Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, seorang warga negara dituntut untuk memiliki sikap nasionalisme dan patriotisme. Menurut KBBI (Kamus Besar Haluan Negara), nasionalisme adalah suatu paham/ajaran untuk mencintai bangsa dan negara sendiri sedangkan patriotisme adalah sikap seseorang yang bersedia mengorbankan segala-galanya untuk kejayaan dan kemakmuran rakyatnya. Bagi para pahlawan, tentunya sikap-sikap ini melekat kuat di hati mereka. Tetapi, bagaimana dengan kita? Sebelum bertanya kepada diri sendiri, alangkah baiknya kita pahami dulu bagaimana pengertian dari nasionalisme dan patriotisme menurut beberapa ahli seperti yang diuraikan di bawah ini.
Pengertian Dari Nasionalisme
Pada mulanya nasionalisme dimaknai sebagai sekelompok orang yang tinggal di daerah yang sama. Hal ini dikarenakan kata nasionalisme berasal dari bahasa latin yaitu natio yang mana kata ini merupakan pengembangan dari kata nascor yang berarti saya dilahirkan. Di bawah ini diuraikan pengertian nasionalisme menurut beberapa ahli.
- Abbe Baurel
Pada abad ke-15, kata nasionalisme pertama kalinya dikenalkan di Jerman oleh Abbe Barruel untuk para mahasiswa yang datang dari daerah sama atau yang memiliki bahasa yang sama sehingga mereka tetap menunjukkan rasa cinta kepada bangsanya. Oleh karena itu, nasionalisme erat kaitannya dengan rasa cinta kepada daerah dan bahasa oleh perseorangan atau sekelompok orang. Selanjutnya, rasa cinta yang demikian akan kita kenal dengan semangat patriotisme.
Dari hal ini dapat disimpulkan bahwa pada awalnya makna nasionalisme memiliki arti yang sama dengan patriotisme. Pengertian keduanya mulai berbeda setelah meletusnya Revolusi Prancis yang terjadi pada tahun 1789. Antara bangsa yang satu dengan yang lain memaknai nasionalisme dalam arti yang berbeda sesuai dengan peristiwa yang melatar belakanginya. Tidak hanya negara-negara di Eropa saja yang menggunakan istilah nasionalisme, tetapi negara di Asia dan Afrika juga sudah mulai menggunakan istilah ini terutama di daerah jajahan negara barat. (Baca juga : Dasasila Bandung)
- Smith
Menurut Smith, nasionalisme merupakan suatu gerakan ideologis yang digunakan untuk meraih dan memelihara otonomi, kohesi, dan individualitas. Gerakan ini dilakukan oleh satu kelompok sosial tertentu yang diakui oleh beberapa anggotanya guna membentuk atau menentukan satu bangsa atau yang berupa potensi saja. (baca juga: Pengertian Status Kewarganegaraan)
Artikel terkait:
- Otonomi Daerah
- Dasar Hukum Otonomi Daerah
- Blok Barat dan Blok Timur
- Hak dan Kewajiban Warga Negara dalam Pelestarian Lingkungan
- Sydner
Di dalam bukunya, Sydner mengartikan nasionalisme sebagai suatu emosi yang kuat yang mana emosi ini telah mendominasi pikiran dan mempengaruhi tindakan mayoritas rakyat setelah revolusi Prancis. Emosi ini muncul sebagai tanggapan terhadap kondisi politik, ekonomi, dan sosial tertentu.
- Carlton Hayes
Carlton Hayes membedakan arti nasionalisme dalam 4 (empat) pengertian, adapun diantaranya adalah sebagai berikut:
- Nasionalisme berarti suatu sentimen yang menunjukkan keadaan pikiran di antara suatu nasionalitas.
- Nasionalisme merupakan suatu teori, prinsip atau implikasi ideal dalam proses sejarah yang aktual.
- Nasionalisme berarti menaruh kepedulian terhadap kegiatan-kegiatan politik seperti kegiatan partai politik tertentu, penggabungan proses historis dan satu teori politik.
- Nasionalisme sebagai proses sejarah yang aktual yaitu terjadinya proses sejarah terbentuknya nasionalitas sebagai unit-unit politik, pembentukan suku, dan imperium kelembagaan negara nasional modern. (baca juga: Pengertian Pendidikan Karganegaraan Menurut Para Ahli)
- Hitler
Di dalam bukunya, Hitler memaknai nasionalisme sebagai suatu sikap dan semangat rela berkorban untuk melawan bangsa lain demi bangsa sendiri.
Artikel terkait :
- Membangun Karakter Bangsa
- Pancasila sebagai Kepribadian Bangsa
- Makna Sumpah Pemuda
- Cara Merawat Kemajeumukan Bangsa Indonesia
- Benedict Anderson
Benedict Anderson mendefisinisikan nasionalisme sebagai suatu komunitas politik yang dibayangkan dan diimajinasikan sebagai sesuatu yang inheren yang terbatas dan berdaulat. Menurut Anderson istilah dibayangkan ini digunakan karena anggota dari nation atau bangsa itu sendiri belum pernah bertemu satu sama lain. Namun, disisi lain memiliki rasa yang sama di dalam benak mereka bahwa mereka berada pada suatu komuniter tertentu. Karena nasionalisme hidup di dalam benak manusia yang dinamis maka pengertian nasionalisme juga mengalami pasang surut sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada mengikuti perkembangan zaman.
- Boyd Shafer
Sama halnya dengan Carlton Hayes, Boyd Shafer juga memaknai nasionalisme dalam berbagai pengertian. Hal ini terjadi karena kondisi objektif dan subjektif suatu bangsa yang berbeda-beda. Dengan demikian, Boyd Shafer membedakan nasionalisme dalam 5 (lima) pengertian yaitu :
- Nasionalisme adalah rasa cinta tanah air, ras, bahasa, atau budaya yang sama. Oleh karena itu nasionalisme disini memiliki makna yang sama dengan patriotisme. (baca juga: Pengertian Kewarganegaaan)
- Nasionalisme merupakan suatu doktrin yang mana menyatakan bahwa bangsanya sendirilah yang paling dominan dan tinggi diantara bangsa-bangsa yang lain. Doktrin ini disertai dengan tindakan yang agresif.
- Nasionalisme adalah dogma yang mengajarkan kepada suatu individu bahwa mereka hanya hidup untuk bangsa dan bangsa juga hidup demi bangsa itu sendiri.
- Nasionalisme berarti suatu kebaktian mistis terhadap organisasi sosial yang kabur, atau bahkan sesuatu yang dikodrati sebagai bangsa atau volk yang kesatuannya lebih unggul daripada bagian-bagiannya.
- Nasionalisme merupakan suatu keinginan akan kemerdekaan politik, keselamatan dan prestise. (baca juga: Pengertian Lembaga)
- John Hutchinson
Menurut Hutchinson, nasionalisme lebih diartikan sebagai fenomena budaya daripada fenomena politik. Hal ini dikarenakan nasionalisme berakar dari etnisitas dan budaya promodern. Jika pengertaian nasionalisme bergeser menjadi suatu gerakan politik maka hal ini dimaknai hanya bersifat superfisial saja. Hal ini disebabkan oleh sikap nasionalisme yang pada dasarnya tetap dilandasi motivasi budaya terutama ketika terjadi krisis identitas kebudayaan. Dengan demikian gerakan politik nasionalime dijadikan suatu sarana untuk mendapatkan kembali identitas kebudayaan suatu bangsa.
Artikel terkait :
- Cara Mengatasi Kesenjangan Sosial
- Fungsi Kebudayaan Bagi Masyarakat
- Budaya Indonesia yang Diakui UNESCO
- Cara Melestarikan Budaya
- Ernest Renan
Ernest Renan mengemukakan bahwa nasionalisme merupakan suatu nyawa atau asas akal yang terjadi karena 2 (dua) hal yaitu :
- Rakyat itu dulunya harus menjalani suatu riwayat secara bersama-sama. (baca juga: Pengertian Konflik Menurut Para Ahli)
- Rakyat itu sekarang harus mempunyai keinginan dan kemauan untuk bersatu.
Jadi proses persatuan bukan didasarkan pada jenis/ras, bahasa, agama, persamaan kebutuhan, ataupun batas-batas negeri yang menjadikannya suatu bangsa.
- Hans Kohn
Walaupun nasionalisme memiliki arti yang beragam, Hans Kohn menyimpulkan bahwa terdapat esensi yang sama diantara berbagai pendapat. Adapun esensi itu adalah sikap mental dimana kesetiaan tertinggi dirasakan dan sudah sepantasnya diserahkan kepada bangsa dan negara.
- Green Field dan Chirrot
Menurut keduanya, nasionalisme merupakan seperangkat gagasan dan sentimen yang membentuk kerangka konseptual tentang identitas nasional yang sering hadir bersama dengan berbagai identitas lainnya seperti agama, suku, okupasi, kelas, gender, dan lain-lain.
- Kedourie
Berdasarkan pendapat yang dikemukakan oleh Kedourie, nasionalisme adalah suatu doktrin yang berpotensi untuk memberikan satu kriteria dalam menentukan unit penduduk yang ingin menikmati suatu pemerintahan eksklusif bagi dirinya, untuk melegitimasi pelaksanaan kekuasaan dalam negara dan untuk memberikan hak mengorganisasikan suatu masyarakat negara.
- Abdurrachman Surjomiharjo
Beliau memaknai nasionalisme sebagai suatu paham kebangsaaan dimana terdapat kesadaran tentang perbedaan asasi antara yang dijajah dan yang menjajah. Bagi penjajah adalah kesadarannya tentang kekuatan militer, politik, dan ekonomi yang dimiliki pihaknya. Adapun bagi yang dijajah adalah kesadaran akan kelemahannya di bidang militer, politik, dan ekonomi.
Artikel tekait :
- Dampak Globalisasi
- Kerjasama ASEAN
- Sistem Politik di Berbagai Negara
- Manfaat AFTA bagi Perekonomian Indonesia
- Moerdiono
Menurut Moerdiono nasionalisme merupakan suatu tekad untuk hidup suatu bangsa yang sama di bawah negara yang sama. Hal ini terlepas dari perbedaan ras, etnis, agama, ataupun golongan tertentu saja.
- Sastroadmojo
Menurut Sastroadmojo dalam jurnalnya yang berjudul “Nasionalisme dalam Perspektif Pancasila” mengungkapkan bahwa nasionalisme merupakan hal yang sangat mendasar karena berkaitan dengan perjalanan sejarah bangsa Indonesia. Oleh karena itu, nasionalisme harus dikaitkan dengan ideologi nasionalnya yaitu pancasila sebagai ideologi nasional dimana sebagai suatu wahana atau sarana untuk memahami cita-cita, sifat-sifat, maupun sumbernya. (Baca juga : Ideologi Tebuka)
- Suprayogi
Di dalam bukunya, Suprayogi menjelaskan bahwa nasionalime bangsa Indonesia memiliki sikap yang positif yaitu mendorong terwujudnya negara Republik Indonesia yang bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Sikap nasionalisme ini ditujukan untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, serta untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan turut serta melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemenrdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa makna nasionalisme menurut Suprayogi erat kaitannya dengan tujuan bangsa Indonesia dalam pembukaan UUD (Undang-Undang Dasar) 1945 alinea IV. (Baca juga : Pokok Pikiran dalam Pembukaan UUD)
Berdasarkan mayoritas teori nasionalisme, terdapat 4 (empat) bentuk nasionalisme seperti yang disebutkan di bawah ini :
- Nasionalisme Kewarganegaraan/Sipil – Nasionalisme dimana negara mendapatkan kebenaran politik karena partisipasi aktif dari rakyatnya. (baca juga: Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari)
- Naionalisme Budaya – Dalam hal ini, negara mendapatkan kebenaran politik berdasarkan budaya bersama bukan berdasarkan ras, suku, maupun warna kulit.
- Nasionalisme Kenegaraan – Nasionalisme ini biasanya digabungkan dengan nasionalisme etnis. Contohnya adalah Nazisme, nasionalisme Turki kontemporer, dan Fransquisme sayap kanan di Spanyol.
- Nasionalisme Agama – Nasionalisme disini berarti suatu negara mendapatkan legitimasi politik berdasarkan persamaan agama. (baca juga: Syarat Terwujudnya Masyarakat Madani)
Pengertian Patriotisme
Patriotisme berasal dari kata patriot dan isme, patriot berarti kepahlawanan dan isme adalah jiwa kepahlawanan. Dengan demikian, patriotisme dimaknai semangat untuk membela tanah air dan rela berkorban demi kemakmuranya. Berikut ini akan dipaparkan makna patriotisme menurut beberapa sumber dan para ahli, diantaranya adalah sebagai berikut :
- Blank dan Schmidt
Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa pada mulaya patriotisme diartikan sama dengan nasionalisme. Namun, Blank dan Schmidt tidak sependapat dengan hal itu. Mereka berpendapat bahwa nasionalisme lebih bernuansa mendominasi dan menonjolkan superioritas terhadap bangsa lain, sedangkan patriotisme lebih berbicara akan cinta dan loyalitas.
- Staub
Berbeda dengan Blank dan Schmidt, Staub lebih menekankan bahwa patriotisme merupakan sebuah keterikatan seseorang pada kelompoknya baik mengenai suku, bangsa, maupun partai politik. Keterikatan ini disertai dengan keloyalan atau kesetiaan seseorang terhadap suatu kelompok tertentu. Ia menjelaskan bahwa terdapat dua jenis patriotisme yaitu patriotisme buta dan konstruktif.
- Patrioisme buta – Patriotisme ini didefinisikan sebagai sebuah keterikatan kepada negara tanpa memandang apapun. Ciri khasnya adalah tidak mempertanyakan segala sesuatu, loyal, dan tidak toleran terhadap kritik.
- Patriotisme konstruktif – Berbeda dengan patriotisme buta, patriotisme ini mendukung adanya kritik dan pertanyaan dari anggotanya demi tercapainya perubahan ke arah yang lebih baik untuk kesejahteraan anggotanya.
- Richard Aldington
Seorang pemikir berkebangsaan Inggris Richard Aldington terdapat perbedaan antara nasionalisme dan patriotisme. Menurut Aldington, patriotisme adalah suatu rasa tanggung jawab kolektif yang hidup dan tentunya dibutuhkan dalam setiap bentuk kehidupan bersama, pada tingkat lokal maupun internasional.
Artikel terkait:
- Hubungan Internasional dan Organisasi Internasinal
- Penyebab Sengketa Internasional
- Peran Indonesia dalam Hubungan Internasional
- Makna Kemerdekaan Indonesia
- Budiyono
Berdasarkan pendapat dari Budiyono, patriotisme merupakan sikap yang berupaya menjaga kemerdekaan dengan segala cara, termasuk dengan mengorbankan jiwa dan raga. Menurutnya sikap ini terdiri dari beberapa indikator diantaranya adalah :
- Tingginya jiwa nasionalisme dimana masyarakat memiliki kesadaran untuk membela tanah air dengan segenap kemampuannya.
- Nilai nasionalisme yang ada telah diwariskan oleh tokoh-tokoh pejuang terdahulu.
- Adanya keyakinan bahwa perjuangannya adalah benar baik ditinjau dari segi agama, rasio, maupun amanah bangsa untuk menjaga kemerdekaan.
- Adanya kesadaran untuk melakukan yang terbaik bagi bangsa dan negaranya
- Mangunhardjana
Mangunhardjana mendefinisikan patriotisme sejati kedalam 5 (lima) ciri khas, adapun penjabarannya seperti diuraikan di bawah ini :
- Patriotisme sejati bersifat terbuka yang artinya melihat bangsanya dalam konteks hidup di dunia, mau terlibat di dalamnya, dan adanya kesediaan untuk belajar dari bangsa-bangsa lainnya.
- Patriotisme sejati adalah rasa memiliki identitas diri sehingga bangga melihat, menerima, dan mengembangkan watak kepribadian bangsa sendiri.
- Patriotisme sejati memandang bangsa dalam perspektif historis mulai dari masa lampau, kini, sampai masa yang akan datang. Bermodalkan nilai-nilai dan budaya bangsa yang dijunjung sejak dahulu dan berjuang diwaktu kini demi mencapai cita-cita yang telah ditetapkan.
- Patriotisme sejati berarti solider dan bertanggung jawab atas seluruh bangsa. Rasa cinta terhadap bangsa dan negara sendiri tidak dijadikan sebagai tujuan diri sendiri, melainkan diciptakan sebagai bentuk solidaritas untuk mencapai kesejahteraan masing-masing dan bersama seluruh bangsa dan warga negara.
- Patriotisme sejati bersifat berani dalam melihat diri sendiri seperti apa adanya. Baik segala kelebihan dan kekurangannya maupun unsur positif dan negatifnya mampu menerimanya dengan lapang hati.
- Ensiklopedia Indonesia
Berdasarkan penjelasan yang ada dalam Ensiklopedia Indonesia, patriotisme diartikan sebagai rasa kecintaan dan kesetiaan seseorang pada tanah air dan bangsanya, kekaguman pada adat kebiasaaan, kebanggaan terhadap sejarah dan kebudayaannya, serta sikap pengabdian demi kesejahteraan bersama.
- Kamus Umum Bahasa Indonesia
Dalam kamus ini, patriotisme diartikan sebagai sikap dan semangat yang sangat cinta kepada tanah air sehingga berani berkorban jika diperlukan oleh negara.
Artikel lainya :
Sikap patriotisme di dalam diri kita dapat dipupuk dan dilakukan dengan berbagai bentuk seperti diuraikan di bawah ini :
- Di Lingkungan Keluarga – Sikap patriotisme yang dapat kita pupuk di lingkungan keluarga contohnya adalah bangga menggunakan produk-produk dalam negeri dan tepat membayar pajak.
- Di Lingkungan Sekolah – Hal yang dapat dilakukan sebagai seorang siswa di sekolah untuk menumbuhkan jiwa patriotisme adalah rajin belajar, membantu teman yang terkena musibah, menjaga kebersihkan lingkungan sekolah dengan ikhlas, dan sebagainya.
- Di Lingkungan Masyarakat – Contoh sikap patriotisme di lingkungan masyarakat adalah merelakan sebagian tanahnya untuk jalan, ikut aktif dalam kegiatan di masyarakat, serta tanggap dan peduli terhadap permasalahan yang sedang terjadi di masyarakat.
- Di Lingkungan Instansi Pemerintah dan Swasta – Sebagai warga negara tentunya kita harus turut aktif membantu pemerintah seperti mengikuti kegiatan donor darah, ikut serta membantu korban bencana alam, dan ikut menyukseskan berbagai kegiatan pemerintah.
Beberapa ulasan di atas telah menjelaskan pengertian nasionalisme dan patriotisme secara terperinci. Namun, tidak banyak ahli yang membahas tentang pengertian dari patriotisme. Hal ini dikarenakan pada dasarnya sejak dulu patriotisme memiliki makna yang relatif tetap yang intinya adalah rasa cinta terhadap tanah air dan rela berkorban untuknya. Berbeda dengan nasionalisme yang maknanya berubah dari waktu ke waktu tergantung dari peristiwa yang melatarbelakanginya. Semoga dengan pembahasan ini, kita semakin memahami makna nasionalisme dan patriotisme yang sebenarnya. Dan alangkah baiknya jika kita mepupuk dengan baik rasa nasionalisme dan patriotisme ini untuk bangsa kita sendiri.