zat yang berbeda, namun di dalam kedua agama tersebut mengandung nilai-nilai kebenaran dari Jina ( Buddha ) dan Siwa yang tunggal. Meski terpecah belah, tetapi tetap satu jua, artinya adalah dharma yang mendua.
- Kitab yang ditulis dalam bahasa jawa kuno tersebut dilirik dari harafiahnya memiliki arti beragam atau bhinneka, satu atau tunggal dan itu atau ika. Jika digabungkan artinya adalah beragam tetap satu itu.
- Setelah ditemukannya tulisan tersebut, Bhinneka Tunggal Ika menjadi perbincangan para tokoh pejuang di Indonesia. Tokoh yang membincangkan Bhinneka Tunggal Ika sebelum terjadinya proklamasi adalah Bung Karno, Muhammad Yamin, I Gusti Bagus Sugriwa. Perbincangan itu terjadi ketika sidang Badan Pnyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia ( BPUPKI ).
- Bung Hatta juga mengatakan bahwa Bhinneka Tunggal Ika adalah ciptaan dari Bung Karno. Bung Hatta mengatakan hal tersebut setelah Indonesia merdeka.
- Beberapa tahun setelah kemerdekaan, dirancanglah lambang negara untuk negara Indonesia. Lambang negara itu seperti yang kitab kenal saat ini yaitu bentuk burung Garuda Pancasila dimana semboyan Bhinneka Tunggal Ika ikut dimasukkan dalam lambang negara Republik Indonesia tersebut.
- Lambang begara diresmikan dan resmi dipakai sebagai lambang negara pada sidang kabinet Republik Indonesia Serikat. Sidang itu dipimpin oleh Muhammad Hatta. Sidang dilaksakanakn pada tanggal 11 Februari 1950. Rancangan lambang negara yang digunakan adalah rancangan Sultan Hamid II.
- Sebelum memakai rancangan lambang negara milik Sultan Hamid 11, muncul berbagai macam lambang negara. Namun usulan yang diterima oleh peserta sidang adalah rancangan milik Muhammad Yamin dan Sultan Hamid II. Pada akhirnya rancangan Sultan Hamid lah yang terpilih menjadi lambang negara.
- Para tokoh pendiri bangsa Indonesia yang beragama Islam cukup memiliki toleransi untuk menerima semboyan yang diambil dari kitab Mpu Tantular tersebut meski Mpu Tantular bukanlah tokoh yang beragama islam.
- Sikap toleran dari pendiri bangsa inilah yang menjadi watak dasar bagi setiap suku bangsa yang ada di Indonesia, dimana setiap suku tersebut memiliki agama yang beragam, suku tersebut juga memiliki berbagai macam tradisi da juga kepercayaan serta hak dan kewajiban warga negara. Kenakeragaman itu sudah ada jauh sebelum agama islam masuk ke nusantara.
Sebagai warga Indonesia yang baik, kita dituntut untuk tidak hanya tahu arti dari Bhinneka Tunggal Ika saja namun kita dituntut untuk memahami dan menjalankan maksud dari Bhinneka Tunggal Ika tersebut. Arti dari Bhinneka Tunggal Ika adalah berbeda-beda tetapi tetap satu. Frasa itu diambil dari bahasa jawa kuno dan dijadikan sebagai semboyan negara.
Seperti yang sudah diketahui sebelumnya, Bhinneka Tunggal Ika adalah moto atau semboyan negara Republik Indonesia. Semboyan itu melekat pada lambang negara lebih tepatnya burung garuda sebagai lambang negara dan semboyan itu ada di kedua kaki dengan pita bertuliskan kata Bhinneka Tunggal Ika.
Peran Bhinneka Tunggal Ika
Dalam kehidupan di negara Indonesia, Bhinneka Tunggal Ika memegang peran yang penting. Hal itu dikarenakan semboyan itu diharapkan untuk mencegah terjadinya perpecahan dan penyebab terjadinya penyalahgunaan kewenangan antar suku yang ada di Indonesia. Berikut ini adalah peran penting Bhinneka Tunggal Ika yang harus kita ketahui :
1. Menjaga Kesatuan Republik Indonesia – Salah satu peran penting Bhinneka Tunggal Ika bagi kehidupan warga Indonesia adalah menjaga kesatuan negara republik Indonesia. Hal itu ditandai dengan lambang negara burung garauda yang mencengkeram pita dengan tulisan Bhinneka Tunggal Ika. Dari lambang tersebut kita disadarkan bahwa Indonesia itu satu dan tidak boleh terpecah belah. (baca : manfaat UUD republik Indonesia)
2. Menciptakan Persatuan Di Indonesia – Indonesia terdiri dari berbagai macam ras suku bangsa dimana di setiap sukunya memiliki ciri khas sendiri-sendiri dan agama sendiri. Meski berbeda Bhinneka Tunggal Ika memiliki peran untuk menciptakan persatuan di bangsa Indonesia. Perbedaan yang ada harus tetap menciptakan persatuan Indonesia, jangan sampai terjadi keributan antar suku bangsa Indonesia.
3. Membangun Kehidupan Nasional – Membangun kehidupan nasional Indonesia merupakan salah satu peran dari Bhinneka Tunggal ika hal itu dikarenakan semboyan Bhinneka Tunggal Ika diharapkan mampu mengatur kehidupan warga Indonesia yang majemuk sehingga kehidupan nasional dapat tercipta. Kehidupan warga negara Indonesia yang beragam diharapkan mampu membentuk kehidupan nasional yang aman, damai, tentram dan tanpa perpecahan.
4. Membangun Berbagai Aspek Di Indonesia – Bhinneka Tunggal Ika juga akan membangun berbagai aspek di Indonesia. Aspek yang dibangun tersebut mencakup aspek politik, aspek ekonomi, aspek sosial budaya dan juga aspek pertahanan rakyat. Maksud menggunakan Bhinneka Tunggal Ika di sini adalah ketika warga Indonesia berkecimpung dalam aspek tersebut diharapkan mereka tetap menjaga persatuan dan kesatuan warganya. Bisa dilihat dari segi fungsi partai politik, banyak anggota politik yang terlibat di dalam partai politik terdiri dari berbagai macam ras dan suku bangsa.
5. Mencapai Tujuan Nasional – Indonesia negara yang didirikan bukan tanpa tujuan, Indonesia memliki berbagai macam tujuan. Masyarakat Indonesia yang memahami dan melaksanakan arti dari Bhinneka Tunggal Ika diharapkan secara bersama-sama mampu menciptakan tujuan nasional bangsa Indonesia.
6. Penentu Kebijaksanaan Peraturan Negara – Bhinneka Tunggal Ika yang ada di Indonesia juga menjadi penentu kebijaksanaan peraturan negara. Misalnya saja kebijaksanaan yang dibuat itu tidak merugikan bagi suku dan agama yang dianut oleh warga negara Indonesia. Sila pancasila sebelum menjadi seperti sekarang ini telah mengalami berbagai macam perubahan sila. Ada satu rumusan terutama sila pertama yang hanya melibatkan agama islam saja, sehingga hal itu akan menyinggung agama lain yang ada di Indonesia.Oleh sebab itulah rumusan pancasila itu mengalami beberepa perubahan hingga bunyinya seperti saat ini ( Ketuhanan Yang Maha Esa ).
7. Sebagai Rambu-Rambu Peraturan – Salah satu pera Bhinneka Tunggal Ika adalah sebagai rambu-rambu dalam membuat setiap peraturan. Mialnya saja dalam hal pendidikan, sekolah tidak boleh membuat peraturan dengan membeda-bedakan agama siswa, suku dan ras siswanya yang dibuat oleh struktur komite sekolah. Misalnya adalah di suatu sekolah, siswa dengan kulit hitam tidak boleh bersekolah di sekolah tersebut. Hal itu merupakan peraturan yang melanggar arti dan makna Bhinneka Tunggal Ika. Oleh sebab itu Bhinneka Tunggal Ika akan menjadi rambu-rambu bagi setiap peraturan yang dibuat di Indonesia.
8. Sebagai Rambu-Rambu Pergaulan – Manusia merupakan makhluk sosial dimana manusia akan berinteraksi dengan manusia lain. Saat berinterkasi dengan orang lain, Bhinneka Tunggal Ika sebagai rambu-rambunya. Artinya adalah manusia tidak boleh memilih-milih teman berdasarkan agama, ras maupun sukunya. Hal itu menyimpang dari arti dan makna dari Bhinneka Tunggal Ika, sehingga ketika akan bergaul ingatlah arti dari Bhinneka Tunggal ika.
9. Rambu-Rambu Pemerintahan – Pemerintahan baik di pusat maupun di daerah harus mengetahui rambu-rambunya. Rambu-rambu tersebut berdasarkan dengan Bhinneka Tunggal Ika. Contohnya saja adalah pemerintahan, jangan membuat keputusan pemerintahan berdasarkan ras, agama dan suku bangsa. Sebab jika hal itu dilanggar akan timbul perpecahan baik di pemerintahan pusat maupun pemerintahan di daerah. (baca : fungsi pemerintahan daerah)
10. Terwujudnya Kepentingan Nasional – Peran Bhinneka Tunggal Ika yang harus diketahui adalah Bhinneka Tunggal Ika bisa mewujudkan terwujudnya kepentingan nasional. Kepentingan nasional itu adalah kepentingan bangsa Indonesia itu sendiri. Jika masyarakat Indonesia sudah bisa mewujudkan kepentingan nasional maka masyarakat tidak akan mengedepankan kepentingan pribadi, kepentingan golongan, kepentingan suku bangsanya masing-masing, kepentingan daerahnya masing-masing. Kepentingan nasional juga akan terwujud jika masyarakat Indonesia bersikap menghormati terhadap kepentingan orang lain, selama kepentingannya tersebut tidak melenceng jauh dari kepentingan nasional.
11. Sebagai Penuntun Warga Indonesia – Peran Bhinneka Tunggal Ika adalah sebagai penuntun bagi warga Indonesia untuk mewujudkan tuntutan bangsa yang bersatu secara nasional. Bangsa yang bersatu tersebut akan berada dalam keutuhan NKRI.
12. Membentuk Pola Pikir, Sikap Dan Tindakan – Peran Bhinneka Tunggal Ika lainnnya adalah sebagai pembentuk pola pikir, sikap dan juga tindakan yang akan dilakukan oleh warga Indonesia. Pola-pola tersebut pengaruh dari Bhinneka Tunggal Ika. Efek dari pengaruh Bhinneka Tunggal Ika itu adalah masyarakat akan membentuk pola pikir, sikap dan tindakan yang akan mendahulukan kepentingan nasional dibandingkan dengan kepentingan individu maupun kepentingan kelompok. Kepentingan nasional dianggap lebih penting dibandingkan dengan kepentingan yang lainnya.
13. Menumbuhkan Semangat Kebangsaan – Peran Bhinneka Tunggal Ika adalah sebagai penumbuh semangat kebangsaan. Menyadari Indoneisa adalah negara multikultular warga Indonesia memiliki semangat kebangsaan untuk tetap menjaga keberagaman tersebut. Keberagaman tersebut akan indah jika masyarakatnya bisa memahami dan saling menghormati keberagaman tersebut. Sebaliknya jika ada pemaksaan untuk mengikuti satu ragam saja, akan timbul perpecahan di berbagai wilayah di Indonesia. ( baca : Penyebab masyarakat majemuk dan multikultural)
14. Membentuk Jiwa Nasionalisme – Bhinneka Tunggal Ika yang bisa menumbuhkan semangat kebangsaan akan bisa menumbuhkan jiwa nasionalisme di hati setiap warga negara Indonesia. Jiwa yang nasionalis akan merasa memiliki Indoensia sehingga mereka ingin menjaga keutuhan Indonesia dan keberagaman yang ada.
15. Demokratis – Peran Bhinneka Tunggal Ika adalah untuk mencapai demokratis di setiap warga negaranya. Demokratis itu tanpa paksaan dan juga tanpa tekanan.
16. Keadilan Di Berbagai Aspek – Peran Bhinneka Tunggal Ika adalah menjaga keadilan di berbagai aspek, contohnya saja keadilan bagi hak asasi manusia terutama hak perlindungan anak. Jika ada yang melanggar hak asasi yang dimiliki manusia dia akan terkena sanksi hukum yang tegas. Salah satu hak asasi yang dimiliki manusia adalah hak untuk menentukan agama dan kepercayaannya masing-masing. Jika ada warga yang mengganggu hak asasi manusia tersebut dia akan terkena sanksi hokum yang tegas.
17. Menciptakan Kesejahteraan – Salah satu peran Bhinneka Tunggal Ika di tengah-tengah masyarakat adalah menciptakan kesejahteraan di kalangan masyarakat. Jika masyarakat mengetahui dan memahami arti dari Bhinneka Tunggal Ika, masyarakat tersebut tidak akan saling ganggu dengan agama, suku, ras dan kepercayaannya orang lain. Jika saling menghormati akan terwujud masyarakat yang harmonis.
18. Memakmurkan Masyarakat – Jika setiap masyarakat tahu arti Bhineka Tunggal Ika mereka tidak akan saling ganggu, terutama ketika melaksanakan ibadah sesuai dengan kepercayaannya masing-masing. Selain itu Bhinneka Tunggal Ika bisa membuat warganya menjadi makmur dikarenakan tidak ada perbedaan ras, agama dan suku untuk mendapatkan pekerjaan dan menciptakan lapangan usaha. Jika masyarakat tidak tahu arti dan memaknai Bhinneka Tunggal Ika mereka akan membeda-bedakan orang berdasarkan SARA ( Suku Agama Dan Ras ) sehingga jika orang yang melamar pekerjaan tidak berasal dari suku dan agama sesuai yang dikehendaki pemilik pekerjaan, orang itu tidak bisa mendapatkan pekerjaan. Selain itu orang yang tidak bisa memaknai Bhinneka Tunggal Ika mereka akan cenderung membuat kerusuhan di tempat usaha milik orang yang bukan berasal dari sukunya atau tidak sesuai dengan agamanya, hal itu akan membawa kerugian untuk pemilik usaha sehingga tidak akan tercipta kemakmuran.
19. Identitas Bangsa – Salah satu peran Bhinneka Tunggal Ika yang penting adalah sebagai pembentuk identitas bangsa. Bangsa Indonesia identik dengan keanekaragamannya, sehingga jika keanekaragaman tersebut hilang Indonesia akan kehilangan identitasnya.
Konsep Dasar Dalam Bhinneka Tunggal Ika
Di dalam Bhinneka Tunggal Ika terdapat konsep yang harus dipahami oleh setiap masyarakat yang ingin memaknai Bhinneka Tunggal Ika. Konsep Bhinneka Tunggal Ika itu kemudian dijabarkan di dalam prinsip-prinsip Bhinneka Tunggal Ika dimana prinsip tersebut akan menjadi pedoman dalam kehidupan berbangsa dan juga bernegara. Berikutn ini adlaha konsep Bhinneka Tunggal Ika yang harus diketahui oleh masyarakat :
1. Pluralisme
Pluralisme adalah konsep dasar dari Bhinneka Tunggal Ika. Kata ini diambil dari plural yang artinya adalah banyak. Pluralisme merupakan faham yang akan mengakui jika ada berbagai macam entitas yang tidak bergantung dengan faham yang lainnya. Masing-masing entitas itu bisa berdiri sendiri tanpa adanya ikatan dengan entitas lain, sehingga tidak diperlukan pengganti untuk mengganti faham-faham tersebut. Faham ini akan melahirkan faham yang individualis dimana faham itu akan mengakui jika masing-masing individu bisa berdiri lepas dari individu lain. Hal itu dikarenakan setiap individu memiliki perbedaan sehingga perbedaan individu itu harus saling dihargai dan juga dihormati.
Contoh dari konsep dasar ini adalah sebagai berikut ini:
- Indonesia terdiri dari ratusan suku bangsa.
- Faham pluralisme itu akan membiarkan suku bangsa tersebut bebas berdiri sendiri dan lepas dari yang lainnya. Suku tersebut tidak memerlukan substansi, contohnya bagsa Indonesia tidak bisa mengurangi eksistensi dari suku-suku bangsa Indonesia.
2. Pluralitas
Konsep ini merupakan konsep dimana penggambaran dari keanekaragaman adalah alam yang tercipta dengan keanekaragamannya karena pengaruh globalisasi. Kenekaragaman yang ada di Indonesia harus diatur secara proporsional di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Jangan sampai pengaturan keanekaragaman itu berat sebelah atau tidak seimbang.
Contoh dari faham ini adalah sebagai berikut ini:
- Indonesia beraneka ragam ditinjau dari beragam suku bangsanya.
- Indonesia beragam adat-istiadatnya berdasarkan adat yang diyakini oleh suku-suku bangsa.
- Bahasa ibu beragam misalnya saja bahasa Jawa, bahasa Sunda dan masih banyak lagi lainnya. Sedangkan bahasa nasional hanya satu yaitu bahasa Indonesia.
- Agama yang dipeluk masyarakat Indonesia beragam.
Pengimplementasian Bhinneka Tunggal Ika
Dalam kehidupan berbangsa, bermasyarakat dan bernegara kita sebagai warna negara Indonesia perlu melakukan sila-sila pancasila dan juga melaksanakan nilai-nilai dari Bhinneka Tunggal Ika.
Berikut ini adalah nila-nilai dari Bhinneka Tunggal Ika yang bisa diimpelemntasikan ketika menjalani kehidupan berbangsa dan juga bernegara :
[accordion]
[toggle title=”1. Perilaku Inklusif” state=”opened”]
Kehidupan bersama dengan menerapkan Bhinneka Tunggal Ika akan memiliki pandangan bahwa setiap perorangan maupun setiap kelompok hanyalah sebagian kecil dari kesatuan masyarakat yang lebih luas. Perilaku itu akan menganggap kelompok dalam kehidupan bersama merupakan hal yang peting, sehingga perilaku inklusif tidak akan memandang kelompok lain dan juga tidak menyepelekan orang lain. Setiap kelompok memiliki perannya masing-masing yang tidak bisa diabaikan selain itu peran tersebut memiliki makna dalam menjalani kehidupan bersama.
[/toggle]
[toggle title=”2. Sikap Pluralistik“]
Untuk mengimpelemntasikan nilai dalam Bhinneka Tunggal Ika kita harus melakukan akomodasi dalam sikap pluralistik. Maksudnya adalah ketika kita akan menyelesaikan masalah dari kedua kubu yang berselisih kita tidak boleh menghancurkan pihak yang lainnya sehingga kepribadian masing-masing pihak dapat terpelihara dengan baik begitu pula dengan keanekaragaman dari masing-masing pihak. Indonesia sangat pluralistik jika dilihat dari keanekaragaman yang ada di Indonesia. Keanekaragaman itu bisa berupa agama yang dipeluk oleh warganya, adat istiadat, suku bangsa dan masih banyak lainnya. Jika tidak memahami makna dan nilai yang terkandung dalam Bhinneka Tunggal Ika bagaimana bisa persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia dapat terwujud. Selaim itu disintegrasi atau perpecahan bangsa akan terjadi. Sifat pluralistik yang bisa dilakukan oleh warga Indonesia yang mengerti akan makna Bhinneka Tunggal Ika adalah dengan memiliki sifat toleransi, saling hormat dan menghormati, mampu mengetahui perannya masing-masing sesuai dengan harkat dan martabatnya, tidak meremehkan orang lain yang berbeda dengannya baik itu dilihat dari ras, agama maupun suku. Contoh dari sikap pluraslistik ini adalah sebagai berikut ini:
- Sebelum terjadinya reformasi, di wilayah Ambon ada pola yang mengatur kehidupan bersama. Pola kehidupan bersama itu disebut dengan pela gandong.
- Pela gandong adalah adalah pola kehidupan di masyarakat yang tidak berlandaskan pada agama namun berlandaskan dengan kehidupan bersama yang ada di wilayah tertentu.
- Di Ambon warganya terdiri dari berbagai pemeluk agama, kehidupan pemeluk agama satu dengan yang lainnya saling rukun, saling bantu membantu dalam kegiatan yang tidak ada ritualnya dalam agama.
- Masyarakat yang ada di Ambon tidak saling membdea-bedakan suku yang berdiam diri di wialayah tersebut.
- Sayangnya, reformasi menggerus kebiasaan masyarakat tersebut sehingga pola kehidupan bersama seperti itu semakin jarang ditemui.
[/toggle]
[toggle title=”3. Tidak Egois“]
Melaksanakan nilai dari Bhinneka Tunggal Ika bisa dengan cara tidak egois dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara. Cara tidak egois dalam kehidupan berbangsa dan bernegara itu adalah menghormati pendapat yang disampaikan oleh orang lain dan tidak memaksakan pendapat atau kehendaknya. Tidak egois itu juga bisa ditunjukkan dengan tidak menganggap pendapatnya adalah pendapat yang terbaik serta tidak memaksakan pendapatnya untuk bisa diterima oleh anggota lainnya. Perbedaan pendapat yang sering terjadi di musyawarah merupakan hal yang biasa sehingga perbedaan itu tidak perlu dibesar-besarkan namun dicari agar perbedaan itu mendapatkan titik temu.
[/toggle]
[toggle title=”4. Mufakat“]
Pengimplementasian makna dan nilai Bhinneka Tunggal Ika adalah mencapai mufakat. Jika anggota musyawarah tidak mengetahui dan tidak memaknai Bhinneka Tunggal Ika akibatnya adalah mufakat tidak akan pernah tercapai sebab setiap anggota rapat tetap egosi dengan mempertahankan pendapatnya masing-masing. Dalam musyawarah, akan terdapat berbagai macam pendapat sehingga harus ada kata mufaat untuk mencapai kesepakatan bersama. Orang yang pendapatnya tidak terpakai bukan berarti kalah, begitupula orang yang pendapatnya disetujui dalam musyawarah bukankah orang yang menang. Hal tersebut disebut degan win win solution.
[/toggle]
[toggle title=”5. Kasih Sayang Dan Rela Berkorban“]
Implementasi dari makna Bhinneka Tunggal Ika adalah memiliki rasa kasih sayang dan juga perasaan rela berkorban. Penerapannya Bhinneka Tunggal Ika perlu memiliki landasan berupa kasih sayang. Perasaan kasih sayang itu bisa menghindari masyarakat Indonesia untuk saling curiga satu sama lain. Perasaan curiga itulah yang nantinya bisa menimbulkan masalah dan juga perpecahan. Sikap kasih sayang ditunjukkan dengan saling percaya dan slaing mempercayai, selain itu perasaan seperti iri dan dengki harus dibuang jauh-jauh. Manusia di dunia ini diharapkan bisa membantu orang lain dengan tanpa pamrih dan juga disertai dengan pengorbanan.
[/toggle]
[toggle title=”6. Toleran“]
Menjadi orang yang toleran merupakan salah satu wujud dari pemaknaan Bhinneka Tunggal Ika. Setiap penduduk yang ada di Indonesia ini harus bisa menilai setiap perbedaan yang ada di Indonesia sebagai aset bangsa sehingga perbedaan itu harus tetap terjaga dan bisa dilestarikan. Jika setiap warga Indonesia memiliki pandangan seperti itu, di hati setiap warga Indonesia akan tumbuh sikap untuk saling menghormati, memiliki semangat untuk hidup rukun dan menyuburkan sikap toleransi terhadap sesama warga Indonesia. Sikap toleransi yang tidak ada bisa menimbulkan perpecahan dan keributan.
[/toggle]
[/accordion]
[accordion]
[toggle title=”Baca juga artikel ppkn lainnya :”]
Baca juga artikel ppkn lainnya :
- peran ayah dalam keluarga
- fungsi tata tertib sekolah
- peran Indonesia dalam ASEAN
- manfaat tata tertib sekolah
- otonomi daerah
- peran orang tua dalam mendidik anak
- fungsi guru BK
- anggota muspika
- struktur organisasi pemerintahan desa
- RT dan RW di Indonesia
- peran Indonesia dalam gerakan non blok
- politik luar negeri Indonesia
- tugas dan fungsi TNI Polri
- fungsi DPR
- fungsi MPR
- BPUPKI
[/toggle]
[/accordion]