Sebagai manusia yang hidup di tengah masyarakat, tentunya kita sering mendengar atau mendapat atau malah melontarkan pertanyaan basa basi seperti “kamu tinggal dimana?” yang nantinya akan dijawab “saya tinggal di …”. ketika seseorang menyebutkan suatu daerah atau suatu negara, dalam lingkup lebih besarnya, sebagai tempat tinggalnya, maka otomatis ia merupakan penduduk dari daerah atau negara tersebut.
Kata penduduk sendiri memiliki arti yaitu seseorang atau sekelompok orang yang menempati atau mendiami suatu wilayah baik berupa kampung, negeri, pulau atau yang lainnya. Definisi penduduk yang seperti ini terdapat di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia. di sisi lain, Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia 1945 memberikan definisinya sendiri terkait kata penduduk. Dalam pasal 26 ayat (2) UUD, disebutkan bahwa penduduk ialah warga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia. Setidaknya terdapat perbedaan penduduk dan bukan penduduk. Warga Negara Asing (WNA) sendiri termasuk ke dalam kategori penduduk Indonesia. Pengertian warga negara asing yang dimaksud yaitu ia WNA yang sedang berdomisili di Indonesia.
Berdasarkan sensus penduduk terakhir pada tahun 2012, Badan Pusat Statistik (BPS) memperoleh data bahwa jumlah penduduk Indonesia setidaknya telah mencapai angka 261.1 juta. Jumlah tersebut sangat besar bila dibandingkan dengan jumlah penduduk dunia saat ini yang telah mencapai angka tujuh miliar. Hal tersebut menjadikan Indonesia berada di posisi keempat terbesar dalam urutan jumlah penduduk dunia. Maka dari itu, Indonesia banyak dijadikan sasaran pasar bagi bermacam produk perdagangan mengingat besarnya potensi konsumen di Indonesia.
Di dalam dunia ilmu pengetahuan, terdapat suatu cabang ilmu tersendiri yang mempelajari segala sesuatu mengenai kependudukan, yaitu Demografi. Beberapa hal yang menjadi inti dari demografi sendiri yaitu mempelajari faktor-faktor kependudukan yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk dan akibat dari faktor kependudukan tersebut terhadap pertumbuhan penduduk. Mengetahui kedua hal tersebut penting bagi suatu negara untuk merumuskan kebijakan publik yang berkeadilan bagi semua penduduk.
Faktor-Faktor Kependudukan yang Mempengaruhi Pertumbuhan Penduduk
Besarnya jumlah penduduk Indonesia saat ini tidak terlepas dari pengaruh berbagai faktor-faktor kependudukan. Faktor-faktor kependudukan adalah hal-hal yang tercakup di dalam ilmu kependudukan yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan jumlah penduduk suatu negara. mengetahui faktor-faktor kependudukan dapat membantu kita dalam memahami apa penyebab negara kita menjadi sebesar ini, dalam hal penduduknya. Di bawah ini merupakan uraian lebih lanjut mengenai faktor-faktor kependudukan:
1. Fertilitas atau Angka Kelahiran
Menurut KBBI yang dimaksud dengan fertilitas adalah kemampuan untuk menghasilkan keturunan, sedangkan menurut sudut pandang ilmu demografi, yang dimaksud dengan fertilitas yaitu kemampuan seorang perempuan secara nyata untuk melahirkan yang diwujudkan dengan jumlah bayi riil yang dilahirkan ke dunia. Oleh karena itu, fertilitas di dalam bahasa Indonesia biasa disebut dengan angka kelahiran. Angka kelahiran juga dapat disebut dengan istilah natalitas. Tinggi dan rendahnya angka kelahiran tentunya dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu seperti berikut ini:
- Struktur usia ibu
- Jumlah pernikahan
- Jumlah kelahiran
- Program Keluarga Berencana (penggunaan alat kontrasepsi)
- Tingkat pendidikan orang tua
- Status pekerjaan orang tua
- Kemajuan pembangunan nasional
2. Mortalitas atau Angka Kematian
Di dalam KBBI, disebutkan bahwa yang dimaksud dengan mortalitas ialah angka rata-rata kematian penduduk di suatu daerah atau wilayah. Angka kematian tentunya tidak terlepas naik turunnya oleh berbagai faktor. Faktor tersebut dapat berupa penyakit, tingkat kesejahteraan, angka harapan hidup, tingkat pendidikan, dan faktor lainnya. Angka kematian ini dapat dinyatakan dalam berbagai format. Di bawah ini merupakan format angka kematian:
- Angka Kematian Kasar, yaitu angka yang memberi tahu kita sebesar apa kematian setiap 1000 penduduk dalam satu tahun.
- Angka Kematian Khusus, angka ini menunjukkan berapa kematian tiap 1000 penduduk pada golongann umur tertentu dalam waktu satu tahun.
- Angka Kematian Bayi, yaitu angka yang menunjukkan besarnya kematian bayi di tiap 1000 kelahiran bayi hidup dalam waktu satu tahun.
3. Transisi Demografi
Suatu keadaan dimana terjadi perubahan drastis pada angka mortalitas dan/atau angka natalitas akan menjadikan kondisi yang bernama transisi demografi. Keadaan ini akan sangat mempengaruhi kondisi pertumbuhan penduduk di suatu wilayah.
4. Migrasi atau Perpindahan Penduduk
Yang dimaksud dengan migrasi adalah perpindahan penduduk dari satu tempat (negara dan lain sebagainya), ke tempat (negara dan lain sebagainya) untuk menetap. Tanda dari seseorang dikatakan telah bermigrasi adalah ketika seseorang tersebut telah melewati batas administrasi (secara ketatanegaraan) wilayah lain atau secara lebih khusus yaitu wilayah negara lain. Terdapat lima jenis migrasi yang umum kita ketahui, seperti yang tertera di bawah ini:
- Imigrasi, yaitu perpindahan penduduk dari luar negeri kemudian menetap di dalam negeri
- Emigrasi, yaitu perpindahan penduduk dari dalam negeri kemudian menetap di luar negeri
- Re-emigrasi, yaitu penduduk yang telah melakukan emigrasi kemudian kembali menetap di negeri asalnya
- Urbanisasi, yaitu perpindahan penduduk dari desa ke kota
- Transmigrasi, yaitu perpindahan penduduk dari satu daerah ke daerah lain untuk tujuan pemerataan jumlah penduduk
Akibat dari Adanya Faktor Kependudukan Terhadap Pertumbuhan Penduduk
Keempat faktor kependudukan yang telah disebutkan di atas tentunya akan memiliki pengaruh tersendiri di dalam jalannya roda kehidupan dari suatu negeri. Ketika terjadi perubahan di dalam salah satu faktor kependudukan, maka pemerintah suatu negara harus putar otak lagi untuk dapat memenuhi segala kebutuhan negara tersebut. Di bawah ini merupakan uraian mengenai akibat dari faktor kependudukan terhadap pertumbuhan penduduk:
1. Pertambahan Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk suatu negara dapat meningkat dengan adanya kelahiran atau netralitas dan juga dengan adanya imigrasi dari warga negara asing. Pertambahan jumlah penduduk yang drastis dan tanpa diiringi dengan angka mortalitas yang seimbang akan membuat jumlah penduduk meledak dan terjadi kesenjangan antara jumlah kebutuhan hidup penduduk dengan jumlah pemuas kebutuhan hidup. Tentunya keadaan seperti ini dapat menjadi salah satu faktor penyebab konflik sosial di tengah masyarakat. Konflik sosial di tengah masyarakat yang dimaksud yaitu tingkat pengangguran yang tinggi, tingkat kriminalitas yang meningkat, dan bukan tidak mungkin terjadi banyak kasus aborsi atau pengguguran janin karena orang tua yang merasa tidak mampu memenuhi kebutuhan calon anaknya.
Maka dari itu, dengan jumlah penduduk Indonesia yang begitu besar, pemerintah Indonesia menggalakkan suatu program bernama program KB (Keluarga Berencana). Program KB adalah suatu program yang dilakukan dengan membatasi jumlah anak dari suatu keluarga hanya dua anak. Dengan adanya program ini, diharapkan negara ini dapat membatasi jumlah anak dari suatu negara secara massal sehingga dapat mengurangi jumlah angka kelahiran yang tinggi. dengan laju pertumbuhan penduduk yang terkendali, maka faktor penyebab terjadinya disintegrasi nasional pun dapat terhindarkan. Kepadatan penduduk juga merupakan salah satu masalah yang dapat disebabkan oleh tingginya jumlah penduduk. Maka dari itu, pemerintah melakukan program transmigrasi untuk meratakan jumlah penduduk Indonesia di tiap wilayah. Hal ini juga dilakukan agar suatu daerah dapat mengalami kemajuan yang lebih berarti.
2. Penurunan Jumlah Penduduk
Selain pertambahan jumlah penduduk, penurunan jumlah penduduk juga merupakan akibat dari faktor kependudukan terhadap pertumbuhan penduduk. Jumlah penduduk suatu negara dapat menurun apabila terjadi kematian penduduk dan juga adanya emigrasi dari warga negara Indonesia ke luar negeri. Apabila terjadi, misalnya yaitu wabah penyakit yang mematikan banyak penduduk Indonesia, atau banyak warga Indonesia yang melakukan emigrasi karena suatu sebab, maka akan terjadi penurunan jumlah penduduk yang drastis bagi Indonesia. Penurunan jumlah penduduk yang drastis tentunya bukan suatu hal yang diinginkan oleh bangsa Indonesia. Ketika terjadi penurunan penduduk yang drastis, maka usia angkatan kerja yang harusnya masih bisa produktif akan menurun dan mengakibatkan Indonesia kekurangan tenaga kerja untuk membangun negara. hal ini tentu akan menyulitkan tercapainya tujuan pembangunan nasional.
Selain itu, ketika jumlah penduduk Indonesia menurun drastis, maka anak-anak yang merupakan generasi penerus bangsa juga akan menurun dan mengakibatkan Indonesia kekurangan kader-kader pembangun negara di masa depan. Maka dari itu, selain ada program KB yang digunakan untuk mengendalikan laju kelahiran di Indonesia, pemerintah juga terus melakukan upaya di berbagai bidang untuk memastikan kesejahteraan rakyatnya. Salah satu indikator dari sejahteranya suatu negara yaitu tingginya angka harapan hidup rata-rata di negara tersebut. Angka harapan hidup yaitu suatu angka rataan usia kematian penduduk Indonesia. Angka harapan hidup menunjukkan baiknya kualitas hidup di suatu negara. Angka harapan hidup yang rendah menunjukkan bahwa suatu negara kurang mampu untuk menjamin kesehatan lingkungan sekaligus kesejahteraan hidup dari rakyat yang menghuni wilayahnya.
Uraian panjang yang telah dibahas sebelumnya merupakan artikel mengenai akibat dari faktor kependudukan terhadap berbagai aspek di negeri ini. Semoga dengan membaca artikel ini pembaca dapat lebih peka dan memahami apa saja yang merupakan akibat dari adanya faktor kependudukan. Dengan memahami hal tersebut, selain memperluas khazanah pengetahuan kita terkait kependudukan, kita juga dapat memikirkan langkah apa yang dapat kita bantu lakukan untuk mengurangi pengaruh buruk dari faktor kependudukan. Sampai jumpa pada kesempatan yang lain, semoga sukses selalu menyertai para pembaca.