Apa itu budaya politik parokial? Budaya politik parokial memiliki banyak arti dan penjelasan. Berikut ini adalah beberapa definisi budaya politik parokial menurut para ahli :
- Mochtar Masoed & Colin Mc. Andrew – Budaya politik parokial merupakan budaya yang terjadi karena masyarakat tidak menyadari peran pemerintah pusat dan juga sistem politik demokrasi yang diberlakukan.
- Gabriel Almond – Budaya politik parokial merupakan budaya dalam masyarakat yang memilki tingkat partisipasi dalam pemerintahan yang rendah, kondisi ini disebabkan oleh kurangnya wawasan dan pengetahuan masyarakat.
Negara Yang Menganut Politik Parokial
Dari 2 pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa negara yang menganut politik parokial merupakan negara yang menganut budaya dengan tingkat partisipasi dalam pemerintah yang rendah karena tidak menyadari adanya peran serta hak pemerintah pusat. Kondisi tersebut disebabkan oleh kurangnya wawasan serta informasi yang diperoleh. Pada negara yang menganut politik parokial, sebagian masyarakatnya tidak memiliki ketertarikan dalam bidang politik ataupun sistem politik yang dijalankan. Dalam kehidupan sehari-hari, mereka hampir tidak pernah membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan masalah politik. Selain karena faktor pendidikan, faktor ketidak tertarikan menjadi penyebabnya. Apabila dihadapkan pada instutusi politik, masyarkaatnya tidak memiliki keberdayaan politik dan kompetensi politik yang bagus.
Ketidakmunculan kompetensi dan keberdayaan politik nantinya akan menyebabkan sulitnya pembangunan demokrasi pada negara dengan budaya politik parokial. Demokrasi pada negara tersebut hanya dapat dibangun apabila terdapat rasa kewarganegaraan baru serta keinginan untuk berpartisipasi dalam politik. Adapun contoh budaya politik parokial di Indonesia adalah masyarakat suku badui, provinsi Banten. Masyarakat suku badui memilih untuk menutup diri terhadap kemajuan yang telah ada, mereka juga memilih untuk tidak ikut serta dalam tujuan pembangunan nasional.
Sistem politik yang diberlakukan pada suku badui adalah sistem politik identitas keturunan, mereka tidak ingin dikenal oleh khalayak ataupun mengenalkan diri kepada orang lain. Contoh lainnya terjadi di wilayah Papua. Seperti yang kita ketahui bahwasanya pendidikan disana sangatlah rendah, segala sistem kehidupan masih sederhana, sangat jauh dari kehidupan ibu kota Jakarta. Kurangnya pendidikan yang mereka miliki membuat terjadinya kerugian bagi pihak masyarakat ataupun pemerintahan. Mengapa demikian? Karena ketika pemilihan umum dilaksanakan, mereka hanya diwakilkan oleh Kepala Sukunya saja.
Peran Masyarakat dan Tempat Tinggal
Umumnya, masyarakat yang tinggal dalam suatu negara tentunya memiliki peran yang aktif dalam negaranya sendiri demi mencapai tujuan kebijakan publik. Namun, pada masyarakat dengan politik parokial tidak demikian. Masyarakat parokial cenderung memiliki sifat apatis. Mereka juga memiliki sifat pasif apabila diminta untuk berpartisipasi dalam dunia perpolitikan. Sebagian besar dari mereka mengganggap bahwa dunia politik adalah sesuatu yang tabu, sehingga mereka lebih menutup diri.
Mayoritas masyarakat parokial tinggal di daerah terpencil atau di desa yang sangat jauh dari keramaian. Kondisi ini yang menyebabkan mereka tidak mengetahui perkembangan dari contoh kebijakan publik di masyarakat yang dijalankan oleh pemerintah. Dari segi fasilitas pendidikan pun dirasa masih sangat kurang. Bangunan sekolah yang ada di sekitar tempat tinggal mereka masih sedikit dan hanya setingkat SD-SMP saja. Untuk jenjang pendidikan tingkat SMA jarang sekali ditemukan, bahkan untuk jenjang Kuliah hampir tidak ada.
Sistem Kehidupan Politik Identitas
Pada negara yang menganut politik parokial, masyarakatnya menjalankan politik identitas. Apa itu politik Identitas?, Merupakan sebuah kebijakan dengan karakteristik identitas nasional yang ditentukan oleh kriteria-kriteria tertentu, contohnya disini adalah keturunan, jenis kelamin, suku dan lain sebagainya. Politik identitas ini digunakan sebagai tingkatan atau rasa saling menghormati mereka dalam lingkup tempat tinggalnya. Contohnya disini individu A merupakan keturunan leluhur D yang merupakan tokoh terkemuka di masa lalu. Anak dan cucu dari leluhur D inilah yang kemudian dihormati dan disegani oleh masyarakat.
Sistem kehidupan yang diterapkan oleh masyarakat parokial adalah sistem tradisional yang pola pikirnya belum dipengaruhi oleh bermacam-macam dampak globalisasi. Kehidupan yang mereka jalani juga masih sederhana, belum dicampuri oleh kemajuan teknologi dan komunikasi. Disisi lain, kehidupan mereka masih tradisional dengan masih menjalankan kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan oleh pendahulunya. Adapun contohnya adalah mereka membajak sawah masih menggunakan kerbau, mayoritas masyarakatnya bekerja sebagai petani, pekebun dan peternak. Kehidupan yang mereka jalani juga sangat tradisional. Masih menggunakan alat-alat sederhana untuk aktivitas sehari-hari. Disisi lain, cara pengobatan yang mereka gunakan ketika ada salah seorang anggota keluarga yang sakit juga masih tradisional dengan menggunakan bahan tanaman yang tumbuh disekitar rumah mereka. Contohnya disini adalah mereka masih menggunakan jahe untuk menyembuhkan beberapa penyakit seperti batuk.
Norma Negara Politik Parokial
Norma dalam masyarakat adalah sebuah pedoman yang diatur agar masyarakat mematuhinya sebagai pedoman untuk bertingkah laku yang baik. Pada negara yang menganut politik parokial, norma-norma yang dijalankan sudah terstruktur sedemikian rupa dan biasanya memiliki sifat partisipan. Mengapa demikian?, Hal ini bertujuan agar tetap terjadi keselarasan antara mereka dengan budaya partisipan yang seharusnya mereka lakukan.
Namun, kondisi ini terkadang menimbulkan suatu ketimpangan antara struktur norma dengan sifat partisipan dengan budaya alami yang bersifat parokial. Hubungan kebudayaan dengan masyarakat adalah sesuatu yang tidak dapat dipisahkan, keduanya saling melengkapi satu sama lain. Segala bentuk aktivitas akan terus berjalan dengan konsisten adalah bagian dari kebudayaan. Segala bentuk kebudayaan dalam masyarakat juga memiliki kaitannya dengan politik. Namun, hal tersebut kembali pada kebudayaan yang mereka anut. Apakah peduli atau tidak.
Itulah penjelasan tentang negara yang menganut politik parokial terlengkap yang dapat kamu ketahui. Semoga bermanfaat !