Setiap warga negara yang tinggal di suatu negara tentunya memiliki hak dan kewajiban warga negara untuk mendapatkan kehidupan yang layak, tidak ditindas dan lain sebagainya. Hingga saat ini banyak sekali kasus-kasus hukum yang menyangkut tentang pelanggaran norma dalam masyarakat atau kejadian-kejadian yang sebenarnya dapat dicegah sedini mungkin. Maka dari itu, perlindungan preventif perlu dikedepankan lebih baik lagi.
Apa itu Preventif?
Preventif adalah suatu tindakan yang bersifat sosial dengan tujuan untuk mencegah atau mengurangi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan pada masa kini ataupun masa mendatang. Tindakan ini bisa dilakukan oleh perseorangan maupun suatu kelompok dengan tujuan yang sama. Jika dilihat dari tujuannya yaitu mencegah dan mengurangi, bisa dikatakan bahwa preventif merupakan suatu tindakan yang tidak perlu mengeluarkan biaya mahal. Biasanya preventif digunakan dalam berbagai bidang, contohnya bidang kesehatan dan bidang sosial. Lalu, apa saja contoh perlindungan preventif? Simak ulasannya di bawah ini.
1. Imunisasi
Istilah imunisasi mungkin sudah tidak asing lagi kita dengar. Imunisasi merupakan sebuah proses yang bertujuan untuk memperkuat sistem imun dengan membentuk antibodi yang nantinya akan membuat individu tersebut kebal terhadap suatu penyakit. Proses ini biasanya dilakukan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan seseorang. Di Indonesia sendiri merupakan contoh kegiatan memajukan kesejahteraan umum.
Proses imunisasi ini sangatlah beragam, mulai dari imunisasi untuk mencegah terjadinya polio pada anak, hepatitis A, hepatitis B, campak, influenza, tifus, demam dengue dan lain sebagainya. Alangkah lebih baik apabila seorang anak menjalankan imunisasi yang dianjurkan oleh pemerintah agar mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, baik di masa sekarang maupun di masa mendatang.
2. Edukasi dini tentang Narkoba
Generasi muda Indonesia kini perlu mendapatkan perlindungan khusus terkait narkoba. Generasi muda harus bisa terhindar dari hal-hal yang dapat menjerumuskan mereka ke jalan yang salah dan tentunya dapat merugikan bangsa maupun diri sendiri. Edukasi dini tentang bahaya narkoba bagi generasi muda memang sudah sepantasnya mereka dapatkan ketika masih berada di bangku sekolah dasar. Hal ini tentunya untuk mencegah mereka agar tidak mencoba hal-hal yang sudah pasti dapat membuat mereka menjadi terjatuh. Selain itu, edukasi tentang bahaya narkoba merupakan salah satu contoh perlindungan preventif untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan dimasa mendatang.
Hingga saat ini, tidak sedikit remaja di tanah air kita terjerat kasus narkoba. Bahkan, orang-orang dewasa yang seharusnya dapat memberikan contoh baik justru memberikan contoh yang buruk bagi generasi penerus bangsa ini. Mereka menawarkan sebuah kebebasan, ketenangan dan lain sebagainya. Maka dari itu, edukasi dini tentang bahaya narkoba perlu ditekankan sejak dini agar generasi penerus bangsa dapat memberikan kualitas terbaik mereka.
3. Perlindungan HAM
Setiap warna negara Indonesia yang lahir dan bertempat tinggal di Indonesia tentunya memiliki hak untuk hidup, mendapatkan perlindungan dan keamanan di tempat tinggal mereka. Untuk melindungi hak tersebut, di Indonesia sendiri sudah terdapat lembaga perlindungan ham. Lembaga ini memiliki fungsi dan tugas untuk memberi atau menjamin perlindungan setiap hak yang dimiliki orang warga negara Indonesia sesuai dengan UU no 39 tahun 1999. Di dalam UU tersebut setidaknya dijelaskan banyak hal seperti hak untuk tidak bisa dipaksa dan hak memeluk agama sesuai kepercayaan masing-masing.
Memiliki hak atas kebebasan, dalam arti tidak dapat dipaksa atau terjadi penyiksaan. Apabila terjadi kasus seperti ini, maka orang yang terlibat dapat melaporkannya ke komnas HAM sesuai dengan fungsi komnas HAM. Nantinya komnas HAM akan memproses kasus tersebut dan akan memberikan sanksi yang setimpal bagi para pelaku pelanggaran HAM. Sedangkan hak memeluk agama sesuai dengan kepercayaan masing-masing merupakan hak individual. Apabila terdapat seseorang yang melakukan ancaman atau bahkan membuat kehidupannya tidak nyaman karena ada tekanan dalam memeluk agamanya, maka yang bersangkutan dapat melaporkannya ke komnas HAM untuk ditindaklanjuti. Jadi, perlindungan HAM bertujuan untuk mencegah terjadinya pelanggaran HAM, karena saat ini sudah banyak sekali kasus pelanggaran hak asasi manusia, baik dari pelanggaran ringan hingga berat.
4. Perlindungan Anak
Setiap anak yang tinggal di negara Indonesia masing-masing memiliki hak perlindungan anak yang dapat dimanfaatkan apabila keadaan memang mendesak. Contohnya disini adalah setiap anak berhak mendapatkan pendidikan, perlindungan dari orang tuanya dan lain sebagainya. Akan tetapi, seperti yang kita ketahui bahwa kasus kekerasan pada anak seringkali kita temukan. Maka dari itu, muncullah lembaga perlindungan anak untuk mencegah ataupun meminimalisirnya. Hal ini tentunya bertujuan agar kekerasan dalam anak dapat dihindari karena hukumnya yang berat tergantung dari kasus yang terjadi.
5. Perlindungan Hukum
Contoh perlindungan preventif selanjutnya adalah tentang perlindungan hukum agar tidak terjadi sengketa. Dalam hal ini, pemerintah tidak boleh gegabah dalam mengambil keputusan yang didasari oleh diskresi. Di Indonesia sendiri perlindungan hukum preventif belum ada peraturan lebih khusus. Akan tetapi, di Indonesia tetap menjamin perlindungan hukum bagi siapapun yang merasa dia tidak bersalah dan dijerumuskan oleh orang lain. Perlindungan hukum juga berfungsi untuk mempertimbangkan masa hukuman atau hukum banding bagi masing-masing individu jika dirasa berat.
Itulah beberapa contoh perlindungan preventif yang dapat kita temukan dalam kehidupan sehari-hari. Perlindungan preventif ini sangat penting karena sebisa mungkin dapat mencegah atau mengurangi peristiwa yang tidak diinginkan oleh siapapun. Biasanya kegiatan preventif dilakukan oleh sekelompok orang atau organisasi yang sangat peduli tentang hal-hal tersebut.