Pada hakikat ideologi dapat mempengaruhi kehidupan suatu bangsa atau negara dalam berbagai aspek kehidupan. Hal ini dikarenakan ideologi merupakan suatu tata nilai yang dijunjung dalam mengatur kehidupan masyarakat itu sendiri. Secara garis besar terdapat 2 (dua) jenis ideologi yang dianut oleh suatu negara yaitu ideologi terbuka dan tertutup. Terdapat perbedaaan mendasar diantara kedua ideologi tersebut yaitu :
- Berdasarkan sistem pemikiran yang dianut
- Ada atau tidaknya paksaan pada ideologi tersebut
- Dasar pembentukan ideologi
- Pihak yang membutuhkan keberadaan ideologi yang dijunjung
- Pencipta ideologi itu sendiri
- Isi atau kandungan ideologi
- Sifat yang dimiliki oleh ideologi
Untuk lebih jelasnya yuk simak pembahasan berikut ini. Sebelum membahas perbedaan ideologi terbuka dan tertutup, alangkah baiknya kita pahami dulu apa makna dari ideologi itu sendiri. Ideologi berasal dari dua kata yaitu eidos (dari bahasa Yunani) atau idea ( dari bahasa Latin) dan logika atau logos. Edios dalam bahasa Indonesia seperti halnya ide yaitu suatu gagasan atau hasil pemikiran. Sedangkan logika atau logos diartikan sebagai ajaran atau ilmu. Oleh karena itu ideologi diartikan sebagai ilmu atau ajaran tentang suatu ide, gagasan, atau buah pikiran. Makna dari ideologi itu sendiri mengalami perubahan dari masa ke masa. Pada intinya suatu ideologi dijunjung karena manfaatnya untuk masyarakat, baik itu ideologi terbuka maupun ideologi tertutup. Ideologi terbuka seperti halnya pemikiran terbuka yang sifatnya tidak mutlak.
Perbedaan Ideologi Terbuka dan Ideologi Tertutup Dalam Berbagai Aspek
Dengan kata lain, ideologi terbuka bersifat dinamis sehingga suatu saat aturan-aturan yang dijunjung dapat ditambah atau dibuang. Ditambah jika aturan tersebut memang sesuai dan dibuang jika aturan tersebut sudah tidak sesuai untuk diterapkan dalam masyarakat. Penambahan dan pembuangan tersebut biasanya diakibatkan adanya suatu permasalahan yang dihadapi masyarakat karena perkembangan zaman. Berbeda dengan ideologi tertutup yang sifatnya adalah mutlak. Dalam hal ini berarti kebenaran dari ideologi tertutup tidak dapat dipersoalkan lagi melainkan harus diterima sebagai aturan yang sudah jadi dan dipatuhi oleh masyarakat yang menganutnya. Dengan kata lain, ideologi tertutup bersifat statis atau tetap dan tidak dapat diganggu gugat. Berikut ini akan dibahas perbedaan ideologi terbuka dan ideologi tertutup dilihat dari berbagai aspek.
1. Sistem Pemikiran yang Dianut
Sistem merupakan suatu susunan atau serangkaian perangkat yang sifatnya teratur. Sedangkan pemikiran adalah suatu bahan atau hasil yang diperoleh dari hasil proses berpikir. Sehingga sistem pemikiran merupakan suatu susunan teratur yang didapatkan dari hasil proses berpikir. Ideologi terbuka diartikan sebagai sistem pemikiran terbuka, sedangkan ideologi tertutup sebagai sistem pemikiran tertutup, berikut beberap perbedaan yah:
- Arti terbuka adalah adanya jarak atau celah sehingga sistem pemikiran terbuka disini mengartikan bahwa pemikiran tersebut masih bisa diisi dengan hal yang lain. (baca juga: Pancasila sebagai Ideologi Tertutup)
- Dengan kata lain ideologi ini masih bisa diisi dengan pemikiran-pemikiran baru yang sedang berkembang di dalam masyarakat. Berbeda dengan kata tertutup yang artinya tidak ada celah atau jarak.
- Dengan demikian, ideologi tertutup tidak dapat menerima masukan dari manapun. Secara gampangnya seperti ini, pada saat kita melakukan diskusi kita sering mendengar kata-kata “kamu harus berpikiran terbuka (open mind) jangan berpikir tertutup (close mind)”.
- Berpikir terbuka disini diartikan bahwa kita harus menghargai pendapat atau opini dari orang lain tanpa memaksakan opini atau pendapat kita sendiri. (baca juga: Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka)
- Sedangkan berpikir tertutup dapat diartikan bahwa seseorang tersebut hanya mempercayai apa yang diyakininya sehingga ia menginginkan orang lainlah yang harus mengikutinya. Biasanya seseorang yang berpikir terbuka lebih luas wawasannya dan lebih menikmati kehidupannya daripada seseorang yang berpikiran tertutup.
Sama halnya dengan ideologi, ideologi terbuka membuat kita berpikir dan toleran tentang perbedaan yang terjadi di masyarakat, dan memahami berbagai masalah yang terjadi dengan tetap berpegang teguh pada norma yang berlaku di masyarakat. Sedangkan ideologi tertutup dapat membatasi pemikiran kita, karena kita harus tunduk atau patuh terhadap aturan tanpa mempersoalkan lagi kebenaran aturan yang terjadi di masyarakat walaupun aturan tersebut tidak sesuai dengan hati nurani kita.
Baca juga:
- Asas-Asas Demokrasi Pancasila
- Proses Terbentuknya Masyarakat Berdasarkan Pendekatan Interaksi Sosial
- Faktor Penyebab Konflik Sosial
- Pengertian Norma
2. Ada / Tidaknya Paksaan
Paksaan disebut juga koersi. Paksaan merupakan suatu tindakan yang memaksa pihak lain untuk patuh dan tunduk, biasanya tindakan ini disertai dengan ancaman atau imbalan. Ideologi terbuka merupakan suatu nilai atau cita-cita yang tidak dipaksakan dari luar. Tetapi, gagasan dan cita-citanya digali dan diambil dari masyarakatnya sendiri baik dari segi moral, rohani, maupun budaya di dalamnya. Berikut perbedaan dalam ideologi terbuka dan tertutup dalam ada dan tidaknya paksaan:
- Ideologi seperti ini biasanya muncul dengan istilah tradisi. Contohnya adalah di dalam masyarakat India, dahulu seorang anak perempuan akan dinikahkan pada waktu mereka masih kecil dan tinggal di rumah jodohnya untuk merawatnya. (baca juga: Ciri-Ciri Ideologi Terbuka)
- Semua harus melakukan tradisi itu tanpa kecuali, jika tidak melakukannya ia akan dikucilkan dari masyarakat. Namun, sering dengan perkembangan zaman tradisi ini berangsur menghilang karena terbukti bahwa pernikahan muda dapat menyebabkan tingkat kematian ibu muda meningkat dan rendahnya tingkat pendidikan kaum perempuan.
- Berbeda dengan ideologi tertutup yang sifatnya cenderung untuk memaksa, karena nilai-nilai yang dijunjung sudah hidup di dalam masyarakat. (baca juga: Pancasila sebagai Ideologi Nasional)
- Ada atau tidaknya paksaan yang dimiliki oleh suatu ideologi memiliki kelebihan maupun kekurangan. Tidak adanya paksaan membuat seseorang yang menganut ideologi tersebut merasa lebih nyaman, namun pelanggaran aturan yang berlaku akan lebih banyak terjadi.
Oleh sebab itu, diperlukan aturan dasar untuk meminimalisir pelanggaran tersebut sehingga aturannya dapat bertambah, diubah, ataupun dibuang sesuai dengan kondisi yang terjadi di masyarakat. Sedangkan adanya paksaan dalam suatu ideologi dapat membuat seseorang menjadi tunduk dan patuh terhadap ideologi tersebut yang dapat meminimalkan adanya pelanggaran. Disisi lain, adanya paksaan ini akan membuat seseorang yang menganut ideologi tersebut merasa tidak nyaman jika aturan yang ada tidak sesuai dengan hati nuraninya. Tentunya banyak dari kita yang tidak akan senang jika kita harus melakukan sesuatu yang bertentangan dengan hati kita. Walaupun demikian, paksaan juga diperlukan jika aturan tersebut memang baik untuk diterapkan di dalam masyarakat.
3. Dasar Pembentukan Ideologi
Dasar merupakan suatu asas, pokok, atau fondasi sehingga asas pembentukan ideologi merupakan suatu asas atau pokok-pokok yang dapat membentuk suatu ideologi. Ideologi terbuka dibentuk bukan atas dasar keyakinan sekelompok orang saja, melainkan merupakan hasil musyawarah masyarakat yang disepakati bersama. Sehingga, ideologi ini dapat diterima oleh masyarakat luas dengan baik.
Dalam dasar pembentukan ideologi juga banyak membedakan dalam ideologi terbuka dan tertutup sebagai berikut:
- Adapun ideologi tertutup berasal dari cita-cita perseorangan atau kelompok tertentu saja. Oleh sebab itu, ideologi ini hanya dapat diterima dengan baik oleh kelompok elit tertentu bukan masyarakat secara luas. Contoh sederhana misalnya kebiasaan saling menghormati sesama manusia. (baca juga: Nilai-Nilai Dasar Pancasila)
- Kebiasaan ini tentunya diterima oleh seluruh lapisan masyarakat bahwa dalam kehidupan bermasyarakat kita memang harus saling menghormati.
- Adapun contoh untuk ideologi yang hanya bisa diterima oleh masyarakat tertentu misalnya adalah tradisi suku atau daerah A tidak mungkin akan diterima dengan baik oleh suku atau daerah B. (baca juga: Makna Sila Pancasila)
Baca juga:
- Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari
- Contoh Konflik Sosial dalam Masyarakat
- Penyebab Terciptanya Masyarakat Majemuk dan Multikultural
- Pengertian Konflik Menurut Para Ahli
- Wewenang Pemerintah Pusat
4. Pencipta Aturan
Cipta berarti kemampuan dalam berfikir untuk membuat sesuatu yang baru, sedangkan pencipta adalah segala sesuatu yang melakukan proses mencipta. Dengan demikian, pencipta ideologi adaah segala sesuatu yang menciptakan suatu ideologi dalam hal ini adalah ideologi terbuka dan ideologi tertutup. Ideologi terbuka tidak diciptakan secara langsung oleh suatu negara, dan berikut ini adalah perbedaannya:
- Ideologi ini muncul dari pendapat atau aspirasi masyarakat yang kemudian diangkat atau diambil dan dijadikan aturan suatu negara karena dianggap bahwa aspirasi tersebut bermanfaat untuk masyarakat luas.
- Dengan kata lain, ideologi seperti ini menjadi milik dan diterima oleh seluruh lapisan masyarakat tanpa kecuali dalam negara tersebut. (baca juga: Pancasila sebagai Filsafat)
- Contoh negara yang menganut ideologi terbuka adalah Indonesia. Dasar negara Indonesia adalah ciri-ciri ideologi terbuka.
Nilai di dalam Pancasila tidak akan berubah sampai kapanpun, hanya saja pelaksanaan dari nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi terbuka itu sendiri disesuaikan dengan kebutuhan dan tantangan yang terjadi seiring dengan perkembangan zaman. Sedangkan untuk ideologi tertutup pada dasarnya sudah diciptaan oleh suatu negara. Dalam hal ini penguasa negaralah yang membuat peraturan dan seluruh warga masyarakat yang hidup di negara tersebut harus mengikuti aturan yang dibentuk tanpa kecuali. Baik ideologi terbuka maupun tertutup memiliki sanksi di dalamnya bagi para pelanggar aturan yang sudah ditetapkan.
5. Pihak yang Membutuhkan Keberadaan Ideologi
Pihak adalah sisi atau bagian, dengan demikian pihak yang membutuhkan disini adalah sisi atau bagian yang membutuhkan ideologi tersebut ada atau tidak dalam suatu masyarakat. Ideologi terbuka dibutuhkan oleh seluruh masyarakat yang berada pada suatu negara karena ideologi ini dipegang teguh untuk mendapatkan kemaslahatan umum. Dalam ideologi terbuka dan tertutup mempunyai perbedaan yang berbeda dalam pihak yang membutuhkan keberadaan ideologi sebagai berikut:
- Selain dibenarkan, keberadaan ideologi terbuka memang sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Hal ini dikarenakan kondisi masyarakat yang memang sedang membutuhkan pandangan, pemahaman atau gagasan untuk menyelesaikan suatu permasalahan yang sedang terjadi. (baca juga: Penerapan Pancasila dalam Kehidupan)
- Sedangkan untuk ideologi tertutup lebih sering dibutuhkan oleh hanya kelompok tertentu atau penguasa negara yang ingin memperpanjang masa pemerintahannya.
- Dalam hal ini kebenaran hanya dilihat dari satu sudut pandang saja yaitu penguasa negara itu sendiri. Dengan kata lain, ideologi terbuka mendahulukan kepentingan bersama sedangkan ideologi tertutup mendahulukan kepentingan individu, golongan atau kelompok tertentu saja. (baca juga: Fungsi Pancasila)
Sebagai rakyat biasa tentunya akan cenderung memilih ideologi yang dapat menampung aspirasinya dan mengakomodir kepentingan bersama. Berbeda dengan seorang penguasa otoriter yang cenderung akan memilih ideologi yang dapat memberi keuntungan untuknya.
Baca juga:
- Bahaya Globalisasi dan Modernisasi
- Bahaya Radikalisme dan Terorisme
- Syarat Terwujudnya Masyarakat Madani
6. Isi Ideologi yang Dijunjung
Isi adalah kandungan, isi ideologi ini berarti kandungan yang dimiliki oleh ideologi tersebut. Isi dari ideologi terbuka tidak bersifat operasional, operasional sendiri memiliki arti sebuah pedoman untuk melakukan suatu kegiatan. Dengan demikian, ideologi terbuka memungkinkan adanya pengkajian kembali terhadap suatu aturan yang dikondisikan dengan situasi pada generasi yang sedang berlangsung.
- Jika memang aturan tersebut masih sesuai untuk diterapkan maka aturan akan tetap dipegang teguh. Dilain pihak jika aturan tersebut sudah tidak sesuai maka akan dirubah atau bahkan dibuang, kemudian dibentuk suatu aturan baru yang lebih sesuai. (baca juga: Macam – Macam Ideologi di Dunia)
- Contoh di Indonesia adalah adanya undang-undang tentang larangan pornografi dan pornoaksi. Aturan ini ditetapkan beberapa tahun yang lalu akibat adanya permasalahan yang timbul dari pornografi dan pornoaksi.
- Undang-undang ini dibuat karena aktifitas tersebut bertentangan dengan macam-macam norma yang dijunjung oleh bangsa Indonesia dan memang belum ada aturan yang mengaturnya secara tertulis. Contoh lainnya adalah perkembangan pers di Indonesia.
- Berbeda halnya dengan ideologi tertutup yang bersifat konkret dan operasional yang keras sehingga memaksa masyarakat untuk mentaati aturan yang berlaku secara mutlak. Ideologi seperti ini menuntut masyarakat secara totalitas memberikan kesetiannya dan rela berkorban demi ideologi yang dianut.
Seperti halnya di Korea Utara, warga negaranya dilarang untuk menggunakan internet secara bebas dan hanya diperbolehkan menonton acara televisi tertentu. Walaupun mungkin ada warga negara yang tidak menyukainya, namun mereka harus tetap menjalankan aturan tersebut.
7. Sifat
Sifat merupakan ciri khas yang ada pada sesuatu, dalam bahasan ini sifat yang dimaksud adalah ciri khas dari suatu ideologi. Ideologi terbuka bersifat dinamis sehingga senantiasa berkembang seiring dengan waktu yang berjalan. Hal ini biasanya disertai dengan kemajuan masyarakat dalam berpikir yakni masyarakat modern. Di samping itu, berbagai masalah baru yang timbul di dalam masyarakat membuat masyarakat berpikir untuk mencari solusi dari permasalahan tersebut. Berikut yang membedakan ideologi terbuka dan tertutup menurut sifat bidang aspek yah:
- Selain itu ideologi ini juga bersifat reformis yang artinya suatu keyakinan yang mengalami perubahan secara bertahap yang dapat mengubah sistem ekonomi maupun struktur politik masyarakat. Oleh sebab itu ideologi ini hanya ada dalam masyarakat yang menganut sistem demokratis.
- Di Indonesia sendiri, pemahaman tentang ideologi dari waktu ke waktu. Hal ini terbukti dari sistem pemerintahan Indonesia yang telah berubah sesuai dengan situasi dan kondisi yang terjadi di dalam masyarakat.
- Pada mulanya kekuasaan presiden berlaku seumur hidup ketika masih menganut sistem presidensil, namun seiring berjalannya waktu sistem ini dihapus dan masa pemerintahan presiden hanya berlaku selama 5 (lima) tahun saja dalam satu kali pemilihan yaitu pada sistem pengertian demokrasi.
- Adapun untuk ideologi tertutup bersifat statis atau tetap. Walaupun aturan yang ditetapkan dalam ideologi tertutup sudah tidak sesuai untuk diterapkan dan sangat merugikan masyarakat, namun negara yang menganut ideologi ini tidak dapat menerima pemikiran-pemikiran baru yang berkembang di dalam masyarakat.
- Selain itu ideologi ini juga bersifat totaliter yang artinya mengurusi segala aspek kehidupan di negara yang menganutnya berbeda dengan ideologi terbuka yang tidak totaliter dan inklusif dimana perbedaan sangat dihargai.
Ada dua bidang yang menjadi sasaran utama dari ideologi tertutup ini yakni bidang pendidikan dan informasi. Hal ini dikarenakan kedua bidang ini merupakan sarana yang paling efektif untuk mempengaruhi perilaku suatu masyarakat. Meskipun demikian, seiring dengan perkembangan zaman negara yang menganut sistem ideologi tertutup juga sudah mulai menjunjung kebebasan hak. Dan tidak menutup kemungkinan, bahwa suatu negara yang menganut paham ideologi terbuka ada yang menutup-nutupi jika aturan yang ditetapkan adalah hasil aspirasi masyarakat walaupun sejatinya merupakan buah pikiran dari sekelompok golongan tertentu saja.
Banyak hal yang sudah kita bahas terkait perbedaan ideologi terbuka dan ideologi tertutup. Secara garis besar, ideologi terbuka dikelompokkan menjadi ideologi liberal (dianut oleh Amerika Serikat, Inggris, Kanada, Prancis, dll) dan ideologi Pancasila (dianut oleh Indonesia). Sedangkan ideologi tertutup dikelompokkan menjadi ideologi fasis (dianut oleh Jerman dan Jepang), ideologi komunis (dianut oleh Cina, Vietnam, Korea Utara, Rusia, dll) dan ideologi agama (dianut oleh Arab Saudi, Iran, Vatikan, dll). Tentunya setiap ideologi yang dianut oleh masing-masing negara diangkat atau dijunjung karena dianggap paling sesuai dengan kondisi masyarakat di dalamnya dari segi kemanfaatannya. Masing-masing ideologi tersebut memiliki kekurangan dan kelebihan jika dilihat dari berbagai aspek. Pemahaman ideologi itu sendiri tergantung dari kepentingan dan oleh siapa yang memandangnya. Jadi, adakah ideologi yang paling baik.